Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
Sebagian teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu kabar ini, tapi saya belum sempat cerita di Blog nih. Yap, saya akhirnya dikasih kesempatan untuk hamil anak kedua di tahun ini, alhamdulillah πŸ₯Ή Bisa dibilang, ini sebuah keputusan besar yang akhirnya berani saya ambil setelah bertahun-tahun selalu meragukannya.

Buat teman-teman yang pernah ingat, mungkin pernah baca juga cerita di Blog ini bahwa saya tuh paling takut untuk nambah anak kedua. Bahkan dulu sempat pernah mikir cuma mau punya satu anak aja, tapi kok kayaknya terlalu dini untuk sesumbar yah. Takutnya suatu hari saya berubah pikiran, malah jadi susah dikasih anak lagi pas mau nambah kan. Jadi, saya anggap aja saya menunda punya anak kedua, entah sampai kapan nantinya.

Setelah tujuh tahun yang lalu sejak saya operasi caesar, akhirnya saya meyakini untuk berani menambah anak kedua. Tentu ternyata perjalanannya gak mudah ya, apalagi perang batin dengan diri sendiri yang kayaknya gak pernah ada habisnya. Sampai akhirnya, saat Biandul memasuki usia lima tahun, saya baru berani hamil lagi.

https://widyasty.com

PERJALANAN MENEMUKAN JAWABAN

Pergolakan batin yang saya lalui selama bertahun-tahun memang serasa gak punya ujung jawabannya. Tiap saya ngerasa burn out dan berat menjalani tugas menjadi orangtua, saya langsung mundur gak mau hamil lagi. Tapi di titik lain, saya kangen banget ngerasain hamil dan gendong bayi. Hmm, ya namanya kangen doang kan bukan jadi alasan ya untuk nambah anak. Jadinya saya tetap meyakinkan diri berulang kali, benarkah sudah waktunya saya menambah anak kedua?

Suami saya adalah orang yang lebih dulu merasa bahwa ada baiknya kita bisa punya anak lebih dari satu, tapi kalau saya gak setuju atau belum siap, dia pun gak bisa berbuat apa-apa. Karena untuk bisa mencapai tujuan itu, saya adalah satu-satunya yang berhak menentukan; saya yang hamil, melahirkan, menyusui, dan sebagian besar mengurus anak. Bersyukur banget suami saya adalah orang yang sangat menghargai saya sebagai istri, perempuan, dan tentunya manusia. Bukan cuma memaksakan kehendak dirinya sendiri dan gak peduli sama saya. Makanya kami berhasil banget menunda anak sampai tujuh tahun tanpa sekalipun pakai KB. Dari sekian banyak alasan yang kami diskusikan, saya cukup setuju dengan beberapa pertimbangannya, tapi tentunya yang saya butuhkan adalah kesiapan mental dan keyakinan terlebih dahulu.

Alasan lainnya adalah karena kami juga menunggu kesiapan mental Biandul sebagai anak satu-satunya, yang menurut saya juga harus bersiap menjadi seorang kakak dan anak pertama. Waktu ia berumur 3-4 tahun, ia masih sangat gak tertarik dengan anak kecil/bayi, ia gak mau punya adik bayi, bahkan ia gak mau bermain sama anak kecil. Setiap ditanya, ia malah menangis dan bilang cuma mau jadi anak satu-satunya saja. Tentu dulu kami gak memaksa karena kami pun belum berencana, tapi ternyata setelah semakin besar, ia sendiri yang merasa sudah siap punya adik bayi. Gak tiba-tiba juga sih, tapi gak dengan cara kami bujuk juga. Ya, dia sendiri aja yang menyatakan sendiri kalau dia udah mau punya adik bayi.

PROSES MENUJU KEHAMILAN KEDUA

Pernah ada masanya, saya telat menstruasi berminggu-minggu, bahkan sampai yang seharusnya udah melewati 3x siklus tapi tetap gak mens juga. Udah lebih dari enam kali testpack pun hasilnya tetap sama; negative. Ternyata, setelah pusing menimbang keputusan untuk hamil lagi, setelah diyakinkan sama diri sendiri, prosesnya itu juga gak kalah pusing. Yep, proses berharap. Emang gak ada yang instan, tapi sayanya aja yang ngerasa sombong. Ngerasa minta waktu banyak buat memikirkan pertimbangan, sekalinya mau langsung berharap dikasih saat itu juga sama Tuhan tanpa proses. Halaaaah wkwk.

Berharap hamil dan menunggu-nunggu setiap bulan itu ternyata pegel hatiii banget. Waktu saya telat mens itu adalah waktu paling besar saya berharap sama Tuhan untuk segera diberikan kehamilan. Jadi, saya sempat kecewa ketika menemukan hasil testpack negatif berkali-kali, sedangkan saya gak kunjung menstruasi juga. Akhirnya, saya memutuskan untuk berkunjung ke Obsgyn untuk memeriksakan kondisi saya. Waktu itu saya berpikir, kalau memang belum waktunya hamil, gapapa. Asal jangan nemuin penyakit aja yang menyebabkan saya gak mens hampir sebulan ini. Saya coba nemuin Obsgyn yang sama kayak waktu saya hamil Biandul, karena emang udah cocok banget sama Beliau. Setelah USG, terlihat ada sebuah kantung kecil di dalam rahim, yang belum bisa ditentukan. Ini sel telur yang akan luruh jadi menstruasi, atau memang kantung janin yang sudah jadi tapi belum terdeteksi. Saya diminta menunggu dua minggu ke depan untuk diperiksakan lagi lebih lanjut. DUA MINGGU SERASA DUA TAHUN 😭😭

Dua minggu kemudian, pas banget saya menstruasi. Saya kecewa karena gak jadi hamil, tapi di saat yang sama juga bersyukur, ternyata kondisi saya masih baik-baik aja (gak ada indikasi penyakit tertentu). Mungkin cuma hormonnya aja yang lagi berantakan dan menyebabkan menstruasi saya gak lancar. Sebelumnya, saya gak pernah sekalipun telat mens, jadi sekalinya sebulan gak mens gini ya lumayan worry jugaa. Bisa jadi karena pikiran saya terpusat sama kehamilan, jadi secara gak langsung saya agak stres dan ngaruh ke hormon. Saya pikir, baru juga dimulai, udah stres aja. Gimana sama orang-orang yang udah promil bertahun-tahun dan masih belum berhasil? Salut banget sama kesabaran mereka, pantes aja mereka capek hati dan selalu baper sama sikap dan omongan orang lain tentang kondisi mereka. Jangan sampe deh judgy sama pasangan yang belum berhasil hamil selama bertahun-tahun dalam masa percobaan, kasiaaaan huhu.

Gak sampai di situ aja, ternyata saya dan suami awalnya cukup ambisius untuk bisa segera hamil, karena kami merasa udah sepakat dan satu tujuan, jadi gak ada alasan lain untuk menunda lagi. Tapi, kayaknya kalau memang belum waktunya, ya belum dikasih juga ya sama Tuhan, huhu. Saya sempat beli suplemen asam folat dan madu kesuburan untuk suami, nandain tanggal-tanggal subur dari kalender fertility, bahkan sempat beberapa kali pijat perut sama mbak urut langganan di dekat rumah (meskipun hal ini masih kontroversial ya, karena dianggap bukan cara yang aman untuk hamil). Satu tahun kemudian, kami tetap belum mendapatkan hasil.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Fertility Tracker Terbaik!

Karena dengan cara yang ambisius malah bikin kita jadi gak nikmatin prosesnya, akhirnya kami pasrah aja. Gak ngarep, gak usaha lebih keras lagi, gak berjuang sengotot kemarin, tapi tetap coba terus aja tiap bulannya tanpa berharap atau nunggu. Mungkin dengan cara pasrah, kami jadi malah lebih dipercaya sama Tuhan. Kami gak mau ambil pusing lagi, jadi let it flow aja terserah Tuhan kapan dibolehinnya. Saya bahkan sampai mikir, kalau ternyata memang cuma dikasih satu anak aja dan anak kedua gak terwujud, gapapa banget. Saya akan berusaha terima dengan lapang dada. Cara ini juga membuat kami jadi gak terlalu stres dan was-was setiap bulannya. Malahan, kami mulai disibukkan dengan tujuan baru; pembangunan rumah di pedesaan.

Siapa sangka, ternyata kami memang disuruh sabar dulu karena rejeki kami berikutnya bukan di anak kedua, melainkan di rumah pribadi. Supaya kami gak lagi tinggal di kota besar dan di rumah mertua, kami dimudahkan lebih dulu untuk membangun rumah dan pindah ke lingkungan pedesaan di Gunungkidul, seperti mimpi kami bertahun-tahun yang lalu. Doanya antre ya, teman-teman. Doa yang lebih dulu masuk, dikabulkan lebih dulu juga, gak diselak sama doa yang baru aja masuk, hehe. Setelah mulai pindahan ke rumah baru, akhirnya saya malah positif hamil di bulan berikutnya, tepat setelah urusan huru-hara tentang rumah dan pindahan ini selesai dan bisa bernapas lega. Kami malah lagi gak nungguin kapan bisa hamil. Bener-bener rahasia Tuhan gak bisa manusia yang kontrol πŸ₯Ή

PENGALAMAN HAMIL ANAK KEDUA

Saking udah lamanya gak hamil, perasaan saya nano-nano banget. Serba panik, excited, worry, tapi seneng banget jugaa. Saya bahkan ngerasa bingung harus mulai dari mana dan berkali-kali bertanya, ini beneran nyata gak sih? Atau saya lagi halu karena udah lama ngarep? Padahal baru nyoba promil selama 1,5 tahun sampai akhirnya dikabulkan. Saya bahkan berkali-kali testpack ulang untuk memastikan kalau garisnya itu benar-benar ada dua. Saya gak berani bilang ke siapapun kecuali ke suami karena takut salah sama hasilnya.

https://widyasty.com

Di minggu kelima (menurut tanggal HPHT), saya cek ke bidan terdekat dan diberikan beberapa suplemen hamil dan obat anti mual. Yakkk saya langsung mual-mual seminggu setelah testpack positif, kepala pusing muter-muter, badan lesu dan gak sanggup bergerak. Di minggu ketujuh, kami ke Puskesmas untuk USG dan memastikan bahwa benar ada kantung janin yang terdeteksi. Meskipun susah ditemukan posisinya karena masih kecil banget bentuknya, akhirnya bisa dipastikan juga bahwa saya benar-benar hamil HUHU seneng dan lega banget. Kami mulai ngabarin keluarga inti dulu dan sahabat terdekat saya, tapi gak berani kasih tahu ke lebih banyak orang lagi karena takut sesumbar dan kenapa-kenapa.

Next, bakal saya ceritain lagi deh lebih lengkapnya tentang kehamilan kedua yang super duper berbeda dengan pengalaman kehamilan pertama, serta banyak juga jungkir baliknya yang mempengaruhi kondisi keluarga kami juga di rumah. Tapi, kami tetap bersyukur, ternyata kami masih diberikan kepercayaan untuk hamil sekali lagi, meskipun harus melewati keraguan selama bertahun-tahun.

Terima kasih yaaa untuk teman-teman yang sudah membaca dan pernah mendoakan kami, semoga doa baiknya juga berbalik ke kehidupan kalian πŸ€—

https://widyasty.com
Bonus foto USG dan babybump di week 21 hihi

Sekarang usia kehamilan saya udah 22 minggu, udah separuh perjalanan menuju persalinan. Makanya masih buanyakkk banget yang mau saya ceritain sebenarnya hihi. Kalau kalian juga punya pengalaman seru yang beda banget tentang kehamilan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, boleh dong share di komen, jadi saya bisa baca-baca sebagai persiapan juga hehe 😊 Sampai jumpa di cerita berikutnyaaa! πŸ‘‹πŸ»
Tanggal 1 Juni 2024 kemarin aku nobatkan jadi salah satu hari bersejarah buat Biandul, karena akhirnya dia untuk pertama kali menghadapi copotnya gigi susu, di usianya yang belum genap 7 tahun (yaaa masih 6,5 tahun lah yaa). Terdengar seperti momen yang biasa aja, tapi ternyata dia punya ketakutan yang lumayan lho, jadi saya pikir ya dia tetap hebat bisa mengalahkan rasa takutnya untuk sesuatu yang sebenarnya normal dan semua anak-anak pasti akan mengalaminya. Mari kita apresiasi dengan menuliskan ceritanya di sini, supaya dia bisa membacanya dan mengingatnya nanti kalau sudah besar! Hehehe.

https://widyasty.com

GIGI BIANDUL OMPONG!

Sebenarnya, sebelum ini, udah dua kali gigi susu dia goyang dan kendor, tapi ternyata bukan sampai akarnya yang udah goyang, melainkan patah (kayaknya karena terkikis karies juga) dan akarnya gak ikut copot. Jadi, di gusinya masih kayak ada sisa gigi keciiiil banget gitu yang masih nempel sama akarnya, tapi kalau nyengir ya keliatannya udah ompong. Karena saya bingung harus gimana, saya ajak Biandul ke dokter gigi untuk konsul. Kalau perlu akarnya dicabut ya gapapa.

Kata dokter gigi, ternyata ini akar gigi susu yang masih nyangkut gak perlu dicabut, soalnya takutnya nanti malah ada ruang kosong dan gigi sampingnya bergeser nutup ruang kosong di gusi ini. Nah, nanti giliran waktunya gigi permanen mau tumbuh, jadi malah gak ada ruang. Akhirnya kita gak cabut akar gigi yang masih nempel itu, karena katanya biarin aja nanti kedorong sama gigi permanen kalau udah waktunya siap tumbuh. Jadi, Biandul ada dua ompong, karena giginya copot patah, tapi masih ada akarnya.

Nah, kalau kemarin tuh gigi susu bagian depan bawah beneran udah goyang sampai akar. Tadinya dia gak takut, saya suruh iseng goyangin terus pakai jari/lidah supaya cepat kendor jadi nanti gampang copotnya. Lah, lama-lama dia malah takut. Setiap ditawarin mau dicabut dia langsung hampir nangis bilang gak mau terus. Saya tunggu sampai seminggu sambil sounding terus pelan-pelan tanpa ditakut-takutin, ternyata dia beneran takut. Padahal waktu dia mau sunat atau suntik vaksinasi, dia gak ragu sama sekali loh dan tetap berani.

Baca dulu cerita Biandul sunat di sini: Persiapan Anak Sunat dan Perawatan Pasca Sunat

MENUMBUHKAN KEBERANIAN ANAK SAAT CABUT GIGI

Awalnya, saya coba tawarkan ke Biandul kita cabut giginya ke dokter gigi aja sekalian konsultasi, supaya dia juga bisa ngerasa aman karena ditangani sama profesional. Kalau mamaknya kan ya masih ada takutnya juga ya, takut gak tepat cara nyabutnya terus malah jadinya panik. Kunci utama tuh sebenarnya ada di orangtua; pura-pura berani dan gak boleh panik, meskipun yang dirasain jelas kebalikannya haha.

Awalnya dia bilang oke dan setuju kita ke dokter gigi minggu depan. Eh, pas dekat hari H malah dia gak mau cabut gigi, katanya takut. Sampai nangis sesenggukan. Hmm, saya pikir akan lebih mudah daripada waktu ngebujuk sunat ya, ternyata gak jugaa. Akhirnya saya ajak ngobrol lagi, saya ajak nonton video anak-anak yang cabut gigi sendiri di rumah, berusaha meyakini bahwa cabut gigi susu itu normal dan semua anak pasti mengalami. Cabut di rumah pun gak bahaya karena memang akarnya sudah kendor dan tinggal tarik dikit lepas. Gak akan ada darah banyak atau bikin bengkak. Dia tetap gak mau.

Seminggu kemudian, dia masih nangis kalau kita bahas tentang cabut gigi, sedangkan giginya udah kendooorrr banget deh. Tinggal tarik dikit langsung copooottt wkwk. Tapi kita harus tetep sabar dan tenang, jangan keliatan gregetan apalagi ngomel, malah makin takut nanti dia kan. Tapi tetap setiap hari kita sounding untuk terus goyangin gigi susunya pakai lidah supaya semakin kendor.

Dua minggu berlalu, Biandul tetap belum berani. Saya dan suami bareng-bareng ajak ngobrol, nenangin pas nangis, nemenin sampe tenang, akhirnya dia "terpaksa" mau cabut gigi susu hari itu juga, berusaha percaya sama orangtuanya walaupun masih takut. Kenapa saya anggap terpaksa? Karena saya dan suami sempat agak menekankan ke Biandul kalau gigi susunya harus segera dicopot supaya gigi permanennya bisa tumbuh rapi. Kita udah sabar banget nunggu Biandul bisa berani sendiri, tapi sampai dua minggu dia tetap gak mau copot juga. Alasan lainnya tentu saja karena gigi barunya sudah mulai tumbuh, tapi posisinya malah di belakang gigi susu yang goyang ini πŸ˜” Saya takut gigi ini gak bisa maju rata ke depan kalau gigi susunya gak dicopot, berujung jadi gak rapi atau malah gingsul.

https://widyasty.com
Posisi gigi susu pertama Biandul yang akhirnya berhasil copot

CARA CABUT GIGI SUSU ANAK DI RUMAH

Setelah ribuan rayuan maut dan diskusi yang agak alot (soalnya Ayahnya sampai agak emosi dikit karena Biandul nangis mulu wkwk), jadilah hari ini gigi susu itu harus berhasil kita copot. Tahap pertama, saya kasih es batu kecil dulu untuk ditempel di gusinya, fungsinya meminimalkan rasa sakit dan bikin area gusi kebas waktu gigi ditarik. Lalu saya siapin tisu dan benang jahit bersih untuk cabut gigi susunya. Sebenarnya akan lebih bagus kalau punya dental floss, tapi saya gak ada. Jadi pakai alat seadanya aja di rumah hehe.

Naaah, waktunya kita cabut giginya. Prosedurnya sebenarnya simple ajaa tapi harus dilakukan dengan yakin dan cepat supaya anak gak keburu takut. Boleh diikutin kalau mau yaaa, caranya kayak berikut ini:
  1. Benang tadi diikat di gigi yang goyang sampai kencang dan posisinya agak nempel di gusi, dekat akar giginya. Ikat mati supaya gak geser, karena gigi kan basah yaa jadi kalau gak kencang ya benangnya lepas.
  2. Kalau udah yakin benangnya kencang, langsung tarik benang ke arah depan dengan cepat dan level keyakinan 1000000% wkwkwkwk. Jangan lupa baca Bismillah dulu dan jangan kelihatan panik depan anak yaaa, biar anaknya tetap tenang.
  3. Setelah gigi berhasil copot, langsung tekan gusi dengan tisu kalau ada darah yang keluar. Biasanya darahnya juga cuma dikiiitt banget kok, atau malah gak keluar sama sekali kalau giginya udah kendor banget.
  4. Kalau akar giginya udah tinggal dikit banget yang nempel di gusi, malah biasanya cuma cabut pake tangan aja udah copot tuh, gak perlu pakai alat benang dll dan gak ada darah yang keluar.
Kalau lihat video orang tuh kayak gampaaang banget. Fakta di lapangan ternyata saya sempat gagal cabut di 3x percobaan loohhh, untung anaknya masih kalem nih hehehe. Dua percobaan pertama gagal karena benangnya kurang kencang mengikat giginya, jadi gak kecabut malah benangnya doang yang copot. Lalu mulai coba pakai benang baru, ikat lebih kencang lagi, lalu tarik! Percobaan berikutnya, tarikannya saya coba lebih kencang lagi, akhirnya giginya sempat kecabut tapi belum copottt. Agak panik karena udah keluar darah tapi akar gigi masih nempel dikit di gusi huhu. Kayaknya karena saya tariknya kurang yakin juga deh.

Percobaan keempat dan jadi yang terakhir, yakin kecopot karena emang akarnya udah tinggal dikit lagi doang lepas dari gusi. Saya tarik lagi benangnya dan akhirnya giginya berhasil copot! Langsung buru-buru ambil tisu untuk ngelap darah yang keluar di gusi. Setelah ditekan kurang dari semenit, darahnya berhenti keluar. Pertanyaan pertama yang langsung saya tanyakan ke Biandul, "Sakit gak?" Biandul jawab nggak sambil nyengir legaaa hehehe. Saya ikut lega karena akhirnya berhasil juga. Oiya, setelah cabut gigi saya bikin larutan air garam buat Biandul kumur-kumur beberapa kali juga.

https://widyasty.com
Katanya giginya mau disimpan buat kenang-kenangan wkwk

Lepas juga tuh beban ketakutan yang dia bawa dua minggu kemarin hihi. Akhirnya saya dan suami juga bisa meyakinkan dan memastikan ke Biandul, bahwa cabut gigi susu itu beneran gak sakit dan prosesnya juga cepat. Gak menakutkan kayak bayangan dia.

GAK ADA KETAKUTAN ANAK YANG SEPELE

Yap, betul. Apapun yang anak rasakan, bagi saya gak ada yang sepele. Dia punya rasa takut dan berhak menghadapi rasa takut itu untuk alasan apapun. Baik laki-laki atau perempuan, semua anak boleh punya rasa takut dan gak boleh kita anggap sepele dengan bilang, "Gitu doang aja takut, laki-laki tuh gak boleh jadi penakut!" Saya sempat bilang ke dia berkali-kali, cabut gigi susu itu gak sakit, malah lebih sakit kemarin sunat. Kalaupun ada rasa sakit, itu pasti cuma sebentar doang dan cuma kaget aja, kayak waktu dulu Biandul suntik vaksinasi. Tapi ternyata dia malah lebih takut cabut gigi susu. Gapapa, karena ini pengalaman pertamanya dia. Gigi susu lainnya yang nantinya menyusul copot juga cuma jadi pengalaman biasa karena dia udah tahu kalau ternyata gak sakit. Sunat pun karena cuma sekali seumur hidup, dia gak menyesal juga meskipun saat pemulihan berkali-kali nangis karena sakit.

Setelah cabut gigi, ya kita kasih reward dong hehehe. Biandul boleh banget main game console dan nonton Netflix hari itu, karena itu hari sekolah dan biasanya kita cuma bolehin itu di weekend doang. Dia senenggg banget dan kita semua sama-sama lega karena udah bisa ngelewatin pengalaman ini dengan lancaaaar! Gigi susu pertamanya mau disimpan katanya buat kenang-kenangan hihi.

Hmm, habis ini pengalaman pertama apa lagi ya yang akan dihadapi Biandul dan secara gak langsung memaksa dia untuk berani, mengalahkan rasa takutnya? Perlu diingat juga setiap momen ketakutan anak juga jadi momen ketakutan orangtuanya niih, bedanya anak boleh mengekspresikan rasa takutnya secara sadar lalu menghadapinya, sedangkan orangtuanya sebisa mungkin validasi rasa takut anak sambil menenangkannya juga. Jangan ikut ketakutan lalu panik, dan malah bikin anak jadi makin takut yaaa.

Pengalaman pertama anak kalian tentang apa nih yang paling drama? Sharing dong ceritanya ke sayaaa πŸ€—
Kemarin muncul post sebuah berita tentang Ibu Risma, Menteri Sosial RI, yang menolak adanya konsep panti jompo, karena dianggap gak sesuai dengan budaya dan agama di negara ini. Di sebuah portal berita tentang statement Ibu Risma, Beliau menyampaikan bahwa konsep ini dikhawatirkan akan membawa pemikiran bahwa seorang anak bisa saja menelantarkan atau membuang orangtuanya ke panti jompo. Beliau juga menekankan pentingnya mengembalikan nila-nilai tradisional dan menghormati orangtua kita. Hmmm.. kamu sendiri setuju gak sama pendapatnya Ibu Risma?

https://widyasty.com

TENTANG NILAI MENGHORMATI ORANGTUA

Jaman sekarang, kalau kita peka di media sosial, banyaaaakkk banget anak muda yang "curhat" tentang konfliknya dengan orangtua, banyak juga yang akhirnya merasa kurangnya kasih sayang dari orangtua. Penyebabnya tentu banyak, tapi apakah artinya kita jadi bisa bebas melawan orangtua atau bahkan sampai harus pergi dari rumah dan memutuskan hubungan dengan mereka? Ya, ini balik lagi ke kondisi masing-masing, karena yang tahu seberapa baik dan buruk hubungannya kan pasti anak dan orangtua itu sendiri.

Kalau cuma perkara beda pendapat sih namanya bukan pasti toxic ya, cuma memang perlu diperbaiki aja komunikasinya, lalu kita bisa kok tetap menghormati orangtua dengan cara masing-masing. Kita masih bisa saling menyayangi, saling perhatian, mencari kegiatan yang memperkuat bonding, jadi di masa tua pun kita gak merasa koneksi dengan orangtua memudar. Nah, cara kita menjaga hubungan dengan orangtua kan pasti dilandasi dengan rasa kasih sayang, sehingga kita merasa harus menjaga orangtua kita sampai mereka tutup usia πŸ₯ΉπŸ₯²

Jadi, menurut saya, nilai-nilai menghormati orangtua itu pasti akan selalu tumbuh dari dalam hati, meskipun kita semua punya perbedaan kondisi, perbedaan jarak, dan lain hal lagi.

PANTI JOMPO ≠ TEMPAT PEMBUANGAN ORANGTUA

Saya setuju sama poin Ibu Risma bahwa memang lebih baik kalau orangtua tetap berada di lingkungan keluarganya, supaya kita bisa merawat dan memberi kasih sayang yang baik ke orangtua, dan mereka tidak merasa ditelantarkan oleh anak-anaknya di panti jompo. Tapi, apakah semua orangtua mau tinggal bersama anak-anaknya hingga tua, apalagi jika mereka semua sudah berkeluarga? Belum tentu.

Mungkin jaman dulu, iya. Banyak kondisi yang juga menempatkan seorang anak, mau gak mau harus "menampung" orangtuanya di rumah dan tinggal bercampur dengan keluarga. Nah, kadang konflik baru malah jadi muncul nih, karena satu rumah dihuni banyak kepala. Sebelumnya bisa baca tulisan saya dulu tentang Masalah Pernikahan yang Paling Sering Muncul.

Tapi, gak sedikit juga kok yang bisa hidup harmonis meskipun tinggal bersama dengan anggota keluarga yang banyak. Intinya, kondisi tiap rumah tangga itu berbeda-beda, jadi kita juga punya banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing, gak hanya dikotak-kotakkan dengan pernyataan "semua harus begini supaya bisa begitu".

Di jaman sekarang, banyak banget teman saya yang setuju atau bahkan sangat menerima konsep hidup masa tua di panti jompo, jadi gak ada salahnya bisa di Indonesia ada tempat/fasilitas tersebut, karena menurut saya tempat itu juga gak buruk kok. Buat anak yang menelantarkan orangtuanya, itu kan berarti karena orangnya yang memiliki keputusan itu, terlepas menurutnya itu salah atau benar, bukan lagi jadi urusan kita. Tapi, menurut saya, di mana orangtua yang sudah lansia dan ditelantarkan keluarganya bisa punya tempat tinggal kalau bukan panti jompo yang menerimanya? Masa mereka harus hidup di jalanan? 😟

Baca juga: Senior Living, Opsi Tempat Tinggal di Masa Tua

KUALITAS HIDUP DI PANTI JOMPO

Memang sudah sejak lama penyebutan "panti" itu dianggap sebagai tempat orang-orang terlantar, gak cuma untuk lansia tapi juga anak-anak dan bayi. Akhirnya, kita juga sering merasa bahwa panti adalah tempat orang yang tidak diharapkan, dibuang, dan kurang kasih sayang, huhu. Tapi ya menurut saya itulah fungsinya panti.

Jika panti jompo dianggap punya konotasi negatif hanya karena penyebutan atau penamaannya, mungkin kita bisa lihat dulu bagaimana fasilitas di dalamnya, dan perlu riset lebih dalam tentang angka kualitas hidup para lansia selama tinggal di panti jompo. Apakah lebih banyak mereka yang merasa kesepian dan kurang kasih sayang, atau justru banyak yang merasa bahagia karena punya banyak teman sesama lansia di sana dan punya banyak kegiatan yang dilakukan bersama sehari-hari?

Fasilitas yang disediakan juga beragam, tentunya dengan biaya yang berbeda juga. Setahu saya juga nama tempatnya belum tentu benar-benar menyebutkan panti jompo, kok, meskipun mungkin ada juga beberapa tempat yang menyebut seperti itu. Penyebutan lainnya misalnya panti werdha, senior living, griya lansia, balai pelayanan sosial, atau nursing home. Yah, biasanya namanya makin keren, biayanya juga lebih mahal wkwkwk, tapi fasilitasnya juga bisa lebih lengkap lho. Ada yang menyediakan fasilitas tenaga medis, pemeriksaan medis tiap bulan, spa/salon, karaoke, olahraga bersama, dan kegiatan lain yang biasanya dilakukan bersama sesuai jadwal. Hmm, kayaknya enak itu mah gak bakal bosen setiap hari, malah seru ketemu teman sesama lansia, berbagi cerita masa muda, kesehatan juga terjamin karena dipantau sama perawat. Anak-anak juga bisa tenang karena orangtua tinggal di tempat yang nyaman dan terjamin.
https://widyasty.com
Banyak panti jompo/senior living yang menyediakan perawat untuk semua penghuninya

KISARAN BIAYA TINGGAL DI PANTI JOMPO

Kalau yang pernah saya dengar, senior living di sekitaran wilayah DKI Jakarta tuh ada yang biayanya mulai dari 4juta/bulan sampai puluhan juta juga ada, tergantung fasilitas dan tipe kamar yang dipilih. Makin enak dan banyak fasilitasnya ya makin mahal. Salah satu portal berita yang pernah mengulas biaya beberapa panti jompo bisa dibaca di sini:  Tarif Bulanan Panti Jompo (Mommies Daily).

Kamu tentunya bisa survey di tempat lain yang mungkin biayanya bisa lebih ekonomis dan sesuai dengan kemampuan. Makanya, kalau kita bisa nabung dari masa muda tuh bisa aja kita pilih fasilitas yang nyaman meskipun biayanya agak mahal. Yang pasti jangan malah jadi merepotkan anak dengan minta dibayarkan biaya bulanannya yaa, kecuali anaknya yang menawarkan dan memang mampu tanpa merusak keuangan rumah tangganya sendiri.

SIAPA AJA YANG BUTUH PANTI JOMPO?

Nah, balik lagi ke pernyataan awal saya tadi, bahwa fasilitas ini mungkin bisa dianggap sama Ibu Risma tidak sesuai dengan konsep dan nilai budaya di Indonesia. Tapi, pasti dari puluhan juta orang, tetap ada yang butuh panti jompo kok. Jadi, gak ada salahnya tempat ini tetap bisa disediakan. Kalau bisa malah harusnya tersebar di semua wilayah, gak cuma di kota besar. Banyak juga kan orangtua yang mau menghabiskan masa tua dengan pensiun di daerah terpencil atau desa-desa, tapi tetap butuh fasilitas yang lengkap dan nyaman.

Coba kita hapus satu poin bahwa panti jompo adalah tempat anak "membuang" orangtuanya. Poin lain nya adalah bahwa panti jompo tetap dibutuhkan bagi sebagian orang, seperti misalnya orang-orang berikut:

✔️ Orangtua yang tidak mau tinggal seatap dengan keluarga anak-anaknya;
✔️ Orangtua yang tinggal jauh dari anak-anaknya dan tetap butuh pendamping;
✔️ Orangtua yang ditinggal anaknya meninggal lebih dahulu dan tidak ada keluarga lain;
✔️ Lansia yang tidak mau menikah atau punya anak;
✔️ Lansia yang tidak punya pasangan, atau ditinggal pasangannya meninggal lebih dulu; 
✔️ Lansia yang mau mandiri dan telah menyiapkan masa tuanya sendiri tanpa bantuan anaknya.

Masih banyak alasan lainnya, yang menurut saya gak mengarah ke tujuan atau alasan yang buruk. Memang mereka memilih sendiri dengan sadar bahwa mereka mau tinggal sendiri di tempat yang nyaman, fasilitas lengkap, tetapi tetap ada pendamping yang menjaganya, meskipun bukan anak mereka sendiri. Anak-anaknya pun tetap masih bisa mengunjungi orangtuanya sesekali, bisa menghabiskan waktu dan kangen-kangenan setelah sekian lama gak bertemu. Lagipula, teknologi jaman sekarang udah canggih banget untuk mendekatkan yang jauh. Jadi, meskipun gak tinggal bersama atau di tempat yang berdekatan, komunikasi yang dijaga akan tetap bisa harmonis tanpa merasa ditinggalkan, diabaikan, atau dibuang oleh keluarga.

Semoga juga, orangtua atau lansia yang terpaksa tinggal di panti jompo dengan alasan tertentu seperti kurang diperhatikan oleh keluarganya, bisa tetap bahagia dan mendapatkan kehidupan yang cukup di panti jompo, karena punya tempat/rumah menetap yang bisa menampungnya. Biar bagaimanapun, panti jompo menurut saya masih tetap lebih baik daripada terlantar di jalanan atau berakhir menjadi pengemis tanpa bisa diketahui kabarnya huhu.

OPSI TINGGAL SELAIN PANTI JOMPO

Kalau ada yang tetap gak setuju sama konsep panti jompo, ya gak apa-apa juga kok. Masih banyak opsi lain, karena balik lagi disesuaikan aja sama kondisi keluarga masing-masing. Beberapa pilihan tersebut seperti misalnya:

✔️ Menabung/patungan dengan anak, membangun rumah bertingkat dengan kamar banyak jika anggota keluarganya banyak. Misalnya lantai bawah 1 kamar untuk orangtua, lantai atas 3-4 kamar untuk keluarga anak (tergantung jumlah keluarganya). Keluarga anak bisa tetap punya privasi dengan ruangannya sendiri di lantai atas meskipun tinggal satu atap, karena orangtua tinggal di lantai bawah. Anak bisa tetap menjaga dan memperhatikan kondisi orangtua karena setiap hari bertemu.
✔️ Membangun rumah di samping rumah anak. Tentunya ini bisa dilakukan jika sudah punya tanah yang luasnya setara dengan 2 bangunan rumah berjajar. Rumah orangtua bisa dibuat seminimalis mungkin dengan spesifikasi rumah lansia supaya ketika sudah tua tidak repot, misalnya jangan dibuat bertingkat, memilih WC duduk, lantai tidak licin, ada pegangan di dinding kamar mandi dan kamar untuk membantu berjalan.
✔️ Jika orangtua memilih membangun rumah pensiun di desa dan jauh dari anak, bisa juga memilih opsi mencari pendamping lansia yang mau tinggal bersama orangtua. Konsepnya ya seperti kita menyewa babysitter tapi untuk orangtua. Tentunya tetap butuh pengawasan anak supaya kita yakin bahwa orangtua bisa dijaga oleh orang yang amanah.
https://widyasty.com
Semua orangtua/lansia berhak menentukan hidup yang nyaman bagi mereka sendiri, apapun pilihannya

Semua opsi tersebut bisa disesuaikan lagi aja, mana yang menurut kita lebih baik dibanding opsi lain. Nah, kira-kira ada ide lain gak supaya kita bisa menghabiskan masa tua dengan nyaman selain di panti jompo? Share opini teman-teman di komentar, yuk! 😊
Selama 4 tahun belakangan ini, saya giat meniatkan diri untuk belajar memperhatikan produksi sampah pribadi dan rumah tangga, karena terpapar banyak konten yang membahas tentang isu lingkungan. Tentunya dalam proses dan perjalanan tersebut, saya masih menemukan banyak halangan dan naik turunnya keberhasilan. Dari sekian banyak kegagalan, salah satu hal yang masih konsisten saya lakukan adalah mengurangi sampah pembalut sekali pakai. Yap, sudah 4 tahun saya menggunakan menspad (pembalut kain) dalam setiap siklus menstruasi saya. Rasanya gak pernah sepuas ini dalam mencapai suatu usaha yang konsisten. Menyenangkan banget!

Kalau dihitung, dalam satu kali siklus menstruasi perempuan, pasti membutuhkan 4-5 pembalut sekali pakai per hari. Artinya, penggunaan pembalut untuk satu orang perempuan dalam setahun bisa mencapai 280-300 buah. Bayangkan jumlah ini masih harus dikalikan dengan jumlah populasi perempuan di dunia. Sedangkan satu sampah pembalut ini baru bisa terurai selama 500 tahun, huhu. Ngeri gak sih?

SEJARAH PEMBALUT SEKALI PAKAI

Percaya gak, kalau dulunya pembalut itu diciptakan justru untuk laki-laki? Yap, benar. Pada tahun 1888-an, seorang perawat menemukan bahwa pulp kayu lebih efektif untuk menyerap dan menghentikan pendarahan dari luka pada prajurit saat Perang Dunia I. Setelah itu, barulah berbagai macam jenis pembalut mulai dipasarkan dan digunakan juga untuk para perempuan yang sedang menstruasi. Hmm, jadi ternyata pembalut tuh awalnya diciptakan untuk laki-laki yaa, baru kemudian perempuan juga menggunakannya.

Dari zaman ke zaman, pembalut untuk perempuan mengalami evolusi, mulai dari menggunakan bahan alami seperti tanaman papyrus yang digulung menjadi tampon, kertas berserat kayu, bahkan dari lumut dan kulit kerbau. Seiring perkembangannya, pembalut mulai diproduksi dengan berbagai jenis, seperti sanitary belt (menggunakan sabuk), towel, lalu mulailah pembalut dengan perekat di celana mulai dipasarkan. Bahkan, sampai hari ini produsen pembalut masih melakukan inovasi agar bisa terus digunakan oleh perempuan, misalnya dari bahan yang organik dan anti alergi, atau ditambah dengan sensasi sejuk saat digunakan, serta klaim tetap kering/tidak lembap meski digunakan saat lagi banjir dan banyak kegiatan. Hmm, kamu pernah pakai jenis pembalut yang kayak gimana aja nih?

https://widyasty.com

MENGGANTI PRODUK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Pembalut sekali pakai memang ditujukan untuk penggunanya agar merasa praktis dan anti ribet, karena bisa langsung dibuang saat mengganti yang baru. Tapi, banyak masalah juga yang ditimbulkan dari penggunaan pembalut sekali pakai, misalnya alergi gatal-gatal dan iritasi di sekitar area kewanitaan, mudah bocor dan tembus ke luar celana, belum lagi masalah sampah yang dihasilkan karena pembalut sekali pakai tidak bisa terurai selama ratusan tahun.

Oleh karena itu, banyak produsen yang menciptakan produk lain pengganti pembalut sekali pakai untuk mengurangi masalah tersebut, misalnya yang hari ini masih banyak dibahas adalah menstrual cup dan menstrual pad (pembalut kain). Tentu tetap ada kekurangan dari pemakaian produk tersebut, dan juga banyak pro-kontra yang dibicarakan, sehingga gak semua perempuan mudah untuk diajak beralih. Tapi, jika memang seseorang sudah bisa memutuskan untuk mengganti kebiasaan ini, kenapa tidak? 😊

Sebelum lanjut, boleh juga nih kalian baca dulu pengalaman saya menggunakan menstrual pad selama beberapa tahun terakhir sebagai rekomendasi dan bahan pertimbangan buat kalian yang lagi berpikir untuk beralih ke produk yang ramah lingkungan.

Menstrual cup dan menstrual pad adalah dua dari sekian banyak produk pengganti yang dianggap lebih ramah lingkungan karena hanya perlu membeli sekali untuk digunakan selama 5-10 tahun, tanpa menimbulkan sampah. Selain itu, ada juga produk baru yang lebih menarik lagi, yaitu period underwear, dengan bentuk seperti celana dalam wanita saja tanpa perlu menambahkan kain apapun karena celananya sudah mampu menampung darah menstruasi. Praktis banget dan nyaman karena gak ngerasa ada yang mengganjal, jadi kita bisa bergerak bebas meski sedang menstruasi. Klaim dari produk-produk tersebut pun katanya bisa mengurangi risiko ruam/iritasi dan gatal-gatal di area kewanitaan karena tidak menggunakan bahan-bahan yang memicu alergi dan kimiawi berbahaya. Benarkah begitu?

Meskipun dianggap ramah lingkungan, aman, dan praktis, tentunya produk tersebut juga punya kekurangan, salah satunya adalah dari segi harga. Produk tersebut masih dianggap memiliki harga yang mahal, ditambah lagi kita perlu membeli beberapa produk untuk bergantian digunakan, jadi memang modal di awal sangat tinggi untuk bisa menggunakannya selama bertahun-tahun ke depan. Kita juga harus melakukan perawatan supaya kualitas produknya tetap terjaga dan bisa digunakan bertahun-tahun, seperti mencuci bersih setiap habis digunakan dan rutin stripping 1-2 bulan sekali. Terdengar tidak sederhana untuk sebagian orang yang lebih memilih untuk hidup serba praktis dan cepat, bukan? Hehe.

https://widyasty.com

MET THE PERFECT FIT!

Sesuai dengan namanya, saya tiba-tiba dipertemukan dengan produk yang sepertinya sangat perfect untuk kebutuhan saya saat ini. Hmm, tapiii bener gak sih sesuai ekspektasi saya? Kita coba kenalan dulu yuk, sebenernya apa sih Perfect Fit ini?

Waktu saya lagi scrolling Instagram, tiba-tiba ads-nya nongol nih dan saya jadi tertarik, karena mereka menawarkan celana menstruasi yang nyaman banget dipakai tanpa perlu ngerasa "diganjal" sama pembalut. Ini salah satu hal yang paling gak nyaman setiap siklus menstruasi tiba. Masa, ada sih celana yang bisa menampung darah mentsruasi tanpa pakai pembalut lagi? Pikir saya. Jadi, ini kesempatan saya buat mencoba dan membuktikannya sendiri.

Sebagai info, ini udah masuk tahun keempat saya pakai menstrual pad. Meskipun kadang masih suka beli pembalut sekali pakai di situasi terpaksa dan tak terduga, tapi persentasenya sangat minim. Saya pun baru cuma satu kali membeli menstrual pad dan belum pernah coba merek lain, karena yang saya pakai itu udah enak banget dan belum rusak juga.

Saya memutuskan untuk mencoba celana menstruasi ini selama 4 siklus pemakaian sebelum akhirnya bisa menulis review ini. Selain itu, saya juga mencoba menstrual pad-nya. So, buat yang masih penasaran dan mau baca sampai selesai, hang in there! Mari kita kulik satu-satu 😊

🩸 PERIOD-PROOF UNDERWEAR
Jujur, saya baru tahu satu ini bahwa ada celana menstruasi, jadi saya gak punya pembanding juga dengan merek lain. Jadi, saya excited banget nyobainnya. Gak sabar nunggu siklus menstruasi hehe.

Seperti yang udah saya jelaskan sebelumnya, period-proof underwear sendiri merupakan celana dalam khusus yang didesain untuk menampung darah menstruasi, dibuat sebagai pengganti pembalut sekali pakai. Kenapa bisa gak nembus? Karena celana ini dibuat hingga 4 lapis, jadi kayak seakan-akan pembalutnya udah dijahit di dalam celana itu sendiri yaa. Nah, jadinya tebel banget dong bagian tengahnya kayak popok bayi? Ets, surprisingly ENGGAK. Saya gak ngerasa pakai celana dalam yang tebal banget gituloh, benar-benar kayak pakai celana dalam biasa aja. Mereka klaim sih celana ini bisa dipakai hingga 3-5 tahun, jadi coba kita buktikan sendiri ya 5 tahun ke depan haha. Tapi, kalau dipakainya cuma waktu menstruasi aja sih make sense ya. Semoga lapisannya ini memang bisa bertahan bertahun-tahun, karena harganya termasuk mahal banget untuk satu buah. Jangan lupa juga perhatikan cara mencuci dan menjaga bahannya agar bisa awet digunakan.

https://widyasty.com

Is it worth? Yap, masih tetap layak menurut saya, meskipun butuh effort dulu untuk membelinya karena harus nabuung. Tapi, kalau bisa dipakai sampai 5 tahun (atau bahkan lebih) sih, ya anggap aja pengeluaran kita untuk beli pembalut sekali pakai, kita ganti dengan celana menstruasi ini, hihi. Kalau dirasa terlalu berat, bisa loh dicicil tiap bulan beli satu buah celana dan satu buah menstrual pad, lalu dipakai bergantian. Meskipun masih harus tetap pakai pembalut sekali pakai, yaudah gak apa-apa. Namanya juga bertahap dan butuh proses, gak bisa dipaksa langsung berubah secara maksimal.

Celana menstruasi dari Perfect Fit ini ada 3 ukuran yang bisa disesuaikan dengan flow menstruasi kalian. Yang saya punya itu Smooth Bikini untuk flow menstruasi yang sudah sedikit, jadi lebih aman kalau dipakai di hari keempat dst. Saya pernah sih cobain di hari kedua, bisa kokk, tapi udah langsung penuh dan harus ganti setelah 2 jam aja, haha. Kalau dipakai agak lama, bisa nembus di bagian pinggir celananya, tapi sejauh ini gak pernah bocor di bagian tengah sih sampai nembus ke luar celana.

So far, saya enjoy banget pakai celana menstruasi ini. Enakk banget kayak pakai celana dalam biasa. Awal-awal tuh insecure banget, tiap bergerak kayak hati-hati karena takut nembus. Sering ke kamar mandi ngecek celana, tapi ternyata amannn hihi. Meskipun enak dan nyaman banget, ada juga sih beberapa concern tapi gak banyak dan masih bisa diterima aja. Yaa, tetap satisfying lah yaa pengalaman pakai period underwear ini.

🩸 REUSABLE PAD/MENSTRUAL PAD
Saya juga cobain reusable pad-nya yang Regular Pad untuk flow sedikit. Nah, kalau reusable pad-nya nih cuma ada 2 ukuran yang bisa dipilih. Warnanya pun cuma ada hitam aja. Dari segi harga, menurut saya masih lumayan mahal untuk satu buah, tapi bahannya lembut dan adem banget, gak kasar (penting banget karena bersentuhan langsung sama kulit vagina kan).

Kalau dari segi spesifikasi, saya lebih puas dengan celana menstruasinya, karena ukuran reusable pad-nya ini terbilang kecil untuk saya. Agak sempit gitu dan kurang panjang ukurannya (kalau dibandingkan dengan menstrual pad yang sudah saya punya). Warnanya pun hitam, jadi sewaktu nyuci jadi agak susah untuk ngecek ini noda darahnya udah bersih atau belum. Mudah-mudahan ada warna lain nanti yaaa karena saya prefer pakai menspad dengan warna terang hihi.

https://widyasty.com

So far, selama pakai pembalut kain yang bisa digunakan berulang ini, gak ada rasa gatal atau iritasi. Gak pernah nembus juga kalau dipakai setelah hari ketiga. Kalau hari pertama dan kedua better pakai Super Pad aja yaah karena ukurannya lebih lebar. Saya juga berharapnya sih mereka sediain pad untuk malam hari, yang lebih panjang ukurannya sampai ke bokong. Meskipun begitu, nilai plus-nya adalah kancing sayapnya kuat bangett, dijamin gak akan geser dan bikin nembus.

WORTH IT GAK SIH, PAKAI PERFECT FIT?

Naah, jadiii, recommended gak nih? Saya bisa bilang kalau Perfect Fit ini cukup recommended 🌟 dari segi kualitas! Meskipun ada kekurangannya, ya tapi gak apa-apa juga karena nothing is perfect. Mereka udah kasih kualitas yang the best untuk konsumennya, dan masih worth it untuk punya produknya minimal satuuu. Yuk nabung yuk hihi. Jadi, bisa mulai mengurangi sampah pembalut sekali pakai.

Setelah nyobain produk Perfect Fit ini, saya sendiri lebih kepengin nabung untuk beli underwear-nya lagi niih, kan belum punya yang Full Brief untuk flow yang heavy dan Comfy Midi untuk yang medium. Jadi lengkap deh kalau mau pakai untuk satu siklus penuh dari hari pertama sampai terakhir, hehe. Semoga rejeki kita bisa dilancarkan yaah biar kebeli.

Untuk menjaga kualitas produk supaya gak cepat rusak dan bisa dipakai sampai 5 tahun, sebenarnya gak sesusah atau seribet yang dibayangkan kok. Underwear ini bisa dicuci tangan atau masuk mesin cuci (tapi pakai mode gentle/lembut yah), jemur seperti biasa, dan juga jangan pakai produk bleaching. Saya sendiri biasanya cuci pakai tangan aja sih biar lebih yakin kalau noda darahnya sudah hilang dan bersih semua. Deterjen yang digunakan juga sama aja untuk cuci baju yang lain, gak dibedain.

Untuk info lengkap tentang ukuran produk, jenis produk yang tersedia, dan cara pembeliannya, kamu bisa langsung ke website-nya Perfect Fit aja, mereka juga tersedia di platform online shop, jadi gampang buat checkout-nya deh.

https://www.instagram.com/perfectfit_id/

Selain berjualan produk, Perfect Fit juga memiliki banyak program dan edukasi untuk wanita Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan organ vital perempuan dan mengurangi produksi sampah yang berdampak buruk pada lingkungan, mengajak semua masyarakat untuk saling support sesama perempuan, membahas bahwa topik menstruasi bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, dan banyak edukasi lainnya yang dilakukan untuk memberdayakan perempuan Indonesia. Hmm, semoga semakin banyak yaah brand-brand lokal yang memiliki program positif seperti ini, gak hanya mengejar target penjualan produknya aja. Kalau produknya bagus dan punya dampak baik, pasti juga kita dapat manfaatnya kan sebagai pengguna? πŸ€—

Nahh, kalau kamu udah pernah coba yang mana nih? Atau udah ada yang pernah coba pakai menstrual cup? Sharing dong! Saya belum berani dan yakin soalnya mau cobain, jadi masih maju mundur mau beli hehe.
Cuaca panas dan kemarau panjang yang lagi kita rasakan di Indonesia ini kayaknya masih akan kita rasakan sampai Oktober-November nih, teman-teman. Gimana, badan dan imun aman? Kulit bermasalah gak? Hehehe. Kalau saya sih udah ngerasa kusam banget nih, kena debu dan sinar matahari kelamaan.

Setelah dihajar sama polusi udara yang super buruk, belum reda juga sudah ditambah cuaca panas yang suhunya bisa sampai 38-39ΒΊ setiap hari, wajar banget kalau tubuh dan kulit kita agak "ngambek", apalagi kalau kita abai dan lalai sama tanda-tandanya. Sama seperti tubuh, kulit kita juga butuh hidrasi agar tetap lembap dan gak muncul masalah. Apalagi kalau punya kegiatan di luar rumah dan terpapar sinar matahari setiap hari.

Nah, kamu pasti sudah tahu dong kalau sunscreen itu adalah salah satu hal wajib yang gak boleh kita skip setiap hari, supaya kulit kita bisa terlindungi dari paparan sinar UV. Salah satu rekomendasi sunscreen yang pernah saya cobain, bisa kamu baca di sini: Simak Cara Menggunakan Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen dengan Tepat.

Selain sunscreen, produk skincare yang mengandung Vitamin C juga dibutuhkan untuk menjaga kulit dari efek buruk sinar matahari dan mencegah kulit jadi kusam. Apa nih produk skincare andalan kamu? πŸ€”

https://widyasty.com

MY DAILY SKINCARE ROUTINE

Udah setahunan terakhir ini, saya menerapkan skin minimalism, artinya saya hanya menggunakan produk skincare yang berfokus pada produk yang dibutuhkan saja, dan gak ber-layer-layer. Alasan utamanya sebenarnya karena malas aja siiih haha, dari jaman tren 10 layers korean skincare itu, saya udah capek duluan bayanginnya. Apalagi gak sabaran harus pakai banyak skincare bergantian, ditambah budget-nya pun banyak jugaaa pasti haha.

Saya pikir kayaknya gak bijak untuk pakai banyak skincare atau selalu cobain skincare keluaran terbaru, padahal kulit pasti hanya butuh produk yang sesuai dengan masalahnya aja, dan berisiko tinggi juga kena iritasi kalau produknya gak cocok atau gonta-ganti. Jadi, semoga kita bijak yah menggunakan produk yang sesuai dengan jenis dan permasalahan kulit, gak cuma ngikutin tren produk skincare yang baru mulu.

Nah, karena ituu jadi daily skincare routine saya tuh paling cuma 5-6 produk nih paling banyak, tapi nambah satu sekarang karena lagi cobain produk barunya Scarlett, hihi. Yang penasaran, boleh simak sampai akhir yaa.

Skincare routine sehari-hari saya cukup simpel;
  1. Face wash: untuk membersihkan wajah, dan jadi tahap awal penggunaan skincare. Kalau habis pergi atau habis pakai makeup, jangan lupa double cleansing, ya.
  2. Exfoliate toner: saya pakai setiap hari, boleh siang atau malam hari, tapi jangan lupa wajib pakai sunscreen yaa, karena kulit akan sangat sensitif dan butuh perlindungan di siang hari.
  3. Hydrating toner: produk ini juga wajib digunakan ya supaya kulit terus terhidrasi dan gak kering.
  4. Serum: nah, fungsi serum ini berbeda tergantung jenis dan masalah kulit, jadi harus memilih produk yang tepat ya. Kadang saya skip kalau lagi habis dan malas beli hehe.
  5. Moisturizer: berfungsi untuk melembapkan wajah dan menjadi step terakhir dalam penggunaan skincare, lalu ditutup dengan menggunakan,...
  6. Sunscreen: digunakan setiap hari di siang hari, ya. Jangan lupa re-apply juga apalagi saat kemarau panjang begini dan mataharinya kayak tripple huhu, panas bangettt.
Produk ini saya pakai setiap hari, AM dan PM (kecuali sunscreen), jadi gak ada produk yang berbeda yaa. Oiya, kebanyakan produk yang saya pakai juga dari Scarlett, lho. Simak juga review produk Scarlett yang pernah saya coba: Usir Jerawat dengan Scarlett Acne Care dalam 4 Hari!

PENTINGNYA KANDUNGAN VITAMIN C DALAM SKINCARE

Gak cuma bagus untuk sistem imun, ternyata Vitamin C juga bagus untuk diaplikasikan ke kulit melalui produk skincare. Menurut artikel yang pernah saya baca, Vitamin C dalam kandungan skincare merupakan antioksidan, yang berfungsi untuk memproduksi kolagen dan melindungi kulit dari radikal bebas dan efek buruk sinar matahari, yang artinya juga bisa menjaga kulit agar tetap sehat. Biasanya produk skincare yang mengandung Vitamin C itu adalah serum.

Meskipun bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari, tapi serum Vitamin C dan sunscreen berbeda fungsi, ya. Jadi, akan sangat optimal jika menggunakan kedua produk ini, karena serum Vitamin C gak bisa menggantikan perlindungan sunscreen. Salah satu produk serum Vitamin C yang bisa digunakan adalah Scarlett C-Power Serum. Selain serum, ada juga produk yang memiliki kandungan serupa, yaitu face mist. Face mist ini bisa jadi produk tambahan untuk rangkaian skincare kamu, apalagi kalau kulitmu termasuk tipe kering, jadi butuh produk hidrasi tambahan supaya kulitmu segar terus.

Baca manfaat dan kelebihan kandungan Vitamin C dalam skincare selengkapnya di artikel ini: Why You Need to Add Vitamin C to Your Skincare Routine ASAP

Saya sendiri sebenarnya gak pernah pakai face mist sebelumnya, tapi semenjak cuaca lagi panas banget dan kulit saya jadi gampang kering, kok kayaknya enak banget ya semprot-semprot face mist siang hari. Nah, kebetulan saya lagi cobain nih Scarlett C-Power Face Mist, yang akan sekalian saya review juga kali ini. 🀭

PENGALAMAN COBAIN SCARLETT C-POWER SERUM DAN C-POWER FACE MIST

Dua minggu kemarin, saya akhirnya cobain produk Scarlett yang punya kandungan Vitamin C. Selain karena cuaca panasnya lagi benar-benar terik banget, wajah saya lagi breakout parah, gak tahu karena apa huhu. Jadi, saya pengin tambah proteksi di rangkaian skincare saya supaya gak makin tambah nih permasalahannya karena sinar UV matahari yang lagi tinggi-tingginya di Indonesia.

Efeknya saya gak dapetin secara instan, tapi overall saya ngerasa kulit wajah saya lebih segar gitu. Sesuai klaimnya, menghidrasi dan melembapkan wajah, rasanya kulit saya jadi gak gampang kering walaupun sering kena matahari di siang hari. Biasanya udah kusam banget tuh dan kayak gosong kebakar matahari. Kita bahas satu per satu yuk, masih mau baca kan? Semoga belum bosan ya, teman-teman hehe.

Disclaimer: hasil pemakaian produk bisa berbeda-beda ya, mohon diperhatikan dulu jenis kulit dan permasalahannya sebelum mencoba juga 😊

SCARLETT C-POWER SERUM

Satu hal unik waktu pertama kali saya cobain produk ini: wanginya acid banget, dan cukup organik. Mungkin ya karena produk Vitamin C juga yah jadi jelas aja aromanya sangat khas. Gak kayak aroma produk lainnya yang cenderung ada hint floral atau sweet. Tapi, aromanya gak ganggu kok, malah menurutku enak banget dihirupnya.

https://widyasty.com

Botol pump-nya juga menarik menurutku, kayak botol kutek karena tutupnya tinggi dan panjang hihi. Nah, ini bedanya dengan serum Scarlett yang lain, C-Power Serum bentuknya pump, bukan pipet kayak yang lainnya. Tapi, jadinya ukurannya lebih terasa besar aja sih untuk serum 15ml. Cairannya agak kental dengan warna yang keruh, dan gampang meresap waktu diaplikasikan di wajah.

Sekarang kita bahas kandungannya, yuk. Yang paling bikin saya tertarik mau coba adalah kandungan THD-Ascorbate, yang mana ini merupakan kandungan turunan Vitamin C yang paling stabil dan sifatnya oil-soluble (larut dalam minyak). Simpelnya, kandungan THD-Ascorbate ini mampu menembus sampai dalam permukaan kulit, yang membuatnya dapat bekerja lebih maksimal sebagai antioksidan. Kalau biasanya kamu pakai produk dengan bahan LAA (L-Ascorbate Acid) dan malah iritasi atau makin kering, kayaknya udah waktunya kamu beralih ke serum yang berbahan THD-Ascorbate. Apalagi klaimnya 50x lebih powerful dari produk Vitamin C biasa lainnya. Lebih jelasnya lagi tentang tipe Vitamin C lainnya bisa dibaca di sini: Why is THD Ascorbate Better than Other Types of Vitamin C?

Itu baru satu kandungan loh, ada banyak kandungan lagi yang ada di dalam C-Power Serum iniii, di antaranya adalah: 4D Hyaluronic Acid, yang berfungsi mengunci kelembapan kulit sehingga lebih plumpy. Chamomille Flower Extract dan Cammelia Extract, yang berfungsi mencegah efek buruk paparan sinar matahari dan menyejukkan kulit yang iritasi. Juga ada Lactobacillus, yang berfungsi mencegah tanda penuaan dini (anti-aging). Selain itu, C-Power Serum juga punya klaim mencerahkan dan meratakan warna kulit.

Dari semua klaim yang disebutkan, sejauh ini saya ngerasain banget kalau C-Power Serum ini benar-benar bisa menghidrasi dan melembapkan kulit. Wajah saya juga jadi gak kelihatan kusam. Untuk garis kerutan dan meratakan warna kulit sih belum ya kayaknya, mungkin karena baru dua minggu pemakaian, ditambah wajah saya lagi breakout parah. Saya mau tetap pakai sampai wajah saya membaik sih, biar lebih kelihatan lagi efeknya.

Cara pakainya cukup pump aja 2-3 tetes secukupnya di tangan, lalu usap merata ke seluruh wajah (sampai leher juga boleh). Diamkan hingga meresap lalu lanjutkan dengan skincare lain. Biasanya saya pakai setelah hydrating toner dan sebelum moisturizer, sama seperti serum jenis lainnya.

Kelebihan dan kekurangan Scarlett C-Power Serum:
➕  Aromanya enak banget, gak terlalu strong atau ganggu.
➕  Cairannya mudah terserap di kulit.
➖  Botolnya gak transparan, jadi cairannya gak bisa dilihat kalau mau habis.

SCARLETT C-POWER FACE MIST

Nah, untuk produk yang satu ini kayaknya adalah produk face mist pertama yang saya coba. Jadi, ekspektasi saya agak tinggi nih di awal, hehehe. Let's find out whether this product meets my expectation or not~

Pertama kali buka packaging-nya, waw, seger banget. Kayak lagi lihat sebotol jus jeruk haha. Bener deh, mulai dari warnanya, aromanya yang jeruk banget, malah bikin pengin saya minum πŸ₯Ή

https://widyasty.com

Face mist ini ada dua lapisan cairan, yang atas kayak agak keruh gitu, jadi memang harus dikocok dulu sebelum digunakan. Ukuran botolnya sama seperti toner-nya 100ml, bedanya ya face mist ini bentuknya spray. Saran aku sih Scarlett bikin face mist yang versi travel biar enak dibawa ke mana-mana, soalnya pasti selama perjalanan butuh segerin wajah kan hihi. Nah, yang saya suka nih spray-nya lembuuut banget, merata banget di seluruh area wajah dan leher. efek menyegarkannya juga tahan lamaaaa. Approved deh! πŸ‘πŸ»

Kandungan C-Power Face Mist nih sama-sama ada kandungan THD-Ascorbate seperti serum-nya. Selain itu, ada juga kandungan Hyaluronic Acid yang dapat melembapkan kulit wajah. Ada juga Mugwort Water yang dapat merawat kulit berjerawat, Black Ginseng Water sebagai anti-aging, dan Orange Oil and Lemon Extract untuk menyejukkan kulit yang teriritasi. Yang bikin Scarlett jadi brand skincare keren menurut saya itu karena mereka pakai bahan-bahan plant based extract yang ampuh banget untuk mengusir wajah kusam. Konsepnya sebagai vitamin-infused-skincare untuk suplemen kulit yang mencerahkan juga jadi nilai plus plus buat saya pilih sebagai rangkaian skincare harian. TOP BGT! 😍

Cara pakainya gampang banget sih, cuma tinggal dikocok aja sampai cairannya merata, lalu semprot dari jarak 15-20cm dari wajah dengan mata dan mulut tertutup, lalu biarkan meresap sendiri. Enaknya dipakai sebelum serum, tapi bisa re-apply kapan aja waktu dibutuhkan, apalagi kalau lagi di luar rumah. Tenang ajaa, gak bikin makeup jadi luntur kokk.

Kelebihan dan kekurangan Scarlett C-Power Face Mist:
➕  Aromanya jeruk bangettt, bikin segar. Sukaaa banget!
➕  Spray-nya lembut dan merata.
➕  Sangat cepat meresap ke kulit, segarnya tahan lama.
➖  Botolnya kurang travel friendly, terlalu besar.

Overall, produk ini gak bikin kulit saya kaget atau iritasi, kandungan Vitamin C-nya aman banget di kulit. Meskipun belum sepenuhnya ngerasain manfaat seperti dalam klaimnya, tapi saya bisa bilang dua produk ini cocok banget dipakai untuk rangkaian skincare sehari-hari saya, karena hasilnya pun sudah termasuk optimal meskipun baru dua minggu pemakaian. Loveee deh sama Scarlett karena produknya makin berkembang dan kualitasnya tetap terjaga! 🫢🏻

https://widyasty.com
Kelihatan kan hasilnya? Cakeppp banget 😍

CARA MEMBELI SCARLETT C-POWER SERUM DAN C-POWER FACE MIST

Kamu bisa banget beli semua produk Scarlett di sini: Official Store Scarlett Whitening, semuanya lengkappp banget dan affordable, karena semua harga produk Scarlett tuh rata di Rp75,000. Murah banget kaaan? Belum lagi kalau beli bundling, bisa lebih murah lagi harganya. Ditambah lagi, sering ada promo dan diskon juga, lho! Selain itu, produk yang kamu terima juga dijamin aman dan trusted daripada beli di toko lain yang belum tentu jual produk ori. Nah, tapi tenang aja, kalau kamu ragu sama produk yang kamu beli nih ori atau gak, boleh cek keaslian produk Scarlett-nya dulu yaaa.

Hmm, kira-kira produk Scarlett apa lagi nih yang rekommended untuk dicobain? Share di komen ya! 😊
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes