Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
❗️❗️Warning: Tulisan ini mengandung spoiler, silakan lanjutkan jika tidak keberatan❗️❗️

Kemarin, saya dapat tiket me time dari suami. Jatah libur jadi Mama, yang jarang banget bisa dipakai karena ya memang kesempatannya gak banyak hehehe. Suami mengajak Biandul jalan-jalan, sementara saya bisa pergi menghabiskan waktu sendirian. Yap, karena ada satu film yang kepenginnn banget saya tonton, tapi kan gak bisa ajak anak ya karena memang bukan film anak-anak, jadi harus cari cara supaya anak juga gak ngambek karena ditinggal Mamanya pergi. Biandul ini lengket banget sama saya, ke mana-mana pasti ikut. Kecuali kali ini, karena saya mau nonton film Doctor Strange in the Multiverse of Madness, yang sudah mulai tayang di bioskop sejak tanggal 5 Mei kemarin.

Berawal dari kemunculan Wanda Maximoff di serial Avengers, lalu berlanjut dibuatkan serialnya sendiri dengan judul WandaVision di Disney+, saya makin tertarik dengan superhero yang satu ini. Apalagi dia diperkenalkan sebagai Scarlet Witch di WandaVision. Setelah mendengar selentingan bahwa Wanda ini akan jadi villain di film Doctor Strange II, saya jadi penasaran dan gak sabar menanti filmnya. Akhirnya, film ini masuk juga ke bioskop Indonesia.

https://widyasty.com

Saya menonton sendiri (yap, akhirnya bisa mengulang momen ini setelah sekian lama gak merasakan lagi nikmatnya jalan sendirian) sementara Biandul dan ayahnya pergi jalan-jalan ke tempat lain. Setelah selesai menonton, sampai malam kepikiran terus tentang alur cerita film ini yang sangat menarik untuk dikulik, termasuk poin paling penting yang diangkat sebagai premis. Meskipun ini film action, superhero, dan ada sedikit bumbu horornya, tapi ternyata poin utamanya adalah tentang parenting dan pengendalian diri.

Seperti biasa, film apapun yang saya tonton dan ada unsur parenting-nya, buat saya menarik banget untuk dibahas dan digali. Jadi, pasti akan saya tulis di sini hehe.

Baca juga: Pelajaran Berharga tentang Keluarga dari Serial Korea Hometown Cha Cha Cha

SINOPSIS FILM DOCTOR STRANGE IN THE MULTIVERSE OF MADNESS

Diawali dengan kisah Doctor Strange saat menyelamatkan seorang gadis yang bernama America Chavez, yang sedang dikejar oleh makhluk kiriman iblis untuk diculik, setelah diusut ternyata anak tersebut memiliki kekuatan berpindah semesta, yang dibutuhkan oleh Scarlet Witch agar bisa bertemu dengan anaknya di semesta lain. Scarlet Witch, yang telah memegang Kitab Darkhold, memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga Ia merasa bisa mengontrol seluruh semesta, demi bisa hidup bersama anaknya, Billy dan Tommy. Sementara itu, Ia harus memiliki kekuatan berpindah dimensi semesta, agar bisa menemukan Billy dan Tommy di suatu semesta, maka dari itu Wanda mengejar America Chavez untuk mengambil kekuatannya. Jika Scarlet Witch berhasil, maka itu merupakan sebuah pelanggaran, dan akan membahayakan keadaan di multiverse. Setelah menyelamatkan America Chavez, Doctor Strange melawan dan mencegah hal itu terjadi. Tapi, itu justru membuat Scarlet Witch marah.

https://widyasty.com

Di suatu semesta, Wanda yang tidak memiliki kekuatan apapun, hidup bahagia dengan kedua anak kembarnya, Billy dan Tommy. Tapi, setelah Scarlet Witch berhasil membuka gerbang Darkhold, Ia mampu merasuki tubuh Wanda untuk melawan semua orang yang berusaha melindungi Chavez. Pertarungan ini sengit banget, karena kekuatan Scarlet Witch benar-benar gak bisa diadu oleh siapapun, bahkan telah banyak memakan korban. Nah, di sini yang bikin horor karena banyaknya scene pembunuhan, ditambah scoring yang mencekam. Tapi, Doctor Strange gak gampang menyerah buat menghentikan Scarlet Witch.

Inilah juga yang menjadi alasan bahwa film ini sebaiknya gak ditonton oleh anak-anak. Elizabeth Olsen sendiri, selaku pemeran Wanda Maximoff/Scarlet Witch, dalam sebuah wawancara berkata bahwa Scarlet Witch bukanlah panutan untuk anak-anak karena telah melakukan banyak kesalahan.

Nah, dari cerita itu, kita sama-sama paham, bahwa Wanda telah dibutakan oleh egonya sendiri demi bisa mencari anaknya di suatu semesta, dan telah terkena efek dari Darkhold yang penuh dengan sihir ilmu hitam, sehingga kekuatannya gak bisa terkalahkan. Bagaimana hubungannya dengan topik parenting?


WANDA MAXIMOFF SEBELUM MENJADI SCARLET WITCH DI SERIAL WANDAVISION

Kita sama-sama tahu, jika sudah menonton serial WandaVision, bahwa Wanda pernah menciptakan kehidupan semunya yang ideal bersama Vision, dan memiliki anak kembar yang dinamakan Billy dan Tommy di Westview, karena kesedihannya yang mendalam sejak Vision musnah saat melawan Thanos. Ia memiliki anak dengan menggunakan kekuatan sihir, bukan secara alami dan nyata. Kehamilan dan kelahirannya pun hanya terjadi kurang dari 24 jam. Dalam serial WandaVision, Billy dan Tommy juga digambarkan memiliki sebuah kekuatan super.

Setelah Vision sadar bahwa kehidupan yang dimilikinya di Westview itu banyak janggalnya, akhirnya terungkap juga bahwa semua kehidupan itu hanyalah realitas buatan Wanda, yang ditutup/dilindungi dengan sebuah hex dari sihir Wanda, sehingga gak ada orang dari luar yang dapat mengganggu kehidupan di dalamnya.  Meskipun itu semua hanya semu, tapi ternyata Wanda masih sangat terikat dengan kasih sayangnya kepada kedua anaknya itu. Saat sedang mempelajari kitab Darkhold yang Ia ambil setelah mengalahkan Agata Harkness, Ia mendengar suara anak-anaknya memanggil, maka Wanda sangat yakin bahwa anak-anaknya masih hidup di suatu semesta yang belum Ia tahu keberadaannya. Inilah latar belakang yang membuatnya sangat terobsesi mencari tahu di multiverse mana anak-anaknya berada.

https://widyasty

NILAI PARENTING YANG ADA DALAM KISAH SCARLET WITCH DI FILM DOCTOR STRANGE IN THE MULTIVERSE OF MADNESS

Di akhir film, saya sempat menangis karena sedih banget melihat Wanda tersiksa oleh traumanya sendiri; kehilangan semua orang yang disayang, mulai dari orangtuanya, saudara kembarnya, pasangannya, dan kali ini anak-anaknya. Tujuannya selama ini sebenarnya hanya satu: bisa bertemu dan bersama anak-anaknya lagi, meskipun Ia harus mengorbankan orang lain dan melakukan kesalahan besar demi mencapai tujuannya tersebut.

Hal-hal ini yang menjadi perhatian saya sejak awal film dimulai, sampai saya tiba di rumah dan akhirnya memutuskan untuk menuliskannya di sini sekarang. Berikut adalah kesalahan pemikiran yang banyak dilakukan oleh orangtua:

Kita sangat mungkin rela melakukan apa saja demi anak.

Bahkan meskipun dilakukan dengan akal yang gak sehat. Yang penting anak aman, sehat, bahagia, tapi kita lupa dan gak memikirkan apakah kita juga baik-baik saja? Apakah yang dilakukan ini benar? Nah, Wanda jelas gak pakai akal sehat karena rela memusnahkan siapa saja yang berusaha mencegahnya, padahal jelas-jelas apa yang dilakukannya itu melanggar.

Kita pasti jelas ingin melakukan apapun demi anak, tapi hal yang gak boleh dilupakan adalah bahwa semua keputusan harus kita ambil sebijak mungkin. Pikirkan apa yang akan terjadi pada kita setelahnya, apakah ke depannya anak-anak gak akan kena dampaknya? Apakah benar ini yang dibutuhkan anak, atau hanya kita yang merasa wajib merelakan segalanya?

Sebagai orangtua, kita selalu merasa bisa mengontrol semua hal yang terbaik untuk anak.

Memilihkan masa depannya, menentukan hidupnya, bahkan mengatur semua hal yang kita anggap baik, meskipun belum tentu anak juga merasakan hal yang sama. Begitu pula dengan Wanda yang telah memiliki kekuatan tak terkalahkan setelah mempelajari mantra di kitab Darkhold, merasa mampu mengontrol seluruh semesta demi bisa memastikan bahwa anaknya akan baik-baik saja di suatu semesta, dan keberadaannya selalu bisa dipastikan. Wanda lupa dan gak sadar, apakah itu juga yang anaknya butuhkan? Kehadiran Wanda sebagai Mamanya, atau sebagai Scarlet Witch dengan ilmu hitam?

Menjadi orangtua memang sering melakukan kesalahan.

Iya, benar. Tetapi, pelajarannya pun seumur hidup. Belajar menjadi orangtua itu bukan pengalaman yang sebentar, lalu bisa langsung menjadi orangtua terbaik. Nooo! Kesalahan terbesar dan yang paling sering dilakukan ketika kita menjadi orangtua adalah memenangkan ego, dan mengalahkan diri sendiri. Kadang, tanpa sadar kita kalah dari ego kita sendiri, dan justru malah mengorbankan orang lain.

Salah satu kuncinya adalah: penerimaan atau acceptance. Menerima bahwa diri kita memang jauh dari sempurna, menerima bahwa gak semua hal bisa ideal dan sesuai dengan kemauan kita, sehingga kita lebih bijak lagi untuk mengontrol diri dan memaksakan kehendak.

Wanda, sama seperti kita, orangtua, pada umumnya. Hanya mau memastikan bahwa keberadaan anak kita baik-baik saja, merasa aman kalau bisa berada di sekitar anak, dan gak akan mau kehilangan orang yang disayang lagi. Tapi, Wanda dibutakan oleh egonya sendiri. Memaksakan kehendaknya untuk bisa bersama Billy dan Tommy, tapi gak mikirin hal lain lagi, seperti orang-orang yang udah jadi korban dia, realitas semesta yang dibuat berantakan, bahkan gak mikirin gimana nasib dan perasaan Wanda sebagai Mama yang ada di semestanya Billy dan Tommy?


KESIMPULAN CERITA

Pada akhirnya, yang bisa menyadarkannya adalah Wanda sendiri. Ketika Ia sudah bisa membuka diri, menerima, dan mendengarkan dirinya sendiri, Ia sadar bahwa yang Ia lakukan hanyalah kehendak dan keegoisannya. Bahkan, ketika Ia bisa bertemu dengan Billy dan Tommy, mereka justru malah takut dan gak mau menerima keadaannya. Bagi mereka, ibunya adalah Wanda Maximoff, bukan Scarlet Witch. Yang mana, mereka itu sebenarnya adalah orang yang sama, meskipun berada di multiverse yang berbeda.

Di akhir konflik, saya dibuat menangis terharu, ketika Wanda berbicara dengan Scarlet Witch, "know that they'll be loved." yang membuatnya akhirnya sadar, bahwa anak-anaknya aman di sini karena mereka dicintai oleh Wanda, sebagai Mama yang sesungguhnya.


Terakhir, Scarlet Witch merasa harus bertanggung jawab atas kekacauan yang telah dibuat karena membuka gerbang Darkhold dan mempelajari sihir ilmu hitam. Ia, dengan secara sadar, menghancurkan semua kitab Darkhold di seluruh multiverse, sehingga gak ada lagi yang tergoda dengan kitab itu dan mendapat pengaruh gelap. Bahkan, Doctor Strange di multiverse lain pun ada yang telah menggunakan kitab Darkhold dan malah berakhir menghancurkan semestanya.

Kamu udah nonton film ini belum? Menurut kamu gimana? Cerita bareng yuk di sini!
Minggu lalu, saya berkesempatan ikut kulwap karena tertarik dengan temanya mengenai pentingnya mengajarkan anak mengelola keuangan sejak dini, bersama narasumber dari Eastspring Investments. Sebelum saya ikut kulwap ini, saya belum pernah kenal dengan Eastspring Investments, yang berfokus di bidang investasi. Bahkan, saya sendiri aja udah lamaaa banget berhenti berlangganan premi asuransi swasta, karena dulu belum sanggup bayar premi bulanannya, ketika gaji pekerjaan masih kecil dan malah berat di gaya hidup, HAHA. Nyesel aja kalau inget betapa nolnya pengetahuan saya tentang asuransi/investasi, yang saya ingat cuma muterin uang gaji untuk kehidupan sehari-hari dan jajan aja. Akhirnya gak punya tabungan dan investasi. Nah, saya gak mau nanti Biandul punya pengalaman kayak saya, karena gak dikenalkan konsep keuangan yang jelas dan tepat oleh orangtuanya.

Waktu di grup Whatsapp Mommies Daily akhirnya ada kulwap yang membahas tentang money parenting, saya excited banget mau ikutan. Kulwap ini menghadirkan Pak Yovan Santana, selaku Intermediary Business di Eastspring Investments Indonesia sebagai narasumber. Sebelum kulwap dimulai, Pak Yovan memberikan materi yang bisa dibaca dan dipelajari terlebih dahulu oleh member, supaya bisa menyiapkan pertanyaan juga jika ada yang kurang jelas. Nah, dari awal saya lihat materinya, saya langsung tertarik dan berpikir, ini harus saya share di Blog juga nih, supaya makin banyak orangtua yang melek dengan konsep money parenting!

https://widyasty.com

Soooo, let's begin. Kita bahas satu per satu, semoga lengkap dan bisa memberikan informasi bermanfaat ya untuk teman-teman yang sekarang sudah menjadi orangtua. Yang masih tertarik baca, dilanjut sampai akhir yaa.


APA ITU EASTSPRING INVESTMENTS INDONESIA?

Eastspring Investments Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari Prudential PLC, yang bergerak di bidang investasi, untuk memberikan solusi keuangan yang inovatif bagi para nasabah. Pak Yovan menjelaskan, bahwa beberapa tahun terakhir, Eastspring Investments telah berfokus pada kampanye Money Parenting tentang pentingnya edukasi keuangan yang dilakukan oleh para orangtua kepada anak-anaknya sejak dini. Beliau melanjutkan, berdasarkan survey yang dilakukan, 98% orangtua di Indonesia setuju mengajarkan anak tentang cara mengelola keuangan sejak dini itu sangat penting dilakukan.


ARTI MONEY PARENTING

Money parenting adalah sebuah proses edukasi yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya tentang tanggung jawab finansial dan sosial yang terkait dengan uang. Proses ini dilakukan dengan cara mewariskan perilaku dan keyakinan orangtua terhadap anak mereka tentang keuangan, agar memberikan dampak positif pada perilaku finansial anak.

Akan tetapi, pada proses ini, banyak sekali pertanyaan yang ada di pikiran kita sebagai orangtua tentang cara memberikan edukasi keuangan ini kepada anak, mulai dari:

❓Kapan umur yang tepat untuk mengajarkan konsep keuangan?
❓Mengapa anak perlu belajar tentang mengelola keuangan?
❓Bagaimana caranya?
❓Apa tips yang bisa dilakukan?

Nah, kalau kamu penasaran juga dengan jawabannya, lanjut baca lagi, yuk!


TAHAPAN MONEY PARENTING SESUAI USIA ANAK

Berdasarkan survey yang dilakukan dan tertulis dalam materi kulwap ini, 30% dari seluruh orangtua yang disurvei mulai mengajari anak mereka tentang konsep keuangan pada kisaran usia antara 7-10 tahun. Tapi,  Pak Yovan juga menjelaskan, bahwa anak bisa dan sangat baik jika diajarkan sejak dini, dimulai dari kisaran 3 tahun. Hmm, gimana caranya tuh ya? Anak umur 3 tahun kan tahunya cuma minta jajan dan beli mainan aja.

Nah, begini menurut penjelasan Pak Yovan tentang tahapan money parenting sesuai usia anak:

https://widyasty.com

Umur berapa anak kamu sekarang, dan sudah sampai tahap mana paham tentang konsep pengelolaan keuangan?


TUJUAN ANAK BELAJAR MENGELOLA KEUANGAN

Sebelum menerapkan money parenting, kita sebagai orangtua juga harus paham dulu tujuan keuangan yang orangtua harapkan untuk dikuasai oleh anak, yaitu:

✔️ Anak dapat memahami nilai uang
✔️ Anak paham cara menabung dan membuat anggaran keuangan
✔️ Anak dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan
✔️ Anak paham bahwa uang didapat dengan bekerja/diusahakan

Nah, dari 4 tujuan tersebut, barulah kita bisa mulai menentukan bagaimana cara yang tepat untuk mengenalkan dan mengajarkan anak tentang keuangan.

Anak saya tahun ini sudah memasuki usia menuju 5 tahun, tapi baru mulai melek tentang money parenting. Meskipun pada akhirnya saya merasa telat karena gak mengajarkannya sejak dini, tapi setidaknya saya masih bisa mengusahakan yang lain supaya 4 tujuan tersebut dapat tetap dicapai. Belum terlalu jauh juga kan telatnya? Hehe. Tapi, sejauh ini, Biandul sudah mulai mengenal konsep uang dan kegunaannya sehari-hari, yaitu untuk membeli sesuatu. Saya pikir, ini adalah salah satu tujuan yang sudah dicapai juga tanpa disadari. Makanya, saya senang banget dapat materi kulwap yang sangat bermanfaat kali ini.


BAGAIMANA CARA MENJALANI MONEY PARENTING?

Pak Yovan berkali-kali menjelaskan, bahwa untuk mengajarkan anak tentang mengelola keuangan dimulai sejak dini, dengan cara mengenalkan kepada anak bahwa konsep uang adalah sebagai alat pembayaran saat membeli barang. Nah, kalau anak sudah paham tentang itu, maka anak juga akan mencari tahu bagaimana caranya memiliki uang untuk membeli barang. Kita sebagai orangtua bisa memberikan mereka sebuah pekerjaan dan memberikannya uang kalau pekerjaannya telah selesai, untuk ditabung. Jika tabungannya sudah cukup, maka anak dapat memilih mau digunakan untuk membeli apa.

Selain itu, Pak Yovan juga sempat menyebutkan, bahwa jika anak ingin membeli sesuatu/mainan, ada baiknya kita untuk mengajaknya berpikir sebentar. Jadi, gak langsung dibelikan hari itu juga. Tujuannya untuk membuat anak secara sadar paham apakah ia benar-benar mau dan butuh membeli barang tersebut, atau hanya sekadar ingin. Jika dalam beberapa hari anak masih mau membelinya, maka kita bisa mengabulkannya. Nah, poin ini ternyata secara gak sadar sering saya lakukan terhadap Biandul. Ketika dia minta dibelikan mainan, saya gak akan langsung mengizinkan, meskipun dia punya uang di celengannya.

Cara menjalani money parenting bisa disesuaikan dengan value keluarga dan keseharian masing-masing keluarga, karena kondisi keluarga kita juga pasti berbeda-beda. Tapi, ada satu hal yang saya lihat dari materi, yang bisa membantu kita untuk menentukan cara seperti apa yang bisa kita lakukan dalam menerapkan money parenting, yaitu kita harus kenal dulu kita tipe karakter orangtua yang seperti apa?

Menurut materi yang diberikan Pak Yovan, ada 5 karakter orangtua yang tergambar, salah satunya pasti sangat sesuai dengan diri kita nih. Coba simak dari gambar di bawah ini.

https://widyasty.com
Hayo, kamu tipe apa?

Kamu ngerasa tipe karakter yang mana? Kalau masih bingung, bisa loh ikut quiz yang ada di website Eastspring Investments ini untuk menentukan tipe karakter kita. Saya coba ikutin quiz-nya, ternyata hasilnya dapat The Nurturers. Saya mau anak saya punya pemahaman yang tepat tentang keuangan. Kalau dipikir-pikir, benar juga sih. Poin utama saya mau mengajarkan tentang keuangan ke Biandul adalah supaya dia gak salah dalam menggunakan uang. Bisa dibilang, semua orang tahu cara mendapatkan uang, tapi gak semua orang bijak dalam menggunakan uang.

https://www.eastspring.com/id/money-parenting/quiz-question

Saya dan suami adalah contoh bahwa kami lumayan banyak gagalnya dalam mengelola keuangan. Meskipun terlihat semua lancar-lancar aja dari luar, tapi dalam pikiran kita masih selalu merasa bahwa kita gak bijak dalam mengelola uang. Hal ini jangan sampai ikut ditiru sama Biandul nanti, supaya dia jadi bisa lebih baik dalam hal keuangan.


TIPS DALAM MENERAPKAN MONEY PARENTING

Kulwap ini ditutup oleh Pak Yovan dengan tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan money parenting, di antaranya adalah:

https://widyasty.com

Lalu, sesi tanya jawab berlangsung selama beberapa menit. Ada 7 penanya, termasuk salah satunya saya, yang langsung dijawab secara detail oleh Pak Yovan. Menurut saya, kulwap kali ini sangat informatif dan narasumber juga memberikan penjelasan yang logis dan mudah dimengerti. Jawaban yang diberikan untuk member yang bertanya pun gak bertele-tele. Dan bagi saya sendiri, materinya daging bangett! Ini bisa jadi bahan diskusi yang panjang buat kita dan pasangan, supaya lebih kompak lagi dalam menjalani money parenting, demi mental anak yang melek finansial.

Nah, bagi kamu seberapa penting money parenting ini diterapkan ke anak-anak di rumah? Atau selama ini malah sudah menerapkan semua tips-nya? Share dong teman-teman, siapa tahu bisa saya tiru juga kalau punya trik yang ampuh supaya anak bisa paham tentang keuangan ðŸ˜Š

Kalau informasi ini bermanfaat, jangan lupa share artikelnya di social media kamu ya!
Katanya, rambut adalah mahkota wanita. Setuju gak sih, teman-teman?

Pepatah itu gak salah, tapi menurut saya, aura wanita akan sangat terpancar secara positif ketika ia merasa percaya diri dengan penampilannya. Menurut saya juga, penampilan itu gak cuma sekadar dilihat dari rambut aja, lho. Wajah dan tubuh juga termasuk bagian-bagian yang perlu diperhatikan. Ketika semua hal itu bisa kita rawat dengan baik, maka kita juga bisa percaya diri, dan aura positif kita juga akan terpancar, membuat semua orang yang melihat juga ikut merasa nyaman. Kepercayaan diri itu kan juga menular, percaya gak?

Saya udah sering kan share bodycare yang saya pakai setiap hari. Nah, buat yang belum pernah baca boleh cek dulu di artikel terkait di sini ya:

Warna-Warni Baru dari Scarlett Whitening, Teman Mandi Terbaik!
Review Bodycare Baru Supaya Mandi Makin Seru

Sekarang, saya mau share produk hair care nih. Soalnya saya baru aja cobain produk yang udah lama jadi wishlist saya, tapi baru kesampaian coba sekarang. Tapi, sebelum itu, saya mau kasih tahu dulu hair care steps yang setiap hari saya lakukan di rumah.

https://widyasty.com

EVERYDAY HAIRCARE STEPS

Sebagai catatan, rambut saya ini agak berminyak, jadi gampang lepek, dan juga lumayan rontok. Makanya saya keramas setiap hari, karena lepek banget kalau sehari aja gak keramas. Kondisi ini seharusnya juga berbeda-beda dengan teman-teman ya, jadi gak harus disamakan juga caranya. Ada yang sama juga tipe rambutnya kayak saya?

Hair care steps saya setiap hari gak banyak kayak face care, jadi lebih simple juga untuk dilakukan setiap hari. Produk yang digunakan juga gak banyak.

Keramas dengan shampoo
Step pertama sudah pasti keramas dengan shampoo, dipijat-pijat kulit kepalanya perlahan. Saya juga selalu menyisir rambut dengan jari saat keramas supaya rambut gak terasa kusut lagi. Mungkin akan ada beberapa rambut yang rontok, tapi setahu saya kalau rontoknya masih sedikit itu sebenarnya masih wajar kok.

Nah, kemarin saya baru aja tertarik cobain shampoo dari Scarlett karena yaaa tau sendiri kan produk-produknya tuh cantik banget warnanya, dan wanginya enak semua. Saya beli deh Yordanian Sea Salt Shampoo ini. Baru seminggu pakai, belum kelihatan banget efeknya di rambut, tapi bisa saya simpulkan bahwa semua produk Scarlett ini wanginya kuat banget.

https://widyasty.com

https://widyasty.com
Tekstur Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo


Menggunakan Conditioner
Setelah keramas dan dibilas dengan air hingga bersih, saya menggunakan conditioner di batang rambut, karena suka banget sama efek conditioner yang melembutkan rambut. Dijamin banget, rambut langsung jinak gitu loh, gak ada kusut dan kasar lagi.

Conditioner yang lagi saya pakai ini juga dari Scarlett, berbarengan dipakai sama shampoo-nya selama seminggu kemarin setiap hari. Rambut saya langsung halus banget sehabis mandi, apalagi wanginya stay seharian gak hilang-hilang. Yordanian Sea Salt Conditioner dari Scarlett ini gampang banget dibilasnya, gak licin juga di rambut jadi hemat waktu dan air pas bilas.

https://widyasty.com

https://widyasty.com
Tekstur Scarlett Yordanian Sea Salt Conditioner

Menggunakan vitamin rambut
Nah, ini step terakhir sehabis keramas pas rambut setengah kering. Kalau rambutnya sering styling sih sebaiknya dipakai setiap hari, tapi kadang saya suka lupa pakai hehehe. Vitamin rambut biasanya bisa berbentuk spray atau cairan, dan ini optional banget sih penggunaannya sesuai dengan kebutuhan rambut.


CARA MENGGUNAKAN SHAMPOO DAN CONDITIONER DENGAN BENAR

Meskipun terlihat simple, kadang kita suka gak sadar kalau kita bisa aja salah dalam menggunakan shampoo dan conditioner saat mandi. Dulu, saya pikir keramas ya cuma pakai shampoo aja terus bilas dengan air, pasti sudah langsung bersih, padahal kalau ternyata cara kita keramas kurang tepat bisa jadi masalah juga buat rambut karena kurang bersih.

Menurut salah satu sumber dari website All Things Hair, ada beberapa langkah cara keramas yang tepat, tapi kalau saya pribadi sih paling cuma menerapkan 3-4 langkahnya aja nih, hehe.

https://widyasty.com
Hayoo sering missed di poin yang mana? Saya sih biasanya gak pernah sisiran sebelum keramas, dan sisiran pas rambut masih basah hehe

MANFAAT MENGGUNAKAN SHAMPOO DAN CONDITIONER

Sejauh yang saya tahu, shampoo itu bermanfaat untuk membersihkan rambut dari segala kotoran dan debu yang menempel di rambut dan kulit kepala, juga menutrisi kulit kepala agar akar rambut lebih kuat. Sedangkan conditioner bermanfaat untuk melembutkan dan menghaluskan rambut, juga membuat rambut lebih indah dan mudah diatur. Makanya, sebenarnya shampoo dan conditioner itu pemakaiannya gak bisa dipisahkan, karena saling melengkapi.

Saya sendiri ngerasain banget kok tiap habis pakai conditioner, rambut saya jadi lebih kalem dan lembut, gak kayak rambut singa hihi. Soalnya rambut saya kan bentuknya wavy dan agak tebal, biasanya akan jadi kayak rambut singa kalau gak dirawat. Mekar, kusut, dan berantakan banget. Nah, kalau pakai conditioner, bentuk rambut saya lebih tertata dan halus banget rasanya.


PENGALAMAN MENGGUNAKAN SCARLETT YORDANIAN SEA SALT SHAMPOO & CONDITIONER

Kalau lihat dari info di Instagram @scarlett_whitening, shampoo dan conditioner Scarlett ini klaimnya lumayan banyak dan sesuai dengan kebutuhan rambut saya, makanya saya tertarik mau cobain. Berhubung rambut saya berminyak dan mudah lepek, saya cari shampoo yang dapat mengontrol kadar minyak juga.

Keunggulannya antara lain:
🌸 Mengontrol kadar minyak pada kulit kepala
🌸 Membersihkan kulit kepala
🌸 Menguatkan akar rambut
🌸 Memberikan volume pada rambut
🌸 Menyehatkan folikel rambut dan kulit kepala
🌸 Membuat rambut lebih mudah diatur

Setelah seminggu pemakaian, saya merasakan beberapa manfaatnya, seperti rambut mudah diatur dan gak terlalu berminyak lagi. Jadi rambut saya gak gampang lepek. Kalau dipakai rutin setiap hari, semoga saja bisa lebih menyehatkan kulit kepala dan menguatkan akar rambut, jadi rontoknya juga bisa berkurang. Tapi, untuk saat ini, kerontokan rambut saya masih belum berkurang.

https://widyasty.com
Hasil rambut saya selama seminggu menggunakan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo dan Conditioner. Bagus banget yaaa hihi

Selain itu, wanginya ituloh, tahan lama banget! Seharian setelah keramas, saya masih bisa mencium wangi rambut saya, bahkan ketika tidur bantal saya juga sering ikut wangi. Dari pertama kali buka botol, wanginya memang yang paling menonjol. Yordanian Sea Salt Shampoo punya wangi Magnolia, sedangkan Yordanian Sea Salt Conditioner wanginya kayak bunga sedap malam. Ini adalah produk shampoo dan conditioner pertama yang saya coba dengan wangi yang cukup kuat, karena biasanya produk shampoo lainnya wanginya lebih soft. Di awal masih agak gak biasa sih, tapi di antara keduanya, saya lebih suka wangi conditioner-nya. Enakkkk bangetttt!


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SCARLETT YORDANIAN SEA SALT SHAMPOO & CONDITIONER

Seperti biasa, dari pengalaman mencoba produk, pasti ada hal yang menyenangkan dan juga kurang menyenangkan. So far, sejak pertama kali saya cobain semua produk Scarlett, mulai dari shower scrub, body scrub, body lotion, dan sekarang shampoo & conditioner-nya, saya ngerasa cocok banget dan gak ada efek alergi apapun. Mungkin karena ingredients-nya juga sesuai dengan kebutuhan saya, meskipun hasilnya gak terlalu signifikan, tapi justru saya malah gak percaya dengan produk yang menawarkan hasil secara instan.

Berikut kelebihan dan kekurangan Scarlett Yordanian Sea Salt Shampoo & Conditioner, setelah saya mencobanya selama seminggu:

+ Produk Scarlett terdaftar BPOM, bebas merkuri & hydroquinone
+ Aman digunakan untuk ibu hamil dan menyusui
+ No animal testing!
+ Warnanya appealing banget

- Botolnya yang lebar kurang travel friendly
- Busa shampoo-nya gak banyak (saya suka banget sama yang busanya banyak)
- Conditioner-nya agak susah dikeluarin dari botol, harus dikocok agak kencang dulu gitu

So far, lebih banyak kelebihannya ya daripada kekurangannya, hihi. Good job, Scarlett! Awalnya saya memang penasaran tapi gak mau banyak-banyak punya ekspektasi, ternyata terbayar dengan rasa puas setelah mencoba sendiri selama seminggu terakhir.


PACKAGING SCARLETT YORDANIAN SEA SALT SHAMPOO & CONDITIONER

Sebagai tambahan info, sebenarnya saya udah lama penasaran dan mau cobain hair care dari Scarlett ini, tapi dulu bingung kenapa packaging-nya kayak jar gitu. Cukup bikin bingung karena baru kali ini lihat shampoo di dalam jar, karena biasanya di botol dengan tekstur gel gitu kaaan. Ternyata, sekarang Scarlett berinovasi dan mengganti packaging-nya dengan botol yang surprisingly lebih menarik. Akhirnya saya makin penasaran dan gak mau menunda lagi trial ini. Untungnya cocok dan satisfied! Hehehe.

Di samping botol juga ada stiker barcode yang tujuannya untuk mengecek keaslian produk Scarlett. Jadi, gak usah takut ketipu sama produk palsu nih, teman-teman.


CARA MEMBELI SCARLETT YORDANIAN SEA SALT SHAMPOO & CONDITIONER

Buat yang takut beli produk Scarlett di toko abal dan dapat produk palsu, kayaknya saya saranin lebih baik beli di Official Store Scarlett Whitening aja deh supaya lebih aman dan terjamin. Untuk harga juga Scarlett kayaknya konsisten ya kasih harga Rp75,000 untuk semua produknya. Murah kaaaan? Apalagi kalau kalian tipe orang yang keramasnya 2-3 hari sekali, pasti awet banget.

View this post on Instagram

A post shared by Scarlett By Felicya Angelista (@scarlett_whitening)


Gimanaaa, udah penasaran mau ikut beli produknya juga, belum? Atau malah udah lama pakai dan jadi produk favorit? Kasih tahu saya dong produk Scarlett apa lagi yang worth to buy and try. Ditunggu komentarnya ya!
Kita semua sama-sama tahu, bahwa pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun di Indonesia. Kita juga sama-sama tahu, kalau segala cara sudah kita lakukan demi bisa menghindari virus ini "mampir" ke tubuh kita dan keluarga, tapi hasilnya tetap aja banyak banget juga yang kena. Bahkan, semenjak ada varian Omicron yang masuk ke Indonesia, penyebarannya langsung masif banget. Hampir semua teman saya mengabarkan tertular, padahal udah vaksin dosis lengkap dan jarang ke luar rumah.

Yaaa, memang benar sih kalau vaksin itu hanya mencegah, tapi tetap punya risiko tertular. Hanya saja, mungkin gejalanya akan lebih ringan dan lebih mudah sembuh. Jadi, jangan sampai ngerasa menyesal atau sia-sia kalau udah vaksin tapi masih juga kena risiko tertular Covid-19. Sama aja kayak pasang KB yang cuma bisa mencegah kehamilan, tapi selalu punya risiko kebobolan juga, hehehe.

Yang bikin sedih, capek, stres, pusing, dan segala macam perasaan gak enak adalah bahwa selama dua tahun pandemi, keluarga saya mengalami tiga kloter/gelombang Covid-19 tiap tahunnya. Yang paling terakhir sudah gak tahu lagi deh mau mikir kayak gimana huhu. Apalagi kalau mikirin ada anak kecil di rumah, dan gak tega banget kalau sampai kena juga. Makanya saya benar-benar berusaha jaga diri supaya gak kena dan jadi ngerepotin orang banyak.

Tapi, harapan hanyalah harapan...
Akhirnya saya kena giliran juga. Padahal gak ngantre loh, serius deh :(

https://widyasty.com

KASUS PERTAMA COVID-19

Berawal dari kasus pertama di rumah ini, yang kena adalah bapak mertua saya di tahun 2020. Tahun pertama Covid-19 masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Kondisinya agak mengkhawatirkan, karena saat itu juga penyebarannya lagi parah banget. Kasusnya tinggi, rumah sakit dan wisma atlet penuh, susah mendapat perawatan, dan jangan lupa dengan penyebaran hoaks yang gak kalah masifnya dengan penyebaran virus itu sendiri. Dengan berbagai kabar yang simpang siur, banyak orang yang lebih percaya konspirasi dibandingkan omongan para Dokter dan tenaga kesehatan. Banyak yang gak mau di-test, gak mau dirawat, bahkan gak percaya sama semua kasus ini. Yang saya bisa lakukan hanyalah menjaga keluarga dan saudara terdekat, memastikan mereka untuk tetap sehat dan tidak terpancing dengan berita palsu.

Bapak mertua saya, bersedia menerima perawatan setelah merasakan kesehatannya menurun. Ternyata hasilnya positif Covid-19 dan harus dirawat. Untungnya, masih ada bed kosong tersedia. Setelah dua minggu dirawat dan diisolasi, Beliau pulang ke rumah, dan masih melakukan isolasi selama seminggu. Total sakit sampai sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 hampir sebulan.

Dalam kasus ini, kondisinya lumayan mengkhawatirkan karena dilihat dari usia dan gejala yang dialami agak berat, belum lagi ada sedikit flek di paru-parunya. Jadi, kami sekeluarga memang stres berat dan takut kenapa-kenapa. Hingga akhirnya bapak mertua sembuh, kami semua lega dan sangat bersyukur bisa menghadapi semua ini dengan sabar dan kompak. Bergantian kami mengantar keperluan Beliau ke rumah sakit dan menitipkannya pada suster karena gak bisa bertemu langsung.


KASUS KEDUA COVID-19

Gak cukup satu kali, si virus ini ternyata "mampir" lagi di tahun 2021. Kali ini suami dan adik ipar yang kena. Tiga orang sekaligus. Masih kurang dramatis? Okay, kasus kedua ini berbarengan juga dengan jadwal vaksin kedua mertua saya, yang dapat merek Astra Zeneca. Tahu sendiri kan KIPI-nya vaksin ini kayak apa? Dua mertua saya akhirnya tumbang dua hari setelah vaksin. I'm the only one who struggling at home, sehat sendirian dan harus jagain anak tiga tahun, dan lima anggota keluarga yang sakit berbarengan.

Stres dan capek parah. Tapi yaa mau gimana lagi kan. Jalanin aja dan sabar, pasti semuanya sehat lagi kok. Setelah menunggu isolasi dua minggu dan antigen lagi, akhirnya hasilnya negatif. Senang banget, apalagi Biandul juga udah kangen banget sama Ayahnya.

Cerita tentang saya selama merawat suami isoman di rumah pernah saya tulis.
Baca di sini untuk cerita lengkapnya ya:  Suami Positif Covid-19, Bagaimana Cara Merawat Selama Isoman di Rumah?


KASUS KETIGA COVID-19

Setelah kedua mertua saya udah vaksin AZ, suami dan adik ipar udah sembuh dari virus Covid-19, saya juga akhirnya memutuskan untuk langsung vaksin, dan kebetulan dapat merek Sinovac. Takut kena kasus susulan  dan bergejala parah kalau belum vaksin sama sekali. Saya takut banget karena gak bisa bayangin gimana caranya pisah sama anak saya selama isoman, karena dia gak pernah sama sekali jauh dari saya. Gak pernah tidur dengan orang lain, menginap tanpa saya, atau bahkan ditinggal pergi-pergi. Jadi, anak saya gak bakalan bisa pisah. Bakal kayak gimana kondisinya nanti? Saya gak bisa bayangin.

Setelah kasus Covid-19 di Indonesia akhirnya menurun drastis di akhir tahun 2021, ternyata malah naik lagi di awal tahun 2022. Varian Omicron masuk ke Indonesia dan menyerang orang-orang dengan cepat, yang bahkan hampir semuanya udah vaksin lengkap dua dosis, termasuk saya. Tapi, yang saya amati, virus ini cepat menular, tapi gejalanya sangat ringan dan cepat sembuhnya. Entah karena efek vaksin atau memang varian kali ini ringan, tapi banyak teman saya yang sudah dinyatakan negatif di hari kelima, paling lama hari kesembilan.

Ternyata, Omicron kali ini tertarik "mampir" ke tubuh saya, dengan gejala yang ringan. Hal yang saya takuti sejak awal, kejadian juga. Setelah merasakan sakit di tenggorokan yang gak kunjung sembuh, di hari ketiga saya test PCR, yang ternyata hasilnya adalah positif, tapi suami saya negatif. Karena selama sakit saya masih kontak sangat erat dengan anak dan suami, kami semua memutuskan isoman bersama. Biandul gak menunjukkan gejala apapun dan gak melakukan test PCR, tapi gak mau pisah dari saya serta gak ada orang yang bisa dititipin, jadi dia ikut saya isolasi di kamar.


GEJALA COVID-19 VARIAN OMICRON

Saya sempat membaca dari berbagai sumber tentang gejala khas Omicron yang menyerang tenggorokan seperti sakit radang, serta batuk dan flu berat. Banyak juga yang disertai demam dan badan linu. Dari situ, saya jadi berasumsi kemungkinan saya tertular varian Omicron. Tapi, yang saya rasakan hanya sakit tenggorokan yang secara tiba-tiba dirasakan saat awal bangun tidur selama seminggu penuh. Kemudian muncul gejala susulan batuk dan flu, tanpa demam dan badan linu.

https://widyasty.com

Saya masih bisa beraktivitas seperti biasa, tapi gak bisa ke mana-mana, kebayang kan rasanya? Apalagi gak bisa leluasa juga bebersih rumah, masak makanan anak, beli kebutuhan rumah. Akhirnya harus ngerepotin suami yang juga sambil kerja di rumah, harus bolak-balik bantuin saya yang gak bisa ke mana-mana. Thousand claps buat suamiii!

Yang bikin pusingnya lagi tuh ya karena setiap hari jadi harus beli makanan online karena gak bisa masak sendiri dan gak ada yang masakin di rumah. Boros banget yakan. Dan juga di sela kesibukan ibu mertua yang juga kerja, masih sempat bikinin air jahe buat saya supaya tenggorokan saya lebih enakan huhu. Makasih ya, Buuu.


OBAT-OBATAN SELAMA PENYEMBUHAN

Sebelum ketahuan positif, saya mengabaikan rasa sakit di tenggorokan karena mikir mungkin cuma lagi radang atau panas dalam. Tapi, ternyata makin parah sakitnya apalagi kalau baru bangun tidur. Rasanya kayak diganjel batu di tenggorokan, gak bisa menelan apapun bahkan walaupun cuma air minum. Setelah hasil test menunjukkan positif Covid-19, saya langsung konsul ke Dokter melalui telemedicine. Dokter memberikan resep digital yang harus ditebus. Sebagian saya tebus pribadi, sebagian saya tebus melalui Kemenkes secara gratis. Jadi, obat gratisnya itu gak sepenuhnya gratis yaa, teman-teman.

Dari resep yang diberikan Dokter melalui telemedicine, saya diberikan obat flu, batuk, dan beberapa multivitamin tambahan. Paket obat yang ditebus dari Kemenkes berisi antivirus, paracetamol, dan multivitamin lainnya juga. Saya minum semuanya setiap hari dan berharap segera sembuh dan negatif.

https://widyasty.com

Setelah seminggu, gejala yang saya rasakan belum juga membaik. Saya sempat berpikir mungkin karena saya telat meminum obatnya, baru di hari kelima. Jadi, recovery tubuh saya juga lambat. Setelah sembilan hari, gejala mulai membaik. Tenggorokan saya sudah gak terlalu sakit, tapi batuk dan flu masih sangat mengganggu, apalagi batuk kering. Di hari kesembilan, saya coba test antigen karena berharap sudah negatif, tapi ternyata hasilnya masih positif. Sedih, huhu. Saya tetap melanjutkan isoman lagi di rumah.

Di hari ke-12, saya sudah merasa sangat sehat. Semua gejala sudah hilang. Jadi, saya menggenapkan masa isoman saya sampai dua minggu, tapi gak melakukan test lagi. Kenapa? Karena merujuk ke Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022, menyatakan bahwa pasien dapat melakukan isoman selama 10 hari bergejala ditambah 3 hari tanpa gejala. Meskipun tanpa test lagi, pasien dianggap sudah sembuh jika semua gejalanya sudah hilang selama isoman 13 hari. Selain itu, gak tahu kenapa saya takut banget hasil test-nya masih positif meskipun gejala yang saya rasakan sudah hilang, jadi kayak buang banyak uang buat test doang huhu. Tapi, kalau memang pilihan orang lain dirasa lebih secure untuk test lagi sampai hasilnya negatif juga gapapa banget kok, hehe.

Setelah bebas dari isoman, saya langsung sibuk bebersih rumah, belanja sayur dan kebutuhan rumah, ke laundry, dan mengurus semua urusan rumah yang kemarin tertunda dua minggu lamanya. Kayak kangen bergerak bebas gitu lohhhh.


CARA MENEBUS OBAT DARI KEMENKES

Mungkin info ini udah banyak yang tahu ya, tapi pengin saya rangkum lagi untuk orang-orang yang belum tahu atau mau kasih info ke keluarga besar supaya lebih banyak yang tahu. Jangan lupa share, ya!

Teman-teman tentunya harus melakukan test antigen/PCR dulu di lab yang terafiliasi dengan sistem NAR (New All Record) Kementrian Kesehatan, supaya hasilnya juga ter-update di database dan aplikasi PeduliLindungi. Lalu, lab tersebut juga akan melaporkan NIK kamu ke Kemenkes, dan Kemenkes akan mengirimkan pesan ke pasien yang berisi link untuk menebus obat Covid-19. Urutan langkah-langkahnya dapat kamu lihat secara jelas pada gambar di bawah ini yaa.

https://widyasty.com

Oiya, jika NIK kamu gak terdaftar sebagai pasien positif Covid-19, maka kamu gak akan bisa menebus obat dari Kemenkes tersebut. Jadi, pastikan lab tempat kamu test harus terafiliasi dengan sistem NAR.

Pengalaman saya kemarin, saya harus menunggu hasil test PCR keluar selama maksimal 24 jam. Bangun tidur jam 7 pagi, hasil test saya keluar positif. Saya langsung konsul ke Dokter via telemedicine, tapi belum bisa menebus obat dari Kemenkes karena masih menunggu NIK saya terdaftar. Sore hari, NIK saya sudah terdaftar dan mulai bisa menebus obatnya.

Obat dari Kemenkes dikirim melalui jasa kurir Sicepat, di-pickup hari itu juga, dan sampai di rumah saya keesokan harinya (ketika saya sudah hari ke-5 bergejala).


PERAWATAN LAINNYA

Selain meminum obat-obatan yang sesuai dengan gejala, saya gak terlalu banyak melakukan perawatan lain karena kondisi fisik saya yang masih okay. Saya cuma sangat terganggu dengan radang tenggorokan yang sakitnya lama banget, juga batuk kering yang gak hilang-hilang. Untuk menyamankan tenggorokan, saya meminum air jahe yang direbus dengan gula merah, juga membeli permen pelega tenggorokan. Di tiga hari pertama saya cuma bisa makan bubur, setelah itu saya makan seperti biasa karena Dokter bilang gak ada pantangan dalam makan dan minum.

Sakit tenggorokan saya menghilang di hari kesembilan, flu saya membaik di hari ke-11, dan batuk saya hilang di hari ke-14. Lalu saya sembuh seperti biasa lagi. Syukurlaaaah. Saya senang bisa melewati kondisi ini dengan baik, tapi sedih juga karena kecolongan kena sampai tiga kali kasus di rumah. Apalagi ketika saya benar-benar sudah full bedrest dan selalu pakai masker, Biandul nangis beberapa kali karena katanya sedih lihat Mama sakit. Yhaaa, gimana saya gak mau ikut nangis ya huhu.

 
View this post on Instagram

A post shared by ASTY ♾ Blogger (@_widyasty)


Semoga ini adalah gelombang virus terakhir yang kita alami dan pandemi ini segera berakhir yaa, teman-teman. Sebentar lagi kita ketemu bulan Ramadan ketiga selama pandemi dan kita pasti berharap bisa bukber bareng teman-teman tanpa worry, bisa tarawih dan sholat Ied dengan tenang dan silaturahmi lancar tanpa harus dilarang berkerumun seperti tahun-tahun berikutnya.

Kamu punya cerita juga gak menjadi alumni Covid-19? Yuk cerita di sini sama-sama.
Salam dari saya alumni yang baru lulus tiga minggu yang lalu hehe.






Sumber tambahan:
  • Berapa Lama Masa Isolasi Mandiri untuk Pasien Omicron? - Kompas.com
  • Varian Baru Covid-19 Beserta Gejalanya - Kompas.com
  • Gejala Covid Varian Terbaru - CNBC Indonesia
  • Perbedaan Varian-Varian Covid-19 - Website Covid-19
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes