Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
"Uti mah nggak ngerti Biandra ngomong apaan, bahasa Inggris melulu." Keluh Utinya Bian suatu hari. Saya sendiri gak sadar juga sejak kapan dia fasih berbahasa Inggris dalam berbicara. Yang jelas, sejak dia bisa berhitung 1-10, dia pertama kali bisa mengucap bahasa Inggrisnya sebagai one, two, three, bukan bahasa Indonesianya sebagai satu, dua, tiga. Hal ini sesungguhnya di luar kendali, karena meskipun dikenalkan, saya dan suami gak expect akan bisa secepat ini diserapnya.

https://www.widyasty.com/search/label/parenting%20%26%20family?m=1


BELAJAR DARI NONTON YOUTUBE


Awal mula Biandul paham tentang bahasa Inggris adalah, karena dari bayi, sebagian besar nursery rhyme yang saya kenalkan berbahasa Inggris, termasuk lagu alphabet, phoenix, dan number. Kenapa? Gak ada alasan khusus, cuma enak-enak aja lagunya. Saya sendiri sampai ikut hafal semua lagu di luar kepala karena setiap hari nemenin Biandul nyanyi. Lagu bahasa Indonesia sebenarnya juga enak-enak, kok. Tapi, di YouTube Kids kebanyakan kan bahasa Inggris. Beberapa lagu bahasa Indonesia yang Biandul hafal paling Diobok-obok, Kepala Pundak Lutut Kaki, Cicak di Dinding, ya itu-itu lagi yang dinyanyikan. Sisanya emang udah paling enak lagu-lagu dari Cocomelon, Looloo Kids, Little Baby Bum, Little Angel, dan Dave & Ava.

Selain lagu, series yang sering Biandul tertarik untuk nonton adalah Peppa Pig, Babybus (paling suka sama Kiki & MiuMiu), Paw Patrol, Pororo, Tayo, Caitie's Classroom, dan sekarang-sekarang lagi suka nonton PJ Masks, Super Wings, dan hal-hal random lainnya kayak robot, lego, super hero, dan lain-lain. Nah, sebagian besar kan memang pakai bahasa Inggris ya, jadi kayaknya sambil nonton, sambil belajar dan menghafal juga secara gak sengaja. Padahal, tadinya waktu Biandul masih bayi, lumayan membatasi screen time, dan cuma boleh nonton di tv aja pakai kabel HDMI. Tapi, semenjak tv rusak dua tahun yang lalu dan gak di-service, jadi mulai nonton via ponsel deh. Sebagai mamak yang masih mau waras, kayaknya kehidupan parenting saya jauh dari kata ideal kalau urusannya sama screen time deh hehe. Kalau hal ini sih jangan ditiru kalau bisaa 🙈

Caitie's Classroom salah satu acara favorit Biandul. Serasa lagi ikut kelas online deh 😅

Balik lagi ke gaya komunikasi Biandul, saya memang berharapnya dia bisa bahasa Inggris, karena ini bahasa general yang memang sudah menjadi basic skill yang harus dimiliki meskipun tidak menjadi bahasa utama di rumah. Tapi, saya gak mau menuntut dia untuk selalu berkomunikasi pakai bahasa Inggris melulu. Toh, Biandul baru bisa menyusun beberapa kata menjadi satu kalimat utuh itu ya setelah lewat umur tiga tahun. Yes, baru-baru ini aja. Sebelum itu, dia cuma tahu satu-satu vocab aja, misalnya:

"Ma, Bian mau makan eggs. Eggs tuh enak tau."

"Bian mau nonton giraffe, Mama. Tolong dicariin."

"Kue ulang tahun Bian ada bee-nyaa! Waaa, delicious!"

"Kok Bian dibeliin warna blue? Kan Bian maunya warna pepol (purple)."

Lalu, dia sering banget kayak orang lagi ngomong, pakai aksen kebarat-baratan (kayaknya nyontoh cara ngomong yang sering dia tonton deh), tapi gak jelas sama sekali kata-kata yang keluar itu apa. Kayak semacam pura-pura berkomunikasi pakai bahasa Inggris gitu, loh. Padahal yang kedengeran bener cuma 1-2 kata aja, sisanya cuma bubbling doang. Di sini, saya dan suami kayak mulai heran. Ini anak kenapa, mau ngomong Inggris tapi belum tau banyak kata-katanya. Jadi asbun aja alias asal bunyi. Contohnya begini:

"I want hdlangvs because my friend kavigaown ma usi. Yes, you can hdlmeusc but akbsyla everytime!" Kagak jelassss maksudnya ngomong apaaaa hahahaha.

Akhirnya, difasilitasi sama suami, mulai diajakin berkomunikasi pakai bahasa Inggris dalam satu kalimat utuh yang pendek-pendek, sesekali aja. Biar dia mulai paham struktur kalimat, dan nambah satu per satu vocabulary-nya. Ini juga gak expect banyak-banyak sih, cuma sering mikir ini anak mau ngobrol pakai bahasa Inggris tapi gak bisa bikin kalimat. Kalau gak ditemenin belajar ya akan begini-begini aja. Jadi, dalam seminggu itu kita ada 1-2 hari yang ngajak Biandul berkomunikasi pakai kalimat pendek dalam bahasa Inggris, misalnya begini:

"Bian, are you happy?"
"Yes!" Dia bisa jawab, berarti dia paham.

"Do you want to go to the park today?"
"Yes. I want park today." Dia mulai ngikutin sedikit. Dan paham artinya kalau saya ngajak dia ke taman.

"Bian, let's take a bath with me!" Kata Ayah.
"No! Bian mau mandi sama Mama aja." Ehh, dia paham hahaha, tapi balesnya pakai bahasa Indonesia 🤣


MENGAPA TIDAK LES BAHASA INGGRIS?


Belum kepikiran sampai sana, karena usianya juga baru 3.5 tahun, tapi bukan berarti gak akan juga. Lebih tepatnya sih belum ada budget sekolahnya hehehe. Kalau untuk bahasa komunikasi sehari-hari yang sangat sederhana, saya dan suami masih bisa juga temenin dan praktek bareng. Jadi, kita sebagai orang dewasa juga secara gak sadar ikut belajar bareng, apalagi saya butuh belajar speaking dan jadi ada teman belajar kalau ikut ngobrol sama Biandul. Ditambah lagi, tiap dia lagi nonton, saya sering juga ikutin dialog-nya di depan Biandul biar dia makin jelas kayak apa cara ngomongnya. Gak lupa juga dikasih tahu artinya supaya makin paham. Nanti ada aja nih satu hari dia yang mulai duluan ngomong pakai bahasa Inggris, dan kita musti ikut ngerespon pakai bahasa Inggris juga.

Sehari-hari, Biandul begitu aja sih cara belajarnya. Nyanyi lagu bahasa Inggris juga bisa mempercepat dia paham struktur kalimat dan artinya. Yang sekarang lagi paling sering dia nyanyiin itu lagu Itsy Bitsy Spider, Head Shoulders Knees and Toes, London Bridge is Falling Down, dan Row Row Your Boat. Tiap mandi ituuuu aja yang dinyanyiin setiap hari. Mamak harus pura-pura tetap semangat ikut nyanyi walaupun dalam kuping udah bosennn banget hahaha.


CARA PRAKTEK BERDIALOG DENGAN BAHASA INGGRIS


Saya nih kan nilai bahasa Inggrisnya juga gak bagus-bagus amat ya dulu waktu sekolah, tapi Ayahnya Biandul lumayan terbiasa karena hampir semua kliennya dari luar negeri dan harus berkomunikasi pakai bahasa Inggris, jadi saya juga musti seimbangin dengan sering-sering diskusi ke suami kalau ada yang saya gak paham. Nah, ternyata, cara ini juga dicontek Biandul. Kadang-kadang ada satu kesempatan dia nanya ke Ayahnya, "kipas tuh apa (bahasa Inggrisnya)?" Lalu dijawab "fan." Tapi, besoknya lupa lagi dan nanya lagi, kita harus sabar deh tuh, jangan sampai keucap "kan kemarin udah dikasih tahu, masa lupa lagi sih?" Nanti bisa-bisa semangat belajar anaknya menurun karena gak percaya diri untuk nanya ke orangtuanya, takut disalahin, atau dianggap gak mampu belajar hanya karena lupa.

Ketika suatu hari Biandul duluan yang ngajak ngobrol pakai bahasa Inggris, saya juga harus menjawab pakai bahasa Inggris. Kalau saya gak tahu, saya ajak Biandul cari tahu dulu bareng-bareng pakai Google Translate, terus lanjut ngobrol lagi. Kalau pengucapannya belum terlalu jelas, jangan langsung bilang gak ngerti. Pelan-pelan ditanya lagi dan kasih pengertian pakai bahasa Indonesia dulu, misalnya:

"Mommy, I want kreng truck (crane truck maksudnya)!"

"What do you mean?"

"Kreng, I said kreng."

"Hmm, please show me where can I see your kreng thing? So I can help you to look for it." - tolong jangan bully kalau grammar saya ada yang salah 🙈 masih belum paham nih kreng itu apaaa?! Jadi, saya minta tolong tunjukkin kira-kira di mana kita bisa cari itu? Kalau udah tahu tempatnya, jadi bisa lebih mudah nebaknya.

"Here. Maybe my kreng truck is here, Mommy. On the toy box."

"Ohhhh, crane truck maksudnya?" - emaknya baru paham haha.

"Yes."

Akhirnya saya paham kalau yang dia maksud itu crane, tapi karena belum jelas artikulasinya, jadi saya gak tahu hehe. Tapi, kalau dari awal bilang gak ngerti, gak jelas, takutnya anak jadi malu buat ngomong bahasa Inggris ke depannya. Ya, namanya orang kan beda-beda ya pastinya. Jadi sebisa mungkin harus tahu cara merespon anak supaya gak terdengar menyepelekan atau meremehkan kemampuannya. Jadi, saya pun masih memiliki kendala dalam memahami pengucapan Biandul, tapi selalu berusaha menebak-nebak apa yang dia katakan. Kalau salah, coba lagi tebak hal lain yang paling mendekati.

Di hari lain, saya justru sering banget dibuat malu karena gak tahu arti dari kata yang Biandul ucapkan, misalnya waktu ke Sea World dia melihat sting ray, tapi dia mengucapkan cingray. Sampai selesai berkeliling saya masih gak paham maksud dari cingray itu. Saat membeli boneka di toko souvenir-nya, Biandul memilih boneka ikan pari untuk dibeli. Dia berteriak, "Bian mau cingray! Bian suka cingray!" Diam-diam saya buka aplikasi translate dan mencari bahasa Inggris ikan pari, yang ternyata adalah sting ray. HAHAHA selama ini saya gak tahu ikan pari itu sting ray, makanya gak paham. Eh ternyata Biandul malah yang lebih tahu duluan. Baiklaaah, Mama kalah! 🤣

https://www.widyasty.com/2021/04/story-of-biandra-main-ke-sea-world-ancol.html?m=1
Biandul and his cingray 🤣

Baca juga:
Biandra Main ke Sea World
Menanam Nilai Kebaikan

Gak usah malu kalau kemampuan anak ada di atas kita, justru kita harus bangga. Akui aja kalau memang kita gak tahu, lalu sama-sama cari tahu. Jadi, kita bisa saling belajar bareng, gak melulu ngerasa orangtua banyak tahu dan anak didikte ini itu aja tanpa dikasih kesempatan untuk sharing. Hmm, lagipula kayaknya Biandul lebih banyak tahu vocab duluan tanpa saya ajarin tuh dari nonton di YouTube Kids deh. Soalnya saya pun gak pernah ada sesi khusus belajar bahasa Inggris dan diktein satu per satu vocab, anaknya tahu sendiri aja tiba-tiba. Makanya sering kaget kalau ternyata dia suka menyebutkan hal-hal yang ada di rumah dengan bahasa Inggris, karena kayaknya belum pernah ngajarin itu tapi kok dia bisa tahu duluan? Kalau ditanya, dia jawabnya "tahu dari YouTube" wadaww.

Ada metode lain yang bisa digunakan untuk mengajarkan anak tentang bahasa Inggris? Atau ada bahasa lain yang jadi consider untuk dipelajari selain bahasa Indonesia dan Inggris? Share yuk, Mom! 😊
Baru aja kemarin saya dapat DM di Instagram dari teman saya yang minta rekomendasi custom cake untuk ulang tahun anak-anak. Kebetulan, dia pernah lihat kue ultah Biandul yang ke-3 tahun kemarin, dan tertarik mau order juga untuk ultah anaknya yang pertama. Gemes banget gak tuh anak umur setahun, kuenya udah dibuat lucu-lucu? Dianya sih pasti belum ngerti ya, tapi yang ngiler pengin dekor dan beli kue lucu kan pasti mamaknya, HAHAHA NGAKU DEH 🤣🤣 



Nah, masalahnya adalah, kue ultah yang custom apalagi kalau bentuknya 3D gitu kan harganya mahal gila yaa. Kemarin saya survey sampai nge-chat 5 toko kue untuk nanya harga, hasilnya mahal dan over budget semua. Sedangkan saya udah keburu janjiin Biandul buat beli kue ultah yang lucu. Setelah cari-cari referensi gambar, Biandul maunya yang gambar lebah. Apalagi direncanainnya tuh dari sebulan sebelumnya, jadi setiap hari emang udah nagih mulu nih anaknya. Gak mungkin gak jadi beliin kaaan wkwk, nyari gara-gara aja nih emaknya. Setelah udah mulai pusing cari-cari toko kue yang budget-nya cocok, ketemulah, dari Instagram, sama toko kue ini di bilangan Jakarta Barat. Harganya cocok, dan yang paling penting, bisa disesuaikan sama budget. Pas! Lokasinya deket rumah, harganya cocok, katalog kuenya cantik-cantik. Bungkus! 

https://www.widyasty.com/2021/06/rekomendasi-custom-cake-jakarta-barat.html
Ini hasil kue ultah Biandul dengan dekorasi lebah yang dia pengen. Dia puas banget karena baguss!


Saya mulai nge-chat owner-nya untuk nanya-nanya sekaligus kasih liat beberapa referensi. Ternyata, meskipun mereka punya price list, tapi mereka tetap tanya ke customer budget-nya berapa, jadi bisa disesuaikan lagi dengan bentuk kue yang dipilih. Ini penting sih, karena kita jadi gak jiper duluan karena liat price list mahal-mahal banget, tapi ternyata di sini tetap bisa disesuaikan, lhoo. Nah, karena saya udah offer budget untuk kue ini Rp350,000, jadi desainnya pun musti disesuaikan dengan harga penawaran saya. Akhirnya, saya kombinasikan dari dua referensi yang saya cari di Pinterest bareng Biandul, dan pilih desain paling simple karena saya gak suka sama dekorasi yang terlalu penuh banget di kuenya. Dan yang paling penting, request dari yang punya acara, ada lebahnya, oke. Gak disangka-sangka, owner-nya beneran merealisasikannya dengan apik dan pas banget. Sesuai banget sama deskripsi yang udah saya jabarkan panjang lebar di chat WhatsApp. Udah gitu ramah banget, sama sekali gak merasa keganggu walaupun saya bawel tiap hari nge-chat untuk mastiin bentuk kuenya. Malahan, pas H-1 acara itu, owner-nya masih mau nge-chat saya tengah malam untuk mastiin apakah udah benar kuenya akan dibuat kayak gini? Saya udah bilang oke banget. Udah klop banget deh pokoknya. 

Keesokan harinya, pagi hari, saya minta antar adik ipar untuk ambil kue sebelum acara ultah Biandul dimulai. Oiya, acara ini gak ngundang teman-teman anak kecil gitu karena pandemi, jadi saya cuma ajak saudara yang di dekat rumah aja buat datang dan makan-makan, soalnya Biandul minta kue ulang tahun dan balon-balon, jadi kalau cuma keluarga inti doang kan kurang rame hahaha.

Balik lagi ke soal kue ultah, saya datang ke lokasi sekitar pukul 10 pagi. Saya kira mereka punya ruko toko kue sendiri, ternyata bisnisnya masih dikerjakan di rumah. Lokasinya di dalam perumahan Puri Mansion. Kue dibungkus dengan sangat rapi, ditambah lilin, korek api, dan pisau kue, standar seperti kebanyakan toko kue lainnya. Setelah acara ultah dimulai jam 2-3 sore (sengaja pilih jam setelah tidur siang Biandul supaya anaknya gak cranky di tengah acara karena ngantuk), kita mulai tiup lilin dan potong kue. Surpriseeee, rasanya enak banget! Kuenya emang keliatan kecil, tapi ternyata tinggi karena pakai sponge cake. Rasa fondant-nya juga enak, manisnya gak bikin eneg kalau kebanyakan dimakan. Saya pilih kuenya yang rasa coklat supaya lebih general aja dan bisa dimakan sama semua orang.

Liat deh senyumnya seneng banget liat kue ultahnya dan siap buat tiup lilin

Foto sama Tante Selyy

Tulisan BIANDRA dan angka 3, juga bentuk lebah-lebah di sekeliling cake itu pakai fondant semua, diabisin sama Biandul semuanya, dia lebih suka rasa fondant-nya dibanding kuenya. Jadi kuenya dimakan om & tantenya, sisanya saya yang abisin hahaha. Beehives di atas kue itu pakai chocolate compound, dicetak di atas bubble wrap, itu ide saya sih dan benar-benar direalisasikan sama owner-nya haha, gemess. Overall, saya puas sih sama desain dan rasanya. Beberapa bulan setelahnya, sepupu dari suami saya ulang tahun yang ke-13, minta dibeliin kue ultah kayak Biandul juga. Jadi saya order lagi di tempat yang sama. Rasanya konsisten enaknya. Masih samaa. 

Setelah teman saya tanya tentang kue ultah di Instagram kemarin, saya jadi gak ragu untuk merekomendasikan ke sana karena ini juga kali pertama saya beli cake ultah custom, biasanya beli jadi aja, kalau gak di Harvest, Breadtalk, dan dulu ibu saya sering banget beli di Majestyk, yang rasanya ya gak perlu ditanya lagi karena buatan pabrik. Kebetulan juga, rumah teman saya gak jauh dari lokasinya, jadi bisa langsung pesan aja deh ke sana. Ternyata dia juga bisa dapat harga murah setelah kontak owner-nya, ya karena mereka gak pasang harga yang strict banget. Mereka kasih kesempatan kita untuk tawar harga yang sesuai budget dulu, baru setelah itu ngomongin desain kuenya yang bisa disesuaikan dengan budget yang dipunya. Gak kayak toko kue lainnya yang benar-benar kasih harga mentok setelah lihat gambar referensi sesuai tingkat kesulitan bagi mereka. 

Hmm, dari tadi saya belum spill nama tokonya ya? Yapp, ini dia namanya: KEIK JAKARTA! Kalian bisa lihat di Instagram @keik.jakarta, dan katalog kue-kue yang udah pernah dibuat di @by.keik. Mostly, desain cake yang mereka buat hampir selalu simple kayak Korean cake gitu, warna-warna yang dipakai juga soft semua. Mereka juga punya Bento Cake, Rollcake, dan hampers untuk event. Saya sih belum pernah cobain ya menu yang lainnya tapi kayaknya enak-enak semua deh huhu.

Ini adalah beberapa katalog hasil screenshot dari Instagram-nya. Sisanya boleh dilihat sendiri aja yaah ke akunnya.

https://www.instagram.com/keik.jakarta/?utm_medium=copy_link



Buat yang rumahnya di sekitaran Jakarta Barat dan Puri Kembangan, boleh banget nih dicoba order cake di sini. Selamat mencoba! 😉

Untuk melihat review lain yang saya tulis, silakan kunjungi laman REVIEW ya :)
Tahukah kalian bahwa hari ini, 28 Mei, diperingati sebagai hari Kebersihan Menstruasi? Hmm, kalau belum tahu, nggak apa-apa. Saya juga baru tahu kemarin kok, ketika mendapat undangan untuk mengikuti sesi webinar tentang 'Sehat dan Bersih saat Menstruasi', yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Obsteri & Ginekologi Indonesia (POGI) yang diwakilkan oleh Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, Ikatan Psikolog Klinnis (IPK) Indonesia yang diwakilkan oleh Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., dan Mundipharma Indonesia yang diwakilkan oleh Mada Shinta Dewi selaku Country Manager. Tujuan diselenggarakannya webinar ini, selain untuk memperingati hari Kebersihan Menstruasi, juga untuk mengedukasi perempuan Indonesia bahwa menjaga kebersihan diri itu sangat penting dilakukan. Para peserta webinar diharapkan mampu memahami tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) agar dapat lebih memerhatikan kebersihan area kewanitaan, khususnya selama periode menstruasi, karena berhubungan erat juga dengan risiko penyakit yang mungkin bisa diderita oleh para perempuan jika tidak bisa menjaga kebersihan pada area kewanitaan tersebut.

Selain itu, edukasi tersebut juga disertai dengan peluncuran kampanye #YangIdeal oleh Mundipharma  Indonesia sebagai bentuk dukungan agar para perempuan Indonesia semakin paham cara menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.


MENGAPA DIPERINGATI TANGGAL 28 MEI?

Pemilihan tanggal 28 Mei dimaksudkan sebagai simbolis angka 28 dan 5, yang artinya rata-rata perempuan Indonesia memiliki siklus 28 hari dengan periode menstruasi 5 hari, maka dipilihlah tanggal 28 Mei sebagai hari Kebersihan Menstruasi. Waah, unik juga ya asal muasalnya kalau dipikir-pikir.

Nah, sekarang, saya mau tanya lagi nih, sejauh apa kamu tahu tentang cara menjaga kebersihan diri saat menstruasi? Menstruasi, sampai saat ini, masih dianggap sebagai hal yang tabu untuk dikomunikasikan dan dibahas, memiliki stigma dan pandangan negatif dari masyarakat, bahkan masih banyak juga mitos-mitos yang tidak masuk akal tentang hal ini, padahal sejak dahulu, semua perempuan di dunia pasti akan mengalami siklus ini setiap bulannya. Nah, pengetahuan tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) ini diharapkan mampu mematahkan stigma tersebut, dan dapat mengajak para perempuan Indonesia untuk terus mengedukasi masyarakat dengan informasi yang tepat.


APA ITU MENSTRUASI DAN MANAJEMEN KEBERSIHAN MENSTRUASI?

Menstruasi adalah sebuah kondisi yang normal, yang akan dialami oleh perempuan sejak masa pubertas (biasanya di umur 10-15 tahun, rata-rata 13 tahun) hingga masa menopause (biasanya di umur 45-50 tahun). Tanda-tanda menstruasi adalah keluarnya darah selama beberapa hari (3-7 hari) dari organ intim setiap bulannya. Biasanya, sikluasnya terjadi selama 28-35 hari sekali. Darah yang keluar merupakan lapisan dalam rongga rahim yang tidak dibuahi, sehingga tidak berkembang menjadi janin.

Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) adalah pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan menstruasi. Selama menstruasi, perempuan biasanya menggunakan pembalut atau menscup untuk menampung darah menstruasi agak tidak menembus ke pakaian. Idealnya, pembalut harus diganti setiap 4 jam sekali agar bakteri tidak berkembang dan mengganggu kesehatan area kewanitaan. Apabila area kewanitaan sudah terganggu, maka risiko penyakit sangat mungkin akan terjadi, seperti misalnya infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, ifeksi jamur, iritasi vagina, dan bahkann kanker serviks.
https://ahcc.co.id/cancer/kanker-serviks
Contoh ilustrasi kanker serviks. Sumber image: https://ahcc.co.id/cancer/kanker-serviks

Baca juga: Pengalaman Menggunakan Menstrual Pad

Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, dalam webinar, menjelaskan dengan detail cara menjaga kebersihan selama masa menstruasi, di antaranya adalah:
  • Mencuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan memasukkan ke dalam kantong plastik sebelum dibuang ke tempat sampah
  • Apabila menggunakan pembalut cuci ulang, cuci hingga bersih, lalu disetrika agar bakteri tidak berkembang biak
  • Ganti pembalut setidaknya setiap 4 jam sekali
  • Mandi dua kali sehari
  • Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah mengganti pembalut
  • Basuh area kewanitaan dari arah depan ke belakang
  • Menggunaka tisu berbahan lembut untuk mengeringkan vagina
  • Bila menggunakan cairan pembersih vagina, sebisa mungkin pilih yang memiliki pH vagina yang normal
  • Ganti celana dalam saat dirasa sudah basah atau lembap
  • Bagi perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smir atau IVA secara teratur.

Prof. Dwiana juga menjelaskan, bahwa menjaga kebersihan area kewanitaan harus dilakukan setiap hari, tidak hanya saat menstruasi saja, sehingga kita akan terhindar dari risiko penyakit. Jika kita masih merasakan gejala yang aneh dan tidak normal saat menstruasi, segeralah melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.


PROGRAM KESEHATAN YANG MENDUKUNG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Berdasarkan pemaparan dr. Dwi Oktavia Handayani saat webinar, ada beberapa program kesehatan di Indonesia yang dapat mendukung kesehatan reproduksi remaja, di antaranya adalah:
  • UKS
Bekerjasama dengan Puskesmas memiliki pelayanan kesehatann, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.

  •  Posyandu Remaja

Merupakan wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk belik remaja selama masa puber.

  •  Aku Bangga Aku Tahu

Merupakan kegiatan penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatann reproduksi dan penyakit innfeksi menular seksual.

  •  Vaksinansi HPV

Merupakann program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5-6 SD untuk mengurangi risiko kanker serviks.

dr. Dwi Oktavia juga menjelaskan bahwa informasi Manajemen Kebersihan Menstruasi harus diberikan ke remaja perempuan agar dapat menjaga kesehatan reproduksinya. Informasi tersebut bisa didapat melalui program-program kesehatan yang telah disebutkan di atas agar valid dan dapat menghindari informasi atau mitos yang tidak tepat.


IBU BICARA MENSTRUASI

Masalah lain yang masih ditemukan hingga hari ini selain masalah kebersihan adalah mengenai komunikasi tentang menstruasi. Menurut data yang dikutip dari UNICEF Indonesia tahun 2020, satu dari empat anak tidak pernah menerima informasi tentang menstruasi sebelum masa menarke (menstruasi pertama) perempuan. Padahal, seharusnya anak bisa mendapatkan informasi tersebut dari orang terdekat, seperti ibu, guru, atau saudara perempuannya. Apalagi, jaman sekarang sudah canggih dan informasi sudah mudah dicari melalui internet.

Menurut Psikolog Anna Surti, anak perempuan yang tidak mendapatkan informasi tentang menstruasi cenderung merasa takut, malu, dan bingung saat mengalami menarke, padahal banyak sekali manfaat yang didapatkan, seperti kesehatan reproduksi yang lebih baik serta bonding ibu dan anak yang semakin kuat. Berbagai kendala komunikasi ini disebabkan oleh sulitnya perempuan menjelaskan tentang menstruasi, dikarenakan hal-hal berikut:
  • Pembahasan tentang menstruasi masih dianggap tabu
  • Ibu merasa bingung memulai pembahasan dari mana ke anak perempuannya
  • Ibu kurang pengetahuan dan pengalaman untuk membahas tentang menstruasi
  • Anak perempuan merasa ragu mendapatkan informasi tersebut dari ibunya.

Pemahaman tentang menstruasi tidak hanya penting dilakukan ke anak perempuan saja, tetapi juga sebaiknya dikomunikasikan ke anak laki-laki. Mengapa? Anna Surti menjelaskan bahwa tujuannya adalah agar anak laki-laki dapat lebih memahami dan menghargai perempuan dan tidak melakukan bullying. Anak laki-laki justru bisa ikut membantu saat teman perempuannya merasa kesulitan, seperti misalnya ketika teman perempuannya merasa lemas atau pusing saat menstruasi, maka ia bisa membawakan minuman hangat untuk membuat teman perempuannya merasa nyaman.


PRODUK FEMININE CARE DARI BETADINE®

Mundipharma Indonesia melalui kampanyenya #YangIdeal mengajak perempuan Indonesia untuk lebih memahami tentang cara menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim, salah satunya dengan menggunakan produk pembersih khusus area kewanitaan. Mada Shinta Dewi, selaku Country Manager dari Mundipharma Indonesia, didukung oleh Kementrian Kesehatan RI dan POGI, terus melakukan edukasi dan membagikan buku saku 'Sehat dan Bersih saat Menstruasi' kepada lebih dari 1 juta perempuan Indonesia agar informasi ini dapat lebih mudah diakses oleh semua kalangan.

Dengan kampanye yang gencar tersebut, Adi Prabowo, selaku Head of Marketing Mundhipharma Indonesia, juga ikut memaparkan dan memperkenalkan produk pembersih khusus area kewanitaan BETADINE®. Ada dua jenis produk BETADINE® yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu:

  • BETADINE® Daily Use Feminine Wash
Digunakan untuk penggunaan sehari-hari dan mengandung prebiotik, terdiri dari tiga rangkaian:
    • Daily Use Feminine Wash Foam
    • Daily Use Feminine Wash Natural
    • Daily Use Feminine Wipes

https://betadine.co.id/product/daily-use-feminine-wash-products

  • BETADINE® Treatment & Red Days Feminine Wash
Digunakan untuk penggunaan selama masa menstruasi atau saat terjadi gejala infeksi. Mengandung antiseptik yang dapat meredakan gejala infeksi dan iritasi ringan.

https://betadine.co.id/product/treatment-and-red-days-feminine-wash

BETADINE® adalah produk yang telah dipercaya lebih dari 50 tahun di seluruh dunia untuk menangani dan mengobati infeksi. Produk-produknya telah dipercaya oleh konnsumen di seluruh Indonesia sebagai produk terbaik. BETADINE® Feminine Hygiene dengan Povidone-Iodine, memiliki spektrum luas dan terbukti mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap, dan iritasi ringan yang sering terjadi selama masa menstruasi. Saya termasuk salah satu konsumen BETADINE, lho. Di rumah, produk BETADINE yang saya gunakan adalah obat kumur dan Feminine Wash Natural. Pernah juga pakai body wash-nya tapi sekarang lagi pakai merek lain.

Ini Feminine Wash yang saya pakai sehari-hari, tinggal dikit kaaaan.

Untuk membeli produk-produk BETADINE® Feminine Hygine tersebut, kamu bisa kunjungi toko resminya di Shopee dan Tokopedia.
Siapa yang masih belum berani pasang KB hayo ngacuuung?! Tos sama saya sini! 🤣🤣 Meskipun penuh dengan ketakutan bakal kebobolan, tapi pemilihan pasang KB ini cukup rumit buat saya. Yang gak bisa konsisten minum pil lah, yang takut sama alat cocor bebek lah, yang takut ngaruh ke hormon ini itu lah, hahaha ya banyak banget deh pertimbangannya. Kebetulan suami saya pun gak bisa milih ketika saya tunjukkan banyak merode kontrasepsi yang mungkin bisa digunakan. Katanya, "gak usahlah pakai gitu-gituan. Yang alami aja supaya hormon kamu gak berantakan." Uwuuu, kadang suami saya tuh suka gak sadar kalau omongannya dianggap celetukan biasa aja, tapi lumayan deep buat saya, hehe.

Saya jadi merasa dihargai sebagai perempuan yang memiliki otoritas atas tubuh, karena saya yang paham kondisinya dan apa yang sebaiknya saya gunakan dalam tubuh saya. Suami saya bukan tipikal orang yang suka memaksakan kehendaknya, karena mencegah kehamilan bukan hanya tugas saya sendiri dan bukan cuma tubuh saya yang harus bertanggung jawab untuk mencegahnya, Ia pun punya tugas yang sama. Lalu, saya bilang lagi ke dia, "kalau gak pakai alat kontrasepsi apapun, tugas kita untuk berhati-hati supaya gak kebobolan jadi sangat penting. Saling menjaga supaya kehadiran anak kedua kita tuh sesuai dengan yang kita rencanakan." Ia setuju, dan sampai sekarang kita masih bekerja sama dalam hal ini bersama-sama.

Nah, akhirnya, setelah selama ini dilalui begitu saja tanpa pasang KB apapun, ternyata kami bisa jaga jarak anak sampai hari ini, tanpa kebobolan. Usia Biandul udah 3.5 tahun pula sekarang. Menurut saya ini udah lebih dari cukup. Meskipun sampai hari ini saya masih mau menunda anak kedua karena banyak pertimbangan, tapi kalau memang saya ternyata (gak sengaja) dikaruniai anak lagi, alias kebobolan, hehehe yaudah deh gapapa. Setidaknya, jarak anak pertama dan kedua gak terlalu dekat.


KB DENGAN FERTILITY TRACKER 

Mau tahu gak tips yang selama ini saya pakai dalam mencegah kehamilan tanpa pasang KB? Yap, cuma pakai fertility tracker aja, Bun! Sebenarnya cara ini kebanyakan digunakan untuk pasangan yang sedang program hamil, tapi juga bisa berguna untuk pasangan yang sedang menunda anak, jika penggunaannya dilakukan secara terbalik. Maksudnya, ketika pasangan yang sedang program hamil mengenali masa subur tubuhnya melalui aplikasi ini untuk melakukan aktivitas seksual yang dapat menyebabkan kehamilan, maka cara kebalikannya adalah tidak melakukan aktivitas seksual selama masa subur untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Cara ini mungkin belum tentu ampuh diterapkan ke semua orang juga, karena ada banyak faktor pendukung lainnya. Tapi, gak ada salahnya kan untuk dicoba.

Jadi, aplikasi pelacak kesuburan ini memang kunci untuk bisa mengenali kebutuhan dan kesiapan tubuh, mengenali siklus bulanan, juga sebagai tracking saat masa subur berlangsung. Selain pakai kalender, saya dan suami juga pakai alat kontrasepsi kondom saat berhubungan badan, tapi kayaknya sih keseringan lupa juga ya, hahaha, lebih sering pull out (keluarin di luar wkwk). Ets, tapi balik lagi nih, kalau metode pull out ini gak selalu berhasil di semua orang, Bun. Jadi, amannya memang balik lagi pakai salah satu alat konstrasepsi yang paling nyaman di kamu aja ya. Semua hal yang saya tulis di sini berdasarkan kondisi pribadi saya sendiri dan apa yang selama ini udah saya lakukan, tapi bukan berarti semua orang juga akan berhasil melakukan hal yang sama. Jadi, kenali lagi tubuhmu sendiri, kondisi, dan kebiasaan sehari-hari untuk merencanakan kapan kehamilan berikutnya. 

Baca juga: Delivery Day: Welcome, Biandra :)

Fertility tracker apa yang biasanya saya pakai? Nama aplikasinya adalah Ovia Fertility & Cycle Tracker, bisa kita singkat saja dengan sebutan Ovia. Selain ini, Ovia juga memiliki aplikasi tracker lainnya, seperti Ovia Pregnancy Tracker dan Ovia Parenting & Baby Tracker. Naaaah, cocok tuh. Program hamil pakai Fertility Tracker, setelah sukses hamil pakai Pregnancy Tracker, setelah anaknya lahir pakai Parenting Tracker deh. Lengkap ya, Bun. Yuk kita bedah fiturnya satu per satu. Saya cuma pernah pakai Ovia Fertility & Cycle Tracker ya, yang lainnya belum pernah pakai jadi gak bisa bahas lebih lanjut.

http://www.widyasty.com/2021/05/fertilitytrackerapps.html
Tiga aplikasi Ovia yang bisa di-download sesuai kebutuhan


MENGAPA MEMILIH OVIA? 

Sebelum memutuskan untuk menggunakan aplikasi ini, saya udah coba download beberapa aplikasi sejenis, tapi Ovia menurut saya lebih nyaman digunakan, dan tampilannya sangat jelas dan mudah untuk dipahami. Selain itu, fitur-fiturnya juga lengkaaaap banget. Ini jadi kalender curhat banget deh buat mencatat jurnal harian kamu agar bisa menjalani hidup sehat. Setiap bulannya, perkiraan projected period yang diinformasikan juga akurat banget. Saya hampir gak pernah telat, paling cuma beda sehari. Malah lebih seringnya maju sehari. Lebaran kemarin, saya sempat dibuat deg-degan karena tumben banget telatnya sampai 4 hari. Untung saja belum sempat kepikiran beli testpack dan menerima hasil positif yang ditakutkan, hahaha! Ampuuun, jangan dulu yaaa.


FITUR-FITUR APLIKASI OVIA 
  • Prediksi masa subur dan skor kesuburan harian
Kamu bisa tahu kapan saat yang tepat untuk program hamil, ATAU justru menunda kehamilan. Kita semua pasti tahu dong kalau masa subur adalah masa yang paling tepat untuk merencanakan kehamilan, karena ketika kamu melakukan aktivitas seksual bersama pasangan saat masa subur, maka kemungkinan untuk hamil akan sangat besar. 


  • Daily tracking calendar
Kamu bisa tracking dan memasukkan data secara manual setiap harinya pada kalender untuk mengetahui temperatur basal body, cervical fluid, cervical position, serta masa period kamu tiap bulannya. Di dalam kalender Ovia, ada beberapa simbol sesuai dengan fiturnya masing-masing yang bisa kamu pahami dengan mudah.

Lihat gambar berikut:


    • Yellow sign: data yang terekam dalam aplikasi setelah kamu meng-input-nya ke dalam kalendar (misalnya saat melakukan intercourse, atau saat menandai terjadinya period) 
    • Blue highlight: fertile window (alias masa subur, cyin!) 
    • Grey blood drop: projected period (alias perkiraan period kamu di bulan selanjutnya) 
    • Red blood drop: masa period (bisa di-edit saat masa period kamu maju atau terlambat) 
    • Pink heart: sex activity/intercourse 
    • Spotting: adanya bercak darah di luar masa period, bisa di-input secara manual setiap kali kamu memiliki gejala tersebut. 
Ini adalah contoh kalender di bulan yang sudah di-input data secara manual

Ini adala contoh kalender di bulan selanjutnya yang belum di-input data, hanya ada perkiraan masa period dan masa subur saja

  • Today's tracker
Semua symtomps dan aktivitas yang kamu lakukan di hari ini, bisa kamu input ke dalam aplikasi, sehingga aplikasi ini bisa membaca kebiasaan kamu sehari-hari dan memberikan kamu data kesehatan yang sesuai dengan kondisi yang kamu input ke dalamnya.

Lengkap bangettt! Semua data ini di-input manual juga ya

  • QnA tentang kesehatan di tab Community. Biasanya kebanyakan seputar pertanyaan dengan jawaban voting, dan jawabannya diberikan secara anonymous. 
  • Timeline yang berisi tentang tips dan info harian yang relate dengan kamu.

Hmm, banyak banget kan fiturnya? Ets, ini belum semua saya sebut, lho. Soalnya di bagian menu, masih ada banyak fitur yang kayaknya bakal kepanjangan kalau saya bahas satu per satu, tapi secara garis besar, kamu bisa menemukan tentang analisis grafik masa subur dan siklus summary setiap bulannya dalam menu tersebut. Kamu juga bisa menemukan berbagai artikel dan insight tentang kesehatan, cara promil melalui siklus bulanan, juga daily self-care checklist yang mungkin sewaktu-waktu akan kamu butuhkan. 

Menu lainnya yang bisa di-discover dalam aplikasi

Udah tertarik untuk download belum? Yuk coba sekarang langsung di-download. Yang belum menikah dan tetap mau nge-track siklus menstruasi juga bisa pakai kok. Malah kamu jadi bisa tau berapa lama siklus kamu, atau kenapa siklus kamu gak beraturan. Kalau ada gejala yang aneh, kamu bisa langsung konsul ke dokter untuk menganalisis lebih jelas tentang gejala yang mungkin kamu khawatirkan. Kalau kamu sudah menikah dan baru saja menerima testpack positif, selamat yaaa! Ketika kamu mengunjungi dokter kandungan, biasanya akan ditanya kapan hari pertama menstruasi terakhir, berapa lama durasinya, dan gejala apa saja yang sudah kamu rasakan selama ini. Nah, kalau sudah ada catatannya kan jadi enak jawabnya, gak ada yang kelupaan.

Baca juga: Pregnancy Diary: Jangan asal pilih obgyn

Semoga ulasan ini membantu, ya! 😉
Konsep film thriller & misteri masih menjadi favorit saya karena hampir selalu punya ending dan plot twist yang bikin bengong. Tadinya, saya pikir Korean drama itu isinya cuma romance dan cinta-cintaan doang, karena ya memang kebanyakan yang hits dan sering trending ya tentang genre itu aja. Makanya saya hampir gak tertarik nonton drakor. Sempat dibuat penasaran sama serial Reply 1988, ternyata filmnya memang ringan dan bagus banget. Vibe-nya benar-benar kayak kehidupan sehari-hari yang normal. Anak-anaknya nongkrong sama teman, sibuk sekolah, naksir-naksiran. Sedangkan ibu-ibunya curhat-curhatan di ujung gang sambil ngemil, ngupasin sayuran, dan gak lupa juga saling support ketika salah satunya ada masalah. Setelah itu, jadi sering cari-cari lagi drakor yang bagus, ketemulah Hospital Playlist. Masih satu genre kayak Reply 1988, masih ringan juga untuk ditonton tapi tetep menarik, tapi setelah itu kok ya udah kayak gak penasaran lagi sama drakor lainnya.

Setelah lama bingung mau nonton apa, saya malah baru ketemu kalau ternyata banyak banget drakor yang ber-genre thriller. Ah, ke mana ajaaa?! Kirain semua drakor tuh romantis semua, hahaha. Mulailah saya menonton beberapa film dan series, mulai dari The Call, Vincenzo, dan Signal. Gak ketinggalan juga di wishlist akun Netflix saya, ada beberapa film/drakor lagi yang penasaran untuk ditonton, kayak Space Sweeper, Sisyphus, Partner for Justice, juga Law School. 

Di antara sedikit film & series yang udah saya tonton, saya tertarik banget untuk bahas dua tayangan yang konsepnya mirip, yaitu The Call dan Signal. Dua tayangan tersebut sama-sama memiliki konsep time travel, ber-genre thriller dan crime, tapi bedanya The Call lebih banyak adegan murder yang berdarah-darah dibandingkan dengan Signal yang masih lebih kalem tapi tetap menegangkan. Kedua tayangan ini sama-sama menggunakan alat transmisi komunikasi yang dapat menghubungkan orang di masa kini dan masa lalu. Lho? Kok bisa? Aneh juga ya kalau dipikir-pikir, gak masuk akal. Tapi, di situ yang bikin seru.

Ketika mereka bisa terhubung dan ada kesempatan untuk mengubah apa yang terjadi di masa lalu, maka masa depan pun akan ikut berubah. Ada kemungkinan kita bisa memperbaiki hal-hal di masa lalu yang dulu gak bisa kita cegah, agar masa depan bisa lebih baik dari sekarang. Tapi, jangan lupa juga dengan konsekuensinya. Perubahan masa lalu bisa jadi sangat mengacaukan masa depan, dan kita gak bisa main-main dengan keputusan yang udah kita buat.

Baca juga:
Movie Review Behind Her Eyes (Netflix)
Movie Review Black Mirror (Netflix)

Kita bahas satu per satu yuk sinopsisnya. Saya cuma kasih gambaran garis besar ceritanya aja ya, supaya gak spoiler dan kalian bisa makin penasaran buat nonton hihi. 


SIGNAL (2016) 

http://www.widyasty.com/2021/05/korean-movie-thriller-review-signal.html

Serial drama Korea dengan tema crime dan detektif ini ternyata mengangkat beberapa kasus dari kisah nyata yang terjadi di Korea, lho. Saya baru tahu setelah selesai nonton. Diceritakan bahwa kasus-kasus tersebut bisa dipecahkan setelah 15-20 tahun lamanya, berkat adanya transmisi melalui Walkie Talkie milik detektif Lee Jae-Han (Cho Jin Woong) di masa lalu yang terhubung dengan Letnan Park Hae-Young (Lee Je Hoon). Suatu malam, Park Hae-Young gak sengaja menemukan Walkie Talkie rusak tanpa baterai, tapi anehnya masih bisa menyala. Ada suara seseorang yang gak dia kenal, yang ternyata itu adalah suara Lee Jae-Han di masa lalu, yang kenyataannya telah hilang sejak 15 tahun yang lalu. Dengan rasa bingung dan gak percaya, mereka mulai berkomunikasi secara intens.

Sejak transmisi itu dimulai, Lee Jae-Han mulai bisa menyelesaikan kasus di masa lalu berkat bantuan Letnan Park, yang ahli dalam membuat profiling kasus. Beberapa korban pembunuhan akhirnya dapat diselamatkan karena pelaku telah tertangkap di masa lalu. Masa depan pun berubah, termasuk database yang ada di kantor polisi, dan hanya Letnan Park yang tahu perubahan itu. Sedangkan Letnan Park sendiri, di masa sekarang (tahun 2015), bersama Detektif Cha Soo Hyun (Kim Hye Soo) ditugaskan dalam satu tim yang harus mengungkap kasus-kasus dingin; kasus lama yang belum terungkap dan selesai. Nah, ternyata Cha Soo Hyun ini sejak dulu naksir sama Lee Jae-Han, tapi cintanya gak kesampaian karena Lee Jae-Han keburu hilang tanpa kabar selama 15 tahun. Bayangin aja gimana perasaan Detektif Cha kalau tahu pujaan hatinya yang selama ini hilang tanpa kabar ternyata terhubung transmisi aneh dengan rekan kerjanya yang bahkan baru dikenal. Saat Lee Jae-Han hilang, bahkan Letnan Park masih anak-anak lho. 




Park Hae-Young ini karakternya sangat-sangat loveable lho bagi sayaaa. Sejak kecil, ia termasuk anak yang pendiam dan pemalu, sangat sayang dengan kakak tirinya, tapi karena karakternya yang pemalu, ia pernah membiarkan teman kecilnya sendirian sepulang sekolah, hingga akhirnya anak ini diculik lalu dibunuh. Ia merasa menyesal, tapi gak bisa berbuat apa-apa. Di tahun 2000, kakak tirinya meninggal dunia, diduga bunuh diri sehari setelah keluar dari penjara. Kakak Park ini masuk penjara karena dijebak oleh teman-temannya karena kasus pelecehan dan penganiayaan seorang siswi di kota Inju. Karena ketidakadilan hukum tersebut, Park sangat membenci polisi. Tapi akhirnya, ia bertekad ingin kuliah di Universitas Kepolisian, kemudian menjadi detektif dan bekerja bersama polisi untuk mengungkap kasus kejahatan dan berusaha memecahkan kasus kakak tirinya yang belum selesai ini.

Di masa lalu, ternyata Lee Jae-Han juga ditugaskan untuk menyelesaikan kasus siswi Inju. Setelah Letnan Park mengetahui hal ini, ia memohon kepada Lee Jae-Han agar bisa mengungkap pelaku sebenarnya dan menyelamatkan nyawa kakak tirinya. Dengan begitu, masa depan juga akan berubah, dan ia bisa berkumpul lagi dengan keluarga lengkapnya. Usaha ini memang tidak berhasil, karena nyawa Lee Jae-Han menjadi taruhannya. Ia pada akhirnya diketahui meninggal dunia karena menyelidiki kasus siswi Inju, yang ternyata memiliki banyak kejanggalan, karena kasus ini memang hanya kasus palsu dan berhubungan dengan korupsi besar-besaran oleh pejabat tinggi di kepolisian. 

Wah, dari awal sampai akhir benar-benar gak dikasih napas lega sih, karena drama ini memang menegangkan. Aktingnya pun jempolan semua, kita benar-benar dibawa larut secara emosional. Penonton dibuat sedih melihat korban dan keluarganya, dibuat kesal dan marah oleh pelakunya, dibuat haru sama kisah cintanya, dan dibuat jantungan sama semua proses penyelidikannya. Jadi detektif itu memang taruhannya nyawa ya, apalagi kalau selalu berusaha mencari kebenaran, bisa jadi malah disingkirkan oleh penguasa yang gila harta dan jabatan. Di akhir episode, kamu bakal dibikin pusing sepusing-pusingnya karena plot-nya muter terus dari masa lalu ke masa kini. Banyak yang berharap juga drama ini memiliki season 2, tapi sampai sekarang belum ada kabar apakah akan dibuat lagi kelanjutannya.


THE CALL (2020) 


Apa yang ada di pikiran kamu ketika mendapat telpon dari orang asing, yang ternyata hidup di masa lalu? Pasti bakal bingung banget, kok bisa ya? Di film The Call ini, diceritakan ada seorang wanita bernama Seo Yeon (Park Shin Hye) yang baru pindah ke sebuah rumah dan menemukan telpon yang ternyata masih bisa digunakan. Anehnya, telpon itu berdering dan ada suara wanita gak dikenal. Tadinya, dia pikir itu salah sambung. Tapi, setelah menemukan beberapa fakta, ia sadar bahwa suara wanita misterius di telpon tersebut adalah suara Young Sook (Jeon Jong-Seo), yang pernah hidup 20 tahun yang lalu di rumah yang sama.

Setelah bercakap-cakap selama beberapa waktu, mereka kian akrab menghabiskan waktu berdua. Tiba-tiba, ia menemukan diary di rumah tersebut, yang diduga milik Young Sook. Di dalam diary tersebut, ada hal aneh yang membuatnya merasa harus memperingati Young Sook, bahwa ia akan tewas dibunuh oleh ibu tirinya. Young Sook ini seharusnya sudah meninggal, tapi karena telah diperingati oleh Seo Yeon, Young Sook berhasil selamat dari maut ibu tirinya yang kejam. Sebagai gantinya, Young Sook berusaha mengubah masa lalu yang menyebabkan ayah Seo Yeon meninggal dunia karena kebakaran di rumahnya waktu ia masih kecil, sehingga ayah Seo Yeon berhasil dihidupkan kembali. Masa depan pun ikut berubah, ayah dan ibu Seo Yeon masih bisa berkumpul bersama di rumah itu. Ia sangat bahagia. 


Setelah selamat dari pembunuhan itu, ternyata Young Sook malah semakin menunjukkan perilaku yang aneh. Ia bahkan kerap mengancam Seo Yeon jika tidak mengangkat telponnya, maka ayahnya Seo Yeon bisa saja dibuat mati lagi olehnya. Seo Yeon mulai ketakutan akan teror tersebut. Setelah mencoba menyelidiki sendiri kasus tentang Young Sook di masa lalu karena penasaran, ia akhirnya menemukan fakta bahwa ibu tiri Young Sook adalah seorang dukun di lingkungan itu. Ibu tirinya selalu mengurung Young Sook di rumah, bahkan ingin membunuhnya, karena ia percaya bahwa akan ada banyak kematian jika Young Sook dibiarkan hidup.

Sejenak, kita akan dibuat merasa kasihan oleh nasib Young Sook di masa lalu. Tapi akhirnya, kita akan paham bahwa ternyata ibu tirinya benar. Young Sook adalah seorang psikopat, yang melakukan pembunuhan berantai, setelah selamat dari pembunuhan ibu tirinya berkat peringatan dari Seo Yeon. Ibu tirinya kemudian dibunuh, dimutilasi, dan disimpan di dalam kulkas rumahnya. Setelah itu, banyak korban lain yang terus bertambah karena Young Sook gak berhenti membunuh. Nasib Seo Yeon pun jadi menyeramkan karena selalu mendapat teror dari Young Sook melalui telpon rumah itu. Nyesel deh nyelametin dia di masa lalu, huhu. Plot twist banget kan? 




Film The Call lebih banyak adegan murder dan darah-darah, lebih gore dan mencekam, dibandingkan drama Signal yang lebih kalem tapi tetap menegangkan. Akting Jeon Jong-Seo nih bener-bener juara bangetttt jadi psikopat! Dia juga menang award sebagai best actrees (2021). Gak salah deh emang. Soalnya mukanya emang nakutin banget. 


PERSAMAAN THE CALL DAN SIGNAL 

Keduanya sama-sama memiliki konsep time travel, di mana peran waktu adalah setting utama dalam dua tayangan ini. Mereka juga menggunakan alat komunikasi sebagai penghubung. Jika Signal menggunakan Walkie Talkie, The Call menggunakan telpon rumah. Walkie Talkie yang digunakan Letnan Park adalah milik Lee Jae-Han di masa lalu. Dengan begitu, mereka seakan berkomunikasi menggunakan alat yang sama di waktu yang berbeda. Sedangkan The Call menggunakan saluran telpon di rumah yang sama di waktu yang berbeda pula. Unik sih konsepnya, meskipun sama tapi tetap punya twist dan karakteristik yang berbeda dan menarik semua. 




Kalau kamu udah mulai penasaran sama dua tayangan ini, cus nonton deh buruan. Keduanya ada di Netflix kok. Kamu punya rekomendasi film/drakor dengan genre yang setipe gini lagi gak buat ditonton? Bagi dong list-nyaa di komentar yaah! Terima kasih! 😊
Mertua gue bawel banget, semua hal diomongin, dikomentarin, selalu ulang-ulang omongan yang udah pernah didenger.

Suami gue tuh berat sebelah banget, kasih uang ke orangtuanya mulu, padahal ke orangtua gue jarang.

Itu sepupu aku kemarin nikah ngutang, ternyata istrinya gak dikasih tahu, lho!

Kemarin si A nikah ngutang ke temannya, eh ternyata mereka rentenir. Sekarang mau ngutang lagi ke saudara-saudara buat bayar ke rentenir itu. Tahu gitu, kenapa kemarin gak bilang aja sih ke saudara sendiri, biar gak ribet. Mana istrinya udah mau melahirkan, biaya makin butuh banyak.

Mertua gue tuh ngandelin suami gue mulu, mereka anggap suami gue tuh aset masa tua mereka yang harus selalu nafkahin mereka. Padahal masih cukup kuat untuk cari uang sendiri.



Beberapa teman dan keluarga pernah curhat tentang kehidupan pernikahan mereka ke saya, ternyata topiknya memang gak pernah jauh-jauh. Dua hal yang paling sering saya dengar tentang keluhan teman dan keluarga ketika sudah memasuki kehidupan rumah tangga: masalah keuangan dan hubungan dengan mertua. Kenapa mereka cerita ke saya? Apa karena kehidupan saya lancar-lancar aja? Oh, tentu tidak! Saya juga masih kesulitan nabung dan beberapa kali gagal pindah rumah karena masalah keuangan. Kalau tentang hubungan dengan mertua, sejauh ini memang baik-baik saja, tapi bukan berarti gak ada masalah. Gak kelihatan aja, mungkin. Karena memang gak pernah besar masalahnya. Ya, kalau intervensi dikit-dikit sih pasti ada, ya. Namanya juga orangtua, beda generasi pula sama kita. Mereka mengklaim pengalamannya lebih banyak dan merasa wajib memberi kita wejangan hidup, meskipun ternyata akan ada banyak perbedaan pendapat, karena banyak faktor juga, sih.

Karena curhatan itu lumayan sering saya dengar, saya jadi pengin bahas satu per satu deh. Ya, anggap aja supaya bisa jadi pengingat kita semua, bahwa kehidupan rumah tangga tuh memang gak seindah cinta-cintaan halal doang, dan bisa juga jadi peringatan ke orang-orang yang baru akan merencanakan pernikahan supaya bisa lebih matang lagi persiapan dan keyakinannya. 




MERTUA VS MENANTU 

Beuh! Kurang horror apa nih subjudul yang dipakai! Hahaha. Tapi ya, percaya gak percaya, suka gak suka, sepakat gak sepakat, memang ini adalah salah satu sumber masalah yang paaaaaling sering dihadapi. Masalah memilih suami/istri mungkin akan lebih mudah meyakinkan diri ya, karena sebelum menikah kita udah melalui masa pengenalan, pendekatan, pemahaman, apalagi berantem-berantem gemes yang katanya bisa bikin makin lengket... yaa, cukup lah ya kayaknya buat ngeyakinin diri kalau dia nih yang akan jadi jodoh kita nih. Eh, pas udah nikah... waduh, gimana nih kalau sampai harus tinggal sama mertua? Atau tinggalnya dekat rumah mertua, atau tinggal di rumah orangtua sendiri dan takut pasangan yang malah gak ngerasa cocok? Ya, wajar. Namanya juga yang tadinya orang asing, tiba-tiba jadi keluarga. Pasti akan beda rasanya dengan yang udah dari bayi tinggal serumah dan diasuh sampai besar dan bisa mandiri. Kebiasaannya pun beda, pemikirannya apalagi. Ada banget orangtua yang masih kolot dan percaya mitos-mitos jaman dulu, ada yang udah fleksibel dan open-minded tapi bawel banget, ada yang masih posesif sama anak padahal udah nikah, ada yang harus terpaksa masih bergantung sama anaknya karena masa tuanya gak punya aset/dana pensiun. Permasalahan ini emang udah paling umum banget. Bahkan, beberapa teman saya ada yang pisah karena bermasalah sama mertuanya. Huhu, sedih sih, tapi kan memang kita gak bisa kontrol orang lain. 

Nah, kalau kebetulan kamu ngerasa dapat mertua yang gak asik, kaku banget, bawel banget, atau adaaaa aja yang bikin gak nyaman... coba dipikir-pikir lagi. Itu udah nyimpen rasa sebelnya berapa lama? Kalau kelamaan memang bakal jadi beban, berat, bahkan hal sepele aja bisa jadi masalah besar. Padahal seharusnya masih bisa dicari jalan keluarnya. Kadang ada yang gak suka dibawelin, jadi kebawa sebel terus-menerus sampai akhirnya gak sadar bahwa mertuanya itu peduli banget, tapi caranya gak sesuai sama yang kita harapkan. Kita gak suka dibawelin, tapi mereka bawel. Ya, kan, gak ada yang salah ya? Kadang ada yang gak suka karena mertuanya kolot, ya mungkin karena akses informasi mereka terhadap ilmu parenting jaman sekarang terbatas, atau malah gaptek. Kalau kita yang bisa kasih edukasi dan mereka bisa paham, malah jadi bagus deh ada bahan diskusi. Kalau mereka gak bisa terima dan tetap masih percaya sama ilmu jaman dulu, ya gapapa. Tarik napas, healing dulu sama diri sendiri, yang penting udah usaha. Pola pikir orang lain gak bisa kita kontrol, jadi lepasin aja bebannya sampai situ. Anggap aja ya kita memang beda pola pikir, tapi urusan anak dan keluarga tetap pegang teguh sama apa yang kita yakini tepat. Kalau mertuanya ternyata gak bisa hidup sendiri dan masih bergantung sama pasangan kita, udah deh emang gak bisa apa-apa lagi selain bantu. Generasi sandwich tuh memang masih banyak terjadi. Yang bisa kita usahakan adalah gimana caranya supaya anak kita nanti saat dewasa gak meneruskan generasi sandwich itu, maka kita harus bisa mandiri saat tua nanti.

Baca juga tentang: Senior Living, Opsi Tempat Tinggal di Masa Tua

Kalau bisa sih ya, masalah sama mertua itu jangan sampai jadi masalah utama yang menyebabkan keretakan rumah tangga. Karena sejujurnya, rumah tangga itu isi intinya hanya suami, istri, dan anak-anak. Mertua, orangtua, saudara lainnya, adalah pelengkap keluarga yang seharusnya bisa kita jaga kerukunannya. Meskipun gak jarang juga ada yang udah gak bisa terima lagi karena masalah dengan mertua terlalu rumit dan gak bisa diperbaiki lagi, mohon maaf banget kalau itu semua di luar pemahaman saya, karena tiap rumah tangga kan memang beda pola pikir untuk memecahkan masalah dan menjaga hubungan ya. Itu sebabnya sejak awal menikah, kita harus utamakan pola pikir dengan pasangan itu dipastikan sejalan tentang apapun; tentang konsep harta, rumah impian, jumlah anak yang direncanakan, cara mendidik anak, jenis sekolah anak, dan rencana masa tua. Semua itu jaaaauh lebih penting disepakati di awal sebelum pernikahan berlangsung. 


MASALAH KEUANGAN 

Hayoloooh, ini juga gak kalah serem, nih. Waktu masih single, uang habis buat nyenengin diri sendiri sih enak aja ya. Seminggu sebelum gajian merintih makan seadanya dan gak bisa hangout juga gak masalah. Tapiii, kalau udah nikah, semua itu akan sangat amat jauh berbeda untuk dijalanin. Siapa yang pegang uang, semua pemasukan mau ditaruh di rekening yang mana, tabungannya pilih apa, simpan investasi di mana aja, semua butuh kesepakatan berdua. Jangan sampai nih ya, amit-amit, punya utang dan gak jujur sama pasangan. Bakal ribet deh dijalaninnya, beneran. Kalau pas pacaran bohong sih mungkin masih bisa ya diakalin. Tapi, kalau udah nikah? Asli, capek banget. Daripada capek bohong kan mending capek jagain tabungan sama-sama. Karena hubungan yang diawali dengan kebohongan itu susah banget dijalaninnya. Kayak ada beban beraaat banget yang dipikul salah satunya, eh yang satunya lagi gak tau apa-apa, tapi nanti kalau udah kesandung dan jatuh banget, bakal ikut kena juga tuh ngerasain sakitnya. Padahal kemarin dia gak tau apa-apa, huhu kasihaaan. 

Pengeluaran rumah tangga juga gak cuma sebatas belanja bulanan dan jajan lucu aja, jangan lupa juga sama jatah orangtua. Nah, pembagian ini nih yang sering jadi kerikil gak keliatan. Tau-tau udah kesandung aja. Idealnya sih, pengeluaran ke orangtua dan mertua itu adil, atau mungkin dilebihkan untuk salah satu pihak, kalau kita masih tinggal bersama mereka. Sebut aja itu uang belanja, dan untuk bantu beli kebutuhan rumah yang masih kita gunakan sama-sama, misalnya tabung gas, listrik, galon, sabun cuci, minyak goreng, dan bumbu-bumbu masak. Tapi, lagi-lagi, harus sesuai kesepakatan ya nominalnya. Di luar itu, kalau ternyata salah satunya ada yang diam-diam nambahin jatah bulanan, ya harus diskusi lagi sama pasangannya. Kebutuhannya untuk apa? Urgent atau gak? Bisa ditunda atau gak? Ini sifatnya pinjaman atau sukarela? Suami/istri harus tahu rinciannya, supaya fair. Supaya gak ada salah satu pihak yang merasa dibohongi. Ya, namanya kesepakatan itu memang perlu tanggung jawab besar. Di luar itu, harus ada diskusi tambahan lagi supaya cash flow gak rusak. Kecuali suami/istri punya pekerjaan sampingan masing-masing yang hasilnya bisa dihabiskan untuk kasih orangtua masing-masing, tanpa merusak cash flow bulanan yang udah disepakati, itu kayaknya juga bisa jadi jalan tengah yang fair menurut saya. 

Saya sendiri dulu pernah ada di posisi jadi generasi sandwich. Saya anak tunggal dan orangtua saya bercerai. Bingung banget apakah saya mampu menafkahi ibu saya saat anak saya udah lahir nanti dengan gaji yang masih segini aja? Ternyata, kekhawatiran itu dijawab sama Tuhan, ibu saya menikah lagi dengan calon suaminya. Seketika merasa beban saya runtuh sebagian, karena merasa terbantu untuk membagikan tanggung jawab itu ke bapak sambung saya. Meskipun begitu, saya tetap memberikan rejeki bulanan semampu saya. Setidaknya, gak seberat dan sebesar dulu waktu ibu saya belum menikah lagi. Lalu, saya harus resign dari pekerjaan saya dan memilih untuk menjadi fulltime mom. Dengan begitu, suami saya yang menjadi satu-satunya pencari nafkah. Kami berdua harus bijak menggunakan uang supaya gak kehabisan.

Baca juga: Ask Yourself, Fulltime Mom or Working Mom?

Saya dan suami sempat mengalami frustasi ketika sadar bahwa dua tahun berturut-turut kami gagal menabung untuk membangun rumah. Rencana itu terus menerus mundur karena uang yang kami kumpulkan tidak pernah cukup. Kami gagal menabung, gagal mengatur keuangan, dan kami masih harus terus berusaha lebih keras lagi. Daripada berdebat siapa yang salah dan benar, kami lebih merasa harus saling bantu lebih banyak lagi agar bisa menekan pengeluaran yang gak penting, supaya kami bisa segera menunaikan cita-cita kami, dan gak menunda lebih lama lagi karena pengalaman gagal ini terus berulang. 

Baru saja tadi siang suami saya bilang, "Bukan mentang-mentang aku yang cari uang, jadi aku merasa paling benar. Bukan mentang-mentang kamu cuma di rumah, jadi aku salahin kamu karena gak bisa jagain uang kita. Pengeluaran kita adalah tanggung jawab kita berdua, bukan cuma salah satunya aja. Jadi, kesalahan itu ya kesalahan kita berdua juga. Daripada harus mencari siapa yang salah dan benar, ya lebih baik kita rencanain lebih matang lagi aja daripada yang kemarin." Uwuuuuu, hampir aja nih gak ketahan air mata haru, bisa-bisanya keluar kata-kata manis kayak gitu dari orang yang sama sekali gak pernah romantis ke istrinya, malah lebih sering annoying hahaha. Saya yakin, dia juga gak sadar tuh kalau omongan dia sebenarnya kedengeran manis banget.

Sekarang, tabungan kami memang masih belum mencapai target, tapi setidaknya, kami sudah mulai berhasil menabung sedikit-sedikit. Kami mulai belajar memiliki investasi, belajar punya aset lain di luar tabungan rekening, dan semua itu masih berproses karena masih sering gagal menahan nafsu untuk jajan. Belum lagi pengeluaran untuk alat elektronik di rumah yang rusak dan maintenance aset kantor suami yang harganya lumayan bikin pusing, hahaha. Kadang harus pinjam dari rekening tabungan dan sisihin lagi dikit-dikit ketika suami udah dapat projek baru. It's okay. Berproses bersama itu lebih indah, bukan merasa tanggung jawab sendiri-sendiri. Begitu pula dengan pekerjaan domestik yang gak selalu jadi tanggung jawab istri, karena suami juga bisa bantu-bantu. Kalau istri senang, pasti suami juga ikutan bangga. 

Masalah rumah tangga apa lagi yang paling sering bikin debat dan jadi beban buat kamu? Yuk coba share dan kasih tau tips-nya juga supaya kita bisa saling belajar. Buat yang belum menikah, bisa banget nih jadi bahan diskusi sama calon suami/istri, bukan malah jadi tambah takut menikah karena kedengeran banyak masalah. Menikah atau gak, masalah itu pasti bakal datang ke kehidupan kita kok. Hehehehe. Sampai jumpa di tulisan berikutnya ya!
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes