Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
Waktu awal tahu bahwa saya akhirnya hamil, saya kaget dan hampir gak percaya. Soalnya setelah hampir dua tahun diusahakan dan belum berhasil, saya udah pasrah banget. Gak mau terlalu memaksakan juga, dan lagi gak dalam proses mengusahakan kayak tahun lalu. Bener-bener di"plong"in aja gitu. Hamil ya alhamdulillah, gak hamil yaudah gapapa ehehe. Eh, gak tahunya malah berhasil gitu. Bahkan hasil testpack pertama yang agak samar itu gak bikin saya percaya awalnya, tapi setelah diulang lagi dan tetap ada dua garis, baru saya percaya kalau ini benar-benar hamil.

Baca dulu deh cerita excitement saya waktu tahu akhirnya jadi bumil lagi kedua kalinya.

TRIMESTER PERTAMA: MASA TERBERAT BUMIL

Yap, gak mungkin semua orang gak setuju, kalau trimester pertama itu benar-benar berat. Meskipun morning sickness orang beda-beda ya, ada yang ringan dan ada juga yang berat, tapi yang dirasa badan itu gak nyaman semua. Hampir semua symptoms gak enak mulai muncul; pusing, mual, muntah, mulut pahit dan kering banget, lemas, jerawatan, perut kembung, bahkan sampai susah BAB.

Meskipun semua gejala itu muncul dan bikin gak nyaman, kita tetap bisa mengurangi gejalanya sedikit-sedikit, walaupun tetap bakal kita rasain lagi sih ya bun, yaaa paling nggak 3-4 bulan pertama lah wkwk. Misalnya, tetap istirahat dan tidur yang cukup, jangan telalu kecapean dulu (13 minggu pertama bumil rawan keguguran), makan makanan yang cukup gizi, dan penuhi cairan 2 liter per hari. Ini sebetulnya yang susah karena tiap mual pasti gak akan nafsu makan kan yaa, tapi tetap harus masukin asupan walaupun jumlahnya sedikit.

KEBUTUHAN NUTRISI YANG PENTING UNTUK IBU HAMIL

Salah satu nutrisi penting yang wajib dipenuhi sama ibu hamil itu asam folat, pasti semua perempuan tahu ini. Bahkan, dari sebelum hamil atau saat melakukan program hamil, perempuan disarankan untuk mengonsumsi asam folat juga yang penting untuk perkembangan janin dan menghindari risiko bayi cacat tabung saraf. Makanan yang tinggi kandungan asam folat adalah sayuran hijau, seperti brokoli dan bayam, juga buah alpukat. Selain asam folat, masih banyak lagi nutrisi yang dibutuhkan selama hamil, seperti:

✔️ Zat besi. Saat hamil, kebutuhan zat besi meningkat dan dibutuhkan 27mg per hari, untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur dan berat badan rendah. Zat besi bisa diperoleh dari makanan seperti hati ayam, daging tanpa lemak, ikan, tahu, telur, dan kacang-kacangan.
✔️ Kalsium. Bumil butuh 1200mg asupan kalsium per hari, yang berguna untuk perkembangan tulang dan gigi ibu dan janin, dan mencegah ibu hamil terkena osteoporosis karena kekurangan kalsium. Bumil bisa mengonsumsi susu, yogurt, salmon, kangkung, dan sayuran hijau lainnya.
✔️ Vitamin dan serat. Asupan ini bisa didapat dari banyak sayur dan buah-buahan. Setiap harinya, usahakan bumil makan buah yang kaya akan serat karena bisa melancarkan BAB dan menghindari sembelit selama kehamilan. Selain dari buah, biasanya suplemen kehamilan sudah mengandung multivitamin yang dibutuhkan, yang bisa diresepkan oleh bidan, obsgyn, atau bisa dibeli sendiri.

Saya juga banyak baca artikel di Parenting Firstcry, bahwa serat yang dibutuhkan ibu hamil setiap harinya adalah sebanyak 25-30gram, yang tak hanya baik unttuk melancarkan pencernaan, tetapi juga untuk menjaga kadar gula darah dan mengontrol berat badan ibu hamil.

Masih banyak lagi nutrisi yang sebenarnya dibutuhkan bumil, seperti DHA, lemak, kolin, zinc, dan lain-lain. Makanya, bumil harus rajin kontrol selama masa kehamilan supaya tahu apa saja yang dibutuhkan tubuh serta dosis/takarannya sesuai hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan.

https://widyasty.com

CARA PENUHI ASUPAN HARIAN MESKIPUN DISERANG MORNING SICKNESS

Saat saya konsultasi dengan ahli gizi di trimester pertama kehamilan, ibu hamil wajar merasakan gak nafsu makan karena selalu merasa mual muntah, tapi tetap harus jaga asupan demi pertumbuhan janin, karena masa-masa awal kehamilan kan janin lagi sibuk bertumbuh dan membentuk banyak organ penting. Usahakan tetap penuhi kebutuhan karbohidrat, yang gak harus bersumber dari nasi tapi bisa juga diganti dengan ubi, singkong, jagung, atau roti-rotian.

Protein hewani juga sangat dianjurkan karena sangat penting untuk mencegah stunting, minimal dua telur per hari, daging ayam, juga hati ayam. Untuk saya pribadi, saya juga butuh banget asupan serat karena punya masalah pencernaan dan sembelit, jadi asupan serat pun gak luput dari perhatian saya.

Salah satu cara saya agar bisa tetap mendapatkan asupan serat adalah membeli camilan kacang-kacangan atau multigrain, dan makan 2-3 porsi buah setiap harinya. Saat lagi gak nafsu makan, saya tetap bisa ngemil dengan enjoy asal camilannya sehat, punya kandungan serat yang dibutuhkan, dan rasanya enak. Salah satunya minuman sereal multigrain Hotto Purto, yang baru pertama kali saya cobain.

CAMILAN ENAK BUAT BUMIL

Awal tahu ada minuman multigrain Hotto itu karena terpapar ads-nya di media sosial, terus warnanya ungu cantik banget, yang ternyata akhirnya saya tahu kalau kandungan dan rasanya itu ya dari ubi ungu. That's my favorite! Makin penasaran dooong pengen cobaa hehe. Akhirnya, saya cobain rutin minum Hotto setiap hari selama seminggu, berharap pencernaan saya bisa lebih lancar dan yaa lumayan deh punya camilan harian yang rasanya enak.

Kenapa saya bisa sebut Hotto itu camilan? Soalnya selain cara seduhnya yang kayak bikin minuman sereal, Hotto juga bisa dibikin jadi kayak bubur gitu kalau airnya sedikit. Jadi, yaa bisa jadi menu sarapan juga dengan porsi kecil, apalagi buat yang gak bisa sarapan pakai menu berat atau porsi banyak, Hotto ini cukup lah. Surprisingly, rasanya kayak lagi makan bubur bayi haha, enakkk. Masih ada tekstur kacang dan biji-bijiannya juga. Biandul aja doyan bangettt jadi kita suka sarapan Hotto bareng tiap pagi. Tapi jadinya satu pouch Hotto jadi cepat habis karena sering diminta juga sama Biandul 😌

MANFAAT DAN KANDUNGAN HOTTO UNTUK BUMIL

Sebenarnya ini bukan minuman khusus ibu hamil, tapi memang sangat aman untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui, aman juga untuk anak umur 7 tahun, asal gak ada alergi sama kacang-kacangan dan dikonsumsi dalam jumlah kecil dulu, mengingat kebutuhan serat anak kan lebih sedikit ya dari orang dewasa apalagi ibu hamil dan menyusui. Kandungan multigrain-nya tuh ternyata banyak banget, jadi bisa melengkapi kebutuhan protein dan serat untuk ibu hamil. Selain itu, ada juga kandungan multivitamin dan mineral, juga prebiotik inulin.

https://widyasty.com

Selain melancarkan pencernaan, kandungan dalam secangkir Hotto ini juga bermanfaat untuk orang-orang yang lagi diet karena bantu kontrol nafsu makan, juga diklaim bisa menurunkan kadar kolesterol jahat, dan kalau yang sering disebut-sebut di media sosialnya sih katanya bisa meringankan gejala gerd. Nah, cocok nih buat yang asam lambungnya suka bermasalah. Boleh coba konsumsi Hotto dulu setiap hari, siapa tahu cocok dan malah jadi camilan favorit juga! ☺️

Ets, tapi tentu harus diimbangi juga ya dengan pola hidup sehat, konsumsi pangan rendah lemak dan kolesterol, karena Hotto kan bukan buat nyembuhin penyakit gerd. Jadi kalau pola makan kamu juga masih sembarangan, sayang aja gitu loh badannya makin gak sehat huhu.

CARA ENAK NIKMATIN SECANGKIR HOTTO

Dalam satu pouch Hotto, ada 16 sachet, masing-masing 30gr. Pas banget menurut saya porsinya, tapi tetep ngenyangin. Mungkin karena kandungannya padat sama grain dan ada oat-nya juga yah. Saran penyajiannya sih cukup gampang, cuma tinggal tambahin air panas aja sesuai tekstur yang disuka. Waktu awal saya bikin dibuat jadi minuman gitu, enak banget.

Tapi terus saya pernah lihat ada yang dibikin jadi bubur juga, saya cobain deh kasih airnya lebih sedikit supaya teksturnya  kental, eh malah lebih doyan sama tekstur bubur gini hihi, Biandul pun sama selalu minta diseduh jadi bubur kental gitu buat sarapan. Jadi, udah paling simple banget deh nikmatin Hotto setiap hari di rumah.

https://widyasty.com

Meskipun menurut saya harganya masih agak pricey, yaitu Rp335,000/pouch, tapi kalau ternyata cocok dan manfaatnya kerasa nyata di tubuh, why not? Anggap aja jajanan sehat, supaya kita juga jadi lebih mikir ratusan kali dulu buat jajan makanan gak sehat lainnya yang harganya juga gak murah hehe. Dalam satu sachet Hotto pun kita udah dapat banyak kandungan sekaligus, gak perlu beli satu-satu dan diolah pakai cara yang susah.

Sophia Latjuba aja approved, masa kamu enggak? Yuk deh mulai cobain Hotto juga sekarang. Kamu bisa beli di marketplace Hotto Purto Multigrain, biasanya suka ada diskon juga tuh, jadi lebih murah. Kalau beli satu pouch dirasa kebanyakan atau kemahalan, ada juga loh paket satuan yang dijual mulai dari per 3 sachet. Admin di media sosialnya juga komunikatif banget kalau ditanya-tanya bisa jawab concern kita dan balesnya gercep. Seneng deh sama admin yang fast response gitu, karena bisa bantu kita juga dapetin informasi sebelum kita konsumsi produknya.

Yang udah pernah coba atau abis baca review ini langsung pengen beli, jangan lupa komen ya, gimana rasanya setelah konsumsi Hotto menurut kamu? 😉
Sebagian teman-teman mungkin sudah banyak yang tahu kabar ini, tapi saya belum sempat cerita di Blog nih. Yap, saya akhirnya dikasih kesempatan untuk hamil anak kedua di tahun ini, alhamdulillah 🥹 Bisa dibilang, ini sebuah keputusan besar yang akhirnya berani saya ambil setelah bertahun-tahun selalu meragukannya.

Buat teman-teman yang pernah ingat, mungkin pernah baca juga cerita di Blog ini bahwa saya tuh paling takut untuk nambah anak kedua. Bahkan dulu sempat pernah mikir cuma mau punya satu anak aja, tapi kok kayaknya terlalu dini untuk sesumbar yah. Takutnya suatu hari saya berubah pikiran, malah jadi susah dikasih anak lagi pas mau nambah kan. Jadi, saya anggap aja saya menunda punya anak kedua, entah sampai kapan nantinya.

Setelah tujuh tahun yang lalu sejak saya operasi caesar, akhirnya saya meyakini untuk berani menambah anak kedua. Tentu ternyata perjalanannya gak mudah ya, apalagi perang batin dengan diri sendiri yang kayaknya gak pernah ada habisnya. Sampai akhirnya, saat Biandul memasuki usia lima tahun, saya baru berani hamil lagi.

https://widyasty.com

PERJALANAN MENEMUKAN JAWABAN

Pergolakan batin yang saya lalui selama bertahun-tahun memang serasa gak punya ujung jawabannya. Tiap saya ngerasa burn out dan berat menjalani tugas menjadi orangtua, saya langsung mundur gak mau hamil lagi. Tapi di titik lain, saya kangen banget ngerasain hamil dan gendong bayi. Hmm, ya namanya kangen doang kan bukan jadi alasan ya untuk nambah anak. Jadinya saya tetap meyakinkan diri berulang kali, benarkah sudah waktunya saya menambah anak kedua?

Suami saya adalah orang yang lebih dulu merasa bahwa ada baiknya kita bisa punya anak lebih dari satu, tapi kalau saya gak setuju atau belum siap, dia pun gak bisa berbuat apa-apa. Karena untuk bisa mencapai tujuan itu, saya adalah satu-satunya yang berhak menentukan; saya yang hamil, melahirkan, menyusui, dan sebagian besar mengurus anak. Bersyukur banget suami saya adalah orang yang sangat menghargai saya sebagai istri, perempuan, dan tentunya manusia. Bukan cuma memaksakan kehendak dirinya sendiri dan gak peduli sama saya. Makanya kami berhasil banget menunda anak sampai tujuh tahun tanpa sekalipun pakai KB. Dari sekian banyak alasan yang kami diskusikan, saya cukup setuju dengan beberapa pertimbangannya, tapi tentunya yang saya butuhkan adalah kesiapan mental dan keyakinan terlebih dahulu.

Alasan lainnya adalah karena kami juga menunggu kesiapan mental Biandul sebagai anak satu-satunya, yang menurut saya juga harus bersiap menjadi seorang kakak dan anak pertama. Waktu ia berumur 3-4 tahun, ia masih sangat gak tertarik dengan anak kecil/bayi, ia gak mau punya adik bayi, bahkan ia gak mau bermain sama anak kecil. Setiap ditanya, ia malah menangis dan bilang cuma mau jadi anak satu-satunya saja. Tentu dulu kami gak memaksa karena kami pun belum berencana, tapi ternyata setelah semakin besar, ia sendiri yang merasa sudah siap punya adik bayi. Gak tiba-tiba juga sih, tapi gak dengan cara kami bujuk juga. Ya, dia sendiri aja yang menyatakan sendiri kalau dia udah mau punya adik bayi.

PROSES MENUJU KEHAMILAN KEDUA

Pernah ada masanya, saya telat menstruasi berminggu-minggu, bahkan sampai yang seharusnya udah melewati 3x siklus tapi tetap gak mens juga. Udah lebih dari enam kali testpack pun hasilnya tetap sama; negative. Ternyata, setelah pusing menimbang keputusan untuk hamil lagi, setelah diyakinkan sama diri sendiri, prosesnya itu juga gak kalah pusing. Yep, proses berharap. Emang gak ada yang instan, tapi sayanya aja yang ngerasa sombong. Ngerasa minta waktu banyak buat memikirkan pertimbangan, sekalinya mau langsung berharap dikasih saat itu juga sama Tuhan tanpa proses. Halaaaah wkwk.

Berharap hamil dan menunggu-nunggu setiap bulan itu ternyata pegel hatiii banget. Waktu saya telat mens itu adalah waktu paling besar saya berharap sama Tuhan untuk segera diberikan kehamilan. Jadi, saya sempat kecewa ketika menemukan hasil testpack negatif berkali-kali, sedangkan saya gak kunjung menstruasi juga. Akhirnya, saya memutuskan untuk berkunjung ke Obsgyn untuk memeriksakan kondisi saya. Waktu itu saya berpikir, kalau memang belum waktunya hamil, gapapa. Asal jangan nemuin penyakit aja yang menyebabkan saya gak mens hampir sebulan ini. Saya coba nemuin Obsgyn yang sama kayak waktu saya hamil Biandul, karena emang udah cocok banget sama Beliau. Setelah USG, terlihat ada sebuah kantung kecil di dalam rahim, yang belum bisa ditentukan. Ini sel telur yang akan luruh jadi menstruasi, atau memang kantung janin yang sudah jadi tapi belum terdeteksi. Saya diminta menunggu dua minggu ke depan untuk diperiksakan lagi lebih lanjut. DUA MINGGU SERASA DUA TAHUN 😭😭

Dua minggu kemudian, pas banget saya menstruasi. Saya kecewa karena gak jadi hamil, tapi di saat yang sama juga bersyukur, ternyata kondisi saya masih baik-baik aja (gak ada indikasi penyakit tertentu). Mungkin cuma hormonnya aja yang lagi berantakan dan menyebabkan menstruasi saya gak lancar. Sebelumnya, saya gak pernah sekalipun telat mens, jadi sekalinya sebulan gak mens gini ya lumayan worry jugaa. Bisa jadi karena pikiran saya terpusat sama kehamilan, jadi secara gak langsung saya agak stres dan ngaruh ke hormon. Saya pikir, baru juga dimulai, udah stres aja. Gimana sama orang-orang yang udah promil bertahun-tahun dan masih belum berhasil? Salut banget sama kesabaran mereka, pantes aja mereka capek hati dan selalu baper sama sikap dan omongan orang lain tentang kondisi mereka. Jangan sampe deh judgy sama pasangan yang belum berhasil hamil selama bertahun-tahun dalam masa percobaan, kasiaaaan huhu.

Gak sampai di situ aja, ternyata saya dan suami awalnya cukup ambisius untuk bisa segera hamil, karena kami merasa udah sepakat dan satu tujuan, jadi gak ada alasan lain untuk menunda lagi. Tapi, kayaknya kalau memang belum waktunya, ya belum dikasih juga ya sama Tuhan, huhu. Saya sempat beli suplemen asam folat dan madu kesuburan untuk suami, nandain tanggal-tanggal subur dari kalender fertility, bahkan sempat beberapa kali pijat perut sama mbak urut langganan di dekat rumah (meskipun hal ini masih kontroversial ya, karena dianggap bukan cara yang aman untuk hamil). Satu tahun kemudian, kami tetap belum mendapatkan hasil.

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Fertility Tracker Terbaik!

Karena dengan cara yang ambisius malah bikin kita jadi gak nikmatin prosesnya, akhirnya kami pasrah aja. Gak ngarep, gak usaha lebih keras lagi, gak berjuang sengotot kemarin, tapi tetap coba terus aja tiap bulannya tanpa berharap atau nunggu. Mungkin dengan cara pasrah, kami jadi malah lebih dipercaya sama Tuhan. Kami gak mau ambil pusing lagi, jadi let it flow aja terserah Tuhan kapan dibolehinnya. Saya bahkan sampai mikir, kalau ternyata memang cuma dikasih satu anak aja dan anak kedua gak terwujud, gapapa banget. Saya akan berusaha terima dengan lapang dada. Cara ini juga membuat kami jadi gak terlalu stres dan was-was setiap bulannya. Malahan, kami mulai disibukkan dengan tujuan baru; pembangunan rumah di pedesaan.

Siapa sangka, ternyata kami memang disuruh sabar dulu karena rejeki kami berikutnya bukan di anak kedua, melainkan di rumah pribadi. Supaya kami gak lagi tinggal di kota besar dan di rumah mertua, kami dimudahkan lebih dulu untuk membangun rumah dan pindah ke lingkungan pedesaan di Gunungkidul, seperti mimpi kami bertahun-tahun yang lalu. Doanya antre ya, teman-teman. Doa yang lebih dulu masuk, dikabulkan lebih dulu juga, gak diselak sama doa yang baru aja masuk, hehe. Setelah mulai pindahan ke rumah baru, akhirnya saya malah positif hamil di bulan berikutnya, tepat setelah urusan huru-hara tentang rumah dan pindahan ini selesai dan bisa bernapas lega. Kami malah lagi gak nungguin kapan bisa hamil. Bener-bener rahasia Tuhan gak bisa manusia yang kontrol 🥹

PENGALAMAN HAMIL ANAK KEDUA

Saking udah lamanya gak hamil, perasaan saya nano-nano banget. Serba panik, excited, worry, tapi seneng banget jugaa. Saya bahkan ngerasa bingung harus mulai dari mana dan berkali-kali bertanya, ini beneran nyata gak sih? Atau saya lagi halu karena udah lama ngarep? Padahal baru nyoba promil selama 1,5 tahun sampai akhirnya dikabulkan. Saya bahkan berkali-kali testpack ulang untuk memastikan kalau garisnya itu benar-benar ada dua. Saya gak berani bilang ke siapapun kecuali ke suami karena takut salah sama hasilnya.

https://widyasty.com

Di minggu kelima (menurut tanggal HPHT), saya cek ke bidan terdekat dan diberikan beberapa suplemen hamil dan obat anti mual. Yakkk saya langsung mual-mual seminggu setelah testpack positif, kepala pusing muter-muter, badan lesu dan gak sanggup bergerak. Di minggu ketujuh, kami ke Puskesmas untuk USG dan memastikan bahwa benar ada kantung janin yang terdeteksi. Meskipun susah ditemukan posisinya karena masih kecil banget bentuknya, akhirnya bisa dipastikan juga bahwa saya benar-benar hamil HUHU seneng dan lega banget. Kami mulai ngabarin keluarga inti dulu dan sahabat terdekat saya, tapi gak berani kasih tahu ke lebih banyak orang lagi karena takut sesumbar dan kenapa-kenapa.

Next, bakal saya ceritain lagi deh lebih lengkapnya tentang kehamilan kedua yang super duper berbeda dengan pengalaman kehamilan pertama, serta banyak juga jungkir baliknya yang mempengaruhi kondisi keluarga kami juga di rumah. Tapi, kami tetap bersyukur, ternyata kami masih diberikan kepercayaan untuk hamil sekali lagi, meskipun harus melewati keraguan selama bertahun-tahun.

Terima kasih yaaa untuk teman-teman yang sudah membaca dan pernah mendoakan kami, semoga doa baiknya juga berbalik ke kehidupan kalian 🤗

https://widyasty.com
Bonus foto USG dan babybump di week 21 hihi

Sekarang usia kehamilan saya udah 22 minggu, udah separuh perjalanan menuju persalinan. Makanya masih buanyakkk banget yang mau saya ceritain sebenarnya hihi. Kalau kalian juga punya pengalaman seru yang beda banget tentang kehamilan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, boleh dong share di komen, jadi saya bisa baca-baca sebagai persiapan juga hehe 😊 Sampai jumpa di cerita berikutnyaaa! 👋🏻
Tanggal 1 Juni 2024 kemarin aku nobatkan jadi salah satu hari bersejarah buat Biandul, karena akhirnya dia untuk pertama kali menghadapi copotnya gigi susu, di usianya yang belum genap 7 tahun (yaaa masih 6,5 tahun lah yaa). Terdengar seperti momen yang biasa aja, tapi ternyata dia punya ketakutan yang lumayan lho, jadi saya pikir ya dia tetap hebat bisa mengalahkan rasa takutnya untuk sesuatu yang sebenarnya normal dan semua anak-anak pasti akan mengalaminya. Mari kita apresiasi dengan menuliskan ceritanya di sini, supaya dia bisa membacanya dan mengingatnya nanti kalau sudah besar! Hehehe.

https://widyasty.com

GIGI BIANDUL OMPONG!

Sebenarnya, sebelum ini, udah dua kali gigi susu dia goyang dan kendor, tapi ternyata bukan sampai akarnya yang udah goyang, melainkan patah (kayaknya karena terkikis karies juga) dan akarnya gak ikut copot. Jadi, di gusinya masih kayak ada sisa gigi keciiiil banget gitu yang masih nempel sama akarnya, tapi kalau nyengir ya keliatannya udah ompong. Karena saya bingung harus gimana, saya ajak Biandul ke dokter gigi untuk konsul. Kalau perlu akarnya dicabut ya gapapa.

Kata dokter gigi, ternyata ini akar gigi susu yang masih nyangkut gak perlu dicabut, soalnya takutnya nanti malah ada ruang kosong dan gigi sampingnya bergeser nutup ruang kosong di gusi ini. Nah, nanti giliran waktunya gigi permanen mau tumbuh, jadi malah gak ada ruang. Akhirnya kita gak cabut akar gigi yang masih nempel itu, karena katanya biarin aja nanti kedorong sama gigi permanen kalau udah waktunya siap tumbuh. Jadi, Biandul ada dua ompong, karena giginya copot patah, tapi masih ada akarnya.

Nah, kalau kemarin tuh gigi susu bagian depan bawah beneran udah goyang sampai akar. Tadinya dia gak takut, saya suruh iseng goyangin terus pakai jari/lidah supaya cepat kendor jadi nanti gampang copotnya. Lah, lama-lama dia malah takut. Setiap ditawarin mau dicabut dia langsung hampir nangis bilang gak mau terus. Saya tunggu sampai seminggu sambil sounding terus pelan-pelan tanpa ditakut-takutin, ternyata dia beneran takut. Padahal waktu dia mau sunat atau suntik vaksinasi, dia gak ragu sama sekali loh dan tetap berani.

Baca dulu cerita Biandul sunat di sini: Persiapan Anak Sunat dan Perawatan Pasca Sunat

MENUMBUHKAN KEBERANIAN ANAK SAAT CABUT GIGI

Awalnya, saya coba tawarkan ke Biandul kita cabut giginya ke dokter gigi aja sekalian konsultasi, supaya dia juga bisa ngerasa aman karena ditangani sama profesional. Kalau mamaknya kan ya masih ada takutnya juga ya, takut gak tepat cara nyabutnya terus malah jadinya panik. Kunci utama tuh sebenarnya ada di orangtua; pura-pura berani dan gak boleh panik, meskipun yang dirasain jelas kebalikannya haha.

Awalnya dia bilang oke dan setuju kita ke dokter gigi minggu depan. Eh, pas dekat hari H malah dia gak mau cabut gigi, katanya takut. Sampai nangis sesenggukan. Hmm, saya pikir akan lebih mudah daripada waktu ngebujuk sunat ya, ternyata gak jugaa. Akhirnya saya ajak ngobrol lagi, saya ajak nonton video anak-anak yang cabut gigi sendiri di rumah, berusaha meyakini bahwa cabut gigi susu itu normal dan semua anak pasti mengalami. Cabut di rumah pun gak bahaya karena memang akarnya sudah kendor dan tinggal tarik dikit lepas. Gak akan ada darah banyak atau bikin bengkak. Dia tetap gak mau.

Seminggu kemudian, dia masih nangis kalau kita bahas tentang cabut gigi, sedangkan giginya udah kendooorrr banget deh. Tinggal tarik dikit langsung copooottt wkwk. Tapi kita harus tetep sabar dan tenang, jangan keliatan gregetan apalagi ngomel, malah makin takut nanti dia kan. Tapi tetap setiap hari kita sounding untuk terus goyangin gigi susunya pakai lidah supaya semakin kendor.

Dua minggu berlalu, Biandul tetap belum berani. Saya dan suami bareng-bareng ajak ngobrol, nenangin pas nangis, nemenin sampe tenang, akhirnya dia "terpaksa" mau cabut gigi susu hari itu juga, berusaha percaya sama orangtuanya walaupun masih takut. Kenapa saya anggap terpaksa? Karena saya dan suami sempat agak menekankan ke Biandul kalau gigi susunya harus segera dicopot supaya gigi permanennya bisa tumbuh rapi. Kita udah sabar banget nunggu Biandul bisa berani sendiri, tapi sampai dua minggu dia tetap gak mau copot juga. Alasan lainnya tentu saja karena gigi barunya sudah mulai tumbuh, tapi posisinya malah di belakang gigi susu yang goyang ini 😔 Saya takut gigi ini gak bisa maju rata ke depan kalau gigi susunya gak dicopot, berujung jadi gak rapi atau malah gingsul.

https://widyasty.com
Posisi gigi susu pertama Biandul yang akhirnya berhasil copot

CARA CABUT GIGI SUSU ANAK DI RUMAH

Setelah ribuan rayuan maut dan diskusi yang agak alot (soalnya Ayahnya sampai agak emosi dikit karena Biandul nangis mulu wkwk), jadilah hari ini gigi susu itu harus berhasil kita copot. Tahap pertama, saya kasih es batu kecil dulu untuk ditempel di gusinya, fungsinya meminimalkan rasa sakit dan bikin area gusi kebas waktu gigi ditarik. Lalu saya siapin tisu dan benang jahit bersih untuk cabut gigi susunya. Sebenarnya akan lebih bagus kalau punya dental floss, tapi saya gak ada. Jadi pakai alat seadanya aja di rumah hehe.

Naaah, waktunya kita cabut giginya. Prosedurnya sebenarnya simple ajaa tapi harus dilakukan dengan yakin dan cepat supaya anak gak keburu takut. Boleh diikutin kalau mau yaaa, caranya kayak berikut ini:
  1. Benang tadi diikat di gigi yang goyang sampai kencang dan posisinya agak nempel di gusi, dekat akar giginya. Ikat mati supaya gak geser, karena gigi kan basah yaa jadi kalau gak kencang ya benangnya lepas.
  2. Kalau udah yakin benangnya kencang, langsung tarik benang ke arah depan dengan cepat dan level keyakinan 1000000% wkwkwkwk. Jangan lupa baca Bismillah dulu dan jangan kelihatan panik depan anak yaaa, biar anaknya tetap tenang.
  3. Setelah gigi berhasil copot, langsung tekan gusi dengan tisu kalau ada darah yang keluar. Biasanya darahnya juga cuma dikiiitt banget kok, atau malah gak keluar sama sekali kalau giginya udah kendor banget.
  4. Kalau akar giginya udah tinggal dikit banget yang nempel di gusi, malah biasanya cuma cabut pake tangan aja udah copot tuh, gak perlu pakai alat benang dll dan gak ada darah yang keluar.
Kalau lihat video orang tuh kayak gampaaang banget. Fakta di lapangan ternyata saya sempat gagal cabut di 3x percobaan loohhh, untung anaknya masih kalem nih hehehe. Dua percobaan pertama gagal karena benangnya kurang kencang mengikat giginya, jadi gak kecabut malah benangnya doang yang copot. Lalu mulai coba pakai benang baru, ikat lebih kencang lagi, lalu tarik! Percobaan berikutnya, tarikannya saya coba lebih kencang lagi, akhirnya giginya sempat kecabut tapi belum copottt. Agak panik karena udah keluar darah tapi akar gigi masih nempel dikit di gusi huhu. Kayaknya karena saya tariknya kurang yakin juga deh.

Percobaan keempat dan jadi yang terakhir, yakin kecopot karena emang akarnya udah tinggal dikit lagi doang lepas dari gusi. Saya tarik lagi benangnya dan akhirnya giginya berhasil copot! Langsung buru-buru ambil tisu untuk ngelap darah yang keluar di gusi. Setelah ditekan kurang dari semenit, darahnya berhenti keluar. Pertanyaan pertama yang langsung saya tanyakan ke Biandul, "Sakit gak?" Biandul jawab nggak sambil nyengir legaaa hehehe. Saya ikut lega karena akhirnya berhasil juga. Oiya, setelah cabut gigi saya bikin larutan air garam buat Biandul kumur-kumur beberapa kali juga.

https://widyasty.com
Katanya giginya mau disimpan buat kenang-kenangan wkwk

Lepas juga tuh beban ketakutan yang dia bawa dua minggu kemarin hihi. Akhirnya saya dan suami juga bisa meyakinkan dan memastikan ke Biandul, bahwa cabut gigi susu itu beneran gak sakit dan prosesnya juga cepat. Gak menakutkan kayak bayangan dia.

GAK ADA KETAKUTAN ANAK YANG SEPELE

Yap, betul. Apapun yang anak rasakan, bagi saya gak ada yang sepele. Dia punya rasa takut dan berhak menghadapi rasa takut itu untuk alasan apapun. Baik laki-laki atau perempuan, semua anak boleh punya rasa takut dan gak boleh kita anggap sepele dengan bilang, "Gitu doang aja takut, laki-laki tuh gak boleh jadi penakut!" Saya sempat bilang ke dia berkali-kali, cabut gigi susu itu gak sakit, malah lebih sakit kemarin sunat. Kalaupun ada rasa sakit, itu pasti cuma sebentar doang dan cuma kaget aja, kayak waktu dulu Biandul suntik vaksinasi. Tapi ternyata dia malah lebih takut cabut gigi susu. Gapapa, karena ini pengalaman pertamanya dia. Gigi susu lainnya yang nantinya menyusul copot juga cuma jadi pengalaman biasa karena dia udah tahu kalau ternyata gak sakit. Sunat pun karena cuma sekali seumur hidup, dia gak menyesal juga meskipun saat pemulihan berkali-kali nangis karena sakit.

Setelah cabut gigi, ya kita kasih reward dong hehehe. Biandul boleh banget main game console dan nonton Netflix hari itu, karena itu hari sekolah dan biasanya kita cuma bolehin itu di weekend doang. Dia senenggg banget dan kita semua sama-sama lega karena udah bisa ngelewatin pengalaman ini dengan lancaaaar! Gigi susu pertamanya mau disimpan katanya buat kenang-kenangan hihi.

Hmm, habis ini pengalaman pertama apa lagi ya yang akan dihadapi Biandul dan secara gak langsung memaksa dia untuk berani, mengalahkan rasa takutnya? Perlu diingat juga setiap momen ketakutan anak juga jadi momen ketakutan orangtuanya niih, bedanya anak boleh mengekspresikan rasa takutnya secara sadar lalu menghadapinya, sedangkan orangtuanya sebisa mungkin validasi rasa takut anak sambil menenangkannya juga. Jangan ikut ketakutan lalu panik, dan malah bikin anak jadi makin takut yaaa.

Pengalaman pertama anak kalian tentang apa nih yang paling drama? Sharing dong ceritanya ke sayaaa 🤗
Kemarin muncul post sebuah berita tentang Ibu Risma, Menteri Sosial RI, yang menolak adanya konsep panti jompo, karena dianggap gak sesuai dengan budaya dan agama di negara ini. Di sebuah portal berita tentang statement Ibu Risma, Beliau menyampaikan bahwa konsep ini dikhawatirkan akan membawa pemikiran bahwa seorang anak bisa saja menelantarkan atau membuang orangtuanya ke panti jompo. Beliau juga menekankan pentingnya mengembalikan nila-nilai tradisional dan menghormati orangtua kita. Hmmm.. kamu sendiri setuju gak sama pendapatnya Ibu Risma?

https://widyasty.com

TENTANG NILAI MENGHORMATI ORANGTUA

Jaman sekarang, kalau kita peka di media sosial, banyaaaakkk banget anak muda yang "curhat" tentang konfliknya dengan orangtua, banyak juga yang akhirnya merasa kurangnya kasih sayang dari orangtua. Penyebabnya tentu banyak, tapi apakah artinya kita jadi bisa bebas melawan orangtua atau bahkan sampai harus pergi dari rumah dan memutuskan hubungan dengan mereka? Ya, ini balik lagi ke kondisi masing-masing, karena yang tahu seberapa baik dan buruk hubungannya kan pasti anak dan orangtua itu sendiri.

Kalau cuma perkara beda pendapat sih namanya bukan pasti toxic ya, cuma memang perlu diperbaiki aja komunikasinya, lalu kita bisa kok tetap menghormati orangtua dengan cara masing-masing. Kita masih bisa saling menyayangi, saling perhatian, mencari kegiatan yang memperkuat bonding, jadi di masa tua pun kita gak merasa koneksi dengan orangtua memudar. Nah, cara kita menjaga hubungan dengan orangtua kan pasti dilandasi dengan rasa kasih sayang, sehingga kita merasa harus menjaga orangtua kita sampai mereka tutup usia 🥹🥲

Jadi, menurut saya, nilai-nilai menghormati orangtua itu pasti akan selalu tumbuh dari dalam hati, meskipun kita semua punya perbedaan kondisi, perbedaan jarak, dan lain hal lagi.

PANTI JOMPO ≠ TEMPAT PEMBUANGAN ORANGTUA

Saya setuju sama poin Ibu Risma bahwa memang lebih baik kalau orangtua tetap berada di lingkungan keluarganya, supaya kita bisa merawat dan memberi kasih sayang yang baik ke orangtua, dan mereka tidak merasa ditelantarkan oleh anak-anaknya di panti jompo. Tapi, apakah semua orangtua mau tinggal bersama anak-anaknya hingga tua, apalagi jika mereka semua sudah berkeluarga? Belum tentu.

Mungkin jaman dulu, iya. Banyak kondisi yang juga menempatkan seorang anak, mau gak mau harus "menampung" orangtuanya di rumah dan tinggal bercampur dengan keluarga. Nah, kadang konflik baru malah jadi muncul nih, karena satu rumah dihuni banyak kepala. Sebelumnya bisa baca tulisan saya dulu tentang Masalah Pernikahan yang Paling Sering Muncul.

Tapi, gak sedikit juga kok yang bisa hidup harmonis meskipun tinggal bersama dengan anggota keluarga yang banyak. Intinya, kondisi tiap rumah tangga itu berbeda-beda, jadi kita juga punya banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing, gak hanya dikotak-kotakkan dengan pernyataan "semua harus begini supaya bisa begitu".

Di jaman sekarang, banyak banget teman saya yang setuju atau bahkan sangat menerima konsep hidup masa tua di panti jompo, jadi gak ada salahnya bisa di Indonesia ada tempat/fasilitas tersebut, karena menurut saya tempat itu juga gak buruk kok. Buat anak yang menelantarkan orangtuanya, itu kan berarti karena orangnya yang memiliki keputusan itu, terlepas menurutnya itu salah atau benar, bukan lagi jadi urusan kita. Tapi, menurut saya, di mana orangtua yang sudah lansia dan ditelantarkan keluarganya bisa punya tempat tinggal kalau bukan panti jompo yang menerimanya? Masa mereka harus hidup di jalanan? 😟

Baca juga: Senior Living, Opsi Tempat Tinggal di Masa Tua

KUALITAS HIDUP DI PANTI JOMPO

Memang sudah sejak lama penyebutan "panti" itu dianggap sebagai tempat orang-orang terlantar, gak cuma untuk lansia tapi juga anak-anak dan bayi. Akhirnya, kita juga sering merasa bahwa panti adalah tempat orang yang tidak diharapkan, dibuang, dan kurang kasih sayang, huhu. Tapi ya menurut saya itulah fungsinya panti.

Jika panti jompo dianggap punya konotasi negatif hanya karena penyebutan atau penamaannya, mungkin kita bisa lihat dulu bagaimana fasilitas di dalamnya, dan perlu riset lebih dalam tentang angka kualitas hidup para lansia selama tinggal di panti jompo. Apakah lebih banyak mereka yang merasa kesepian dan kurang kasih sayang, atau justru banyak yang merasa bahagia karena punya banyak teman sesama lansia di sana dan punya banyak kegiatan yang dilakukan bersama sehari-hari?

Fasilitas yang disediakan juga beragam, tentunya dengan biaya yang berbeda juga. Setahu saya juga nama tempatnya belum tentu benar-benar menyebutkan panti jompo, kok, meskipun mungkin ada juga beberapa tempat yang menyebut seperti itu. Penyebutan lainnya misalnya panti werdha, senior living, griya lansia, balai pelayanan sosial, atau nursing home. Yah, biasanya namanya makin keren, biayanya juga lebih mahal wkwkwk, tapi fasilitasnya juga bisa lebih lengkap lho. Ada yang menyediakan fasilitas tenaga medis, pemeriksaan medis tiap bulan, spa/salon, karaoke, olahraga bersama, dan kegiatan lain yang biasanya dilakukan bersama sesuai jadwal. Hmm, kayaknya enak itu mah gak bakal bosen setiap hari, malah seru ketemu teman sesama lansia, berbagi cerita masa muda, kesehatan juga terjamin karena dipantau sama perawat. Anak-anak juga bisa tenang karena orangtua tinggal di tempat yang nyaman dan terjamin.
https://widyasty.com
Banyak panti jompo/senior living yang menyediakan perawat untuk semua penghuninya

KISARAN BIAYA TINGGAL DI PANTI JOMPO

Kalau yang pernah saya dengar, senior living di sekitaran wilayah DKI Jakarta tuh ada yang biayanya mulai dari 4juta/bulan sampai puluhan juta juga ada, tergantung fasilitas dan tipe kamar yang dipilih. Makin enak dan banyak fasilitasnya ya makin mahal. Salah satu portal berita yang pernah mengulas biaya beberapa panti jompo bisa dibaca di sini:  Tarif Bulanan Panti Jompo (Mommies Daily).

Kamu tentunya bisa survey di tempat lain yang mungkin biayanya bisa lebih ekonomis dan sesuai dengan kemampuan. Makanya, kalau kita bisa nabung dari masa muda tuh bisa aja kita pilih fasilitas yang nyaman meskipun biayanya agak mahal. Yang pasti jangan malah jadi merepotkan anak dengan minta dibayarkan biaya bulanannya yaa, kecuali anaknya yang menawarkan dan memang mampu tanpa merusak keuangan rumah tangganya sendiri.

SIAPA AJA YANG BUTUH PANTI JOMPO?

Nah, balik lagi ke pernyataan awal saya tadi, bahwa fasilitas ini mungkin bisa dianggap sama Ibu Risma tidak sesuai dengan konsep dan nilai budaya di Indonesia. Tapi, pasti dari puluhan juta orang, tetap ada yang butuh panti jompo kok. Jadi, gak ada salahnya tempat ini tetap bisa disediakan. Kalau bisa malah harusnya tersebar di semua wilayah, gak cuma di kota besar. Banyak juga kan orangtua yang mau menghabiskan masa tua dengan pensiun di daerah terpencil atau desa-desa, tapi tetap butuh fasilitas yang lengkap dan nyaman.

Coba kita hapus satu poin bahwa panti jompo adalah tempat anak "membuang" orangtuanya. Poin lain nya adalah bahwa panti jompo tetap dibutuhkan bagi sebagian orang, seperti misalnya orang-orang berikut:

✔️ Orangtua yang tidak mau tinggal seatap dengan keluarga anak-anaknya;
✔️ Orangtua yang tinggal jauh dari anak-anaknya dan tetap butuh pendamping;
✔️ Orangtua yang ditinggal anaknya meninggal lebih dahulu dan tidak ada keluarga lain;
✔️ Lansia yang tidak mau menikah atau punya anak;
✔️ Lansia yang tidak punya pasangan, atau ditinggal pasangannya meninggal lebih dulu; 
✔️ Lansia yang mau mandiri dan telah menyiapkan masa tuanya sendiri tanpa bantuan anaknya.

Masih banyak alasan lainnya, yang menurut saya gak mengarah ke tujuan atau alasan yang buruk. Memang mereka memilih sendiri dengan sadar bahwa mereka mau tinggal sendiri di tempat yang nyaman, fasilitas lengkap, tetapi tetap ada pendamping yang menjaganya, meskipun bukan anak mereka sendiri. Anak-anaknya pun tetap masih bisa mengunjungi orangtuanya sesekali, bisa menghabiskan waktu dan kangen-kangenan setelah sekian lama gak bertemu. Lagipula, teknologi jaman sekarang udah canggih banget untuk mendekatkan yang jauh. Jadi, meskipun gak tinggal bersama atau di tempat yang berdekatan, komunikasi yang dijaga akan tetap bisa harmonis tanpa merasa ditinggalkan, diabaikan, atau dibuang oleh keluarga.

Semoga juga, orangtua atau lansia yang terpaksa tinggal di panti jompo dengan alasan tertentu seperti kurang diperhatikan oleh keluarganya, bisa tetap bahagia dan mendapatkan kehidupan yang cukup di panti jompo, karena punya tempat/rumah menetap yang bisa menampungnya. Biar bagaimanapun, panti jompo menurut saya masih tetap lebih baik daripada terlantar di jalanan atau berakhir menjadi pengemis tanpa bisa diketahui kabarnya huhu.

OPSI TINGGAL SELAIN PANTI JOMPO

Kalau ada yang tetap gak setuju sama konsep panti jompo, ya gak apa-apa juga kok. Masih banyak opsi lain, karena balik lagi disesuaikan aja sama kondisi keluarga masing-masing. Beberapa pilihan tersebut seperti misalnya:

✔️ Menabung/patungan dengan anak, membangun rumah bertingkat dengan kamar banyak jika anggota keluarganya banyak. Misalnya lantai bawah 1 kamar untuk orangtua, lantai atas 3-4 kamar untuk keluarga anak (tergantung jumlah keluarganya). Keluarga anak bisa tetap punya privasi dengan ruangannya sendiri di lantai atas meskipun tinggal satu atap, karena orangtua tinggal di lantai bawah. Anak bisa tetap menjaga dan memperhatikan kondisi orangtua karena setiap hari bertemu.
✔️ Membangun rumah di samping rumah anak. Tentunya ini bisa dilakukan jika sudah punya tanah yang luasnya setara dengan 2 bangunan rumah berjajar. Rumah orangtua bisa dibuat seminimalis mungkin dengan spesifikasi rumah lansia supaya ketika sudah tua tidak repot, misalnya jangan dibuat bertingkat, memilih WC duduk, lantai tidak licin, ada pegangan di dinding kamar mandi dan kamar untuk membantu berjalan.
✔️ Jika orangtua memilih membangun rumah pensiun di desa dan jauh dari anak, bisa juga memilih opsi mencari pendamping lansia yang mau tinggal bersama orangtua. Konsepnya ya seperti kita menyewa babysitter tapi untuk orangtua. Tentunya tetap butuh pengawasan anak supaya kita yakin bahwa orangtua bisa dijaga oleh orang yang amanah.
https://widyasty.com
Semua orangtua/lansia berhak menentukan hidup yang nyaman bagi mereka sendiri, apapun pilihannya

Semua opsi tersebut bisa disesuaikan lagi aja, mana yang menurut kita lebih baik dibanding opsi lain. Nah, kira-kira ada ide lain gak supaya kita bisa menghabiskan masa tua dengan nyaman selain di panti jompo? Share opini teman-teman di komentar, yuk! 😊
Selama 4 tahun belakangan ini, saya giat meniatkan diri untuk belajar memperhatikan produksi sampah pribadi dan rumah tangga, karena terpapar banyak konten yang membahas tentang isu lingkungan. Tentunya dalam proses dan perjalanan tersebut, saya masih menemukan banyak halangan dan naik turunnya keberhasilan. Dari sekian banyak kegagalan, salah satu hal yang masih konsisten saya lakukan adalah mengurangi sampah pembalut sekali pakai. Yap, sudah 4 tahun saya menggunakan menspad (pembalut kain) dalam setiap siklus menstruasi saya. Rasanya gak pernah sepuas ini dalam mencapai suatu usaha yang konsisten. Menyenangkan banget!

Kalau dihitung, dalam satu kali siklus menstruasi perempuan, pasti membutuhkan 4-5 pembalut sekali pakai per hari. Artinya, penggunaan pembalut untuk satu orang perempuan dalam setahun bisa mencapai 280-300 buah. Bayangkan jumlah ini masih harus dikalikan dengan jumlah populasi perempuan di dunia. Sedangkan satu sampah pembalut ini baru bisa terurai selama 500 tahun, huhu. Ngeri gak sih?

SEJARAH PEMBALUT SEKALI PAKAI

Percaya gak, kalau dulunya pembalut itu diciptakan justru untuk laki-laki? Yap, benar. Pada tahun 1888-an, seorang perawat menemukan bahwa pulp kayu lebih efektif untuk menyerap dan menghentikan pendarahan dari luka pada prajurit saat Perang Dunia I. Setelah itu, barulah berbagai macam jenis pembalut mulai dipasarkan dan digunakan juga untuk para perempuan yang sedang menstruasi. Hmm, jadi ternyata pembalut tuh awalnya diciptakan untuk laki-laki yaa, baru kemudian perempuan juga menggunakannya.

Dari zaman ke zaman, pembalut untuk perempuan mengalami evolusi, mulai dari menggunakan bahan alami seperti tanaman papyrus yang digulung menjadi tampon, kertas berserat kayu, bahkan dari lumut dan kulit kerbau. Seiring perkembangannya, pembalut mulai diproduksi dengan berbagai jenis, seperti sanitary belt (menggunakan sabuk), towel, lalu mulailah pembalut dengan perekat di celana mulai dipasarkan. Bahkan, sampai hari ini produsen pembalut masih melakukan inovasi agar bisa terus digunakan oleh perempuan, misalnya dari bahan yang organik dan anti alergi, atau ditambah dengan sensasi sejuk saat digunakan, serta klaim tetap kering/tidak lembap meski digunakan saat lagi banjir dan banyak kegiatan. Hmm, kamu pernah pakai jenis pembalut yang kayak gimana aja nih?

https://widyasty.com

MENGGANTI PRODUK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Pembalut sekali pakai memang ditujukan untuk penggunanya agar merasa praktis dan anti ribet, karena bisa langsung dibuang saat mengganti yang baru. Tapi, banyak masalah juga yang ditimbulkan dari penggunaan pembalut sekali pakai, misalnya alergi gatal-gatal dan iritasi di sekitar area kewanitaan, mudah bocor dan tembus ke luar celana, belum lagi masalah sampah yang dihasilkan karena pembalut sekali pakai tidak bisa terurai selama ratusan tahun.

Oleh karena itu, banyak produsen yang menciptakan produk lain pengganti pembalut sekali pakai untuk mengurangi masalah tersebut, misalnya yang hari ini masih banyak dibahas adalah menstrual cup dan menstrual pad (pembalut kain). Tentu tetap ada kekurangan dari pemakaian produk tersebut, dan juga banyak pro-kontra yang dibicarakan, sehingga gak semua perempuan mudah untuk diajak beralih. Tapi, jika memang seseorang sudah bisa memutuskan untuk mengganti kebiasaan ini, kenapa tidak? 😊

Sebelum lanjut, boleh juga nih kalian baca dulu pengalaman saya menggunakan menstrual pad selama beberapa tahun terakhir sebagai rekomendasi dan bahan pertimbangan buat kalian yang lagi berpikir untuk beralih ke produk yang ramah lingkungan.

Menstrual cup dan menstrual pad adalah dua dari sekian banyak produk pengganti yang dianggap lebih ramah lingkungan karena hanya perlu membeli sekali untuk digunakan selama 5-10 tahun, tanpa menimbulkan sampah. Selain itu, ada juga produk baru yang lebih menarik lagi, yaitu period underwear, dengan bentuk seperti celana dalam wanita saja tanpa perlu menambahkan kain apapun karena celananya sudah mampu menampung darah menstruasi. Praktis banget dan nyaman karena gak ngerasa ada yang mengganjal, jadi kita bisa bergerak bebas meski sedang menstruasi. Klaim dari produk-produk tersebut pun katanya bisa mengurangi risiko ruam/iritasi dan gatal-gatal di area kewanitaan karena tidak menggunakan bahan-bahan yang memicu alergi dan kimiawi berbahaya. Benarkah begitu?

Meskipun dianggap ramah lingkungan, aman, dan praktis, tentunya produk tersebut juga punya kekurangan, salah satunya adalah dari segi harga. Produk tersebut masih dianggap memiliki harga yang mahal, ditambah lagi kita perlu membeli beberapa produk untuk bergantian digunakan, jadi memang modal di awal sangat tinggi untuk bisa menggunakannya selama bertahun-tahun ke depan. Kita juga harus melakukan perawatan supaya kualitas produknya tetap terjaga dan bisa digunakan bertahun-tahun, seperti mencuci bersih setiap habis digunakan dan rutin stripping 1-2 bulan sekali. Terdengar tidak sederhana untuk sebagian orang yang lebih memilih untuk hidup serba praktis dan cepat, bukan? Hehe.

https://widyasty.com

MET THE PERFECT FIT!

Sesuai dengan namanya, saya tiba-tiba dipertemukan dengan produk yang sepertinya sangat perfect untuk kebutuhan saya saat ini. Hmm, tapiii bener gak sih sesuai ekspektasi saya? Kita coba kenalan dulu yuk, sebenernya apa sih Perfect Fit ini?

Waktu saya lagi scrolling Instagram, tiba-tiba ads-nya nongol nih dan saya jadi tertarik, karena mereka menawarkan celana menstruasi yang nyaman banget dipakai tanpa perlu ngerasa "diganjal" sama pembalut. Ini salah satu hal yang paling gak nyaman setiap siklus menstruasi tiba. Masa, ada sih celana yang bisa menampung darah mentsruasi tanpa pakai pembalut lagi? Pikir saya. Jadi, ini kesempatan saya buat mencoba dan membuktikannya sendiri.

Sebagai info, ini udah masuk tahun keempat saya pakai menstrual pad. Meskipun kadang masih suka beli pembalut sekali pakai di situasi terpaksa dan tak terduga, tapi persentasenya sangat minim. Saya pun baru cuma satu kali membeli menstrual pad dan belum pernah coba merek lain, karena yang saya pakai itu udah enak banget dan belum rusak juga.

Saya memutuskan untuk mencoba celana menstruasi ini selama 4 siklus pemakaian sebelum akhirnya bisa menulis review ini. Selain itu, saya juga mencoba menstrual pad-nya. So, buat yang masih penasaran dan mau baca sampai selesai, hang in there! Mari kita kulik satu-satu 😊

🩸 PERIOD-PROOF UNDERWEAR
Jujur, saya baru tahu satu ini bahwa ada celana menstruasi, jadi saya gak punya pembanding juga dengan merek lain. Jadi, saya excited banget nyobainnya. Gak sabar nunggu siklus menstruasi hehe.

Seperti yang udah saya jelaskan sebelumnya, period-proof underwear sendiri merupakan celana dalam khusus yang didesain untuk menampung darah menstruasi, dibuat sebagai pengganti pembalut sekali pakai. Kenapa bisa gak nembus? Karena celana ini dibuat hingga 4 lapis, jadi kayak seakan-akan pembalutnya udah dijahit di dalam celana itu sendiri yaa. Nah, jadinya tebel banget dong bagian tengahnya kayak popok bayi? Ets, surprisingly ENGGAK. Saya gak ngerasa pakai celana dalam yang tebal banget gituloh, benar-benar kayak pakai celana dalam biasa aja. Mereka klaim sih celana ini bisa dipakai hingga 3-5 tahun, jadi coba kita buktikan sendiri ya 5 tahun ke depan haha. Tapi, kalau dipakainya cuma waktu menstruasi aja sih make sense ya. Semoga lapisannya ini memang bisa bertahan bertahun-tahun, karena harganya termasuk mahal banget untuk satu buah. Jangan lupa juga perhatikan cara mencuci dan menjaga bahannya agar bisa awet digunakan.

https://widyasty.com

Is it worth? Yap, masih tetap layak menurut saya, meskipun butuh effort dulu untuk membelinya karena harus nabuung. Tapi, kalau bisa dipakai sampai 5 tahun (atau bahkan lebih) sih, ya anggap aja pengeluaran kita untuk beli pembalut sekali pakai, kita ganti dengan celana menstruasi ini, hihi. Kalau dirasa terlalu berat, bisa loh dicicil tiap bulan beli satu buah celana dan satu buah menstrual pad, lalu dipakai bergantian. Meskipun masih harus tetap pakai pembalut sekali pakai, yaudah gak apa-apa. Namanya juga bertahap dan butuh proses, gak bisa dipaksa langsung berubah secara maksimal.

Celana menstruasi dari Perfect Fit ini ada 3 ukuran yang bisa disesuaikan dengan flow menstruasi kalian. Yang saya punya itu Smooth Bikini untuk flow menstruasi yang sudah sedikit, jadi lebih aman kalau dipakai di hari keempat dst. Saya pernah sih cobain di hari kedua, bisa kokk, tapi udah langsung penuh dan harus ganti setelah 2 jam aja, haha. Kalau dipakai agak lama, bisa nembus di bagian pinggir celananya, tapi sejauh ini gak pernah bocor di bagian tengah sih sampai nembus ke luar celana.

So far, saya enjoy banget pakai celana menstruasi ini. Enakk banget kayak pakai celana dalam biasa. Awal-awal tuh insecure banget, tiap bergerak kayak hati-hati karena takut nembus. Sering ke kamar mandi ngecek celana, tapi ternyata amannn hihi. Meskipun enak dan nyaman banget, ada juga sih beberapa concern tapi gak banyak dan masih bisa diterima aja. Yaa, tetap satisfying lah yaa pengalaman pakai period underwear ini.

🩸 REUSABLE PAD/MENSTRUAL PAD
Saya juga cobain reusable pad-nya yang Regular Pad untuk flow sedikit. Nah, kalau reusable pad-nya nih cuma ada 2 ukuran yang bisa dipilih. Warnanya pun cuma ada hitam aja. Dari segi harga, menurut saya masih lumayan mahal untuk satu buah, tapi bahannya lembut dan adem banget, gak kasar (penting banget karena bersentuhan langsung sama kulit vagina kan).

Kalau dari segi spesifikasi, saya lebih puas dengan celana menstruasinya, karena ukuran reusable pad-nya ini terbilang kecil untuk saya. Agak sempit gitu dan kurang panjang ukurannya (kalau dibandingkan dengan menstrual pad yang sudah saya punya). Warnanya pun hitam, jadi sewaktu nyuci jadi agak susah untuk ngecek ini noda darahnya udah bersih atau belum. Mudah-mudahan ada warna lain nanti yaaa karena saya prefer pakai menspad dengan warna terang hihi.

https://widyasty.com

So far, selama pakai pembalut kain yang bisa digunakan berulang ini, gak ada rasa gatal atau iritasi. Gak pernah nembus juga kalau dipakai setelah hari ketiga. Kalau hari pertama dan kedua better pakai Super Pad aja yaah karena ukurannya lebih lebar. Saya juga berharapnya sih mereka sediain pad untuk malam hari, yang lebih panjang ukurannya sampai ke bokong. Meskipun begitu, nilai plus-nya adalah kancing sayapnya kuat bangett, dijamin gak akan geser dan bikin nembus.

WORTH IT GAK SIH, PAKAI PERFECT FIT?

Naah, jadiii, recommended gak nih? Saya bisa bilang kalau Perfect Fit ini cukup recommended 🌟 dari segi kualitas! Meskipun ada kekurangannya, ya tapi gak apa-apa juga karena nothing is perfect. Mereka udah kasih kualitas yang the best untuk konsumennya, dan masih worth it untuk punya produknya minimal satuuu. Yuk nabung yuk hihi. Jadi, bisa mulai mengurangi sampah pembalut sekali pakai.

Setelah nyobain produk Perfect Fit ini, saya sendiri lebih kepengin nabung untuk beli underwear-nya lagi niih, kan belum punya yang Full Brief untuk flow yang heavy dan Comfy Midi untuk yang medium. Jadi lengkap deh kalau mau pakai untuk satu siklus penuh dari hari pertama sampai terakhir, hehe. Semoga rejeki kita bisa dilancarkan yaah biar kebeli.

Untuk menjaga kualitas produk supaya gak cepat rusak dan bisa dipakai sampai 5 tahun, sebenarnya gak sesusah atau seribet yang dibayangkan kok. Underwear ini bisa dicuci tangan atau masuk mesin cuci (tapi pakai mode gentle/lembut yah), jemur seperti biasa, dan juga jangan pakai produk bleaching. Saya sendiri biasanya cuci pakai tangan aja sih biar lebih yakin kalau noda darahnya sudah hilang dan bersih semua. Deterjen yang digunakan juga sama aja untuk cuci baju yang lain, gak dibedain.

Untuk info lengkap tentang ukuran produk, jenis produk yang tersedia, dan cara pembeliannya, kamu bisa langsung ke website-nya Perfect Fit aja, mereka juga tersedia di platform online shop, jadi gampang buat checkout-nya deh.

https://www.instagram.com/perfectfit_id/

Selain berjualan produk, Perfect Fit juga memiliki banyak program dan edukasi untuk wanita Indonesia tentang pentingnya menjaga kesehatan organ vital perempuan dan mengurangi produksi sampah yang berdampak buruk pada lingkungan, mengajak semua masyarakat untuk saling support sesama perempuan, membahas bahwa topik menstruasi bukan hal yang tabu untuk dibicarakan, dan banyak edukasi lainnya yang dilakukan untuk memberdayakan perempuan Indonesia. Hmm, semoga semakin banyak yaah brand-brand lokal yang memiliki program positif seperti ini, gak hanya mengejar target penjualan produknya aja. Kalau produknya bagus dan punya dampak baik, pasti juga kita dapat manfaatnya kan sebagai pengguna? 🤗

Nahh, kalau kamu udah pernah coba yang mana nih? Atau udah ada yang pernah coba pakai menstrual cup? Sharing dong! Saya belum berani dan yakin soalnya mau cobain, jadi masih maju mundur mau beli hehe.
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes