Proses dan Perawatan Pasca Anak Sunat

"Kalau udah katanya, ya katanya."

Begitu kata mertua saya, ke anak laki-lakinya yang kini sudah menjadi suami saya selama 6 tahun lebih. Dia lebih sering melakukan sesuatu tanpa plan, tanpa banyak omong, dan kadang harus terwujud saat itu juga. Begitupun dalam membeli sesuatu atau melakukan sesuatu. Salah satunya ya waktu menikah sama saya. November baru ngelamar, tapi maunya langsung nikah di bulan Desember. Gak mau lama-lama, karena persiapannya juga gak lama karena kita nikah tanpa resepsi.

Tapi, tulisan saya kali ini gak mau ngebahas suami saya. Ternyata anak saya pun punya kemauan yang sama kayak Ayahnya. Ketika mau sesuatu, kadang terkesan kayak memaksa, harus ada saat itu juga. Yaa, walaupun lebih sering kita suruh tunggu karena saya gak mau membiasakan dia mendapatkan apa yang dimau dengan cepat dan mudah. Kali ini, agak berbeda karena bikin orang serumah shock, dia minta sunat dan mau dilaksanakan saat itu juga 😂

Berhubung anaknya agak cengeng dan penakut, bagi saya dia berani sunat adalah sebuah keajaiban, karena sebelumnya dia gak pernah mau sunat karena takut dipotong penisnya katanya haha. Akhirnya ya saya diemin aja, tunggu sampai anaknya mau sendiri. Lalu, inilah waktunya. Masih gak bisa dipercaya juga sampai sekarang. Waktu tulisan ini saya buat, recovery-nya sudah 99,99% setelah satu bulan yang lalu sunat. Nah, akhirnya saya bisa mulai menuliskan peristiwa ini secara rinci untuk dibagikan ke teman-teman wkwk.

https://widyasty.com

PROSES SUNAT SERBA INSTAN

Gimana gak instan ya, Kamis malam dia minta, Jumat siang udah sunat 😂 Untungnya masih ada klinik sunat yang merespon pertanyaan saya melalui chat Whatsapp jam 8 malam, yang akhirnya saya bisa daftar saat itu juga untuk sunat besok. Kenapa buru-buru? Pertama, jangan sampai anaknya berubah pikiran dan keburu ngerasa takut sunat lagi, nanti lama lagi ngebujuknya. Kedua, karena minggu depannya udah mulai masuk TK. Semua akan jadi lebih repot kalau dia udah masuk sekolah. Bahkan, bisa jadi malah harus nunggu sampai libur sekolah dulu, kan lama. Belum tentu dia masih mau.

Setelah dapat klinik sunat yang dimau dan sudah daftar, saya langsung cari-cari kebutuhan perawatan pasca sunat, seperti celana batok dan obat-obatannya. Saya beli terpisah karena beberapa hal;
  1. Paket yang didaftarkan gak termasuk celana batok dan kit perawatan pasca sunat, karena harganya agak mahal jadinya. Apalagi ini termasuk mendadak, jadi dananya pun belum dipersiapkan hehe.
  2. Ternyata kalau beli sendiri jadi lebih murah, karena udah ada beberapa hal yang kita sedia di rumah, misalnya cairan antiseptik dan kasa steril.
Nah, akhirnya, saya pilih paket sunat yang paling regular dan termurah (di klinik itu), dengan beberapa pertimbangan di atas. Ini aja udah termasuk mahal menurut saya, karena saya gak sempat riset dan tanya-tanya sebelumnya, gak ada waktu. Ternyata beberapa anak tetangga yang udah sunat malah harganya jauh  lebih murah daripada yang saya bayar sekarang. Tapi yaudah gapapa, yang penting udah selesai fase ini, saya legaaa banget.

Oiya, akhirnya karena beberapa hal juga, saya gak mengadakan pesta atau syukuran setelah sunat. Jadi, kita hanya masak-masak aja untuk makan bareng tamu dan saudara di rumah.

SUNAT DI MANA?

Nah, ini yang akan saya bahas. Biandul sunat di Rumah Sunat dr. Mahdian, kebetulan cabangnya ada banyak dan salah satunya dekat dari rumah. Sebenarnya, sebelum memutuskan di sini, ada satu klinik sunat lagi yang bisa daftar untuk besok, tapi cuma ada satu slot di jam 8 pagi. Buat saya itu kepagian, dan malah jadi riweuh karena takut kurang persiapan. Lokasinya juga agak lebih jauh dari dr. Mahdian. Akhirnya kami memutuskan di sini karena lebih bisa prepare, dan sunatnya dilakukan jam 1 siang. Nah, jadinya saya bisa ada waktu dulu untuk beli celana batok dll. Utinya Biandul pun ada waktu untuk masak-masak dulu dari pagi.

Cabang Rumah Sunat dr. Mahdian ini cukup banyak. Selain di Jakarta, ada juga di Depok, Tangerang, Bekasi, Tasikmalaya, Bogor, Bandung, dan masih banyak lagi. Testimoni bagus di Instagram Rumah Sunat dr. Mahdian pun sudah banyak, bahkan katanya banyak anak selebriti juga yang sunat di sini. Tapi, bukan itu yang bikin saya memilih tempat ini. Lebih karena butuh cepat, dan CS Rumah Sunat dr. Mahdian termasuk sangat cepat tanggap. Padahal jam operasional CS-nya di Whatsapp itu cuma sampai jam 5 sore sebenarnya, agak kaget ternyata jam 8 masih dibalas dan dibantu daftar untuk esok harinya.

Harga paket termurah yang saya pilih itu Rp2,400,000 tanpa dapat celana batok dan kit perawatan pasca sunat (karena beli terpisah). Tapi, proses sunatnya menyenangkan, tempatnya sepi (jadi lebih tenang dan anak gak takut denger suara anak lain nangis waktu disunat), bersih, dan gak sempit. Dokternya sangat ramah dan gak bikin anak takut. Setelah selesai sunat, anak dikasih mainan Hot Wheels dan sertifikat, serta obat pereda nyeri dan obat tetes yang harus digunakan selama perawatan. Untuk harga paket lain bisa langsung hubungi saja melalui Instagram @rumahsunatdrmahdianofficial.

https://widyasty.com
Foto duluuu setelah sunat, masih senyum-senyum karena dapat Hot Wheels wkwk. Sampai rumah, malamnya langsung rewel kesakitan :')

METODE SUNAT YANG DIPILIH 

Metode sunat di Rumah Sunat dr. Mahdian ini adalah klem, tapi saya gak tahu apakah mereka bisa menggunakan prosedur untuk metode lain atau gak, karena paket yang ditawarkan ke saya hanya klem saja. Sunatnya pakai alat berupa klem yang dipasang di penis, setelah sunat klem tetap terpasang selama 5 hari sebelum akhirnya dibuka. Katanya, proses ini minim pendarahan, butuh waktu cepat karena hanya 10 menit, dan gak dijahit. Recovery-nya pun terbilang cepat. Ini yang saya baca dari berbagai sumber. Saya juga menonton video prosedur sunat klem di YouTube pas malam harinya, supaya bisa kebayang besoknya. Agak ngilu sihhh, tapi tahan-tahan aja dah, karena penasaran juga 🥹

Nah, setelah sunat dan melihat kondisi Biandul, memang betul beberapa klaimnya. Tapi, selain itu, saya jadi punya beberapa pertimbangan lagi untuk teman-teman ketahui sebelum memilih metode sunat menggunakan klem ini. Tentunya semua metode ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing, tapi karena cuma sekali seumur hidup dan cuma bisa pilih sekali, jadi saya gak bisa membandingkan dengan metode lain. Semoga sih teman-teman bisa mengumpulkan banyak informasi tentang semua metode sunat supaya bisa memilih yang terbaik dan sesuai kondisi juga budget-nya pasti ehehe.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE KLEM

Saya mulai dari kelebihannya dulu yaa. Sunat metode klem punya beberapa kelebihan, dan kebanyakan sama dengan klaim yang saya temukan juga di beberapa sumber di Internet, antara lain:

✦ Minim pendarahan. Biandul sempat agak banyak keluar darahnya tapi bisa dibersihkan dan berhenti keluar setelah beberapa menit.
✦ Di Rumah Sunat dr. Mahdian, biusnya gak menggunakan jarum suntik, tetapi pake metode injeksi, jadi gak menimbulkan trauma di anak.
✦ Prosesnya cepat, cuma 10-15 menit tergantung ketenangan anak, kalau bisa diajak kerjasama pasti cepat selesai.
✦ Tanpa dijahit, dan bisa langsung beraktivitas. Biandul sunat siang hari, malamnya bisa jalan ke minimarket sama Ayahnya karena mau jajan.
✦ Hasil lebih rapi.
✦ Proses penyembuhannya terbilang cukup sebentar, gak sampai dua minggu Biandul udah bisa jingkrak-jingkrak lagi.

Nah, tapi metode ini juga punya kekurangan, dan ini pendapat pribadi saya sendiri setelah melihat proses sunatnya, jadi bisa juga berbeda dengan pengalaman orang lain karena tergantung anaknya sendiri. Biandul kebetulan tipe anak yang agak cengeng dan perasa, mudah nangis dan toleransi sakitnya sangat rendah. Jadi, bagi dia sunat ini sakit banget meskipun di anak lain mungkin gak sesakit itu rasanya.

Beberapa kekurangan sunat dengan metode klem adalah:

✦ Anak bisa langsung beraktivitas, tapi tidak leluasa karena ada alat yang menempel pada penis selama 5 hari.
✦ Metode anestesi needle free injection ini katanya gak sakit tapi bikin anak agak kaget dikit aja. Nah, kondisi Biandul kemarin agak banyak diulang anestesinya karena ternyata beberapa kali cairan yang "ditembak" gak masuk ke kulit penis, mungkin karena kulitnya agak tebal kata dokternya. Kalau suntik kan sudah pasti langsung masuk cairannya tanpa diulang, tapi saya gak bisa bandingin lebih sakit yang mana.
✦ Perawatannya agak repot karena setiap habis pipis harus keringin area dalam tabung klem, berisiko kesenggol dan kena kepala penis yang bakal bikin anak super nyeriiii banget.
✦ Buat Biandul, proses lepas klem itu justru yang paling menyakitkan dibanding waktu sunatnya, karena gak pakai anestesi lagi dan penisnya masih sangat nyeri untuk dipegang. Bersihin setiap pipis aja takut banget karena kesenggol dikit sakit, eh pas lepas klem dia jerit-jerit gak bisa tahan. Bagi saya jadinya gak tega karena harus liat dia dua kali kesakitan; waktu sunat dan waktu lepas klem.
✦ Setelah lepas klem, barulah kita merawat luka basahnya di penis sampai sembuh dan kering.

Kayaknya gak banyak beda ya antara kelebihan dan kekurangannya, hehe. Tapi begitulah, mungkin kalau toleransi sakit si anak lebih tinggi kayaknya gak akan repot karena bisa tahan sakit, dan yang ngerawat pun gak akan ketakutan. Jadi, coba kenali dulu kondisi anaknya kayak gimana, sebelum menentukan metode sunat yang tepat.

YANG PERLU DIBELI DAN DIPERSIAPKAN

Sebelumnya, saya sudah menuliskan tentang persiapan sebelum anak sunat, tapi lebih ke persiapan mental dan pengetahuan orangtua dalam memilih metode sunat. Kali ini, tulisannya lebih rinci karena menjelaskan juga kebutuhan perawatan pasca sunat dan prosesnya.

Karena saya pilih paket yang paling murah, saya gak dapat kit perawatan pasca sunat, jadi harus beli sendiri. Setelah saya lihat list-nya, beberapa kebutuhan ternyata sudah saya punya di rumah, jadi kalau perlu beli sisanya, gak keluar biaya yang besar lagi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

✦ Celana batok: 4-5 buah.
✦ Cairan NaCl 0.9% (atau sering dibilang cairan infus) 500ml: beli 2 botol cukup untuk semingguan. Jangan lupa beli tusukannya juga yah, yang mirip kayak sedotan gitu, nanti cairannya akan keluar dari situ untuk bilas sehabis cebok.
✦ Kain kasa steril (beli secukupnya)
✦ Betadine antiseptik (1 botol cukup)
✦ Siapkan juga tisu basah dan tisu kering. Ini agak boros sih karena sering lap-lap supaya area penis selalu bersih dan kering.
Cutton buds (dipakai untuk membersihkan bagian dalam lubang klem. Kalau pakai metode lain kemungkinan gak perlu cutton buds kali yah.
✦ Obat-obatan yang diberikan dan diresepkan dokter, berupa: tablet pereda nyeri dan anti peradangan (bisa dibeli bebas di apotek kalau habis dan masih butuh pereda nyeri), pereda nyeri yang diberikan melalui dubur (3 buah: diberikan saat setelah sunat, malam pertama setelah sunat, dan hari kelima satu jam sebelum lepas klem), obat tetes, dan salep (sesuai resep dokter).

https://widyasty.com
Sebenarnya ada lebih banyak tapi gak semuanya saya foto kemarin, huhu termasuk salep yang diresepkan oleh dokter.

PROSES PERAWATAN LUKA PASCA SUNAT

Proses perawatannya memang agak panjang dan ribet untuk dijelasin, tapi saya pikir semua orangtua pasti punya cara masing-masing untuk merawat luka sunat di anak sesuai dengan kondisi anaknya. Ada anak yang kebal banget, jadi orangtuanya lebih santai, ada yang gak bisa dieeemmm sampe lukanya jadi sering tergesek dan susah kering, ada juga yang cengeng banget jadi orangtuanya perlu hati-hati dan diajak diskusi pelan supaya anaknya bisa tenang dan percaya sama orangtuanya.

Total proses perawatan pasca sunat yang dilalui Biandul sampai lukanya benar-benar kering itu sebenarnya 3 minggu, tapi di 2 minggu Biandul sudah bebas bergerak dan gak sakit lagi, bahkan sudah mulai bisa ikut Muay Thai. Di minggu ke-4 lukanya sudah mengelupas sendiri dan bentuk penisnya sudah normal. Paling yang susah kering itu luka di bagian bawah penis karena lebih sering tertutup dan menempel pada testis, jadi harus lebih sering diperhatikan. Berikut adalah kisaran proses perawatan pasca sunat:

Sebelum lepas klem

✦ Setelah sunat, penis masih terpasang alat klem. Setiap habis BAB dan BAK, bilas dengan air NaCl, bilas juga bagian dalam tabung klem sehingga gak ada sisa air pipis yang menempel di kepala penis. Setelah dibilas, lap semua bagian penis dan testis sampai benar-benar kering, lap juga bagian dalam tabung klem menggunakan cutton buds (jangan sampai kena kepala penisnya). Setelah itu, beri obat tetes yang diberikan dokter di bagian kepala penis.

✦ Jangan lupa sering-sering ganti celana batoknya ya. Kalau bisa punya stok 4-5 buah. Jangan beli banyak-banyak karena cuma dipakai maksimal 1 minggu aja, setelahnya kan gak dipakai lagi. Saya cuma beli 4 dan itu cukup buat ganti-ganti setiap hari.

✦ Anak boleh dan bisa langsung mandi dan kena air, tapi Biandul gak berani karena kesakitan. Akhirnya hari pertama dan kedua dia gak mandi, cuma lap-lap aja badannya. Hari ketiga mulai mandi. Hari keempat dan kelima disarankan berendam air hangat selama 30 menit supaya proses pembukaan klem di hari kelima mudah.

Setelah lepas klem

✦ Ketika klem sudah dilepas, perawatannya berbeda dari yang sebelumnya. Setiap hari, penis harus dikompres Betadine dengan menggunakan kasa steril. Caranya adalah tuang Betadine di atas kasa yang dilipat memanjang, lalu letakkan memutar di bagian luka, tunggu hingga 3 menit lalu lepas. Nah, kompres ini dilakukan minimal 5x sehari ditambah setelah BAB dan BAK. Repot dan capek bangettt 🥲

✦ Celana batok dipakai hanya 2 hari setelah lepas klem, setelahnya jangan pakai apa-apa alias telanjanggg, supaya lukanya kena angin dan cepat kering.

✦ Luka di sekitar penis akan memerah, beberapa anak mengalami bengkak yang bentuknya melingkar, tapi itu gak apa-apa. Di Biandul sendiri gak ada bengkak. Nah, di lukanya itu akan keluar cairan kuning seperti nanah, tapi ini bukan infeksi ya. Cairan ini sebenarnya diproduksi oleh tubuh yang berguna untuk mempercepat penyembuhan luka. Nantinya, cairan kuning ini yang akan mengering dan jadi koreng. Biarkan mengelupas sendiri, jangan dikelupas sebelum waktunya karena bisa berdarah dan jadi sakit lagi.

✦ Setelah kompres Betadine, tunggu kering dan menyerap dulu beberapa menit, kemudian lanjut oleskan salep yang diresepkan oleh dokter. Semua proses ini dilakukan setiap hari sampai luka kering, sekitar 5-6 hari, lalu kami berhenti kasih Betadine dan salep, cuma dibiarkan tanpa pakai celana aja, dan sesekali lap-lap cairan kuningnya pakai tisu kering.

✦ Biandul gak berani mandi 3-4 hari setelah lepas klem, dan saya gak maksain itu karena paham dia masih takut kena air.  Jadi, saya cuma lap-lap aja badannya dan ajak sikat gigi sambil jongkok. Hari kelima, dia mulai berani mandi, tapi sambil berendam di bak supaya air yang jatuh dari atas kepala gak kena penis (takutnya sakit karena kena aliran air yang banyak). Jangan lama-lama berendamnya ya supaya lukanya gak basah terus.

✦ 4 hari setelah lepas dari klem, sebenarnya Biandul sudah bisa beraktivitas seperti biasa, bisa jalan, lari, dan becanda sama temannya. Tapi, dia baru mulai masuk sekolah 7 hari setelah lepas klem, dan masih pakai celana batok (hanya di sekolah aja) karena lukanya masih belum kering dan belum bisa kena celana dalam biasa. Sepulang sekolah, dia buka celana lagi seharian di rumah.

✦ Hari ke-10 setelah lepas klem, lukanya sudah mulai mengering, dan Biandul sudah bisa pakai celana dalam biasa. Tapi, jangan lupa sering-sering diganti karena kadang lukanya suka nempel di celana dan jadi cepat kotor. Mandi juga sudah aman tapi tetap guyur pelan dan dalam posisi jongkok.

✦ Hari ke-14 semua sudah normal seperti biasa. Lukanya semakin mengering dan keras (jadi koreng). Tinggal tunggu mengelupas sendiri aja. Bagian bawah penis masih agak basah dan masih ada cairan kuningnya (belum kering dan keras). Kalau dirasa masih perlu kompres Betadine, kompres bagian bawahnya aja 3 menit sehari 2-3 kali.

✦ 4 minggu setelah lepas klem, korengnya sudah mengelupas sendiri yayyyy! Bagian bawah penis pun sudah mulai kering. Bentuk penisnya sudah normal dan gak ada tanda-tanda infeksi. Alhamdulillah.

Nah, panjang banget kan prosesnya, dan lumayan capek juga karena banyak yang perlu diperhatikan. Makanya saya bilang sebelumnya, bahwa sebelum sunat wajib banget mempersiapkan mental orangtua dan anak, gak cuma anak aja yang musti siap-siap. Tetap semangat dan percaya bahwa semua kesakitan dan kerewelan anak selama sunat ini bakal berakhir pasti, dan rasanya legaaaa banget setelah bisa melewati itu semua.

Jadi, buat teman-teman yang masih mempersiapkan diri untuk mengajak anak sunat, semoga bisa disegerakan ya. Semoga anaknya juga bisa menjalani proses ini dengan baik, dan cepat pemulihannya. Kalau ada yang masih perlu ditanyakan, boleh banget lho tanya di komentar ya. Nanti akan saya jawab sebisa mungkin.

Share:

5 comments

  1. Duuuuh aku ikutan ngilu Mbaa 😂. Bener sih, sunat itu bukan cuma anak yg diprepare, tapi mental ortunya juga wajib kuat dulu. Naah, termasuk tipe yg lemes kalo liat darah, atau suntikan atau luka penis begini... jadi memang udah sepakat Ama suami, si adek sunat pas dia udh mau, dan suami wajib cuti juga. Krn rasanya aku nya yg ngilu kalo hrs ngerawat pasca sunat mba. Apalagi liat bekas luka, duuh agak lemes bayangin.

    Tapi memang harus sih yaa. Kadang nyesel kenapa ga pas bayi aja kayak ponakanku. JD dramanya ga terlalu banyak 😄. Soalnya zamanku dulu, ingat banget sunat itu biasanya kls 5 SD atau malah SMP. Kayaknya temen2 cowoku ga ada yg sunat pas sebelum TK atau di bawah kls 3 SD 😅. Ternyata Skr, dari bayipun udah bisa yaa.

    ReplyDelete
  2. Wah waktu anakku dulu di sunat , anakku yang melepas perbannya , soalnya biar dia tahu kalau sakit dia pelan2. Baru aku bersihkan dan perban lagi

    ReplyDelete
  3. Jadi inget pas sunatan anak saya. Sedih banget, karena di kampung sungguh jauh beda segalanya dibanding dengan sunat di tempat-tempat bagus seperti kota Mbak Asti. Andai artikel ini saya baca sebelum anak saya sunat, hehehe

    ReplyDelete
  4. Jadi teringat sepulang sunat anakku masih tenang-tenang saja, ternyata karena efek obat bius masih tersisa. Menjelang tengah malam barulah terasa segala linu dan pedihnya. Duh, perjuangan untuk menghibur supaya anak bisa lupa dengan sakitnya lumayan juga ternyata hehehe. Bersyukur tapi karena hal ini cuma terjadi semalam saja..

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah ya..
    Atas kemauan ananda sendiri. Barakallahu fiikum.
    In syaa Allah menjadi anak sehat, cerdas dan sholih.

    Ternyata apapun metodenya, tetap ada yang bikin ngilu gitu ya...
    Orangtua kudu siap memberikan dukungan dan perilaku asertif sehingga ananda tetap semangat.

    Tapi yakin, anak laki-laki mah gercep sembuhnya yaa..

    ReplyDelete

Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉