Pelajaran Berharga tentang Keluarga dari Serial Korea 'Hometown Cha Cha Cha'

Hari Minggu lalu, 17 Oktober 2021, drama Korea Hometown Cha Cha Cha baru saja menayangkan episode terakhirnya, yaitu episode 16. Saya termasuk orang yang baru mulai menonton ketika sudah tayang episode 10 di Netflix, karena belum penasaran sejak awal rilis. Ya, saya pikir paling cuma drama cinta romantis biasa aja. Tapi, setelah dengar dari pendapat orang-orang yang menonton, ternyata drama ini cukup santai, ringan, dan minim konflik. Persis kayak drakor yang saya suka dan pernah saya tonton.

Sebelumnya, saya juga suka menonton Reply 1988 dan Hospital Playlist, karya dari Sutradara yang sama, Shin Won-Ho. Karya-karyanya yang selalu bertema wise life series selalu menarik perhatian saya, dan sukses mengambil perhatian saya. Lagi-lagi, karena minimnya konflik dan hampir gak ada peran antagonis, bikin saya nyaman nonton hingga selesai, karena gak bikin saya kesal sama salah satu karakternya.

Ternyata, setelah saya menamatkan Hometown Cha Cha Cha, drakor ini lebih dari sekadar cerita cinta romantis aja. Awal nonton, rasanya geli banget karena vibe-nya mirip FTV Indonesia, hahaha. Tapi, ternyata banyak juga nilai keluarga yang penting, yang kita dapatkan setelah menonton drakor ini. Dan saya banyak terharu sepanjang menonton, meskipun ada beberapa hal yang bikin saya gak suka. Tapi, dikit banget sih.


SINOPSIS

Hometown Cha Cha Cha menceritakan tentang seorang dokter gigi di Seoul, yang bernama Hye Jin, yang baru saja kehilangan pekerjaan karena berdebat dengan atasannya. Ia sulit mencari pekerjaan baru, lalu membuka klinik gigi sendiri di sebuah kota kecil di pinggir pantai bernama Gongjin. Ia ke sana karena pernah memiliki kenangan masa kecil dengan orangtuanya sebelum akhirnya ibunya meninggal karena sakit. Tapi, sebagai perempuan yang terbiasa tinggal di kota besar dengan segala kemewahannya, Ia merasa sulit beradaptasi dengan kultur di kota kecil ini.

Pertemuan Hye Jin dengan seorang warga desa, yang bernama Hong Du Sik, tapi biasa dipanggil orang-orang dengan Kepala Hong, membuat hidupnya berubah. Sejak pertemuan pertama, mereka gak pernah akur. Selalu ada saja yang diperdebatkan. Tapi, semakin sering mereka berdua berurusan, semakin timbul rasa suka yang akhirnya membuat mereka dilema dengan perasaan masing-masing. Udah persis kayak cerita FTV yang sering kita tonton, kan?

https://widyasty.com


MENGANGKAT KISAH HIDUP BERKELUARGA DARI WARGA GONGJIN

Apa yang bikin menarik dari drama ini?
Drama ini gak cuma berpusat pada kisah cinta Hye Jin dan Kepala Hong aja, tapi ada banyak sekali kisah dari warga Gongjin yang bisa jadi cerminan kita, khususnya yang sudah berkeluarga. Satu per satu kisah hidup mereka seakan mendapat porsi yang pas dari setiap episode, dan kebanyakan kisah itu masih sangat relate dengan kehidupan nyata kita sehari-hari.

Kita kupas satu per satu, yuk! Apa aja sih pelajaran hidup berkeluarga yang bisa kita dapatkan setelah menonton drama Hometown Cha Cha Cha? Tapi, ini akan jadi tulisan yang agak panjang. Semoga gak bikin bosan pembaca, ya 😊

https://widyasty.com

NENEK GAM-RI

Nenek Gam-Ri memiliki anak laki-laki yang sudah sukses bekerja sebagai akuntan di Seoul, dan cucunya bersekolah di AS. Ia sangat bangga, meskipun sebenarnya Ia sering merasa kesepian karena anak dan cucunya jarang ada waktu untuk menemuinya. Bahkan, ketika Ia sakit gigi dan harus memasang implan, anaknya belum sanggup membiayainya hingga Ia harus menggunakan uangnya sendiri untuk memasang implan.


Kepala Hong bilang, Ia sejak muda sudah bekerja keras demi bisa membahagiakan anaknya, meskipun harus menahan sakit sendirian karena gak mau anaknya khawatir. Tapi, Hye Jin bilang itu tindakan yang egois. Saya gak bisa lupa ketika Hye Jin bilang, "Yang seharusnya orangtua lakukan demi anaknya itu adalah sehat dan berumur panjang, bukan menahan sakit." Ia terpukul ketika waktu kecil ibunya sakit tapi berpura-pura kuat karena gak mau anaknya tahu dan sedih, hingga akhirnya ia meninggal dunia dan Hye Jin harus tumbuh sendiri hanya dengan ayahnya.

Hingga akhir hidup Nenek Gam-Ri, anaknya merasa menyesal karena gak punya banyak waktu untuk merawat ibunya yang sudah menua di kampung halaman. Meskipun hanya sesekali, tanyalah kabar orangtua kita atau apa yang mereka butuhkan, jika kita gak bisa mengunjunginya dengan sering. Kita gak pernah tahu berapa lama waktu yang tersisa dan seberapa besar penyesalan yang akan kita rasakan ketika semuanya gak bisa lagi diulang.


PASANGAN YEO HWA JEOUNG DAN CHANG YOUNG GUK

Ada tiga misteri di Gongjin yang belum terpecahkan, salah satunya adalah alasan perceraian Hwa Jeoung dan Young Guk, karena rumah tangga mereka terlihat baik-baik aja selama ini, tapi tiba-tiba harus berpisah. Yang menjadi korban perasaan gak lain dan gak bukan adalah anak satu-satunya yang baru berumur 9 tahun, I Jun. Meskipun begitu, I Jun adalah anak yang sangat tenang, bijak, pintar, dan gak pernah nakal. Siapa sangka di dalam hatinya tetap aja memendam perasaan sedih ketika gak bisa berkumpul dan makan bersama orangtuanya setiap saat.


Meskipun mereka udah bercerai, pola asuh mereka yang tetap kompak bisa jadi contoh, bahwa anak adalah hal utama yang paling penting bagi mereka berdua. Setiap I Jun ulang tahun, mereka tetap merayakannya bersama. Begitu juga ketika I Jun menjadi juara lomba matematika. Saya ingat apa yang dikatakan ibunya I Jun, "Kita tidak merayakannya karena kau juara, tapi kita merayakannya karena kerja kerasmu. Kerja keras itu lebih penting daripada hasil."

Seperti yang pernah dibahas juga di Instagram @mommiesdaily, bahwa support system dari keluarga adalah hal yang sangat penting, dan menjadi juara itu bukan sebuah keharusan. Karena yang terpenting adalah kerja keras dan usaha. Itulah nilai yang ditanamkan oleh orangtua I Jun.


CHUN JAE (OH YOON) DAN ANAKNYA JU RI

Chun Jae adalah seorang single parent dari seorang anak remaja perempuan berusia 14 tahun, Ju Ri. Istrinya meninggal gak lama setelah melahirkan Ju Ri. Hal ini membuat Chun Jae jadi over-protective kepada Ju Ri. Padahal, usia tersebut sedang dalam masa puber dan butuh ruang untuk diri sendiri. Chun Jae merasa Ju Ri harus lebih giat belajar karena nilai pelajaran di sekolahnya jelek. Sedangkan diam-diam, Ju Ri berbakat dalam menggambar dan punya cita-cita menjadi fashion designer, hal ini yang ayahnya belum bisa mengerti dan hanya menuntutnya untuk dapat nilai bagus terus.


Anak remaja memang ada masanya membangkang, ya. Tapi, kita harus tetap mendampingi fase itu supaya gak salah jalan, meskipun khawatir tapi penting untuk beri ruang kepada anak yang sudah punya dunianya sendiri.


HYE JIN DAN AYAHNYA

Tentu saja, pemeran utama juga memiliki kisah dengan keluarganya sendiri. Semenjak ibunya meninggal, ayahnya sangat frustasi sampai sering mabuk dan gak bisa mengurus Hye Jin dengan baik. Tapi, karena itu, Hye Jin tumbuh jadi perempuan kuat, mandiri, keras kepala, dan tahu apa yang dimau. Ia juga sangat tegas dan dapat menjaga dirinya sendiri.

Hubungannya dengan ayahnya memang gak dekat, tapi bukan bearti ayahnya gak sayang. Dari kejauhan, ayahnya tetap memberi perhatian, seperti selalu mengecek ramalan cuaca di Gongjin agar tahu keadaan anaknya di sana, mencari bunga yang penuh makna untuk dikirimkan saat pembukaan klinik gigi barunya di Gongjin, dan selalu memasang foto Hye Jin kecil di ponselnya. Pada saat datang mengunjungi Hye Jin ke Gongjin, ayahnya jadi sangat bawel karena ingin tahu semua tentang kehidupan anaknya.


Bonding orangtua dan anak memang harus dibangun sebaik mungkin supaya sampai dewasa kita bisa tetap menjaga hubungan baik meskipun telah tinggal berjauhan, ya. Jadi gak perlu ada gengsi untuk sekadar ngobrol atau telpon orangtua, dan bisa lebih sering saling berkunjung. Biar bagaimana pun, orangtua akan tetap mencintai anaknya, meskipun caranya terlihat salah.


SI BUMIL YUN GYEONG

Nahhh, kehidupan bumil yang satu ini pasti yang paling banyak relate. Tahu kan gimana capek dan sakitnya badan sepanjang kehamilan? Apalagi jika harus ditambah bekerja menjaga toko kelontong dan mengurus anak pertama yang baru berumur 9 tahun. Pasti capek banget, dan ada kalanya mau dimanjain sama suami. Si bumil yang satu ini emang periang dan murah senyum banget sepanjang drama. Tapi, pas lihat emosinya meledak dan nangis karena permintaan tolongnya dianggap sepele sama suaminya, dhuar! Kita ikutan dibikin nangis dan kesel juga.


Perkara angkat barang berat itu udah gak bisa kita lakuin, dan butuh bantuan. Kadang, karena udah capek kerja dan urus anak, butuh juga yang namanya libur atau kencan sama suami sebentar. Hal itu pun dianggap sepele dan malah cuma disuruh istirahat sama suaminya. Puncaknya, ketika Yun Gyeong minta tolong diikatkan tali sepatu sama suaminya, malah dianggap seperti anak kecil karena gak bisa sendiri. Untungnya, suaminya cepat sadar dan minta maaf dengan membelikan buah kesukaan istrinya. Tapi, Yun Gyeong udah harus melahirkan karena kontraksinya makin intens di usia kehamilan 39 minggu.

Scene Yun Gyeong melahirkan di rumah Hye Jin, dibantu dengan seadanya dan gak bisa ke RS karena sedang hujan deras dan angin kencang juga bikin kita jadi nangisss. Segitu sakitnya usaha seorang Ibu untuk bisa melahirkan anak, bahkan mempertaruhkan nyawa. Jangan sekali-kali anggap itu sepele ya, Pak-Bapak.



KESIMPULAN

Sebenarnya, masih banyak lagi scene-scene dan kisah menarik yang diangkat dalam drakor ini. Tapi kok, kayaknya tulisannya jadi kepanjangan banget dan gak selesai-selesai yaa. Hehehe. Nah, gimana kalau lanjut nonton sendiri aja biar bisa lihat selengkapnya? Mumpung baru banget tamat nih, jadi masih hangat banget kalau mau nonton maraton. Durasinya sekitar satu jam tiap episode, sebanyak 16 episode, dan berakhir dengan happy ending, kok. Meskipun ada sedikit ketegangan setelah episode 12, tapi itu gak mengganggu keharmonisan ceritanya.

Psstt... dua episode terakhir bawangnya banyak bangettt, jadi pasti mata dan hidung bakal banjir banget nih. Gimana pendapatmu tentang drakor ini? Scene dan dialog apa yang paling ngena dan susah dilupain? Yuk kita ngobrol di kolom komentar! 😅

Share:

2 comments

  1. Aku belum mulai nonton, tapi udah dalam list nih mba :D. Soalnya pas masih on going aku ga tertarik, Krn takut ending sedih. Makanya kalo drakor, aku selalu nunggu tamat dulu :D. Penasaran memang secara semua temen bilang baguuus. Tapi terlepas dari skandal si cowo, aku tetep mau nonton kok, Krn dr awal toh akting dia memang bagus. Jadi ga peduli Ama skandalnya. Lagian yg bikin aku tertarik sebenernya si aktris Shin min ah, aku ngefans banget Ama dia dari duluuuuu :D.

    ReplyDelete
  2. aku sempat underestimate karena judulnya kayaknya ini cuma drama-drama receh yang gak akan berbekas. taunyaaaaa... saking menikmati interaksi-interaksi yang ada di Gongjin jadi tertarik ingin tinggal di tempat yang kayak gitu, dengan orang-orang yang karakternya kayak gitu juga. terus biasanya Kdrama tuh di episode 13 ke atas jadi mulai membosankan, tp kalau ini tuh dapet klimaksnya. ep 15 aku mewek, ep 16 aku cengar cengir berasa diri sendiri yang mo dinikahin dusik :))

    ReplyDelete

Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉