Tahukah kalian bahwa hari ini, 28 Mei, diperingati sebagai hari Kebersihan Menstruasi? Hmm, kalau belum tahu, nggak apa-apa. Saya juga baru tahu kemarin kok, ketika mendapat undangan untuk mengikuti sesi webinar tentang 'Sehat dan Bersih saat Menstruasi', yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Obsteri & Ginekologi Indonesia (POGI) yang diwakilkan oleh Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, Ikatan Psikolog Klinnis (IPK) Indonesia yang diwakilkan oleh Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., dan Mundipharma Indonesia yang diwakilkan oleh Mada Shinta Dewi selaku Country Manager. Tujuan diselenggarakannya webinar ini, selain untuk memperingati hari Kebersihan Menstruasi, juga untuk mengedukasi perempuan Indonesia bahwa menjaga kebersihan diri itu sangat penting dilakukan. Para peserta webinar diharapkan mampu memahami tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) agar dapat lebih memerhatikan kebersihan area kewanitaan, khususnya selama periode menstruasi, karena berhubungan erat juga dengan risiko penyakit yang mungkin bisa diderita oleh para perempuan jika tidak bisa menjaga kebersihan pada area kewanitaan tersebut.
Selain itu, edukasi tersebut juga disertai dengan peluncuran kampanye #YangIdeal oleh Mundipharma Indonesia sebagai bentuk dukungan agar para perempuan Indonesia semakin paham cara menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
MENGAPA DIPERINGATI TANGGAL 28 MEI?
Pemilihan tanggal 28 Mei dimaksudkan sebagai simbolis angka 28 dan 5, yang artinya rata-rata perempuan Indonesia memiliki siklus 28 hari dengan periode menstruasi 5 hari, maka dipilihlah tanggal 28 Mei sebagai hari Kebersihan Menstruasi. Waah, unik juga ya asal muasalnya kalau dipikir-pikir.
Nah, sekarang, saya mau tanya lagi nih, sejauh apa kamu tahu tentang cara menjaga kebersihan diri saat menstruasi? Menstruasi, sampai saat ini, masih dianggap sebagai hal yang tabu untuk dikomunikasikan dan dibahas, memiliki stigma dan pandangan negatif dari masyarakat, bahkan masih banyak juga mitos-mitos yang tidak masuk akal tentang hal ini, padahal sejak dahulu, semua perempuan di dunia pasti akan mengalami siklus ini setiap bulannya. Nah, pengetahuan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) ini diharapkan mampu mematahkan stigma tersebut, dan dapat mengajak para perempuan Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat dengan informasi yang tepat.
APA ITU MENSTRUASI DAN MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI?
Menstruasi adalah sebuah kondisi yang normal, yang akan dialami oleh perempuan sejak masa pubertas (biasanya di umur 10-15 tahun, rata-rata 13 tahun) hingga masa menopause (biasanya di umur 45-50 tahun). Tanda-tanda menstruasi adalah keluarnya darah selama beberapa hari (3-7 hari) dari organ intim setiap bulannya. Biasanya, sikluasnya terjadi selama 28-35 hari sekali. Darah yang keluar merupakan lapisan dalam rongga rahim yang tidak dibuahi, sehingga tidak berkembang menjadi janin.
Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan menstruasi. Selama menstruasi, perempuan biasanya menggunakan pembalut atau menscup untuk menampung darah menstruasi agak tidak menembus ke pakaian. Idealnya, pembalut harus diganti setiap 4 jam sekali agar bakteri tidak berkembang dan mengganggu kesehatan area kewanitaan. Apabila area kewanitaan sudah terganggu, maka risiko penyakit sangat mungkin akan terjadi, seperti misalnya infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, ifeksi jamur, iritasi vagina, dan bahkann kanker serviks.
Baca juga: Pengalaman Menggunakan Menstrual Pad
Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, dalam webinar, menjelaskan dengan detail cara menjaga kebersihan selama masa menstruasi, di antaranya adalah:
- Mencuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan memasukkan ke dalam kantong plastik sebelum dibuang ke tempat sampah
- Apabila menggunakan pembalut cuci ulang, cuci hingga bersih, lalu disetrika agar bakteri tidak berkembang biak
- Ganti pembalut setidaknya setiap 4 jam sekali
- Mandi dua kali sehari
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti pembalut
- Basuh area kewanitaan dari arah depan ke belakang
- Menggunaka tisu berbahan lembut untuk mengeringkan vagina
- Bila menggunakan cairan pembersih vagina, sebisa mungkin pilih yang memiliki pH vagina yang normal
- Ganti celana dalam saat dirasa sudah basah atau lembap
- Bagi perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smir atau IVA secara teratur.
Prof. Dwiana juga menjelaskan, bahwa menjaga kebersihan area kewanitaan harus dilakukan setiap hari, tidak hanya saat menstruasi saja, sehingga kita akan terhindar dari risiko penyakit. Jika kita masih merasakan gejala yang aneh dan tidak normal saat menstruasi, segeralah melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
PROGRAM KESEHATAN YANG MENDUKUNG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Berdasarkan pemaparan dr. Dwi Oktavia Handayani saat webinar, ada beberapa program kesehatan di Indonesia yang dapat mendukung kesehatan reproduksi remaja, di antaranya adalah:
- UKS
Bekerjasama dengan Puskesmas memiliki pelayanan kesehatann, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.
- Posyandu Remaja
Merupakan wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk belik remaja selama masa puber.
- Aku Bangga Aku Tahu
Merupakan kegiatan penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatann reproduksi dan penyakit innfeksi menular seksual.
- Vaksinansi HPV
Merupakann program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5-6 SD untuk mengurangi risiko kanker serviks.
dr. Dwi Oktavia juga menjelaskan bahwa informasi Manajemen Kebersihan Menstruasi harus diberikan ke remaja perempuan agar dapat menjaga kesehatan reproduksinya. Informasi tersebut bisa didapat melalui program-program kesehatan yang telah disebutkan di atas agar valid dan dapat menghindari informasi atau mitos yang tidak tepat.
IBU BICARA MENSTRUASI
Masalah lain yang masih ditemukan hingga hari ini selain masalah kebersihan adalah mengenai komunikasi tentang menstruasi. Menurut data yang dikutip dari UNICEF Indonesia tahun 2020, satu dari empat anak tidak pernah menerima informasi tentang menstruasi sebelum masa menarke (menstruasi pertama) perempuan. Padahal, seharusnya anak bisa mendapatkan informasi tersebut dari orang terdekat, seperti ibu, guru, atau saudara perempuannya. Apalagi, jaman sekarang sudah canggih dan informasi sudah mudah dicari melalui internet.
Menurut Psikolog Anna Surti, anak perempuan yang tidak mendapatkan informasi tentang menstruasi cenderung merasa takut, malu, dan bingung saat mengalami menarke, padahal banyak sekali manfaat yang didapatkan, seperti kesehatan reproduksi yang lebih baik serta bonding ibu dan anak yang semakin kuat. Berbagai kendala komunikasi ini disebabkan oleh sulitnya perempuan menjelaskan tentang menstruasi, dikarenakan hal-hal berikut:
- Pembahasan tentang menstruasi masih dianggap tabu
- Ibu merasa bingung memulai pembahasan dari mana ke anak perempuannya
- Ibu kurang pengetahuan dan pengalaman untuk membahas tentang menstruasi
- Anak perempuan merasa ragu mendapatkan informasi tersebut dari ibunya.
Pemahaman tentang menstruasi tidak hanya penting dilakukan ke anak perempuan saja, tetapi juga sebaiknya dikomunikasikan ke anak laki-laki. Mengapa? Anna Surti menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar anak laki-laki dapat lebih memahami dan menghargai perempuan dan tidak melakukan bullying. Anak laki-laki justru bisa ikut membantu saat teman perempuannya merasa kesulitan, seperti misalnya ketika teman perempuannya merasa lemas atau pusing saat menstruasi, maka ia bisa membawakan minuman hangat untuk membuat teman perempuannya merasa nyaman.
PRODUK FEMININE CARE DARI BETADINE®
Mundipharma Indonesia melalui kampanyenya #YangIdeal mengajak perempuan Indonesia untuk lebih memahami tentang cara menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim, salah satunya dengan menggunakan produk pembersih khusus area kewanitaan. Mada Shinta Dewi, selaku Country Manager dari Mundipharma Indonesia, didukung oleh Kementrian Kesehatan RI dan POGI, terus melakukan edukasi dan membagikan buku saku 'Sehat dan Bersih saat Menstruasi' kepada lebih dari 1 juta perempuan Indonesia agar informasi ini dapat lebih mudah diakses oleh semua kalangan.
Dengan kampanye yang gencar tersebut, Adi Prabowo, selaku Head of Marketing Mundhipharma Indonesia, juga ikut memaparkan dan memperkenalkan produk pembersih khusus area kewanitaan BETADINE®. Ada dua jenis produk BETADINE® yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu:
- BETADINE® Daily Use Feminine Wash
Digunakan untuk penggunaan sehari-hari dan mengandung prebiotik, terdiri dari tiga rangkaian:
- Daily Use Feminine Wash Foam
- Daily Use Feminine Wash Natural
- Daily Use Feminine Wipes
- BETADINE® Treatment & Red Days Feminine Wash
Digunakan untuk penggunaan selama masa menstruasi atau saat terjadi gejala infeksi. Mengandung antiseptik yang dapat meredakan gejala infeksi dan iritasi ringan.
BETADINE® adalah produk yang telah dipercaya lebih dari 50 tahun di seluruh dunia untuk menangani dan mengobati infeksi. Produk-produknya telah dipercaya oleh konnsumen di seluruh Indonesia sebagai produk terbaik. BETADINE® Feminine Hygiene dengan Povidone-Iodine, memiliki spektrum luas dan terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap, dan iritasi ringan yang sering terjadi selama masa menstruasi. Saya termasuk salah satu konsumen BETADINE, lho. Di rumah, produk BETADINE yang saya gunakan adalah obat kumur dan Feminine Wash Natural. Pernah juga pakai body wash-nya tapi sekarang lagi pakai merek lain.