Roald Dahl's Matilda the Musical: Si Jenius Kecil yang Mampu Mengubah Dunia

"This isn't school. It's a prison!"

Berapa banyak ya kira-kira anak yang berpikiran seperti ini? Kenapa sekolah, yang seharusnya menjadi tempat sumber pendidikan, malah menjadi tempat yang kejam dan penuh penghukuman?

Nah, bahas-bahas tentang sekolah, saya pengin banget nih share rekomendasi film musikal terbaru yang baru aja selesai saya tonton di Netflix, berjudul Roald Dahl's Matilda the Musical. Kamu bisa ajak anak nonton bareng juga, sambil mengisi waktu liburan Natal dan tahun baru, buat yang lagi gak ke mana-mana nih, karena filmnya mengandung banyak sekali pesan moral tentang sifat buruk yang harus dihindari.

https://widyasty.com


SINOPSIS ROALD DAHL'S MATILDA THE MUSICAL

Matilda, adalah seorang anak jenius, yang sayangnya kehadirannya tidak pernah diharapkan oleh orangtuanya. Mereka bahkan sampai lupa mendaftarkan sekolah. Tetapi, Matilda tumbuh sebagai anak cerdas karena satu-satunya hal yang senang Ia lakukan di luar rumah adalah membaca. Tempat favoritnya adalah perpustakaan berjalan milik Mrs. Phelps. Matilda hampir selalu tenggelam di dalam khayalan dan cerita yang diciptakan oleh kepalanya. Dan, Mrs. Phelps adalah teman bercerita yang selalu menemani Matilda setiap hari.

Suatu hari, Matilda akhirnya didaftarkan di sekolah yang bernama Crunchem Hall. Sayangnya, di sana ada kepala sekolah yang dikenal kejam, jahat, dan sangat membenci anak-anak, Agatha Trunchbull. Semua murid yang bersekolah di sini tampak takut dan sangat patuh, karena tidak sanggup jika harus dihukum di dalam sebuah ruangan sempit dan menakutkan, yang disebuh Chokey. Trunchbull tidak ragu menghukum, membentak, bahkan melempar muridnya yang tidak patuh. Ia sangat benci ketika ada yang berani mengatakan TIDAK padanya. Semua harus tunduk, takut, dan patuh padanya, karena Ia tidak pernah mau dikalahkan oleh anak-anak kecil yang dianggap lemah dan tak berdaya.

Untungnya, ada satu orang guru yang sangat baik dan mencintai anak-anak, Miss Honey. Ia selalu bisa menghidupkan kelas dengan cara mengajarnya yang sangat menyenangkan. Ia mampu menenangkan murid yang takut, membela yang tidak bersalah, meskipun tetap tidak bisa melawan Trunchbull. Miss Honey sangat tertarik ketika tahu bahwa Matilda memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seumurnya. Bahkan, secara perlahan Matilda menyadari bahwa Ia memiliki kemampuan telekinetis, yang mampu menggerakkan benda hanya dengan kemampuan pikirannya.

Singkat cerita, semenjak Matilda masuk ke sekolah itu, Ia menjadi tokoh revolusi bagi semua murid karena berani melawan Trunchbull. Baginya, kita akan terus dianggap lemah jika tidak berani melawan pem-bully. Ia mampu membela semua temannya yang tidak bersalah dan dihukum oleh Trunchbull secara tidak adil. Bahkan, dengan kemampuan telekinesisnya, Ia menghancurkan Chokey milik Trunchbull, bahkan menjahilinya sampai Ia ketakutan dan bahkan pergi dari sekolah itu.


Sekolah adalah penjara, benar adanya jika yang terjadi di dalamnya hanyalah relasi kuasa, yang menyebabkan murid merasa menjadi pihak yang lemah dan harus tunduk pada peraturan yang dibuat oleh pendidik di sekolah tersebut. Nyatanya, hal ini pun masih banyak terjadi di kehidupan nyata, sehingga banyak juga anak-anak yang tidak memiliki ketertarikan oleh kegiatan sekolah. Selain itu, bisa saja pem-bully-nya justru teman sesama murid, yang merasa dirinya paling kuat sehingga harus selalu memuaskan diri dengan menyiksa temannya yang dianggap lemah.

PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH

Yang paling saya ingat dari kata-kata Mrs. Phelps adalah, "the best way to deal with bullies, is tell someone. Straight away. They thrive on silence." dan saya sangat setuju sekali. Pem-bully akan selalu merasa menang jika melihat lawannya takut dan diam. Matilda lebih memilih untuk melawan karena Ia tidak mau terus selalu berada di posisi yang lemah.

Matilda tidak pernah ragu akan sikapnya. Bahkan, saat buku-bukunya disobek oleh Ayahnya, Ia melawannya dengan sedikit aksi jahil yang membuat Ayahnya kapok. Menurut saya, anak wajib dibekali dengan sikap tegas seperti itu, agar bisa bertahan membela diri jika ada yang merundung di lingkungannya di luar rumah. Dengan begitu, anak tidak akan merasa bahwa dirinya lemah dan selalu kalah.

PESAN DAN KESAN UNTUK PENONTON

THE CHILD IS A MIRACLE
Bagi semua orangtua, anak mungkin anugerah dan keajaiban yang hadir di hidup mereka. Tapi, beda dengan orangtua Matilda yang tidak menginginkan anak. Ayahnya bahkan hanya mau anak laki-laki, dan selalu menganggap anaknya laki-laki, meskipun kenyataannya Matilda adalah perempuan. Maka, ini bisa menjadi sebuah catatan untuk kita semua, bahwa kita harus menyiapkan diri sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Mereka harus mendapatkan haknya sebagai anak dan manusia, menjamin hidupnya, dan memastikan bahwa mereka tumbuh di keluarga yang baik.

Saya pernah menonton film yang menggambarkan betapa anak adalah keajaiban yang perlu disyukuri oleh orangtuanya. Baca di sini: Miracles from Heaven

ADEGAN YANG KASAR
Selama menonton, ada baiknya anak selalu sambil diajak berbicara, karena ada banyak dialog kasar dalam film. Selain itu, ada juga adegan yang lumayan bikin merinding, misalnya saat Trunchbull menarik rambut murid, memutarnya berkali-kali, sebelum akhirnya anak tersebut dilempar jauh ke luar sekolah, hanya karena Ia tidak suka rambut muridnya dikuncir dua. Sumpah, adegan ini bikin saya mau nangis karena ngilu banget. Meskipun di film ini anaknya baik-baik saja setelah terlempar, tapi ini kan film fantasi yaaa. Di kehidupan nyata tidak mungkin baik-baik sajaaaa.

Adegan kasar ini sebaiknya jangan sampai dinormalisasikan atau malah ditiru oleh anak setelah menonton filmnya.

BAHASA YANG BURUK
Orangtua Matilda juga sering memanggilnya dengan sebutan buruk, seperti idiot, nasty little creep, troublemaking goblin, little gargoyle, dan masih banyak lagi, yang kalau diterjemahkan artinya sungguh sangat keji. Trunchbull juga menyebut semua muridnya sebagai maggots, yang artinya belatung. Bahasa-bahasa ini memang sangat kasar dan buruk, sehingga riskan sekali untuk didengar oleh anak-anak, jika tanpa dibarengi oleh advise dari orangtua. Makanya, film ini direkomendasikan untuk anak yang berumur 7 tahun ke atas, dan wajib didampingi oleh orangtua.
https://widyasty.com
Si jahat Agatha Trunchbull, yang diperankan oleh Emma Thompson

SOUNDTRACK-NYA EARGASM BANGET
Nah, kalau dari soundtrack, banyak lagu yang iramanya asik dan menghibur. Meskipun liriknya banyak dan cepat sehingga sulit dihafalkan anak, tapi nadanya enak banget kok buat didengerin bareng. Apalagi playlist-nya juga udah ada di aplikasi streaming. Namanya film musikal, sudah pasti akan ada banyak lagu di sela-sela scene film, pastikan anak gak keburu bosan nontonnya. Tapi, beda anak pasti beda respon ya, karena ada anak yang suka lagu-lagu, ada juga yang gak suka.

Lagu yang saya suka banget itu yang judulnya When I Grow Up, karena liriknya bagus banget dan bikin anak semangat untuk punya mimpi, kira-kira mereka punya harapan apa ya saat mereka besar nanti? Ada juga yang judulnya Revoluting Children, dinyanyikan ketika semua murid berpesta merayakan hari besar mereka karena sudah berevolusi dan berani melawan Trunchbull di sekolah. Semua berkat Matilda yang hebat! Ditutup dengan lagu Still Holding My Hand, ketika akhirnya Matilda memutuskan untuk tinggal bersama Miss Honey yang sangat menyayanginya, dan tidak ikut dengan orangtuanya yang ingin pindah ke Spanyol. Wah, romantis banget sih.
https://widyasty.com
Matilda & Miss Honey, saat menyanyikan lagu Still Holding My Hand

Overall, karena saya suka banget sama semua sinematografi, plot, konsep cerita, dan scoring-nya, saya bisa banget kasih bintang lima ★ ★ ★ ★ ★ untuk film ini. Segitu puasnya nonton, apalagi kalau kamu suka sama film fantasi semacam ini dan suka drama musikal. Pasti bisa menikmati banget deh film ini dari awal sampai akhir. Film fantasi lain yang pernah saya tonton lumayan banyak, misalnya; Charlie & the Chocolate Factory, Miss Peregrine's Home for Peculiar Children, Edward Scissorhand, Alice in Wonderland, dan masih banyak lagi yang mungkin lupa saya sebutkan. Semuanya bagus dan recommended buat ditonton.

Baca rekomendasi film favorit saya yang lainnya untuk teman tahun baruan yuk: List Drama Lucu untuk Ditonton di Rumah

Kamu sendiri kalau mau nonton film ini, kira-kira sebaiknya akan ajak anak nonton bareng juga gak? Jangan lupa mampir ke komentar saya dan share opini kamu juga ya! 😊

Share:

0 comments

Thank you for meeting me here! Hope you will be back soon and let us connect each other 😉