Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
Semua orang bilang, menggunakan sunscreen itu wajib dan harus, agar kulit kita terlindungi dari sinar matahari yang dapat merusak kulit. Tapi, sudahkah kamu menggunakan sunscreen dengan cara yang tepat?

Saat ini, ada sangat banyak bentuk sunscreen yang ditawarkan pasar, dengan klaim melindungi kulit dari paparan sinar UV yang berbahaya untuk kulit, misalnya berbentuk lotion, krim, powder, dan bahkan spray. Untuk tingkat efektivitasnya pun bisa jadi berbeda-beda pada masing-masing kulit. Tapi, satu yang harus diperhatikan adalah angka SPF yang terkandung dalam sunscreen tersebut dan juga formulanya yang disesuaikan dengan jenis kulit, karena ternyata ada loh produk sunscreen yang gak sesuai dan malah membuat wajah jadi berjerawat karena gak cocok sama produknya. Naah, makanya kita harus sangat cermat dalam memilih produk sunscreen.

Sinar UVA dan UVB dari matahari dianggap merupakan paparan gelombang panas yang tidak terlihat namun tetap dapat berbahaya bagi kulit, karena dapat menembus awan, kaca, baju, bahkan epidermis. Melakukan kegiatan di bawah matahari dalam waktu yang panjang tanpa proteksi sunscreen dapat menyebabkan kulit memerah seperti terbakar, panas, perih, bahkan alergi. Efek jangka panjang yang ditimbulkan adalah bercak hitam dan gangguan pigmentasi, penuaan dini dan kerutan di kulit, bahkan kanker kulit. Makanya banyak sekali kampanye yang menganjurkan kita untuk menggunakan sunscreen setiap hari, meskipun sedang hujan atau berkegiatan di dalam rumah. Hayoo, siapa yang masih skip sunscreen, angkat tangaaan?!
https://widyasty.com
Wajib bawa sunscreen saat berkegiatan di luar rumah

MITOS DAN FAKTA TENTANG SUNSCREEN

Meskipun sudah banyak anjuran tentang penggunaan sunscreen setiap hari, tapi masih banyak juga nih informasi yang missleading dan mitos yang masih dipercaya oleh banyak orang tentang sunscreen, sehingga penggunaannya gak efektif dan malah jadi percuma. Di antara mitos dan fakta di bawah ini, mana yang paling sering kamu dengar atau bahkan baru tahu? Simak sampai selesai yaa.

✘  Tidak perlu re-apply bila angka SPF sunscreen sudah tinggi
Angka SPF (sun protector factor) yang tertulis pada setiap produk sunscreen menunjukkan tingkat proteksi, namun tetap harus digunakan ulang agar proteksinya dapat maksimal sepanjang hari. Terdapat empat tingkat perlindungan pada sunscreen:

☀︎  rendah (SPF 6-10),
☀︎  sedang (SPF 15-25),
☀︎  tinggi (SPF 30-50), dan
☀︎  sangat tinggi (SPF 50+).

Nah, sangat dianjurkan untuk kita menggunakan SPF 30 ke atas agar perlindungannya efektif. Cara menghitung perlindungan SPF pada sunscreen adalah: saat kita berkegiatan di luar ruangan dan butuh waktu 10 menit sebelum kulit merasa terbakar, artinya jika kita menggunakan sunscreen dengan SPF 30, maka perlindungan terhadap matahari adalah 30x10menit= 300 menit atau 5 jam. Maka, dianjurkan untuk tetap re-apply sunscreen 2-3 jam sekali jika kita berada di luar ruangan selama lebih dari 5 jam.

Selain itu, ada juga skor PA (protection grade of UVA) yang biasanya ditulis dalam simbol +. PA adalah metode pengukuran dalam perlindungan terhadap sinar UVA. Tingkat perlindungan PA dibagi menjadi tiga:

☀︎  general protection (PA+),
☀︎  strong protection (PA++), dan
☀︎  super protection (PA+++).

Salah satu merek sunscreen yang mengandung perlindungan SPF 50 dan PA+++ adalah Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen.

✘  Tidak perlu pakai sunscreen jika menggunakan makeup yang mengandung SPF
Beberapa produk makeup yang mengandung SPF di dalamnya belum tentu efektif untuk menjaga kulit dari paparan sinar matahari. Kita tetap perlu menggunakan sunscreen di tahap akhir skincare sebelum mengaplikasikan makeup. Bahkan, kita direkomendasikan untuk memberi jeda sekitar 10-15 menit setelah menggunakan sunscreen sebelum lanjut menggunakan makeup, agar sunscreen dapat menyerap dan membentuk perlindungan dulu di kulit wajah kita.

✘  Tidak perlu pakai sunscreen di dalam rumah atau saat sedang hujan
Hmm, meskipun masih sering malas aplikasi sunscreen karena merasa cuma di rumah aja, tapi ternyata kulit kita tetap butuh perlindungan lho, karena sinar UVA masih tetap dapat menembus kaca. Jadi, jangan sampai terlewat yah, selalu gunakan sunscreen di akhir tahap skincare.

✘  Boleh mencampur sunscreen dengan pelembap atau makeup
Noooo, jangan lakukan ini ya huhu. Produk sunscreen gak boleh dicampur oleh apapun, karena jika sunscreen dicampur oleh pelembap, lotion, atau yang lainnya, artinya kamu mengencerkan (diluting) produk sunscreen yang kamu gunakan, dan angka SPF-nya pun akan berkurang, sehingga efektivitasnya gak akan maksimal lagi saat digunakan. Mencampur sunscreen dengan produk lain juga dapat merusak formula yang telah dirancang sejak awal.

Sebenarnya masih ada banyak lagi, tapi kayaknya akan kita bahas di lain waktu aja ya, supaya gak kepanjangan hehehe.

CARA PENGGUNAAN SUNSCREEN YANG TEPAT

Nah, kalau kamu sudah tahu tentang mitos yang perlu dihindari saat menggunakan sunscreen, sudah paham juga tentang proteksi SPF dan PA+++, sekarang balik lagi nih ke pertanyaan awal: sudahkah kamu menggunakan sunscreen dengan cara yang tepat?

✓  Gunakan produk sunscreen dengan SPF 30 ke atas
Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen mengandung SPF 50 dan PA+++ yang perlindungannya gak perlu diragukan lagi. Saya udah cobain selama dua minggu, dan seminggu terakhir kemarin sebelum puasa kebetulan kegiatan saya banyak di luar ruangan. Jangan lupa re-apply 3 jam sekali yaa.

✓  Gunakan sunscreen sebanyak DUA JARI
Kebanyakan orang bingung karena banyak yang menyebutkan dua ruas jari, padahal satu jari punya tiga ruas. Sedangkan rekomendasi takaran penggunaan sunscreen yang tepat adalah ¼ sendok teh atau setara dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) untuk wajah dan leher. Jadi, bukan dua ruas jari ya tapi dua jari. Pakai sunscreen dengan takaran yang terlalu sedikit juga dianggap gak efektif.

https://widyasty.com

✓  Sunscreen butuh waktu untuk menyerap sebelum menggunakan makeup
Seperti yang udah saya bilang sebelumnya, kalau bisa kasih jeda selama 10-15 menit setelah menggunakan sunscreen, baru lanjut penggunaan makeup. Pasalnya, sunscreen ini kan mudah banget luntur yah, bahkan kalau kita sentuh wajah yang baru banget pakai sunscreen, maka lapisan pelindungnya tuh bisa luntur karena belum sempat membentuk perlindungan di area wajah. Kalau langsung kena produk makeup dan alat-alatnya, dikhawatirkan merusak lapisan sunscreen yang baru aja digunakan.

SCARLETT SUN BRIGHT DAILY SUNSCREEN DENGAN SPF 50 PA +++

Pertama kali tahu bahwa Scarlett akhirnya keluarin produk sunscreen, saya langsung penasaran pengin banget cobain. Soalnya saya udah pernah pakai rangkaian skincare dan bodycare Scarlett, dan semuanya cocok banget tanpa ada efek buruk apapun, jadi saya pikir gak ada salahnya untuk cobain Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen. Apalagi dia punya SPF 50 PA +++ yang perlindungannya pasti udah mantap betul.

Baca juga:
Review Scarlett Acne Care
5 Langkah Bikin Kulit Kamu Jadi Happy

Nah, salah satu concern saya sebenarnya adalah sunscreen ini ditujukan untuk tipe kulit normal to dry skin, sedangkan kulit saya oily dan acne prone. Awalnya saya sempat takut kulitnya jadi becek gitu karena kelihatan basah atau makin berminyak, terus takut makin banyak komedo atau jerawatan kalau gak cocok. Tapi, saya tergiur bangetttt sama ingredients dan klaimnyaaa, jadi bismillah tetep cobain hihi.

Setelah dua minggu terakhir pakai Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen ini, saya bisa bilang kalau sunscreen ini enak banget dipakai buat berkegiatan di luar ruangan seharian. Finish look-nya memang agak basah ya dan perlu waktu agak lama untuk blending, tapi wajah langsung otw glowing rasanyaaa. Berkegiatan di luar rumah seharian pun gak bikin wajah jadi memerah dan kusam, gak peeling juga ketika ditimpa makeup.

https://widyasty.com
Teksturnya seperti lotion tapi agak encer, warnanya putih dan wanginya gak terlalu nyengat. Masih cukup ringan untuk dipakai daily. Yang paling penting, gak ada whitecast. Selama dua minggu pemakaian kemarin juga gak menimbulkan breakout di wajah saya. Tapi, perlu dicatat ya poin penting ini: harus rajin double cleansing! Apalagi kalau abis keluar rumah seharian dan pakai makeup tebal. Oiya, ada tips biar gak terlalu bikin wajah jadi basah banget buat oily skin kayak saya: kasih jeda dulu sehabis pakai pelembap, biar menyerap dulu, dan blend sampai benar-benar rata, baru apply sunscreen. Kasih jeda lagi juga kalau mau ditimpa makeup. Buat yang kulitnya kering mungkin lebih aman-aman aja ya.

Selama saya pakai sunscreen ini, saya gak ngerasa kulit wajah jadi lebih cerah, tapi glowing-nya keliatan banget loh. Makeup juga lebih nyatu dan hasilnya oke punya. Kalau untuk klaim melembapkan, gak usah ditanya lagi deh. Hampir semua produk Scarlett tuh pasti efeknya bisa melembapkan kulit, jadi bisa tetap terhidrasi dengan baik.

Produk Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen ini bisa saya kasih rate 4/5 ★ dehhh karena beberapa klaimnya bisa saya rasakan meskipun ya gak semuanya, yang penting gak tipu-tipu hahaha. Ingredients-nya juga jagoan semua, kayak lagi kasih makanan bergizi gitu ke kulit. Gak cuma buat melindungi kulit dari UVA, UVB, dan blue light aja, tapi kandungan lainnya bikin kulit wajah jadi lebih sehat dan moist bangettt.

https://widyasty.com
Ingredients Scarlett Sun Bright Daily Sunscreen mantap semua!

KELEBIHAN & KEKURANGAN SCARLETT SUN BRIGHT DAILY SUNSCREEN

Setiap produk pasti tetap ada kekurangannya dong ya, tapi sejauh ini saya gak pernah nemuin banyak minus di produk-produk Scarlett, good job banget deh buat owner dan semua timnya! Kita mulai dari kelebihannya dulu yuk.

☺︎  Finish-nya bikin glowing banget, sukaaa!
☺︎  Klaimnya yang benar-benar dirasakan: melembapkan dan menyejukkan kulit, melindungi dari efek buruk sinar matahari.
☺︎  No fragrance. Ada aromanya sih sedikit tp gak ganggu apalagi nyengat banget.
☺︎  Harganya termasuk ekonomis. Rp75,000 udah dapat 50ml sunscreen.
☺︎  Untuk kulit saya yang acne prone, gak memicu jerawat baru loh. Mantep!

Beneran bagus kaaan, jadi gak salah deh kalau mau beli dan cobain dari sekarang. Apalagi kita udah mau masuk musim kemarau kan, dan cuaca pasti akan lebih banyak panas. Stok sunscreen banyak di rumah tuh bukan keputusan yang salaaah.

Meskipun saya suka sama sunscreen ini, ada juga beberapa concern dari saya. Harapannya semoga kualitas produk Scarlett akan lebih baik lagi.

☹︎ Kemasannya kurang travel friendly.
☹︎ Teksturnya terlalu encer dan rawan bleber/tumpah. Jadi harus hati-hati tuangnya.
☹︎ Butuh waktu lama untuk nge-blend sampai benar-benar rata dan gak basah.

https://widyasty.com

So far, lebih banyak kelebihannya kan daripada kekurangannya? Jadi produk ini masih tetap worth to try. Apakah saya akan repurchase terus? Belum tentu, tapi kemungkinan iya. Saya masih mau coba pakai dulu selama beberapa bulan untuk lihat efeknya, kalau memang benar cocok dan gak bikin breakout, ya saya lanjut pemakaiannya.

CARA MEMBELI SUN BRIGHT DAILY SUNSCREEN SCARLETT

Supaya gak insecure beli produk Scarlett tapi takut dapet yang gak asli, mending beli di official store-nya aja di Shopee dan Tokopedia. Harganya seriiing banget diskon loh, belum lagi banyak bonus gratisannya kalau langsung beli banyak produk. Dijamin gak rugi! Setelah beli, jangan lupa tetap cek keaslian produk Scarlett yaa, caranya gampang banget kok. Tinggal scan barcode yang ada di botolnya aja.

Dah, jangan pikir lama-lama lagi, cus langsung checkout sekarang jugaaaaa!
Beberapa hari yang lalu, saya baru aja nonton Najwa Shihab ngobrol dengan beberapa bintang tamu laki-laki di Mata Najwa, ngomongin Susahnya Jadi Perempuan. Tema ini kayaknya gak akan habis dibahas dan diperbincangkan, karena semua orang punya pemikirannya masing-masing mengenai banyaknya stereotype perempuan di Indonesia. Yes, karena stereotype ini sudah dirawat selama puluhan tahun, maka saya paham bahwa gak akan mudah untuk menghapusnya. Kenapa harus dihapus? Ya, karena beberapa poinnya lebih sering memberatkan kaum perempuan. Makanya setiap hari sebagian besar perempuan semakin gencar menyuarakan emansipasi wanita, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia.

Bagi saya, kesetaraan gender sendiri sudah lebih kompleks untuk dibahas, daripada peran perempuan itu sendiri dalam keseharian. Sebanyak dan sekeras apapun suara kita diperdengarkan, akan lebih baik jika kita bisa mulai dari orang terdekat di lingkungan kita, jangan sampai debat kusir di Twitter sama orang yang gak dikenal, haduh energinya abis banyak banget. Malah capek sendiri, karena semua orang akan mempertahankan pendapat yang mereka anggap paling benar.

APA BENAR JADI PEREMPUAN ITU SUSAH?

Balik lagi ke channel YouTube-nya Mbak Najwa. Dalam tayangan tersebut selama kurang lebih satu jam, beberapa stereotype perempuan dibahas dan dikupas habis bersama narasumber untuk memecahkan teori perdebatan yang sering kita dengar. Narasumber itu adalah Onad, Anang, Denny Sumargo, dan Rocky Gerung. Jujur, di awal tayangan saya bertanya, kenapa harus membicarakan topik tentang perempuan dengan narasumber laki-laki?

Sebelumnya, hal yang akhirnya bikin saya ke-trigger untuk menonton tayangan full-nya adalah karena omongan Anang yang menyebut bahwa istri harus tetap tampil cantik saat suami capek pulang kerja, jangan pakai daster bolong. Yah, namanya juga cuma potongan tayangan ya, jadi pikiran kita ke mana-mana dan bawaannya mau ngomel duluan. Jadilah saya nonton aja tayangan full-nya, karena mau tahu apa maksud Anang ngomong kayak gitu. Apalagi judulnya adalah 'Susahnya Jadi Perempuan', akhirnya bikin saya berpikir apakah tuntutan kayak gitu dalam rumah tangga menandakan bahwa jadi perempuan itu memang benar-benar susah?

https://www.youtube.com/results?search_query=najwa+shihab

KUPAS TUNTAS TENTANG STEREOTYPE PEREMPUAN DI INDONESIA

Dari semua stereotype yang masih mendarah daging di Indonesia, salah satu hal yang paling mengganggu saya itu adalah ketika sebuah rumah tangga didasari dengan patriarki, yang mana perempuan selalu diposisikan sebagai yang tunduk dan patuh kepada laki-laki. Untungnya, rumah tangga saya didasari oleh kesetaraan dan kesepakatan, tapi bukan berarti semua rumah tangga bisa se-ideal ini. Saya paham banget masih banyak perempuan yang terjebak dalam rumah tangga yang gak sehat karena patriarki tersebut, dan sulit bagi kita menghapus stereotype itu karena sudah dirawat dan dipertahankan sejak puluhan tahun lalu.

Selain itu, stereotype apa lagi yang dibahas oleh Najwa Shihab dan empat narasumber lainnya? Seperti yang udah saya katakan, kalau saya ke-trigger nonton dari sepotong cuplikan, makanya hal ini juga akan saya breakdown satu per satu, tapi sesuai dengan pandangan pribadi saya ya. Dan mungkin akan jadi tulisan yang agak panjang, semoga gak bosan dibaca sama teman-teman. Kalau memang ada pandangan yang berbeda, just write down on the comment section to let me know, and let's discuss together ☺️

PEREMPUAN YANG BELUM MENIKAH DIANGGAP NEGATIF

Udah bosan dong dengan pertanyaan 'kapan nikah?' setiap ketemu keluarga atau kerabat yang basa-basi? Apalagi kalau udah memasuki usia 25 tahun ke atas, kayaknya kok udah ketuaan banget untuk gak menikah. Tapi, kalau memang ada hal lain yang jadi pertimbangan, atau memang belum ketemu jodohnya, mau gimana dong? Huhu. Masa udah berkelakuan baik di masyarakat, tetap masih dianggap negatif hanya karena belum menikah. SAD BANGET!

Rocky Gerung punya pendapat, bahwa dari sudut pandang patriarki, perempuan yang tidak menikah dan melahirkan dianggap dapat memutuskan generasi. Saya setuju dengan pendapat itu, meskipun sekarang sudah banyak banget perempuan yang lebih memilih untuk childfree. Mengandung dan melahirkan itu hanya bisa dilakukan oleh perempuan karena hal itu adalah kodratnya. Nah, tapi kalau berbicara tentang rentang usia, saya sebenarnya gak setuju kalau perempuan selalu diburu-buru menikah, padahal laki-laki bebas.

Sisi lain tentang permasalahan usia pernikahan dan kehamilan bagi saya adalah, semakin tua seorang perempuan, maka fisiknya pun juga berpengaruh saat sedang merencanakan kehamilan dan kelahiran. Misal, kualitas sel telur dan alat reproduksi di usia 35 tahun pasti akan sangat berbeda dengan usia 25 tahun, dan ini akan memengaruhi kondisi fisik perempuan selama mengandung dan melahirkan. Belum lagi setelah melahirkan, kita masih harus menyusui anak hingga dua tahun, dan bertanggung jawab sampai anak bisa mandiri.

Bagi saya yang memang mau berkeluarga dan memiliki keturunan, saya sejak dulu selalu menghitung usia perkiraan saat hamil dan mengasuh anak. Jika saya baru menikah dan hamil di usia 30 tahun, maka saya harus memiliki fisik yang sehat dan kuat, karena saya harus bertanggung jawab terhadap hidup anak saya hingga Ia berusia 18-20 tahun, yang artinya saya sudah berusia 50 tahun. Nah, kalau saya semakin menunda pernikahan dan kehamilan, maka usia saya sudah termasuk non-produktif lagi saat anak saya belum menyelesaikan usia pendidikannya. Sedangkan kita bisa berencana, tapi kita tetap gak pernah tahu persis bagaimana kondisi dan situasi kita saat nanti memasuki usia non-produktif itu. Makanya, bagi saya usia 25 tahun itu waktu yang tepat untuk menikah dan mulai berencana memiliki anak. Malah dulu saya mau banget nikah muda di umur 20-21 tahun, tapi ternyata masih enak menikmati kehidupan dan pekerjaan, jadi berubah pikiran deh hehe.

Baca juga: Pertimbangan Menunda Anak Kedua

Hal ini akan sangat berbeda dengan perempuan yang ingin menikah tapi gak mau punya anak, atau bahkan ga mau menikah karena mau membangun kehidupannya sendiri, karena pertimbangan mereka pasti berbeda, bukan hanya tentang anak. Jadi, dibalikin lagi aja, usia muda atau tua, kita para perempuan sendiri yang menentukannya sesuai tujuan masing-masing.

PEREMPUAN LEBIH EMOSIONAL, LAKI-LAKI LEBIH LOGIS

Mungkin stereotype ini berhubungan dengan perempuan yang lebih mudah terbawa perasaan dibanding laki-laki. Kadang, para perempuan juga sering banget saling curhat dengan sesama temannya, apalagi kalau lagi patah hati. Kayaknya dramatis banget ceritanya, dan lebih gampang nangis. Sedangkan laki-laki dianggap lebih logis karena tegas dengan keputusan yang sudah dibuat. Segala sesuatunya dipikirkan berdasarkan logika. Tapi, apakah itu semua benar?

Saya hampir setuju dengan stereotype ini, tapi kalau dipikir lebih panjang lagi, bisa jadi karena stereotype ini berhubungan juga dengan laki-laki yang dalam konstruksi sosial dituntut untuk lebih maskulin, jadi gak bisa secara bebas dan leluasa menunjukkan emosinya di depan banyak orang, seperti menangis saat sedih. Mereka langsung dicap cengeng dan gak maskulin. Yah, semacam toxic masculinity gitu lah. Padahal, semua orang berhak menunjukkan perasaan mereka, kan?

Mbak Nana kemudian mengeluarkan data research, bahwa sebagian besar perempuan ternyata akan menghabiskan uang yang mereka dapatkan untuk dialokasikan ke keluarga, rumah tangga, pendidikan anak, kesehatan, dan lain-lain, sedangkan laki-laki lebih banyak menghabiskan uang untuk hobi dan membeli barang. Jadi, dalam hal ini perempuan dianggap lebih logis dan rasional. Kamu sendiri setuju sama pendapat yang mana?

https://www.youtube.com/watch?v=jOfwbj09z1Q&t=2955s


PEREMPUAN TIDAK IDEAL SEBAGAI PEMIMPIN

Perempuan yang tegas dalam melakukan pekerjaannya sering dianggap bossy, perempuan yang punya target dan berusaha mencapainya dianggap ambisius, sedangkan laki-laki gak pernah terikat dengan stereotype ini meskipun mereka bersikap tegas dan ambisius. Di dalam rumah tangga, suami dianggap pemimpin dan biasanya bekerja untuk mencari nafkah, sedangkan istri harus berada di rumah. Bahkan Presiden Indonesia aja lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Kenapa ya?

Padahal, menurut data yang dipaparkan oleh Mbak Nana, organisasi yang dipimpin oleh seorang perempuan lebih maju dan berkembang. Sayangnya, sebanyak apapun data dan kenyataan yang diperlihatkan di lapangan, tetap gak bisa mengubah pola pikir bahwa perempuan tetap dianggap terbatas dan kurang layak dalam hal kepemimpian. 🥺

Denny Sumargo sendiri punya pendapat, bahwa meskipun perempuan bagus dalam hal memimpin, secara fisik mereka tetap perempuan dan dianggap gak bisa turun tangan misal saat ada konflik. Saya anggap berarti Ia masih berpikir bahwa perempuan gak bisa sekuat laki-laki dalam menangani konflik, dan semua sikapnya dalam memimpin jadi sia-sia dong? Huhu. Ia juga menegaskan bahwa laki-laki pasti punya perasaan ingin dominan dalam hal rumah tangga dan takut jika istrinya yang lebih berkuasa. Tapi, agar bisa berjalan selaras, kepemimpinan bisa berjalan dengan cara lain, misalnya istri tetap diperbolehkan at au diberi kesempatan untuk berkuasa dalam salah satu bidang, misalnya mengatur keuangan, bekerja sesuai passion, dll. Padahal, saat istri diberi izin untuk bekerja, tetap balik lagi bahwa keputusan itu didasari atas izin suami, yang artinya di balik kebebasan istri yang bekerja, ada kekuasaan dari suami yang harus memberi izin terlebih dahulu.

Wah wah wah, udah mulai gemes belum nih? Hahaha. Kita lanjut dengan stereotype berikutnya boleh yaaa? Yuk simak lagi sampai selesai.

PEREMPUAN LEBIH DIHARGAI DARI ASPEK PENAMPILAN DARIPADA KEAHLIAN

Kenapa Mbak Nana lebih sering dipuji cantik dibandingkan dipuji dengan keahliannya, setiap kali Ia diperkenalkan dalam sebuah acara? Tentu saja hal itu termasuk pujian, dan kita para perempuan harus senang dengan hal itu, tapi Beliau gak setuju karena seakan-akan penampilan perempuan lebih terlihat menonjol daripada keahliannya. Pertanyaan itu kemudian dijelaskan oleh Rocky Gerung. Ia beranggapan bahwa di dunia media saat ini, kamera dianggap sebagai mata laki-laki, yang lumrahnya menonjolkan konsep estetika, sehingga kecantikan perempuan menjadi pujian yang paling utama sebelum akhirnya menunjukkan keahliannya.

Hal itu membuat saya berpikir, wajar Mbak Nana sebal karena lebih dulu dipuji cantik dibandingkan pintar, karena di Indonesia perempuan harus susah payah membuktikan diri dulu ke dunia untuk dianggap berprestasi, baru mereka bisa dipromosikan, sedangkan laki-laki dianggap lebih mudah. Hal ini sebenarnya bisa mulai diedukasi, jika laki-laki juga mau bekerjasama dalam menghapus stereotype ini. Karena ketidaksetujuan Mbak Nana ini, Anang bersuara bahwa mungkin para perempuan, khususnya Najwa, harus mulai menerima aja apa yang masyarakat berikan, selama itu terdengar positif. Jangan selalu berpikir negatif bahwa dipuji cantik itu salah karena maunya dipuji atas keahliannya. Biarkan aja semua orang menganggap cantik, terima aja pujian itu. Yha, sounds like we have to shut our mouth up and let them judge~

Tapi, sorry banget ya Mas Anang, kalau yang begini aja kita perempuan disuruh diem dan terima, gimana dengan isu-isu lain, apakah harus diam dan terima juga? Padahal banyak perempuan yang juga merasa risih dengan hal ini. Gimana kalau kita pintar, berprestasi, punya banyak skill yang dibangun dari nol, tapi fisik kita gak memenuhi syarat cantiknya orang Indonesia? Ya gak akan dipandang sama siapa-siapa dong, dan berujung seperti apa kata Mbak Nana, bahwa kita jadi harus susah payah membuktikan ke dunia dulu untuk bisa diterima, hanya karena kita belum memenuhi kriteria fisik yang cantik untuk dipuji.

URUSAN DOMESTIK HANYA KEWAJIBAN PEREMPUAN

Kalau dalam agama Islam, katanya urusan domestik sesungguhnya kewajiban suami, dan istri diperbolehkan untuk membantu. Tapi, entah kenapa, semua ini jadi bergeser jauh. Perempuan jadi lebih terkesan wajib mengurusi urusan rumah, lalu laki-laki bebas membangun karier dan punya banyak kegiatan di luar rumah. Perempuan yang bahkan gak bisa masak jadi lebih sering dituntut atau bahkan dicap negatif karena jadi dianggap gak bisa jadi istri dan ibu rumah tangga yang baik. Padahal, skill memasak itu sebenarnya penting dikuasai bagi semua orang untuk survival, gak terbatas gender laki-laki atau perempuan.

Onad sendiri merasa bahwa masalah ini hanya sebuah kesepakatan dan komunikasi dengan pasangan. Selagi pembagian tugasnya disepakati kedua belah pihak, maka gak bisa disebut sebagai masalah. Pun Anang merasa setuju, karena bangun rumah tangga baginya adalah membangun keseimbangan. Mereka mau jika disuruh beberes rumah, cuci piring, gak ada masalah. Sayangnya, kehidupan rumah tangga yang ideal seperti ini kan gak bisa dirasakan semua perempuan. Masih banyak yang terkurung dalam stereotype itu, dan hidup seperti gak punya kesempatan berkembang, karena hidupnya sudah didedikasikan untuk mengurus rumah, suami, dan anak di rumah setiap hari.

Terus cara Anang menjawab dan heran dengan situasi kayak gini malah jadi bikin saya mikir... Anang nih terlalu sibuk menciptakan citra keluarga ideal di depan layar kaca, berharap semua orang menjadikannya sosok suami (dan laki-laki) bijaksana, tapi gak mau buka mata bahwa keluarga orang lain gak kayak keluarga dia. Masih banyak yang terkurung dalam masalah ini, lalu dia heran ngapain yang kayak gini dibahas? Ini kan bukan masalah. "Yeh, bukan masalah buat dia doang kali." ⎯ saya menggerutu.

Mereka, para narasumber selebritis, dengan pedenya berlomba saling menonjolkan sisi baik dalam rumah tangganya, seakan-akan pembahasan ini gak perlu. Istri mereka, para perempuan yang beruntung, karena punya suami yang gak mengurungnya dalam stigma-stigma negatif perempuan. Nah, mulai dari pembahasan ini kayaknya udah mulai berasa banget kalau semua poin yang diangkat oleh Mbak Nana, didapatkan beberapa feedback yang berbeda dari cara mereka menjawab dan melempar opini. Saya menghargai sekali diskusi ini menjadi hidup karena mereka semua punya pendapat yang berbeda, tapi tetap saling membuka pikiran, meskipun lebih sering gak setuju sama pendapat Anang dan gemas lihat Onad terlalu netral dan terkesan cari aman. HEHEHE.

PERENCANAAN KEHAMILAN (KB) DIBEBANKAN PADA PEREMPUAN

Kita semua tahu bahwa dampak KB itu hampir selalu dirasakan negatif oleh perempuan, tapi kita gak punya pilihan lain, karena KB untuk laki-laki belum banyak dikampanyekan di sini bahkan sempat ditolak. Padahal efeknya yang sangat berpengaruh ke hormon lumayan menyiksa kita. Ditambah lagi kalau kita gak melakukan KB, terus kebobolan hamil tanpa direncanakan, yang disalahkan pasti pihak perempuan. That's not FAIR! Bahkan Onad aja mengaku gak pernah tahu KB untuk laki-laki selain kondom 😩 Please banget lah. Lu kan diundang ke acara ini dengan tema yang pasti udah di-brief sebelumnya ya, masa gak ada inisiatif untuk riset dikit sih, kira-kira apa aja masalah yang akan dibahas, supaya pendapatnya gak kedengeran kosong banget gitu loh. Huhu.

Memang benar, KB untuk laki-laki sangat kurang dipromosikan di sini, sehingga terbentuk stigma bahwa yang KB harus pihak perempuan. Ternyata, hal itu didasari dari fakta dan data riset, bahwa industri farmasi sengaja hanya menyediakan KB untuk perempuan. Industri farmasi, yang sebagian besar dikuasai laki-laki, hanya bereksperimen pada hormon perempuan untuk memproduksi KB. Ada juga hubungannya dengan keterbatasan dana untuk menciptakan KB laki-laki.

https://widyasty.com

Fakta lainnya adalah banyak juga laki-laki yang ternyata menolak program KB vasektomi, sehingga KB untuk laki-laki semakin tidak dipromosikan. Nah, jadi kita para perempuan semakin merasa bahwa gak ada pilihan lain selain menggunakan KB. Alat reproduksi kita bahkan diatur negara, karena sasaran KB hanya perempuan. Padahal tahu sendiri kan efek KB tuh kayak apa? Teman-teman saya banyak banget yang ngeluh, mulai dari kenaikan berat badan, jerawatan, sampai jadwal menstruasi yang berantakan.

SEBUAH KESIMPULAN TENTANG SUSAHNYA JADI PEREMPUAN

Bagi saya, memang ada banyak sekali tantangan dan masalah yang dihadapi perempuan, meskipun banyak juga masalah yang dihadapi laki-laki, tapi gak bermaksud membanding-bandingkan, bahwa stigma negatif perempuan lebih melekat dan sulit untuk dihapus. Padahal sudah bertahun-tahun para feminis berteriak menyuarakan emansipasi, kesetaraan gender, dan kemerdekaan bagi perempuan, tapi hasilnya masih belum bisa kita rasakan hari ini. Kita seakan masih hidup dalam tempurung kuasa laki-laki, meskipun banyak yang sudah berusaha untuk keluar dan membebaskan diri.

Dalam pembahasan ini, Mbak Nana mengajak narasumber laki-laki karena ingin tahu bagaimana pendapat mereka, dan mengajak para laki-laki agar bisa lebih memahami permasalahan perempuan di Indonesia, karena ini termasuk permasalahan kompleks yang masih dirasakan sebagian besar perempuan. Tapi, tiga selebritis ini (Anang, Densu, dan Onad) kayaknya malah menjadikan acara ini sebagai ajang show off  bahwa mereka adalah seorang laki-laki yang memerdekakan istri. Mereka gak paham ini masalah kompleks, dan malah lebih sering mengajak kita untuk jangan terlalu berpikir negatif.

Tendensi diskusi ini malah bergeser menjadi "perempuan selalu merasa dirinya korban yang telah ditindas oleh laki-laki, padahal gak seharusnya begitu." Yeeesss, gak seharusnya begitu, dan mereka memang mungkin bukan salah satu dari laki-laki yang menindas perempuan. TAPI KAN LAKI-LAKI DI INDONESIA BUKAN CUMA TIGA ORANG INI AJA. Bahkan di kelas sosial menengah ke bawah, masalah patriarki lebih banyak ditemukan. Mereka malah sibuk cari validasi huhuhu. Untung diskusi ini masih bisa dinetralkan oleh Rocky Gerung, yang memang seorang filsuf dan feminisme. Beliau selalu mengeluarkan pendapat secara tertata dan sesuai dengan kondisi pada umumnya, serta memiliki banyak data sebagai acuan. Mungkin ini yang membedakan Rocky Gerung dan tiga narasumber lainnya dalam mengemukakan pendapat. Beliau tahu kapan saatnya berbicara, kapan saatnya berhenti dan mendengarkan.

Permasalahan tentang perempuan memang mungkin masih ada lebih banyak lagi, dan gak ada habisnya untuk dibahas. Tapi, mungkin kita bisa mulai untuk mengedukasi dari lingkungan terdekat kita, bahwa peran perempuan dan laki-laki itu jangan sampai hanya dibentuk oleh konstruksi sosial saja, tetapi juga berdasarkan moral yang manusiawi. Kadang, perempuan selalu merasa jadi korban yang tersudut karena banyaknya tuntutan sosial, tapi dengan diadakannya diskusi terbuka dan mengikutsertakan laki-laki untuk tukar pikiran, jadi suatu hari semua stigma negatif dan tuntutan untuk perempuan akan semakin hilang.

Nah, berhubung tulisan ini tayang berbarengan dengan International Women's Day yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2023, semoga artikel ini bisa lebih membuka pikiran kita untuk bisa saling menghargai dan hidup berdampingan secara merdeka. Mari rayakan hari spesial ini sebagai hari yang berkesadaran, bahwa semua perubahan bisa dimulai dari diri kita sendiri dulu.

Kalau menurut kamu sendiri, stereotype apa yang masih sangat kuat di lingkungan sekitarmu dan sangat membuat kamu gak nyaman? Ceritain juga dong yuk!

Terima kasih ya sudah membaca tulisan ini sampai akhir. Untuk yang mau menonton tayangannya secara penuh, silakan klik link berikut ya: Susahnya Jadi Perempuan - Part 2 | Mata Najwa

Kamu percaya gak, ada mitos yang banyak dipercaya orang, kalau umur pernikahan tahun ganjil itu katanya rawan dan berat tantangannya?

Saya pribadi baru menginjak tahun ke-7 pernikahan, jadi belum bisa bilang banyak tentang tantangan pernikahan. Tapi, pernikahan yang saya rasakan selama ini punya perbedaan yang cukup signifikan pada 2 kondisi; sebelum dan sesudah memiliki anak.

Pernikahan sebelum memiliki anak sudah pasti akan sangat berbeda. Bahkan, setelah memiliki anak lebih dari dua, kondisi pernikahan pasti juga akan berbeda dibandingkan saat baru memiliki satu anak. Maka, mungkin di situlah letak tantangannya. Bagaimana caranya menjaga "sparks" dengan pasangan setelah memiliki anak?

Saat awal-awal pernikahan, keintiman dan romantisasi sangat mudah dilakukan karena perhatian dan waktu kita belum terbagi untuk mengurus anak. Ada banyak waktu untuk pacaran berdua, melakukan hal-hal menyenangkan, memiliki rutinitas seru bersama, bahkan beberapa masalah rumah tangga belum terlihat, seperti misalnya masalah keuangan, komunikasi dan kerjasama, dan juga tanggung jawab yang lebih besar. Ketika anak pertama sudah mulai lahir, rutinitas dan kegiatan sehari-hari akan berubah. Perhatian istri akan lebih banyak bertujuan untuk kepentingan anak, tanggung jawab suami dalam mencari nafkah akan lebih berat, komunikasi mulai menemukan celah kosong, perdebatan akan semakin sering terjadi, kegiatan yang biasanya dilakukan hanya berdua pun akan terbatas.

Namun, memiliki anak bukan berarti menjadi beban, karena kehadirannya pasti juga membawa banyak kebahagiaan bagi para pasangan suami-istri. Hanya saja, kita harus tetap menjaga hubungan dengan pasangan agar tetap harmonis dan intim, maka pernikahan pun akan langgeng dan tidak pernah merasa bosan atau flat bahkan merenggang.

https://widyasty.com

Untuk menjaga hubungan saya dan suami agar tidak hambar dan membosankan, saya punya lima tips yang selalu kami terapkan di rumah, dan bagi saya hal-hal ini tidak pernah berubah meskipun kami sudah memiliki anak. Semoga juga tidak pernah berubah hingga kami menua bersama.

5 WAYS TO KEEP SPARKS WITH SPOUSE AFTER KID(S)

  1. Deep talk. Sepertinya ini hal paling pertama yang harus saya kasih tahu, karena komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga hubungan. Deep talk bisa dilakukan kapan saja sesuai waktu luang kedua belah pihak, tapi biasanya malam hari sebelum tidur. Tanya kabar, apa saja yang terjadi hari ini, apa yang mau dilakukan esok hari, merencanakan kegiatan akhir pekan, atau sekadar curhat apa saja. Pasanganmu adalah teman terbaik yang bisa dipercaya, jadi apapun curhatannya, sebisa mungkin bersedialah untuk mendengarkan dan mencari solusi (jika ada masalah).
  2. Buat jadwal rutinitas. Misalnya, menonton film streaming setiap hari Minggu, makan bersama di luar rumah sebulan sekali, atau bertukar kado setiap ulang tahun. Hal-hal romantis seperti ini tetap bisa dilakukan meskipun sudah punya anak, kan? Saya dan suami biasanya suka streaming film bareng pas anak lagi main atau sudah tidur, meskipun jadwalnya gak regular dan pasti.
  3. Flirt each other. Biasanya yang paling suka tuh kalau love language-nya words of affirmation nih, kayak saya. Wah, bisa melayang sampai ke awan kalau pasangannya udah flirting atau sekadar memuji setiap hari tentang baju yang dipakai atau rasa masakannya, hehe. Buat yang love language-nya physical touch kayak suami saya, flirting sebelum melakukan hubungan seksual akan membuat pasangan merasa dihargai dan diinginkan. Hubungan pun akan semakin erat dan romantis.
  4. Laugh together. I knowwww tidak semua orang humoris dan bisa nge-jokes lucu untuk bikin pasangannya tertawa bareng, tapi setidaknya harus tetap ada suasana yang menghibur, apalagi kalau salah satu dari kita ada yang lagi overwhelmed atau butuh dihibur. Saya dan suami paling suka lempar jokes sampai kita tertawa dan sakit perut, tapi beda kebutuhan. Saat saya badmood, sedih, atau hormon menstruasi lagi kacau, saya butuh dihibur. Sebaliknya, kalau suami lagi overthinking masalah pekerjaan, lebih baik diam dan baru bisa becanda lagi setelah mood-nya membaik.
  5. Saling membuka diri. Tidak ada lagi yang disimpan dalam hati masing-masing, apalagi sampai meledak dan mengungkit masalah yang sudah lama kejadian. Kalau ada yang perlu dikeluhkan tentang hari ini, usahakan semuanya diselesaikan langsung. Nah, biasanya hal kayak gini juga dibicarakan saat deep talk. Saya dan suami selalu berusaha membicarakan apapun, baik itu masalah keluarga, teman, pekerjaan, dan hal lainnya, termasuk jika ada mantan pacar atau rekanan perempuan yang berkontak intens dengannya, sehingga tidak ada kecurigaan yang ditimbulkan.
Mungkin perlu tahu: Rekomendasi Short Animated Film di Netflix

Kembali ke soal tantangan pernikahan di tahun ganjil, saya sih gak percaya dan gak pernah ketemu juga tentang info yang valid, karena ya mungkin memang hanya dianggap mitos saja. Saya sendiri merasa tahun pertama dan ketiga pernikahan masih berjalan normal, jarang berantem heboh (aamiin), bahkan di tahun kelima saya dan suami malah makin lengket. Saya makin clingy dan manja ke suami, maunya nempeeeel mulu dan gak bisa jauh-jauh. Untung aja suami saya kerjanya di rumah hahaha. Jadi, tetep bisa ketemu, disempetin ngobrol, dan makan bareng di sela-sela waktu kerjanya.

Meskipun kebutuhan dan kepentingan anak itu paling penting, jangan lupa juga bahwa pasangan tetap butuh perhatian sama seperti sewaktu masih pacaran atau belum punya anak. Perlakuan yang sama ini akan membuat pasangan merasa bahwa kehadirannya masih tetap penting dan berarti, bukan hanya menjadi pasangan yang saling sibuk sendiri-sendiri dan lupa sama kebutuhan akan kasih sayang. Apalagi jadi jarang berbagi cerita, kebanyakan diam dan memendam sendiri, nanti sekalinya keluar malah meledak dan bikin suasana jadi serba salah dan susah.

Baca juga: Masalah Pernikahan yang Paling Sering Dikeluhkan

https://widyasty.com
Bonus foto keluarga waktu kita liburan ke Bandung, Biandul masih umur 3 tahun hehe

Kalau kamu sendiri punya cara gimana untuk menjaga keromantisan dengan pasangan saat udah punya anak? Share juga dong, apalagi kalau udah punya anak lebih dari satu. Kayaknya akan ada banyak orang yang butuh tips-nya nih! 😊
Hayoo jujur, siapa yang jaraaang banget eksfoliasi kulit tubuh? Jangan salah, yang perlu dieksfoliasi tuh bukan cuma kulit wajah aja, karena kulit tubuh justru lebih perlu dan wajib. Area kulit tubuh itukan sangat luas, dan lebih rentan kusam karena banyak lipatan dan yang tersembunyi, lebih banyak terkena debu dan keringat saat beraktivitas. Jadi, jangan lupa kasih perhatian juga ya, teman-teman.

Secara teori, saya pernah baca bahwa proses regenerasi kulit sebenarnya terjadi setiap 30-45 hari sekali. Pada saat itu, sel kulit mati akan mengelupas dengan sendirinya, dan berganti dengan sel-sel kulit yang baru. Tapi, bukan berarti kita jadi abai dan membiarkannya begitu saja, karena kadang kulit tetap butuh eksfoliasi agar daki dan kotoran yang masih menempel di kulit bisa hilang dan kulit menjadi lebih bersih dan cerah. Biasanya, sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan membuat kulit menjadi kusam dan kering.

https://widyasty.com


JENIS EKSFOLIASI KULIT

Secara proses, eksfoliasi kulit bisa dilakukan dengan dua cara; physical exfoliate dan chemical exfoliate. Bedanya, physical exfoliate dilakukan dengan cara menggosokkan kulit dengan alat, misalnya sponge, brush, atau glove. Bisa juga dengan produk body scrub,  yang teksturnya dibuat agak kasar agar bisa menggosok dan membantu pengelupasan sel kulit mati tanpa menggunakan alat lagi. Sedangkan chemical exfoliate adalah eksfoliasi dengan menggunakan produk kimiawi yang biasanya mengandung bahan AHA, BHA, atau PHA.

Saya yakiiinn banget kalau teman-teman udah banyak yang aware dengan jenis eksfoliasi tersebut. Tapi, bila ada yang baru mau mulai memelihara kesehatan kulit dan belum tahu banyak tentang informasi ini, semoga ulasan saya kali ini bisa membantu yaa.

TIPS AMAN EKSFOLIASI KULIT TUBUH

Berdasarkan artikel yang dilansir dari American Academy of Dermatology Association, ada lima tips yang dapat dilakukan agar proses eksfoliasi kulit tubuh aman dan tidak menyebabkan iritasi:

  1. Kenali produk yang ingin digunakan. Beberapa produk mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat membuat kulit semakin iritasi, kering, atau bahkan menyebabkan breakout/jerawatan. Ada beberapa bahan yang tidak boleh digunakan secara bersamaan, sehingga kita harus paham sebelum memilih menggunakan produk tersebut.
  2. Sesuaikan produk eksfoliasi dengan jenis kulit. Setelah paham tentang kandungan dan bahan dalam produk eksfoliasi, cari tahu juga apakah bahan tersebut aman digunakan di jenis kulitmu; kulit normal, kering, atau sensitif. Bila kulitmu sensitif, mungkin akan lebih aman jika menggunakan produk eksfoliasi yang sangat mild, dan tidak digunakan terlalu sering.
  3. Gunakan produk dengan lembut. Menggosokkan kulit dengan scrub atau sponge terlalu kasar mungkin akan membuat kulitmu iritasi. Sebaiknya gunakan dengan gerakan memutar selama 30 detik, lalu bilas dengan air dingin atau suam kuku. Jangan lakukan eksfoliasi pada kulit yang terluka atau terkena sunburn.
  4. Gunakan pelembap/lotion. Agar kulit terhidrasi dengan baik setelah eksfoliasi, wajib gunakan lotion setelahnya.
  5. Lakukan secara teratur. Eksfoliasi memang dibutuhkan, tapi tidak untuk dilakukan setiap hari. Umumnya, bisa dilakukan 2 kali seminggu, atau sesuaikan dengan jenis kulitmu.

REKOMENDASI PRODUK SCRUB TERBAIK

Setahun terakhir ini, saya mulai aware dengan kesehatan kulit tubuh karena jenis kulit saya termasuk kering. Beberapa area malah terlihat kusam dan lebih gelap, itu lumayan membuat saya agak kurang percaya diri. Jadi, saya mulai mencari produk scrub untuk eksfoliasi kulit tubuh, lalu cocok banget pakai produknya Scarlett Whitening!

Jujur, saya suka banget kegiatan mandi, karena setelah mandi saya merasa refresh. Makanya saya suka banget sama bodycare yang wanginya strong, supaya mood saya selalu bagus tiap mencium aroma tubuh yang wangi setiap habis mandi. Nah, ternyata saya cocok banget sama wanginya beberapa varian bodycare Scarlett. Jadi sampai sekarang saya pakai terus deh body scrub dan shower scrub-nya.

Baca juga: Tak Hanya Kulit Wajah, Kesehatan Kulit Tubuh Juga Penting!

https://widyasty.com
Daki dan kotoran di lipatan tangan setelah pakai body scrub Scarlett terlihat lebih bersih dan cerah


Sebulan terakhir kemarin, saya lagi pakai terus varian Charming. Wanginya lumayan strong tapiii tetep enak banget keciumnya, udah gitu awet banget wanginya nempel di kulit. Mau tahu gak apa aja produk yang saya pakai? Baca sampai habis yaa!

BODY SCRUB CHARMING
Sebelumnya, saya udah pernah cobain varian Romansa dan Happy, kali ini gantian mau cobain varian Charming. Dari semuanya, ada satu hal yang sama: wanginya awetttt lamaaa. Sehabis pakai body scrub ini, kulit langsung berasa halusss banget. Scrub-nya gak terlalu kasar saat digosok ke kulit dan gak bikin iritasi. Dipakainya cukup 1-2 kali seminggu aja.

https://widyasty.com

Klaimnya dapat menjaga kelembapan dan kehalusan, meratakan warna kulit, dan menjaga elastisitas kulit. Nah, klaim melembapkan dan menghaluskan ini bisa saya rasakan banget setelah pakai. Tapi, karena baru saya pakai beberapa kali dalam sebulan ini, saya belum merasa warna kulit saya merata. Mungkin butuh waktu lebih lama lagi dan digunakan secara teratur juga yaa.

Minusnya cuma satu sih, agak susah dibilas. Jadi emang musti berkali-kali dulu sampai scrub-nya benar-benar bersih semua di kulit dan gak terasa licin lagi. Sisanya, overall saya cocok banget dan gak ada breakout atau tanda-tanda iritasi selama pakai body scrub Scarlett.

Setelah kulit bersih pakai body scrub, lanjut dengan pakai produk berikutnya...

SHOWER SCRUB CHARMING
Kesukaan saya nih, karena warnanya cantik banget, dan ada bulir warna-warni di dalamnya. Bentuk packaging-nya botol dengan tutup flip top. Meskipun namanya shower scrub, tapi teksturnya gak kasar di kulit. Makin wangi deh kamar mandi saya haha. Oiya, shower scrub ini fungsinya sebenarnya jadi kayak sabun mandi gitu sih, jadi bisa dipakai setiap hari dan aman di kulit.

https://widyasty.com
Cantik banget yaaaa warnanyaaa 💜

Untuk shower scrub varian Charming ini, beberapa bulan yang lalu sebenarnya saya udah pernah pakai, jadi kali ini pun saya pakai lagi karena cocok banget dan suka sama wanginya juga. Nah, makanya saya lengkapi sekalian daily skin routine dengan produk bodycare Charming lainnya seperti body scrub dan lotion-nya juga. Untuk kandungan dan manfaat klaimnya di kulit saya oke banget. Meskipun gak terlalu ngefek di mencerahkan, tapi yang paling berasa itu kulit saya makin halus dan gak kering.

https://widyasty.com

Minus dari produk-produk Scarlett ini sebenarnya hampir sama sih di saya, yaitu bentuk botolnya yang terlalu gendut dan gak bisa dibawa ke mana-mana. Ya, harus punya botol kecil lagi kalau mau dibawa traveling. Sebenarnya, untuk shower scrub, Scarlett udah keluarin versi botol mininya, lucuuu banget. Saya juga pernah cobain. Tapi, ternyata susah banget keluarin produknya. Dipencetnya pun agak keras, dan ada beberapa tutup yang gak klik, jadi takut bocor kalau dibawa pergi.

Jangan lupa gunakan produk pelembap setelah mandi pakai body scrub dan shower scrub-nya yaa. Untuk review bodycare varian Charming lainnya bisa dibaca di sini: Body Serum, Body Cream, dan Body Lotion Scarlett varian Charming.

CARA MEMBELI PRODUK BODYCARE SCARLETT WHITENING

Untuk menjaga keaslian produk, lebih baik beli di official store-nya Scarlett Whitening ya di Shopee atau Tokopedia. Kalau mau beli di toko reseller lain, bisa cek keaslian produk Scarlett Whitening dengan scan barcode yang ada di botolnya. Jangan lupa juga untuk cari tahu reputasi tokonya agar tidak tertipu produk yang palsu.

Harga semua produk Scarlett juga rata semuanya Rp75,000 bahkan bisa dapat lebih murah lagi kalau sedang ada promo. Selain itu, kamu juga bisa dapat banyak bonus kalau beli 3-5 produk sekaligus. Nah, mending sekalian borong kaaan biar lebih murah. Kalau cocok, bisa repurchase terus karena harganya murah, gak bikin dompet menangissss.

Sekiaaannn tips eksfoliasi kulit tubuh dari saya. Kalau punya tips lainnya boleh dong kasih tau di komen hehe. Jangan lupa share juga ya kalau tulisan ini membantu kamu. Sampai jumpa di review produk berikutnya! Hmm, cobain produk apa lagi ya kira-kira yang bagus?
Serial Netflix Ginny & Georgia baru saja menayangkan season 2 di awal Januari 2023. Kehidupan Georgia, sebagai ibu tunggal dari dua anak dan sering berpindah-pindah, menemukan lebih banyak drama, konflik, dilema, risiko, dan pada saat yang bersamaan juga menemukan nilai hidup yang berbeda di kota Wellsburry.

https://www.netflix.com

Pada saat saya menonton season 1 di tahun 2021 lalu, saya pikir ini drama biasa aja, yang isinya tentang bonding ibu dan anak dan drama keluarga. Ternyataaa, lebih dari itu, series ini mengangkat tema mental health yang berhasil digali dengan sangat dalam oleh Sarah Lampert. Bahkan, Netflix menyediakan sebuah ruang bagi semua orang yang butuh support dan bantuan dalam hal mental issue di website www.wannatalkaboutit.com, dan hal ini juga disiarkan di setiap akhir episodenya, yang semakin meningkatkan awareness penonton bahwa serial ini mengandung banyak unsur emosionalnya.

Saya lanjut menantikan season 2, yang ternyata konflik di dalamnya semakin intens dan padat. Meskipun begitu, drama ini masih tergolong ringan untuk ditonton karena vibe-nya enak banget. Kita jadi diingatkan tentang banyak hal yang sering kita temui di keseharian; persahabatan, pasangan, kehidupan masa muda, hubungan dengan keluarga, sampai dengan how to deal with traumas. Yap, trauma masa lalu memang menjadi hal yang kadang susah untuk kita lepaskan, dan hal itu dapat memperburuk hubungan kita di masa depan dengan orang-orang di sekitar kita.

Ketika saya selesai menyelesaikan semua episode Ginny & Georgia, saya bisa bilang bahwa series ini the best banget! Saya berani kasih rating 10/10★ karena banyak banget kesan yang bisa saya ambil dari sebagian besar karakter di dalamnya, dan wajib disadari bahwa kesehatan mental itu penting banget. Mau ikut saya bedah satu-satu? Yuk baca sampai akhir!

Disclaimer: saya berusaha untuk gak kasih tahu lebih banyak cuplikan karena khawatir malah jadi spoiler, jadi semoga setelah membaca ini, kamu tidak kesal karena merasa kena spoiler yaaaa.

SINOPSIS

Georgia Miller adalah seorang ibu tunggal yang memiliki dua orang anak, Virginia (Ginny) dan Austin, dinamakan sesuai dengan temnpat lahir mereka. Kisah hidup Georgia cukup kelam dan bisa dikatakan buruk serta penuh dengan trauma, sehingga kehidupannya pun tidak ada yang bisa dibanggakan. Ia banyak menyimpan rahasia itu dari anak-anaknya, dan berjuang mencari kehidupan yang aman, nyaman, dan settled.

Jika ada masalah, Georgia lebih memilih untuk lari dan pindah. Ginny dan Austin tak pernah dilibatkan untuk hal apapun, kecuali menuruti semua rules dari Georgia. Mereka berkali-kali pindah sekolah dan hampir tidak pernah memiliki teman karena selalu menjadi anak baru. Saat akhirnya mereka pindah ke kota Wellsburry, Georgia merasa kali ini kehidupannya akan berbeda.

https://widyasty.com

Georgia mendapatkan pekerjaan dan memacari walikota Wellsburry, Paul Randolph. Ginny memiliki teman bahkan pacar di sekolah barunya. Austin masih berusaha beradaptasi di sekolah. Tetapi, apakah Wellsburry benar-benar tempat yang tepat bagi mereka untuk menetap dengan aman? Tentu tidak semudah itu. Apalagi Ginny sudah tumbuh remaja, dan Georgia sudah tidak bisa lagi menyembunyikan rahasia, karena Ginny sanggup dan berani untuk mencari tahu segalanya, termasuk alasan Georgia menerapkan bad parenting ke anak-anaknya selama ini.

Baca juga: Kesalahan Parenting yang Dilakukan oleh Wanda/Scarlet Witch

Hal-hal itu membuat Ginny cukup depresi karena sering adu argumen dengan Georgia. Semua yang Georgia lakukan tampak misterius dan mencurigakan. Ia bahkan tidak lagi bisa memercayai ibunya sendiri. Belum lagi masalah asmara dan persahabatan di sekolahnya yang juga menyita pikirannya.

KEHIDUPAN DI WELLSBURRY

Ada alasan tersendiri bagi Georgia tentang pilihannya pindah ke Wellsburry. Kisah masa lalunya pun kerap ditayangkan sebagai flashback, dan semua itu sangat berhubungan dengan semua keputusan yang diambil oleh Georgia, misalnya; mengajak Ginny menggunakan alat kontrasepsi saat tahu Ginny memiliki pacar, menyimpan dua senjata api diam-diam, menggelapkan keuangan di tempatnya bekerja, dan masih banyak hal lain yang Ia akui tak terpuji, tapi demi bisa melindungi anak-anaknya, semua akan tetap Ia lakukan. That's a bad parenting!

Georgia tidak pernah mempelajari bagaimana menjadi orangtua yang baik. Ia hanya selalu belajar cara mencurangi segala hal agar bisa bertahan hidup dan tidak terpisah dari anak-anaknya, meski hidupnya tidak akan pernah aman. Tetapi, di samping itu, kehidupan kita semua tentu sama, tak pernah lepas dari masalah yang selalu menghantui kita, di manapun berada. Membuat kita merasa tak aman dan bernapas lega.

Di Wellsburry, semua orang memiliki sisi gelapnya masing-masing, masalah yang terasa seperti ancaman di setiap detik. Membuat semua orang lupa menikmati kebahagian hari ini, sibuk mencemaskan hal buruk yang terus terjadi. Mari kita bongkar satu per satu, yuk!

GEORGIA MILLER

Trauma masa lalu tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya membuat Georgia, yang dulu bernama Mary, lari dari rumah dan mulai hidup berpindah-pindah. Ketika Ia selalu merasa bahwa hidup ini didesain dan dirangcang untuk laki-laki, maka tak ada tempat untuk perempuan. Dunia selalu meremehkan perempuan, dan laki-laki merasa berkuasa di dunia ini. Maka, satu-satunya jalan adalah beradaptasi dan bertahan. Itu yang selalu dilakukan Georgia, meski dengan cara yang tidak wajar.

https://widyasty.com

Bad parenting yang dilakukan Georgia selama seluruh season Ginny & Georgia bakal bikin kita super gregetan, karena benar-benar menyebalkan. Saya langsung ikut kesal ketika Ginny selalu merasa bahwa Georgia tidak memiliki batasan terhadap privasi anaknya. Semua hal harus ikut aturannya. Ginny harus terbuka dan memercayainya, tapi bahkan Ia tidak pernah terbuka kepada Ginny. Jika masa lalu saya seperti itu, saya rasa juga tidak akan sanggup membuka semua luka itu untuk diketahui oleh anak-anak saya.

Tidak mudah baginya membuka luka lama, meskipun ke anaknya sendiri. Ia bahkan berkata pada Ginny, "If you  knew, you'd never look at me at the same way. There'd be no coming back from that". Damn! Saya, yang tadinya menyalahkan Georgia karena jadi ibu yang buruk selama ini kepada kedua anaknya, langsung dibuat paham bahwa semua yang Ia alami sejak kecil terlalu kelam untuk dibuka dan diperlihatkan ke anak-anaknya. Ia hanya ingin anaknya memiliki masa kecil yang indah, dan tidak melihat bahwa ada sejarah kelam yang panjang yang membayangi kehidupannya selamanya. Tapi, Ginny pun tidak keterlaluan. Sebagai anak remaja yang sudah paham melihat kondisi di depan matanya, Ia pasti penasaran kenapa ibunya selalu punya masalah yang dirahasiakan darinya. Sebesar apa masalah itu?

Luka masa lalu yang tidak disembuhkan, akan terus menghantui hidup kita selamanya, membuat kita hidup dalam neraka dan penyiksaan. Bahkan lebih dari itu, semuanya aka memengaruhi kehidupan orang-orang di sekitar kita juga; pasangan, anak-anak, keluarga.

Baca juga: Sudahkah Kita Berdamai dengan Masa Kecil?

VIRGINIA MILLER

Berbeda dengan pengalaman di sekolah-sekolah sebelumnya, Ginny tidak pernah memiliki teman/sahabat. Tapi di Wellsburry, ia langsung diterima hangat oleh Max, anak Ellen yang rumahnya bersebrangan dengan Ginny. Max punya gang di sekolah, yang kemudian perlahan menerima Ginny juga menjadi bagian dari geng itu. Tak hanya itu, Ginny juga memiliki kekasih untuk pertama kalinya, meskipun harus dibumbui dengan drama perselingkuhan dengan Marcus, saudara kembar Max. Kehidupan Ginny di Wellsburry ternyata benar-benar berbeda, dan Ia sangat menyukainya.

Ginny, yang sudah memasuki usia 16 tahun, mulai merasa sadar bahwa sudah saatnya Georgia tidak mengatur hidupnya lagi. Tetapi, semua kebohongan Georgia yang mulai terbuka satu-satu, membuatnya sering bertengkar dan tidak lagi memercayai siapapun. Ginny bahkan bilang bahwa Ia tidak pernah merasa punya suara. "Of course, I hurt myself. When you don't have a voice, you have to scream somehow". Sudah lama sejak Ia merasa ingin menyakiti dirinya sendiri, dan Ia selalu berusaha menutupi itu dari semua orang lain.

Perilaku self-harm yang dilakukan Ginny merupakan salah satu sinyal bahwa Ginny butuh pertolongan. Kondisi mentalnya yang tidak stabil karena kehidupannya dengan Georgia membuatnya tidak dapat mengontrol dirinya sendiri, dan Ia merasa puas setelah melukai dirinya sendiri. Pada akhirnya, ketika Ia memberitahu Ayahnya, Ginny mendapatkan sesi terapi agar dapat mendistraksi diri dari perasaan ingin melukai diri sendiri, dan mencari sumber dari masalah itu.

AUSTIN

Anak kedua Georgia ini baru berusia 9 tahun. Berbeda dengan Ginny yang lebih cepat beradaptasi, ternyata Austin sering bermasalah dengan teman sekelasnya, Zach. Zach sering menyombongkan hidupnya yang serba mewah dan normal, dan menganggap bahwa Austin aneh karena hidup dalam dunia khayalan Harry Potter. Saat Austin tidak bisa mengontrol dirinya, Ia menusuk tangan Zach dengan pensil runcing. Meskipun sudah diberitahu oleh pihak sekolah bahwa Austin butuh terapi, Georgia tetap tidak melakukannya karena tidak percaya bahwa psikolog dapat membantu permasalahan orang hanya dengan mendengar ceritanya saja, like..... hellooooo! Kok lu ngeremehin mental anak lu gitu sih??!

Austin lebih banyak diam dan hampir tidak pernah protes. Mungkin karena Ia masih kecil, Ia hanya dapat mengikuti peraturan yang dibuat Georgia saja. Sebagai laki-laki, Ia tidak memiliki sosok ayah sebagai role model, karena ayahnya di penjara. Jika marah, Austin akan melakukan aksi diam dan tidak berbicara kepada siapapun selama berbulan-bulan, dan memendam itu bukan cara yang aman untuk menyelesaikan masalah.

GENG MANG (MAX, ABBY, NORAH, GINNY)

Pada awalnya, saya mengira geng ini toxic banget, karena cuma Max yang menerima Ginny sebagai temannya. Berbeda dengan Abby dan Norah yang malah merasa pertemanannya terganggu sejak Ginny datang. Mereka bahkan pernah menjebak Ginny untuk mencuri di toko perhiasan dan malah sembunyi tangan. Tetapi, lama kelamaan hubungan mereka malah semakin erat. Mereka punya masalahnya masing-masing, dan tetap bisa ada untuk saling mendukung.

https://widyasty.com
Geng MANG saat acara the sleepover di sekolah Wellsburry. Kompak pakai piyama dan baju kembar ❤

Max, si lesbian, sibuk dengan perasaannya yang sering dibuat patah hati oleh pasangannya, kadang lebih sering merasa bahwa dunia harus berpusat pada dirinya dan jarang melihat bahwa teman lainnya membutuhkan support yang lebih banyak. Abby depresi karena jadi anak broken home, orangtuanya cerai dan ayahnya begitu cepat punya pacar lagi, sedangkan Ia tak pernah merasa dicintai oleh siapapun, bahkan pacar. Bentuk tubuhnya pun bukan hal yang Ia sukai. Ia sering menggunakan solasi di bagian pahanya agar kakinya terlihat kecil dan jenjang, karena Ia takut dilihat gendut. Norah adalah satu-satunya yang tidak ter-expose kehidupan pribadinya. Kisah asmaranya dengan pacarnya pun lancar dan langgeng selama beberapa tahun.

Yang bikin saya suka, chemistry keempat orang ini terlihat natural banget, seakan mereka bestie beneran gitu di kehidupan nyata, karena setiap melihat scene mereka bersama, saya tidak melihat mereka sedang berakting. Keren banget! Jadi kangen sama geng waktu di sekolah dulu deh, ehehehe.

MARCUS

Saudara kembar Max ini digambarkan sebagai bad boy yang tertutup. Berbeda dengan Ginny, Ia lebih suka menyendiri dibandingkan  bergaul dengan teman atau keluarga. Meskipun begitu, ternyata Ia dan Ginny saling tertarik dan merasa fitted each other. Marcus pernah berada di kondisi paling rendah, saat depresi tiba-tiba menyerangnya, membuatnya selalu merasa tidak pantas untuk dimiliki oleh siapapun, termasuk Ginny. Ia hanya mabuk dan menutup diri di kamar, bolos sekolah, dan tidak mau ditemui oleh siapa-siapa. Apalagi dulu Ia pernah ditinggal sahabatnya meninggal karena sakit kanker, dan kondisinya sangat terpuruk.

https://widyasty.com
Marcus & Ginny, pasangan ter-the best di serial Ginny & Georgia

Sisi baik yang saya lihat dari series Ginny & Georgia ini adalah, bahwa sebagian besar orang di lingkungan ini sangat aware dengan mental health, dan tidak pernah ragu untuk melakukan sesi terapi jika terlihat kecenderungan yang mengarah ke depresi.

EVERYTHING WE KNOW ABOUT GINNY & GEORGIA

Selain mengangkat tema mental health, series Ginny & Georgia juga mengangkat isu rasisme yang dilakukan oleh guru Ginny di sekolah, karena selalu bersikap tak acuh bahkan mendiskriminasi semua siswa berkulit hitam. Saat Ginny masuk ke kelasnya, Ginny beberapa dibuat tidak nyaman dan merasa dipojokkan oleh gurunya ini. Untungnya, Max, Hunter, dan beberapa teman lainnya justru mendukung untuk melawan guru ini.

Isu besar lain yang diangkat adalah tentang betapa beratnya menjadi orangtua, betapa sulitnya bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anak, dan seberapa besar kita bisa membuat anak-anak tumbuh sebagai orang bijak, yang selalu dapat berpikir jernih tentang semua keputusan agar tidak ada penyesalan. Menjadi orangtua tidak hanya bertugas membuat anak aman, sehingga melakukan segala cara, tetapi juga menjadi teladan yang pantas dicontoh agar anak tidak melakukan kesalahan yang dilakukan orangtuanya.

Season 2 berjalan sangat intens, seakan semua episode penuh dengan konflik tanpa membiarkan kita menarik napas jeda. Saat Ginny & Georgia semakin menemukan jalan buntu untuk tetap bersama menjalani kehidupan, Ginny semakin memandang bahwa ibunya adalah sosok yang sangat buruk dan tidak bisa dibanggakan, bahkan tidak bisa menjadi seseorang yang dapat dijadikan sandaran saat Ia butuh dukungan. Ia tidak bisa lagi percaya dengan semua yang Georgia katakan dan lakukan. Ia hampir selalu marah pada ibunya dan menutup mata atas kasih sayangnya.

Georgia mengakui bahwa semua yang dilakukan adalah buruk dan tidak pantas untuk dibanggakan. Tetapi, Ia melakukannya untuk melindungi dirinya dan anak-anaknya. Ternyata hal itu merupakan beban untuk Ginny. "I'll do anything for you", bermakna pengorbanan yang juga sekaligus beban bagi orang yang dilindungi. Sebaliknya, seburuk apapun yang Georgia lakukan, Ia tetap mencintainya dengan tulus. Ia tetap mampu berdamai dengannya, meskipun sangat sering saling berteriak saat egonya tak mau diajak mengalah.

Lalu, apa hal baik yang bisa dilihat dari Georgia?
  1. Karena usianya yang masih muda, Georgia kadang menempatkan diri sebagai teman Ginny dan berusaha berpikiran terbuka. Ia sangat bahagia ketika Ginny memiliki kehidupan normal sebagai remaja pada umumnya. Meskipun Ginny melakukan beberapa kenakalan, Ia memberi nasehat yang bijak pada Ginny, alih-alih hanya menghukumnya untuk efek jera.
  2. Georgia mampu bertanggung jawab atas dua anaknya, meski tanpa dibantu oleh pasangannya. Ia tetap membersarkan dua anaknya, dan berjuang agar tidak kehilangan kedua anaknya (meskipun caranya salah dan tetap tidak bisa dibenarkan).
  3. Georgia selalu punya ide bagus yang membuat semua orang tertarik. Pekerjaannya di kantor walikota cukup lancar karena beberapa ide Georgia cukup sukses dilakukan selama masa kampanye Paul. Dia pernah bilang saat pertemuannya pertama kali dengan Paul, "You give me lemons, you'll have lemonade, lemon pie, and lemon meringue". That's mean dia bisa melakukan pekerjaan apa saja.
  4. She's beautiful, sexy, hot! That's it! Hahaha. Bajunya bagus-bagus banget, makeup-nya juga cantik. Apalagi cara bicaranya yang penuh percaya diri, beuh!
https://widyasty.com
Austin, Ginny, Georgia, dan Paul Randolph, sang Walikota Wellsburry

Ada dua scene yang paling menyentuh dan bikin nangis di season 2, yaitu di episode 3, saat Georgia bilang pada Ginny, "You can think I'm the worst mother, I'm not worthy anything, but you are". Ginny sangat marah karena baru tahu tentang rahasia kelam yang disimpan Georgia selama ini, tapi Georgia akhirnya menumpahkan semua perasaannya, tentang alasan mengapa Ia melakukan itu, tentang bagaimana Ia berjuang dan bertahan sejauh ini hanya demi anak-anaknya agar bisa memiliki masa depan.

Di episode 6, saya kembali dibuat menangis saat akhirnya Georgia tahu bahwa Ginny sering melukai dirinya sendiri. Ia menangis dan berkali-kali memeluk Ginny, meminta maaf atas perbuatannya selama ini yang membuat Ginny tersiksa, hingga harus merasa depresi dan melukai dirinya sendiri. Ia menyesal karena tidak menyadari hal itu. Setelah kejadian itu, Georgia selalu berusaha ada di samping Ginny, menghabiskan waktu bersama, menjadi ibu yang baik dan friendly. Georgia seakan tidak rela jika anaknya harus ikut menanggung sakitnya, karena masalah yang dihadapinya. Bahkan, Ia bilang, "You give all that pain to me, I can handle this" sambil terus memeluk Ginny.

Wah, kalau ngomongin serial ini rasanya banyak yang pengin dibahas, saking banyaknya pesan moral yang bisa kita ambil sejak dari episode pertama. Kita tidak pernah bisa belajar menjadi orangtua, karena proses belajarnya tanpa henti seumur hidup. Selama itu pula kita mungkin akan melakukan kesalahan, dibenci oleh anak atas semua peraturan yang kita buat, merasa menjadi sosok orangtua yang gagal, tapi kasih sayang yang kita berikan akan selalu nyata untuk dirasakan.

Nah, gimana, udah penasaran mau nonton? Udah, gak usah ditunda-tunda. Serial ini saya jamin bagus banget, dan seharusnya menjadi peringkat satu di Top10 Netflix sih, haha. Kalau setuju sama poin yang saya tulis, jangan lupa share tulisan ini ya. Kalau mau tambahin juga boleh banget tulis komentarnya! Terima kasiih.
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes