Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
"This isn't school. It's a prison!"

Berapa banyak ya kira-kira anak yang berpikiran seperti ini? Kenapa sekolah, yang seharusnya menjadi tempat sumber pendidikan, malah menjadi tempat yang kejam dan penuh penghukuman?

Nah, bahas-bahas tentang sekolah, saya pengin banget nih share rekomendasi film musikal terbaru yang baru aja selesai saya tonton di Netflix, berjudul Roald Dahl's Matilda the Musical. Kamu bisa ajak anak nonton bareng juga, sambil mengisi waktu liburan Natal dan tahun baru, buat yang lagi gak ke mana-mana nih, karena filmnya mengandung banyak sekali pesan moral tentang sifat buruk yang harus dihindari.

https://widyasty.com


SINOPSIS ROALD DAHL'S MATILDA THE MUSICAL

Matilda, adalah seorang anak jenius, yang sayangnya kehadirannya tidak pernah diharapkan oleh orangtuanya. Mereka bahkan sampai lupa mendaftarkan sekolah. Tetapi, Matilda tumbuh sebagai anak cerdas karena satu-satunya hal yang senang Ia lakukan di luar rumah adalah membaca. Tempat favoritnya adalah perpustakaan berjalan milik Mrs. Phelps. Matilda hampir selalu tenggelam di dalam khayalan dan cerita yang diciptakan oleh kepalanya. Dan, Mrs. Phelps adalah teman bercerita yang selalu menemani Matilda setiap hari.

Suatu hari, Matilda akhirnya didaftarkan di sekolah yang bernama Crunchem Hall. Sayangnya, di sana ada kepala sekolah yang dikenal kejam, jahat, dan sangat membenci anak-anak, Agatha Trunchbull. Semua murid yang bersekolah di sini tampak takut dan sangat patuh, karena tidak sanggup jika harus dihukum di dalam sebuah ruangan sempit dan menakutkan, yang disebuh Chokey. Trunchbull tidak ragu menghukum, membentak, bahkan melempar muridnya yang tidak patuh. Ia sangat benci ketika ada yang berani mengatakan TIDAK padanya. Semua harus tunduk, takut, dan patuh padanya, karena Ia tidak pernah mau dikalahkan oleh anak-anak kecil yang dianggap lemah dan tak berdaya.

Untungnya, ada satu orang guru yang sangat baik dan mencintai anak-anak, Miss Honey. Ia selalu bisa menghidupkan kelas dengan cara mengajarnya yang sangat menyenangkan. Ia mampu menenangkan murid yang takut, membela yang tidak bersalah, meskipun tetap tidak bisa melawan Trunchbull. Miss Honey sangat tertarik ketika tahu bahwa Matilda memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seumurnya. Bahkan, secara perlahan Matilda menyadari bahwa Ia memiliki kemampuan telekinetis, yang mampu menggerakkan benda hanya dengan kemampuan pikirannya.

Singkat cerita, semenjak Matilda masuk ke sekolah itu, Ia menjadi tokoh revolusi bagi semua murid karena berani melawan Trunchbull. Baginya, kita akan terus dianggap lemah jika tidak berani melawan pem-bully. Ia mampu membela semua temannya yang tidak bersalah dan dihukum oleh Trunchbull secara tidak adil. Bahkan, dengan kemampuan telekinesisnya, Ia menghancurkan Chokey milik Trunchbull, bahkan menjahilinya sampai Ia ketakutan dan bahkan pergi dari sekolah itu.


Sekolah adalah penjara, benar adanya jika yang terjadi di dalamnya hanyalah relasi kuasa, yang menyebabkan murid merasa menjadi pihak yang lemah dan harus tunduk pada peraturan yang dibuat oleh pendidik di sekolah tersebut. Nyatanya, hal ini pun masih banyak terjadi di kehidupan nyata, sehingga banyak juga anak-anak yang tidak memiliki ketertarikan oleh kegiatan sekolah. Selain itu, bisa saja pem-bully-nya justru teman sesama murid, yang merasa dirinya paling kuat sehingga harus selalu memuaskan diri dengan menyiksa temannya yang dianggap lemah.

PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH

Yang paling saya ingat dari kata-kata Mrs. Phelps adalah, "the best way to deal with bullies, is tell someone. Straight away. They thrive on silence." dan saya sangat setuju sekali. Pem-bully akan selalu merasa menang jika melihat lawannya takut dan diam. Matilda lebih memilih untuk melawan karena Ia tidak mau terus selalu berada di posisi yang lemah.

Matilda tidak pernah ragu akan sikapnya. Bahkan, saat buku-bukunya disobek oleh Ayahnya, Ia melawannya dengan sedikit aksi jahil yang membuat Ayahnya kapok. Menurut saya, anak wajib dibekali dengan sikap tegas seperti itu, agar bisa bertahan membela diri jika ada yang merundung di lingkungannya di luar rumah. Dengan begitu, anak tidak akan merasa bahwa dirinya lemah dan selalu kalah.

PESAN DAN KESAN UNTUK PENONTON

THE CHILD IS A MIRACLE
Bagi semua orangtua, anak mungkin anugerah dan keajaiban yang hadir di hidup mereka. Tapi, beda dengan orangtua Matilda yang tidak menginginkan anak. Ayahnya bahkan hanya mau anak laki-laki, dan selalu menganggap anaknya laki-laki, meskipun kenyataannya Matilda adalah perempuan. Maka, ini bisa menjadi sebuah catatan untuk kita semua, bahwa kita harus menyiapkan diri sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Mereka harus mendapatkan haknya sebagai anak dan manusia, menjamin hidupnya, dan memastikan bahwa mereka tumbuh di keluarga yang baik.

Saya pernah menonton film yang menggambarkan betapa anak adalah keajaiban yang perlu disyukuri oleh orangtuanya. Baca di sini: Miracles from Heaven

ADEGAN YANG KASAR
Selama menonton, ada baiknya anak selalu sambil diajak berbicara, karena ada banyak dialog kasar dalam film. Selain itu, ada juga adegan yang lumayan bikin merinding, misalnya saat Trunchbull menarik rambut murid, memutarnya berkali-kali, sebelum akhirnya anak tersebut dilempar jauh ke luar sekolah, hanya karena Ia tidak suka rambut muridnya dikuncir dua. Sumpah, adegan ini bikin saya mau nangis karena ngilu banget. Meskipun di film ini anaknya baik-baik saja setelah terlempar, tapi ini kan film fantasi yaaa. Di kehidupan nyata tidak mungkin baik-baik sajaaaa.

Adegan kasar ini sebaiknya jangan sampai dinormalisasikan atau malah ditiru oleh anak setelah menonton filmnya.

BAHASA YANG BURUK
Orangtua Matilda juga sering memanggilnya dengan sebutan buruk, seperti idiot, nasty little creep, troublemaking goblin, little gargoyle, dan masih banyak lagi, yang kalau diterjemahkan artinya sungguh sangat keji. Trunchbull juga menyebut semua muridnya sebagai maggots, yang artinya belatung. Bahasa-bahasa ini memang sangat kasar dan buruk, sehingga riskan sekali untuk didengar oleh anak-anak, jika tanpa dibarengi oleh advise dari orangtua. Makanya, film ini direkomendasikan untuk anak yang berumur 7 tahun ke atas, dan wajib didampingi oleh orangtua.
https://widyasty.com
Si jahat Agatha Trunchbull, yang diperankan oleh Emma Thompson

SOUNDTRACK-NYA EARGASM BANGET
Nah, kalau dari soundtrack, banyak lagu yang iramanya asik dan menghibur. Meskipun liriknya banyak dan cepat sehingga sulit dihafalkan anak, tapi nadanya enak banget kok buat didengerin bareng. Apalagi playlist-nya juga udah ada di aplikasi streaming. Namanya film musikal, sudah pasti akan ada banyak lagu di sela-sela scene film, pastikan anak gak keburu bosan nontonnya. Tapi, beda anak pasti beda respon ya, karena ada anak yang suka lagu-lagu, ada juga yang gak suka.

Lagu yang saya suka banget itu yang judulnya When I Grow Up, karena liriknya bagus banget dan bikin anak semangat untuk punya mimpi, kira-kira mereka punya harapan apa ya saat mereka besar nanti? Ada juga yang judulnya Revoluting Children, dinyanyikan ketika semua murid berpesta merayakan hari besar mereka karena sudah berevolusi dan berani melawan Trunchbull di sekolah. Semua berkat Matilda yang hebat! Ditutup dengan lagu Still Holding My Hand, ketika akhirnya Matilda memutuskan untuk tinggal bersama Miss Honey yang sangat menyayanginya, dan tidak ikut dengan orangtuanya yang ingin pindah ke Spanyol. Wah, romantis banget sih.
https://widyasty.com
Matilda & Miss Honey, saat menyanyikan lagu Still Holding My Hand

Overall, karena saya suka banget sama semua sinematografi, plot, konsep cerita, dan scoring-nya, saya bisa banget kasih bintang lima ★ ★ ★ ★ ★ untuk film ini. Segitu puasnya nonton, apalagi kalau kamu suka sama film fantasi semacam ini dan suka drama musikal. Pasti bisa menikmati banget deh film ini dari awal sampai akhir. Film fantasi lain yang pernah saya tonton lumayan banyak, misalnya; Charlie & the Chocolate Factory, Miss Peregrine's Home for Peculiar Children, Edward Scissorhand, Alice in Wonderland, dan masih banyak lagi yang mungkin lupa saya sebutkan. Semuanya bagus dan recommended buat ditonton.

Baca rekomendasi film favorit saya yang lainnya untuk teman tahun baruan yuk: List Drama Lucu untuk Ditonton di Rumah

Kamu sendiri kalau mau nonton film ini, kira-kira sebaiknya akan ajak anak nonton bareng juga gak? Jangan lupa mampir ke komentar saya dan share opini kamu juga ya! 😊
Proses pola asuh yang selama ini saya jalani itu gak mudah, bahkan cenderung sulit. Masih banyak ilmu parenting yang gagal saya terapkan dan masih selalu saya coba perbaiki. Salah satunya adalah tata bahasa dan cara komunikasi saya ke anak yang masih jauh dari kata baik.

Saat emosi, saya lebih sering berteriak dibanding menyalurkannya secara aman. Tutur kata yang keluar dari mulut saya masih sangat perlu banyak diubah. Meskipun kadang saya merasa sangat terlambat, tapi saya masih percaya bahwa setiap proses kehidupan gak pernah memiliki bab akhir untuk dipelajari.

Biandul mungkin sudah menyerap banyak kalimat tidak baik yang ia dengar saat saya marah. Ia mungkin sudah melihat puluhan kali sisi monster yang ada dalam diri saya ketika marah. Selain itu semua, ia juga sudah melihat sisi paling rapuh, juga dinding ego yang masih belum mampu saya runtuhkan, meskipun saya sudah menjalani kehidupan menjadi orangtua selama lima tahun.

Mungkin sudah banyak input buruk yang terlanjur terekam dalam mata dan kepalanya. Tapi, bukan berarti kita bisa berhenti berusaha jadi lebih baik di hari berikutnya kan? Jangan lupa juga untuk mengapresiasi diri ketika pengelolaan emosi sudah lumayan membaik.

MENGELOLA EMOSI SEBAGAI ORANGTUA

Agar bisa mengelola emosi dan rasa marah yang muncul setiap kali tingkah anak sedang "aktif", tentunya saya harus objektif dulu untuk menilai apa alasan yang mendasari anak saya melakukan hal itu. Bila itu semua bukan sengaja ia lakukan untuk mencari kesalahan, saya tentunya lebih mudah mengelola emosi agar gak menyerang anak dengan omelan-omelan panjang saya.

https://widyasty.com

Yang menjadi masalah adalah ketika anak melakukan kesalahan, apalagi sudah saya ingatkan untuk gak melakukan itu. Untuk dapat meredam emosi yang hampir meledak di depan anak, saya harus diam sebentar, exhale-inhale berkali-kali, dan membuka diri untuk memaafkan kesalahannya dulu. Setelah itu, baru saya bisa mengajak anak berbicara tentang apa yang seharusnya dilakukan.

Salah satu kelemahan saya adalah, saya masih sering merasa anak harus tahu dan setuju tentang apa yang saya larang. Jika ia melanggar, saya merasa ia gak mau menuruti saya. Inilah yang membuat saya merasa harus dan wajib membuka diri untuk memaafkannya, bukan selalu menyalahkannya. Saya gak mau jadi orangtua diktator, yang memaksa anak setuju tentang semua keputusan yang saya buat. Tentunya ini sangat sulit bagi saya pribadi, meskipun mungkin mudah bagi sebagian orang lain di luar sana.

Seperti yang pernah saya tulis juga, "Kesalahan terbesar dan yang paling sering dilakukan ketika kita menjadi orangtua adalah memenangkan ego, dan mengalahkan diri sendiri. Kadang, tanpa sadar kita kalah dari ego kita sendiri, dan justru malah mengorbankan orang lain."
Baca tulisan selengkapnya di sini: Kesalahan Parenting dalam film Doctor Strange and the Multiverse of Madness

KATA TERBURUK YANG PERNAH DIUCAPKAN

Meskipun sering merasa menyesal, kenyataannya saya masih sering juga mengulang kesalahan yang sama; tidak bisa menahan emosi dan terlalu semangat ngomel ke anak saat ia melakukan kesalahan. Gak jarang juga kata-kata yang saya ucapkan sangat buruk sehingga membuat anak semakin menangis dan takut. Yap, saya mengakui ini, karena saya yakin banyak juga orangtua di luar sana yang sedih dan menyalahkan diri sendiri karena gak bisa mengelola emosi saat berhadapan dengan anak.

Saya juga yakin bahwa mengakui kesalahan sendiri lebih sulit, padahal ini adalah kunci utama untuk mulai mengubah pola asuh dan mengontrol emosi dengan cara yang tepat. Jika saya sudah merunduk dan mengakui kesalahan, saya lebih mudah mencari jalan keluar agar tidak mengulangi lagi di kemudian hari.

Saat marah, saya lebih sering berteriak dan menggunakan nada keras hanya agar anak dapat paham apa yang saya katakan. Padahal, ini adalah cara terburuk. Suami saya selalu marah saat mendapati saya berteriak ke anak, lalu saat itu juga saya lebih marah pada diri saya sendiri. Kenapa saya gak bisa tenang dalam menghadapi kelakuan anak? Kenapa saya gak bisa menurunkan nada bicara saya, dan malah membuat anak lebih takut?

Hal yang paling saya sesali adalah ketika saya mengucapkan sebuah kalimat pada Biandul, "Kamu punya telinga? Bisa untuk mendengar? Kalau gak mau mendengar apa kata Mama, apa fungsi telingamu itu?"
It's rude and cruel, yes indeed! I admit I regretting it for my whole life!

Manusia lebih mirip seperti monster ketika ia marah dan kecewa, tapi di dalam lubuk hati yang paling dalam, kemarahan hanya akan meninggalkan penyesalan panjang jika tidak dikelola dengan baik. Yang bisa mengubah itu semua hanya diri sendiri, dimulai dari membuka diri dan memperbaiki komunikasi.

BERKOMUNIKASI DENGAN ANAK

Secara teori, komunikasi yang saya lakukan ke anak saat sedang marah merupakan komunikasi agresif, yang selalu mempertahankan sikap dan pendapat tanpa memikirkan lawan bicara. Saya paham bahwa jika saya terus-menerus menggunakan pendekatan ini, Biandul gak akan pernah paham alasan saya yang sesungguhnya. Di matanya, saya hanya seorang pengatur dan gak pernah mau memahami apa yang ia rasakan. Maka, saya bertekad untuk mengubah bentuk komunikasi asertif kepadanya.

Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan sebuah pesan dengan baik dan efektif, tanpa bersifat menyerang lawan bicara. Semua orangtua wajib dan harus paham tentang jenis komunikasi ini untuk dapat membentuk hubungan yang baik dengan anak. Dengan begitu, anak akan lebih mudah juga mengelola emosinya, karena semua hal yang anak lakukan bercermin dari apa yang orangtuanya lakukan.

Nah, saya pernah nonton sebuah Korean series, yang di dalamnya kaya akan pelajara berharga tentang pola asuh keluarga. Kamu pasti akan suka deh kalau sudah menonton, atau udah ada yang nonton juga berkali-kali?
Baca ulasannya dulu di sini: Pelajaran Berharga dari Serial Korea Hometown Cha Cha Cha

Sebenarnya, umur 0-3 tahun adalah waktu yang sangat penting dalam membentuk sebuah karakter, sehingga anak juga bisa lebih mudah diajak mengelola emosi sama-sama. Anehnya, saya masih merasa lebih mudah mengelola emosi dan minim marah-marah ke anak saat usia ini. Saat anak semakin tumbuh besar, semakin sulit juga saya menghadapinya. Mungkin salah satu alasannya adalah karena kemampuan komunikasi anak semakin baik, dan ia sudah mulai tahu apa yang ingin ia lakukan. Yang perlu kita lakukan adalah pengelolaan emosi yang lebih baik lagi, memperbaiki komunikasi, dan memberikan kesempatan untuk anak mengeksplor keingintahuannya tanpa harus diinterupsi dengan memaksakan aturan yang kita buat.

https://widyasty.com

CARA MENGELOLA EMOSI

1. Cara paling mudah, efektif, dan sederhana yang sekarang saya coba untuk mengelola emosi adalah dengan secara sadar menerima emosi itu sendiri. Setiap hari, saya harus memiliki kesadaran tentang mood yang mungkin akan memengaruhi kondisi hari itu, misalnya saya sedang lelah dan gak bersemangat, maka saya harus mengatur kegiatan apa saja yang diprioritaskan hari itu, agar tubuh gak semakin lelah dan kuwalahan. Dengan begitu, anak gak akan menerima luapan emosi dari saya, hanya karena mood saya lagi buruk.

2. Saat saya sedang sedih, bosan, atau stres, saya harus menemukan kegiatan yang bisa memperbaikinya, misalnya mendengarkan lagu sambil bernyanyi, melakukan hobi yang menyenangkan, membuat makanan dan minuman enak, atau mengajak anak jalan-jalan ke taman terdekat. Pergi ke taman gak hanya membantu saya stress release, tapi juga membuat anak lebih bebas bergerak di luar rumah dan mengekspresikan kegembiraan. Sepulangnya ke rumah, kami berdua akan merasa senang dan refresh.

3. Last but not least, menjaga pikiran agar tetap positif dan optimis adalah kunci untuk menjalani hari-hari yang penuh dengan rasa tenang. Awali hari dengan doa dan harapan, serta syukur atas tidur nyenyak semalam. Lakukan rutinitas seperti biasa, dan buatlah skala prioritas, misalnya memasak, sarapan dengan keluarga, mandi, lalu setelah semuanya selesai bisa dilanjutkan dengan kegiatan tambahan lain yang menyenangkan. Saya sendiri biasanya membaca buku, menonton film, main game, dan menulis jurnal atau artikel di blog ini.

Share tips kalian juga dong! 😊
Setiap sedang merenung, saya seriiing banget berpikir, betapa menjadi orangtua itu sangat susah. Meskipun kata orang, punya anak kecil itu lucu, bikin rumah jadi rame, dan punya anak itu impian beberapa orang yang sudah menikah. Tapi, hal itu gak menepis kenyataan, bahwa harga yang dibayar untuk kebahagiaan itu juga cukup berat. Banyak sekali tantangan dan masa sulit yang harus kita hadapi, dan kita gak bisa mundur lagi ke keadaan semula.

Semasa kehamilan, kamu selalu melakukan senam hamil, berjalan kaki setiap pagi dan sore hari, berolahraga kecil, makan makanan sehat, dan tak lupa juga selalu membaca semua artikel demi mencapai persalinan yang mudah dan sehat. Tetapi, kenyataan sering gak sesuai seperti impian. Kamu diharuskan melakukan operasi dalam proses melahirkan. Setelah bayi keluar, ASI-mu hanya keluar sedikit, anak terus menangis, kamu kurang tidur dan jadi rentan stress.

Beberapa bulan kemudian, anak kamu tumbuh dengan baik dan kamu siap menghadapi fase berikutnya: MPASI. Ternyata, anakmu sangat selektif dalam memilih makanan yang masuk ke dalam mulut. Akibatnya, BB anak sulit bertambah dan kamu mudah emosi, apalagi kalau masakannya gak berhasil masuk ke mulut anak seharian. Belum lagi omongan orang yang selalu meremehkanmu sebagai orangtua karena anakmu gak sesuai dengan bayangan ideal orang-orang.

Jadi orangtua memang sesulit itu, makanya beberapa orang ada yang menunda punya anak sebelum mereka merasa mentalnya stabil dan sanggup menghadapi semua tekanan. Tapi, bahkan, keputusan ini pun gak lepas juga dari omongan orang. Serba salah yaaaa, Buuun. Lalu, bagaimana dengan kehidupan orang yang  sebaliknya dari keadaan di cerita atas tadi?

Baca juga tentang alasan saya menunda punya anak kedua.

https://widyasty.com

Ada selebriti yang hidupnya serba ideal. Punya babysitter dan pelayan rumah tangga. Punya dokter anak pribadi, bahkan bisa membayar trainer untuk melakukan pola hidup sehat. Seakan-akan, semua masalah yang tadi kita alami, gak pernah terjadi di kehidupan mereka. Tapi, yang sebenarnya terjadi adalah; bahwa mereka hanya memperlihatkan semua hal ideal, agar kita bisa memujinya dan mengandalkannya sebagai influencer, berharap banyak orang yang terinspirasi dan mengikuti jejaknya.

Bahkan, tetap saja ada orang yang merasa kontra, dan selalu mengoreksi segala hal tentang gaya parenting-nya yang dianggap kurang tepat; misalnya cara gendong, makanan MPASI, bahkan pertumbuhannya pun gak luput dari perbandingan dengan anak lainnya. Mereka juga punya sisi sulit, yang kita gak alami. Tetapi, mengekspos kehidupan pribadi dan gaya parenting merupakan keputusan dari masing-masing orang, yang mungkin sudah seharusnya juga paham tentang konsekuensinya, serta perasaan siap kecewa atas komentar kurang enak yang dikatakan oleh orang lain.

GAYA PARENTING VS KOMENTAR NETIZEN

Belakangan ini, sering banget seliweran di media sosial saya tentang seorang selebriti yang baru punya anak, Nikita Willy. Nikita dianggap "istimewa" karena ia berani melahirkan secara normal instead of memilih operasi caesar. Ia juga lebih memilih mengurus anaknya sendiri daripada menggunakan babysitter atau daycare. Hal-hal seperti itu, sesungguhnya masih wajar dan normal untuk kita yang orang biasa, tapi ternyata jadi sesuatu yang luar biasa jika terjadi di kalangan selebriti dan orang kaya. Mengapa? Apakah menjadi orangtua yang istimewa hanya bisa dilakukan oleh orang kaya? Tentu tidak.

Kita semua sudah jadi orangtua yang istimewa, bedanya apapun yang kita lakukan paling cuma dikomentari oleh keluarga dan tetangga sekitar, sedangkan para selebriti itu dikomentari oleh netizen se-Indonesia. Pressure mereka lebih berat, tapi bukan berarti kita kalah istimewa. Menjadi orangtua, merupakan hal terberat sekaligus anugerah terindah bagi kita semua yang sudah siap. Maka, penting bagi kita untuk menyiapkan fisik dan mental sebelum memutuskan untuk memiliki anak.

Lagipula, melahirkan secara normal dan mengurus anak sendiri tanpa bantuan babysitter pun wajib kita lakukan sebagai ibu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan anak. Kalau gak memungkinkan lahir normal karena kendala medis, itu pun gak membuat keistimewaan kita sebagai ibu menjadi berkurang.

https://widyasty.com

Selain Nikita Willy, masih banyak lagi sederet selebriti yang gaya parenting-nya gak pernah luput dari komentar netizen, yang kadang pedas banget, misalnya Andien dan Shandy Aulia dengan metode BLW (baby lead weaning/memberi makanan padat sejak awal MPASI) sebelum anak berusia 6 bulan, Nia Ramadhani yang membiarkan anaknya menggunakan pakaian terbuka, hingga Raffi Nagita yang selalu overshare dalam menyorot kegiatan anaknya. Meskipun mereka punya pengaruh besar, tapi kita sebagai penyimak tetap harus memilih dan menyaring hal baik dan menghindari hal buruknya. Siapapun itu, kita akan selalu punya kesempatan untuk melakukan kesalahan, apalagi gak ada sekolah parenting. Ilmunya memang bertebaran di internet, tapi tanpa filter, kita akan tersesat dan mengorbankan perkembangan anak.

MENJADI ORANGTUA MENURUT SAYA...

Menjadi orangtua itu gak cuma sekadar berhasil hamil, melahirkan, dan menjaga anak agar tetap tumbuh dengan baik. Proses melahirkan, baik caesar ataupun normal, memiliki tujuan yang sama; melahirkan anak yang sehat. Jadi, gak ada definisi luar biasa atau istimewa hanya untuk perempuan yang bisa melahirkan dengan cara normal.

Menjadi orangtua juga bukan ajang membandingkan dengan anak lain. Overproud adalah akar dari kesombongan, seakan-akan anak kita yang selalu lebih baik dari yang lain. Pada akhirnya, inilah yang menyebabkan kita jadi terlalu mudah melempar opini yang gak diharapkan, karena merasa orang lain gak paham dan kita paling paham. Mulut/jari bisa kita kontrol, tapi kita gak bisa memilih opini mana yang mau dan gak mau kita dengar dengan telinga. Sekali aja opini itu masuk ke telinga, selamanya akan mempengaruhi hidup orang yang mendengarnya. Be careful.

Menjadi orangtua gak cukup hanya mendidik anak untuk berlaku baik, tapi juga bercermin ke diri sendiri dan berusaha menjadi panutan untuk anak. Sebanyak apapun artikel yang dibaca, video yang ditonton, ilmu yang digali, pada kenyataannya semua akan sangat berbeda saat menghadapinya secara langsung. Butuh improve dan insting ibu untuk bisa melakukan semuanya sesuai dengan karakter dan temperamen anak, yang pastinya akan berbeda satu sama lain.

Baca juga: Tipe Temperamen Anak

PARA PEMBERI PENGARUH PARENTING DI MEDIA SOSIAL

Meskipun struggling kita semua berbeda dalam membentuk karakter anak, tapi ada satu hal sama yang dirasakan oleh semua orangtua: pendidikan dan pengembangan karakter anak yang paling besar terjadi di lingkungan keluarga inti, dengan orangtua yang berperan sebagai gurunya. Gak ada anak yang nakal, gagal, atau sia-sia, yang ada hanyalah orangtua yang punya tanggung jawab besar untuk membuat anak merasa aman, nyaman, dan bahagia dengan keluarganya.

Di media sosial, saya juga sangat selektif dalam menyimak konten-konten parenting dari selebriti. Saking banyaknya, gak mungkin juga kita ikuti semuanya, karena belum tentu mereka benar tentang teorinya, apalagi banyak yang kontroversial karena ilmu yang diterapkan bisa saja bersumber dari negara lain, yang tentunya gak semua hal bisa diterapkan di sini. Belum lagi kondisi dan tipe anak mereka dan anak kita yang sangat berbeda. Mau tahu, konten siapa aja yang biasanya saya simak?

Jennifer Bachdim

Ibu muda yang sudah memiliki 3 anak (soon to be 4) ini mengurus sendiri semua keperluan anak-anaknya, ditambah masih rajin banget workout. Komunikasi dengan anak-anaknya pun menggunakan bahasa yang sangat lembut dan halus. Keluarga mereka selalu menerapkan gaya hidup sehat, no wonder ya badannya masih bagus banget padahal udah hamil 4 kali, kulitnya pun kelihatan sehat banget. Saya sendiri suliiit banget untuk jadi produktif begitu, rasanya kalau selesai mengerjakan pekerjaan domestik, bawaannya cuma mau rebahan aja hahaha. Tapi, saya suka banget semua kontennya, karena saya bisa menikmati sekaligus belajar memperbaiki pola hidup, tanpa merasa digurui atau didikte, gak membuat saya merasa tsunami informasi karena terlalu banyak teori.
 
View this post on Instagram

A post shared by Jennifer Bachdim (@jenniferbachdim)


Dari Jennifer, saya terinspirasi untuk memiliki hidup yang sehat dan produktif.

Retno Hening

Ini Ibookk kesayangan kita semuaaa, banyak yang pastinya kenal sama Ibuk ini karena udah terbukti, didikan parenting-nya ke Kirana dan Rumaysha patut diacungi jempol. Gak pakai banyak anjuran, Ibuk cuma kasih lihat ke kita komunikasinya sehari-hari ke anak-anaknya, bagaimana cara menangani anak dalam sebuah situasi, bahkan kesulitannya pun gak pernah malu untuk di-share di IG-nya. Ibuk ini tinggalnya di Oman, dan memanfaatkan media sosial untuk merekam keseharian anaknya supaya tetap bisa disimak oleh keluarga dan saudaranya, tapi malah viral dan terkenal, sampai akhirnya bikin buku Happy Little Soul, yang dulu pernah saya beli juga. Isinya bagus banget, worth to buy!
 
View this post on Instagram

A post shared by retno hening palupi (@retnohening)


Dari Ibuk, saya terinspirasi untuk memperbaiki komunikasi dengan anak dan mengedepankan pendidikan manners serta empati.

Dee Lestari

Aduh, gak tahu lagi udah seberapa besar saya mengagumi Beliau, mulai dari karyanya, kehidupan sehari-harinya yang sangat adem untuk disimak, sampai melihat bahwa anak-anaknya tumbuh dengan talenta yang sangat keren, bikin saya iri banget (in a positive way, yaaa). Sebagai penyanyi dan penulis buku, saya mengagumi hampir semua karyanya. Sebelum suaminya meninggal dunia beberapa bulan yang lalu, mereka sekeluarga bahkan menggarap sebuah lagu, yang dinyanyikan juga bersama dengan anak keduanya, Atisha. Lirik dan nadanya benar-benar bikin eargasm banget.
 
View this post on Instagram

A post shared by Dee Lestari (@deelestari)


Dari Dee, saya terinspirasi untuk bisa mengembangkan bakat dan kemampuan anak semaksimal mungkin, dan juga memfasilitasinya agar bisa berkembang dengan baik.

Kalau kamu, siapa pemberi pengaruh yang paling menginspirasimu selama ini? Share di komentar yuk!
"Toloooong, aku butuh hidrasiiii!"
"Kok warnanya belang begini?"
"Sebelah sini kusam banget nih!"

Begitulah mungkin kalau kulit saya bisa teriak dan bicara. Mereka akan saling ngobrol, tapi isinya keluhan mulu, huhu. Kasian. Maafkan aku yaaa, kulitkuuu.

Kadang kita lebih fokus menjaga kulit wajah, tapi lupa sama kulit tubuh yang juga butuh perlindungan. Apalagi minggu-minggu lalu saya lagi sibuk banget deep cleaning di rumah, terus sempat dua hari pergi-pergian terus. Saking sibuknya, sampai lupa ngurus kulit tubuh. Kayaknya mereka protes nih. Udah kurang minum, kena matahari terus di luar rumah, mandi juga gak sempat scrubbing, ditambah terpapar banyak debu selama deep cleaning berhari-hari waktu itu. Kelihatannya biasa aja sih, tapi ternyata ada efeknya ke kulit tubuh.

Baca juga: Tak Hanya Kulit Wajah, Kesehatan Kulit Tubuh Juga Penting

MASALAH KULIT YANG SERING TERJADI

Ketika sempat memperhatikan lebih detail, benar aja tuh kulit saya belang banget di bagian pergelangan tangan, karena selalu pakai jam tangan saat ke luar rumah, dan lupa pakai jaket. Belum lagi di bagian siku yang super gelap dan kusam, dan di bagian lainnya keriiing banget. Auto sedih karena rasanya gak enak banget punya kulit kering.

Selain masalah-masalah yang saya alami di atas, ada masalah kulit lainnya yang sering banget dialami oleh kita semua, tapi mungkin gak sadar atau agak terabaikan untuk diperhatikan, seperti misalnya:
  • peradangan/dermatitis, bisa memicu terjadinya alergi, iritasi, atau eksim,
  • backne atau jerawat beruntusan punggung,
  • jamur, panu, kurap, dan kutu air
Nah, masalah kulit di atas ada yang butuh obat juga untuk mengatasinya, karena termasuk penyakit kulit dan harus segera diatasi. Ada masalah lain yang pernah kamu rasakan juga gak, teman-teman?

GUNAKAN BODYCARE UNTUK MENGATASI MASALAH KULIT

Kalau kulit wajah saya termasuk dalam tipe kulit berminyak, lain halnya dengan kulit tubuh saya yang justru super kering. Tiap habis kena air, rasanya saya butuh re-apply lotion terus deh untuk melembapkan kulit. Kalau gak gitu, kadang keringnya sampai bikin gak nyaman. Apalagi ditambah kalau sibuk suka lupa minum air putih, hmmm... makanya kamu jangan sampai lupa juga ya.

Selain lotion, saya biasanya juga punya beberapa produk bodycare untuk memelihara kesehatan kulit tubuh. Bagi saya, bodycare bisa melindungi dan memperbaiki masalah kulit yang kita rasakan, sama seperti rangkaian skincare yang kita gunakan untuk wajah. Tentu harus diimbangi juga dengan nutrisi yang lengkap dan asupan cairan yang cukup.

Baca juga: Warna-Warni Baru dari Scarlett Whitening, Teman Mandi Terbaik!

Nah, berhubung kemarin Scarlett juga baru launching bodycare varian baru, akhirnya sikat langsung aja deh cobain semua rangkaiannya, hihi. Biasanya, rangkaian bodycare Scarlett itu cuma body scrub, shower scrub, dan body lotion aja. Nah, kali ini nambah dua temannya lagi nih: body serum, dan body cream. Dari warnanya aja yang soft pink, saya udah naksir banget. Nama varian kali ini adalah Happy! Mungkin harapannya biar kulit badan kita tuh happy banget kali ya dikasih rangkaian perawatan yang bagus ini, hihi.

https://widyasty.com

HAPPY SKIN, HAPPY ME!

Varian Happy kali ini memiliki klaim melembapkan dan mencerahkan kulit, gak beda jauh sama varian lainnya. Tapi, saya penasaran sama wanginya, dan ingredients-nya nih kaya banget lho. Favorit saya sebelumnya adalah Jolly, tapi kali ini saya urungkan dulu niat repurchase karena mau cobain Happy dulu yang baru banget launching dan rangkaiannya lebih lengkap. Kemarin sih sempat intip komentar dari Tasya Farasya yang bilang wanginya kayak sweet gourmand gituuu. Bahaya sih kalau ternyata wanginya lebih enak dan saya harus pindah ke lain hati dari Jolly, hahaha.

Setelah semua rangkaian lengkap Happy saya terima, saya langsung cobain tuh. Per hari kemarin, saya udah pakai selama seminggu. Mau tahu komentar pertama saya ketika buka paket dan cobain? WANGI BANGET! Bahkan ya, wanginya ketinggalan di kamar mandi berjam-jam setelah saya selesai mandi. Huhu maaf Jolly, saya sekarang tim Happy! Benar juga ternyata kalau varian ini menciptakan happy mood banget saat kita pakai produknya! 🥲

Penasaran mau tahu review lengkapnya? Yuk baca sampai selesai, saya spill satu per satu.
Berikut ini adalah 5 langkah yang saya lakukan untuk bikin kulit saya jadi happy!


Scarlett Body Scrub Happy

First impression saya setelah buka packaging-nya adalah warna soft pink-nya cute bangetttt kayak ice cream huaaaa! Tekstur scrub-nya juga gak terlalu kasar, jadi gak sakit di badan, tapi tetap bisa eksfoliasi dengan cukup baik. Minusnya adalah after taste-nya sangat licin jadi harus dibilas dan gosok lagi berkali-kali. Nah, saya baru pakai 3x nih selama seminggu ini, karena gak disarankan pakai scrub setiap hari.

https://www.widyasty.com/search/label/advertorial

Selain di area tangan dan kaki, scrub ini juga saya pakai di ketiak, siku, lutut, dan leher, yang menurut saya warnanya gak merata dan agak gelap. Belum kelihatan efeknya sih karena baru dipakai beberapa kali kan, hehe. Body scrub ini nihh yang bikin seisi kamar mandi wangiii banget, bahkan beberapa jam setelah mandi aja wanginya masih ketinggalan. Untungnya enak banget yakan wanginya.


Scarlett Shower Scrub Happy

Nah, setelah scrubbing, mandi deh pakai si pinky shower scrub ini. Walaupun namanya scrub, tapi butirannya gak kasar kok di kulit. Buat yang suka mandi pakai foam melimpah, disarankan pakai shower bath atau sponge yaa. Sama seperti varian Scarlett lainnya, tampilan dan warnanya cantik banget. Bahkan anak saya aja suka banget ikutan pake buat mandi haha, gak setiap hari sih, cuma karena wanginya enak jadi dikit-dikit minta cuci tangan pakai sabun Mama, katanya. Jadi boros dan cepat habisss nih kayaknya.
Semua shower scrub Scarlett memang terasa licin dan susah untuk dibilas, musti berkali-kali dulu. Kalau varian lain wanginya lebih kenceng, varian Happy ini lebih soft dan sopan banget di hidung, hehe.

https://www.widyasty.com/search/label/advertorial


Scarlett Body Serum Happy

Ini yang baru dari varian Happy! Biasanya langsung pakai body lotion aja, tapi sekarang ada body serum-nya juga. Body serum ini memiliki claim 3x lebih mencerahkan, dengan bantuan kandungan Glutathione, Niacinamide, dan Glycolic Acid di dalamnya.

Teksturnya watery, jadi cepet banget nyerap ke kulit. Pump-nya beda dengan lotion, dan ada tutupnya. Sayangnya, tutupnya gak klik gitu dan cenderung gampang lepas, jadi agak worry sih untuk dibawa bepergian huhu. Ukuran botolnya sendiri lebih friendly karena ramping, gak terlalu gendut kayak body lotion-nya. Meskipun masih tetap agak besar juga sih menurut saya hehe.


Scarlett Body Lotion Happy

Body lotion Scarlett masih sama teksturnya yang agak thick dan butuh waktu untuk meratakannya ke seluruh kulit. Tapi setelah itu lembapnya tahan lamaa. Apa mungkin karena dipakainya juga berbarengan dengan body serum dan body cream ya? Dulu waktu cuma pakai lotion-nya aja sih saya masih ngerasa cuma bertahan lembap selama 3-4 jam aja dan saya butuh apply lagi, apalagi kalau habis kena air, tangan saya cepat banget ngerasa kering lagi.

Botolnya masih gendut, hihi. Berharap banget suatu hari Scarlett keluarin versi travel size supaya bisa dibawa ke mana-mana tanpa harus pindahin ke botol lain dulu. Pump-nya juga lancar dan gak pernah ada masalah. Cuma ketika udah tinggal sedikit pasti lebih agak susah keluarin pakai pump karena teksturnya yang super thick, tapi kalau langsung buang padahal masih ada sisanya kan sayang yaaa, haha (saya tim #pakaisampaihabis).

https://www.widyasty.com/search/label/advertorial


Scarlett Body Cream Happy

Body cream ini tekstur dan botolnya mirip sama body lotion, meskipun fungsinya pasti beda yaa. Hati-hati bisa tertukar pas mau pakai. Jika digunakan bersamaan dengan body serum setiap hari, efeknya pasti akan lebih memuaskan. Claim-nya 4x lebih melembapkan, dengan bantuan kandungan Hyaluronic Acid, 5 Phyto Oil, Shea Butter, dan Aloe Vera Extract di dalamnya. Mungkin ini juga yang bikin aroma dan kelembapannya awet banget di tubuh karena kandungannya saling melengkapi dan melindungi kulit. So far karena baru seminggu pakai jadi belum melihat adanya kekurangan dari produk ini selain SAYA BUCIN BANGET SAMA WANGINYA SUMPAH! 😩

https://widyasty.com

CARA PENGGUNAAN & HASIL SCARLETT: HAPPY!

Ada dua tahap penggunaan bodycare Happy, yaitu; kombinasi body serum dan body lotion di siang hari, dan kombinasi body serum dan body cream di malam hari. Besoknya dijamin kulit lembap banget deh, apalagi AC nyala terus nih semalaman sampai pagi. Biasanya kulit akan lebih cepat kering di dalam ruangan ber-AC.

Dan hasilnya? So far untuk klaim mencerahkan sih belum kelihatan ya karena baru seminggu pemakaian, tapi efek paling cepat yang saya rasakan adalah kelembapan yang lebih tahan lama dibanding waktu saya cuma pakai body lotion-nya aja. Warna belang di pergelangan tangan saya juga masih kelihatan, tapi udah mulai merata lagi sedikit.

https://www.widyasty.com/search/label/advertorial

Perpaduan antara orange mandarin, jasmine, musk, amber, dan vanilla, menghasilkan aroma yang segar, sweet, dan juga soft banget. Kalau dipakai siang hari, bikin mood jadi membaik. Kalau dipakai malam hari, bikin calming dan ready to rest well.

Suami saya termasuk orang yang gak terlalu suka wewangian, tiba-tiba nyeletuk "ini wanginya enak banget!" pas saya lagi pakai lotion-nya. Yaa, meskipun dia tetap belum mau sih saya ajak pakai juga hahaha.

Jujur kayaknya saya akan repurchase deh. Ini favorit saya dari seluruh varian yang pernah saya coba; Pomegrante, Charming, Jolly, Freshy, Romansa. Sebenarnya masih banyak ya varian lain yang belum saya coba. Jadi masih setengah perjalanan eksplorasi nih semua varian Scarlett, habis banyak banget sih pilihan variannya. Mana warnanya juga gemes-gemes semuaaa.

Kamu sendiri suka varian Scarlett yang mana?

CARA MEMBELI SCARLETT HAPPY BODYCARE

Scarlett bodycare varian Happy udah tersedia di platform marketplace official-nya Scarlett dengan harga Rp75,000/produk. Semua produk sama rata ya harganya. Murah banget kaaan? Kalau beli lima produk ini harganya jadi cuma Rp300,000 aja, dan biasanya buanyak banget promo tanggal kembar nih. Buruan siap-siap checkout deh mumpung hari ini udah 8.8 nih! Beli Scarlett Bodycare di akun official Scarlett Whitening ya, supaya trusted dan bisa nikmatin promonya. Tinggal klik aja link-nya 😊

Oiya, semua produk Scarlett Whitening aman banget dipakai buat ibu hamil dan ibu menyusui, sudah terdaftar BPOM, dan menggunakan bahan-bahan yang aman. Kamu juga bisa mengecek keaslian produk Scarlett, supaya lebih secure aja sebelum menggunakan produknya setiap hari.

Jangan lupa share artikel ini dan ajak teman-teman lainnya untuk cobain dan checkout bareng yuk!
Beberapa hari yang lalu, yang kebetulan bertepatan dengan hari Anak Nasional, Biandul akhirnya dapat vaksin influenza, yang udah lama banget kita tunda-tunda hehehe, maaf ya, Ndul. Setelah abis-abisan dikeroyok pandemi, Biandul juga sering banget gampang ketularan flu entah dari teman mainnya atau dari orang rumah yang kebetulan lagi flu. Jadi, bagi saya vaksin influenza memang penting dan urgent banget, dan harus kita segerakan supaya gak ditunda-tunda lebih lama lagi. Ini vaksin dosis pertamanya. Setelah ini, berharap banget Biandul bisa lebih kuat dan gak mudah tertular flu dari orang sekitar. Kalaupun kena, semoga sembuhnya lebih cepat dari biasanya.

https://widyasty.com

Vaksinasi influenza adalah vaksin tambahan dan berbayar, bukan vaksin dasar dan gratis yang tersedia di faskes atau bidan terdekat. Jadi, memang kita perlu banget sediain anggaran vaksin demi meningkatkan imunitas anak. Gak cuma anak-anak, orang dewasa juga gak luput dari kebutuhan vaksinasi, lho. Cuma kan, 2-3 tahun belakangan ini, kita memang sedang difokuskan pada vaksinasi Covid-19, yang angkanya masih naik turun di Indonesia. Oiya, selain vaksin influenza, saya berharap suatu hari juga bisa ambil vaksin typhoid untuk Biandul, karena penyakit ini juga rentan dan banyak menyerang orang sekitar, jadi bagi saya penting juga. Nyicil dan nabung satu per satu dulu ya, Bun. Soalnya harga vaksin ini gak murah hehehe.

Baca juga: Cerita tentang Kasus Covid-19 yang Terjadi di Keluarga

PENTINGNYA VAKSINASI UNTUK ANAK

Sejak anak pertama kali lahir, mereka memiliki hak untuk mendapatkan vaksinasi dasar lengkap, apalagi fasilitas ini disediakan gratis dari pemerintah. Tujuan utamanya untuk membentuk imunitas dan antibodi seseorang, untuk mencegah tertularnya penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri penyebab infeksi. Nah, tapi, vaksin ini gak sekadar diberikan yang dasar saja, tetapi juga ada banyak vaksin tambahan yang penting untuk diberikan, tentunya jika kita punya anggarannya. Makanya penting banget nih buat ngumpulin anggaran khusus vaksinasi anak.

Vaksin dasar untuk anak yang dapat kita akses secara gratis berupa: HCG, DPT, Polio, Campak, dan lain-lain. Jadwal pemberiannya bisa dilihat dari tabel berikut di bawah ini:

https://www.idai.or.id/
Nah, sedangkan vaksin tambahan yang berbayar, masih ada banyak sekali, misalnya: MMR, influenza, typhoid, hepatitis, meningitis, pneumonia, dan masih banyak lainnya. Karena banyak dan mahal, jadi kita gak wajib memberikan semua vaksin, apalagi butuh booster juga yang biasanya diulang setiap beberapa bulan sekali atau setahun sekali. Kalau anggaran kita kebetulan aman banget sih enak ya, Bun, hihi. Tapi, kalau terbatas, yasudah, ambil yang sekiranya paling penting dan sangat dibutuhkan aja. Misalnya, kayak saya, yang tinggal di lingkungan rawan penyakit flu, Biandul butuh banget vaksinasi influenza.

TENTANG VAKSIN INFLUENZA

Sebelum akhirnya saya memutuskan untuk memberikan vaksin influenza untuk Biandul, sudah pasti banget hal pertama yang harus saya lakukan adalah cari tahu informasi tentang vaksin sebanyak-banyaknya. Akhirnya, saya tahu kalau vaksin influenza ternyata terdiri dari dua jenis. Dari bahasanya aja, saya gak paham artinya hahaha. Tapi, akhirnya saya baca-baca informasinya dan konsul ke dokter tentang pemberian vaksin influenza ini.

Vaksin influenza terdiri dari: vaksin influenza trivalen dan kuadrivalen.
Vaksin influenza trivalen terdiri dari 3 jenis virus influenza yang tidak aktif, yaitu 2 virus influenza tipe A dan 1 virus influenza tipe B. Sedangkan vaksin influenza kuadrivalen terdiri dari 2  virus influenza tipe A dan 2 virus influenza tipe B, lebih lengkap daripada trivalen, sehingga harganya pun lebih mahal. Nah, saya ambil yang trivalen karena memang anggarannya baru cukup untuk ambil ini hehe.

Berhubung Biandul masih berusia 4,5 tahun, jadi dia belum dapat diberikan vaksin Covid-19, sehingga vaksin influenza inilah yang jadi ikhtiar kita untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Pemberian vaksin influenza ini juga dibarengi dengan jadwal saya dan suami mendapatkan booster Covid-19 dosis ke-3, dijeda beberapa hari aja supaya gak barengan sakit karena efeknya.

EFEK SAMPING VAKSIN INFLUENZA

Menurut informasi dan hasil konsultasi dengan dokter sebelum memberikan vaksin ini, terdapat beberapa efek samping ringan yang mungkin akan dirasakan oleh pasien vaksinasi, misalnya:
  • Sakit, bengkak dan kemerahan di area yang disuntik
  • Demam, sakit kepala
  • Mual
  • Nyeri otot dan kelelahan
Efek samping lainnya yang mungkin bisa dirasakan adalah risiko alergi, karena vaksin influenza mengandung telur, sehingga pasien vaksinasi harus konsultasi lebih dulu dengan dokter agar risiko tersebut dapat diantisipasi. Efeknya bisa meliputi mata dan bibir bengkak, kemerahan di tubuh, sesak napas, dan juga pingsan. Untungnya, dari semua efek samping ini, gak ada yang dirasakan sama Biandul setelah vaksinasi. Bahkan, sorenya dia masih bisa main sepeda bareng teman-temannya. Malamnya, saat mau tidur, dia hanya bilang di tangannya agak pegal, jadi saya pijat pelan-pelan sampai dia pulas, lalu gak ada keluhan lain, saya yang bawel tiap sejam sekali selalu nanya apa yang dirasa? Ternyata dia baik-baik aja, alhamdulillah.

DI MANA BISA MENDAPATKAN VAKSIN INFLUENZA?

Beruntungnya di jaman serba mudah ini, kita semua bisa mendapatkan vaksin influenza di fakses dan rumah sakit terdekat, atau bisa juga melalui layanan klinik imunisasi Imuni. Nah, di klinik Imuni, kita bisa melakukan vaksinasi di rumah karena dokternya sendiri yang akan datang ke rumah kita. Praktis, nyaman, dan aman, apalagi masih musim pandemi gini, agak riskan kalau harus ke rumah sakit. Pendaftaran dan konsultasi semua dilakukan secara online, jadi kita tinggal daftar dan menunggu aja di rumah.

Saya tahu tentang layanan vaksinasi on-site Imuni ini dari Instagram, dan udah lama banget follow akunnya untuk dapat informasi jika sewaktu-waktu mau vaksin. Makanya saya langsung daftar dan mengisi form yang telah disediakan. Daftar jenis vaksinasi dan price list juga dicantumkan di website Imuni dan Instagram @imuni.id, terlampir juga di bawah ini yaa. Vaksinasi yang saya ambil kemarin adalah vaksin influenza trivalen untuk usia 3 tahun ke atas.

https://imuni.id


SYARAT SEBELUM MELAKUKAN VAKSINASI DI KLINIK IMUNI

Syarat paling pertama untuk dapat melakukan vaksinasi adalah pasien tidak sedang dalam kondisi sakit, tidak ada alergi terhadap kandungan dalam vaksin, seperti misalnya telur dalam vaksin influenza. Kebetulan Biandul baru banget sembuh dari flu, makanya setelah sehat langsung kita jadwalkan untuk imunisasi.

Setelah memastikan bahwa kondisi pasien vaksinasi baik, kita harus mengisi form pendaftaran terlebih dahulu dan memilih tanggal vaksinasi yang diinginkan. Gak lama setelah itu, kita akan mendapat chat via WhatsApp dari dokter kunsultan khusus vaksinasi, untuk melakukan screening tentang kondisi pasien dan keluarga pasien yang ada di rumah. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan, dan sebaiknya kita jujur dalam mengisinya, demi keamanan kesehatan pasien vaksinasi. Setelah itu, kita tinggal menunggu kedatangan dokter vaksinasi di jadwal yang sudah ditentukan. Gampang banget kan?

PENGALAMAN VAKSINASI DI KLINIK IMUNI

Super memuaskan! Dokter vaksinasi yang datang ke rumah saya ramaaahhh banget. Tutur katanya lembut dan halus, sangat hati-hati saat menangani Biandul, apalagi dia bukan bayi lagi jadi komunikasinya lebih rumit karena harus meminimalisir trauma terhadap dokter dan jarum suntik. Next akan saya share juga cara membujuk anak 4,5 tahun supaya mau vaksinasi dan gak takut jarum suntik. Surprisingly, setelah selesai vaksin, Biandul bilang, "Mama, Bian happy banget abis disuntik!" lhaaa dia demen hahaha.



Kenapa Biandul happy?
Poin pertama adalah karena dr. Regina, dokter vaksinasi yang datang, ramah banget. Kedua, Biandul selalu diajak ngobrol dan ditanya-tanya, supaya gak tegang. Bahkan dikasih liat juga cairan vaksinnya, proses memasukkan ke suntikan, dan saat disuntik gak disuruh tutup mata atau disembunyikan. Semua secara terang-terangan kita kasih lihat prosesnya supaya dia paham gak cuma sekadar disuruh suntik aja. Oiya, sebelum disuntik, Biandul juga ditimbang BB-nya, diukur TB dan lingkar kepalanya, dan dicatat di buku vaksinasi khusus dari Imuni. Data vaksin ini juga ditulis di buku pink yang udah kita punya dari bidan sejak awal kehamilan.

Setelah semua proses selesai, Biandul dikasih stiker, disuruh pilih mau yang mana. Matanya langsung menuju ke stiker Spiderman kesukaannya haha. Terakhir, Biandul diminta foto oleh dr. Regina, mungkin sebagai arsip di kliniknya karena Biandul telah terdaftar sebagai pasien vaksinasi di klinik Imuni. Tapi, foto ini sepenglihatan saya juga akan di-upload di Instagram, yang tentunya harus mendapat izin dari orangtua pasien dulu. Jadi, kalau memang keberatan karena masalah privasi, boleh banget kok untuk minta gak di-upload. dr. Regina pun sempat minta izin ke saya setelah selesai vaksinasi.

Gak lupa juga dr. Regina memberikan satu buah vitamin A untuk Biandul, yang biasanya memang kita dapatkan setiap bulan Februari dan Agustus. Tapi, karena sekarang udah akhir Juli juga, jadi yaudah sekalian aja dikasih sekarang gapapa, katanya.

https://widyasty.com
Happy face after injection ☺️
Seluruh proses vaksinasi dari awal kedatangan dokter sangat mengutamakan prokes, karena dr. Regina sama sekali gak buka masker selama vaksinasi, memakai sarung tangan, dan selalu bawa cairan disinfektan untuk disemprot ke tas dan alat yang digunakan. Super bersih dan steril walaupun vaksinasi gak dilakukan di ruangan klinik atau rumah sakit. Jadi, saran saya juga lebih baik sebelum waktu vaksinasi, kita setidaknya sudah menyapu dan mengepel ruangan yang digunakan supaya alat suntik dan cairan vaksin minim terkena debu.

dr. Regina juga menunggu di rumah selama 30 menit untuk melihat efek samping yang mungkin timbul pada Biandul. Jika terdapat beberapa efek samping atau risiko alergi yang ditimbulkan dan terlihat urgent, dr. Regina akan menyuntikkan obat untuk meredakan reaksi tersebut. Tetapi, jika hanya demam atau nyeri di lengan saja. semua masih dalam kondisi yang aman dan wajar.

Hari ini, H+2 pasca vaksinasi, dokter konsultan kembali bertanya kepada saya melalui chat WhatsApp tentang kondisi Biandul yang mungkin butuh penanganan tambahan. Karena ternyata Biandul baik-baik aja, maka tidak ada penanganan apapun yang perlu dilakukan. Gak lupa juga kita diingatkan untuk melakukan booster influenza sebulan setelah dosis pertama, lalu dilanjut pengulangan vaksinasi sebanyak sekali tiap tahunnya.

Semua pengalaman yang ternyata menyenangkan ini bikin saya mau melakukan vaksinasi melalui klinik Imuni lagi. Apalagi klinik Imuni telah tersedia di 31 kota/kabupaten dan 267 kecamatan di seluruh Jawa dan Bali. Untuk melihat daftar kotanya, bisa langsung kunjungi website Imuni yaa. Untuk daftar, bisa klik link ini: daftar Imuni.

Buat yang berencana memberikan vaksin tambahan untuk anak, kayaknya pilihan tepat banget deh buat vaksin di Imuni, karena less drama dan gak bikin anak trauma karena takut jarum suntik. Tentunya hal ini juga harus didukung dari kesiapan dan kesanggupan orangtua dalam membujuk anak supaya mau disuntik demi kesehatan tubuhnya. Jangan lupa infokan juga ke orang rumah lainnya supaya bisa bekerjasama selama proses berlangsung.

Nah, siapa yang abis ini langsung tertarik mau vaksinasi di klinik Imuni? Atau malah udah pernah beberapa kali? Share juga yuk di komentar 😊
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya yaa!




Source & references:
  • https://imuni.id/tentang-imuni/
  • https://www.instagram.com/imuni.id/
  • https://www.alodokter.com/vaksin-influenza-kenali-manfaat-hingga-efek-sampingnya
  • https://www.alodokter.com/manfaat-vaksin-penting-untuk-mencegah-penularan-penyakit
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes