Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
Kapan terakhir kali kamu nonton film drama yang bikin nangis sesenggukan, dan gagal move on dalam waktu yang lama, seakan kamu ikut ngerasain juga problem yang ada di dalam film itu? Kalau saya, kebanyakan film yang konfliknya berhubungan dengan keluarga atau anak, pasti bikin nangis kejer deh. Gak kuat banget liatnya. Mungkin juga karena merasa relate sama kisah yang ada di film tersebut, jadi bikin kita kebawa suasana.

Kadang ya, kita pengin banget nonton film sedih, biar bisa nangis. Padahal, ngapain juga mau nangis? Nonton film kan biar terhibur, kok malah mau sedih. Nah, kalau yang saya rasain sendiri, ketika kita bisa nangis tuh kayaknya segala uneg-uneg yang terpendam di dalam hati ikut keluar, terus bikin lega. Karena abis nangis pun udah kan langsung bisa happy lagi. Cuma ya paling mata jadi sembab dan rasanya lengket banget aja kalau kelamaan nangisnya hehe.


FILM BERTEMA KELUARGA

Ada banyakkk banget film bertema keluarga, dan kebanyakan juga mengandung bawang (baca: bikin nangis). Selain itu, banyak juga pelajaran yang bisa kita ambil dari pesan-pesan dan dialog yang ada di dalam film. Kalau kita ingat, bisa bikin kita termotivasi juga. Ada yang ngerasa sama gak sih kayak saya? 😅

Saya pernah tulis review film-film yang seru dan lucu, tapi punya konflik yang ringan, dan semuanya juga bertema keluarga. Bisa baca di sini dulu yuk: Drama yang Lucu dan Santai untuk Ditonton #diRumahAja

Ada banyak film bertema keluarga yang pernah saya tonton, tapi gak semuanya langsung saya tulis review-nya. Tapi, biasanya, beberapa film yang sangat menyentuh itu bakal tinggal lebih lama dalam ingatan dan pengin diulang-ulang terus nontonnya.

Salah satunya adalah film lumayan lawas di tahun 2016, yang berjudul Miracles from Heaven. Film ini katanya diangkat dari kisah nyata, nah kebayang gak tuh bakal kayak gimana perasaannya abis nonton. Gak cuma itu aja, ternyata kisah ini sebelumnya juga ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Three Miracles from Heaven: A Sick Little Girl, Her Journey to Heaven, and The Lives Forever Changed. Nah, saya mau ceritain isinya di sini nih. Semoga teman-teman masih belum bosan untuk baca sampai akhir yaa 😊

https://widyasty.com


SINOPSIS MIRACLES FROM HEAVEN

Dari judulnya aja udah ada rasa-rasa bikin mata berkaca-kaca. Kalau udah ngomongin tentang keajaiban, kayaknya banyak yang gak masuk akal, tapi kok bisa sih kejadian? Apa itu benar-benar nyata? Gak ada yang tau, selain orang yang mengalaminya. Kamu pernah gak ngalamin salah satu keajaiban yang masih nyata tapi sulit dipercaya? Saya percaya kok, beberapa orang memang "terpilih" untuk mendapatkan keajaiban tersebut, seperti Anna dalam film Miracles from Heaven.

Pada suatu hari, keluarga Beam dibuat panik dan terkejut ketika mengetahui salah satu anaknya, Anna Beam, muntah-muntah dan sakit di bagian perut dalam waktu yang lama. Berminggu-minggu mereka mencari sumber penyakit tersebut, tapi para dokter hanya menjelaskan bahwa Anna mengalami alergi laktosa dan penyakit lambung biasa, karena hasil tes tidak menunjukkan gejala aneh lainnya. Tapi, Christy Beam, ibunya Anna, masih gak percaya. Ia yakin bahwa anaknya sedang dalam keadaan yang gak baik-baik aja. Perut Anna Beam mulai membuncit seperti orang hamil, semua baju dan celananya udah gak muat, dan ia cuma bisa diam di sekolah, karena gak sanggup bergerak banyak.

Setelah beberapa waktu mencari opsi dari dokter lain, Christy Beam dipertemukan oleh Dokter Nurko di Boston, yang ahli dalam spesialis penyakit anak. Tapi, Dokter Nurko sangat sibuk sehingga sulit untuk mendapatkan antrean pasien. Christy dan Anna akhirnya nekat ke Boston sampai mereka bisa menemui Dokter Nurko dan menyembuhkan penyakit Anna. Singkat cerita, mereka memang berkesempatan dirawat oleh Dokter Nurko selama beberapa bulan di Boston, tetapi gak ada kemajuan kesembuhan untuk Anna.

Dokter Nurko menjelaskan, bahwa Anna mengalami penyakit Pseudo Obstruction Motility Disorder, yang mana kondisi ini menyebabkan kelumpuhan saluran cerna, sehingga organ usus Anna tidak bisa mencerna makanan yang masuk, makanya Anna selalu memuntahkannya lagi, dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Tapi, Dokter Nurko dan Christy gak pantang menyerah untuk dapat menyembuhkan Anna.

https://widyasty.com
Saat Anna pertama kali bertemu dan diperiksa oleh Dokter Nurko di Boston


PESAN RELIGIUS YANG MEMPERTANYAKAN KEYAKINAN PADA TUHAN

Di sisi lain, Christy mulai meragukan keberadaan Tuhan, karena ia merasa memperjuangkan sesuatu, tapi Tuhan tak mendengar doanya untuk menyembuhkan Anna. Christy mulai berhenti datang ke gereja, selalu mempertanyakan di mana Tuhan saat ia sedang butuh pertolongan, dan ia mulai bingung bagaimana caranya bertahan dan memiliki keyakinan agar putrinya bisa sembuh.

Saat Dokter Nurko mengizinkan Anna pulang dan melakukan rawat jalan, keajaiban itu mulai datang. Anna, yang sedang bermain dengan kedua saudarinya di taman rumah, memanjat ke atas pohon tua yang besar. Namun kemudian, Anna jatuh ke dalam lubang di dalam batang pohon tersebut, lalu mengalami koma. Setelah memanggil polisi dan tim penyelamat, mereka berusaha selama berjam-jam untuk mengangkat tubuh Anna dari dalam batang pohon tua tersebut. Anna segera dilarikan ke rumah sakit. Ini adegan terpanik dan menegangkan sih.

https://widyasty.com

Di rumah sakit, pihak dokter kebingungan karena gak ada indikasi patah tulang, pendarahan, memar, dan lain-lain. Anna terbangun dari koma seperti biasa saja. Ajaib? Banget. Aneh? Jelas. Sulit dipercaya. Padahal, ia sedang dalam kondisi kritis karena penyakit di saluran cernanya. Malah, kondisi Anna berangsur membaik, buncit perutnya mulai kempis, dan setelah diperiksa oleh Dokter Nurko, tiba-tiba penyakitnya hilang. Anna dinyatakan sembuh begitu saja.

Anna bercerita, waktu jatuh ke dalam lubang pohon dan mengalami koma, ia berkomunikasi dengan sosok yang ia yakini adalah Tuhan. Ia ingin tinggal di sana karena sudah menyerah dengan hidupnya yang kritis, tapi Tuhan mengarahkannya untuk kembali dan berjanji bahwa semua akan baik-baik saja. Anna merasa bahwa ia kembali hidup normal karena telah dipilih untuk menyampaikan sebuah pesan penting dari Tuhan tentang keajaiban ini, yaitu tentang sebuah keyakinan.


MAKNA PENTING DARI FILM MIRACLES FROM HEAVEN

Setelah kesembuhan Anna yang seperti keajaiban, Anna mulai dibicarakan oleh banyak orang dan beritanya tersebar di mana-mana. Pada suatu kesempatan, Christy pun menyampaikan speech di altar gereja, tentang rasa bersyukurnya karena peristiwa ini masih sulit dipercaya, tapi nyata terjadi dalam keluarga mereka. Speech-nya bikin merinding dan pengin nangisss.

https://widyasty.com

Pesan yang dikatakan oleh Christy benar-benar menyentuh hati. Meskipun setting ceritanya beragama Kristen, tapi pesan tentang keyakinan dengan keberadaan Tuhan serta segala keajaibannya juga dapat diimplementasikan ke semua orang tanpa memandang perbedaan agama. Kita semua kadang lupa bahwa Tuhan sering mengajak kita berbicara dengan cara yang gak diduga, tanpa berkata-kata dengan wujud nyata, tapi di dalam hati kita tetap bisa merasakan-Nya.

Selain membahas tentang sisi religius, film ini juga mengajarkan tentang kekompakan keluarga. Ketika Christy berjuang menyembuhkan Anna hingga nekat bolak-balik ke Boston, Kevin Beam mengambil alih dengan mengurus dua putri lainnya di rumah sambil bekerja sebagai dokter hewan di klinik yang ia buka. Mereka semua gak pernah berhenti memberikan support kepada Anna. Ketika Anna dianggap memiliki alergi laktosa dan gak bisa makan pizza sementara waktu, semua keluarganya juga rela gak makan pizza dan menunggu sampai Anna sembuh, supaya bisa makan pizza bersama-sama. Ketika keuangan mereka mengalami kesulitan karena biaya pengobatan yang mahal, Christy dan Kevin gak pernah gagal menjaga kebersamaan dan keharmonisan rumah tangganya.

Kondisi Anna Beam yang asli saat menjalani pengobatan, dan seluruh anggota keluarga Beam yang berfoto di depan pohon besar tempat Anna jatuh. Ditayangkan di akhir film.

Bagaimana cara kamu memandang keajaiban? Percayakah kamu akan keajaiban yang dikirim oleh Tuhan untuk kita semua? Semoga kita semua masih memiliki keyakinan dengan cara masing-masing, bahwa Tuhan ada di antara kita semua.

Kalau kamu punya rekomendasi film lain, yuk tulis di kolom komentar. Biar bisa saya tonton kalau lagi ada waktu luang. 😊
Seorang selebriti terkenal diberitakan melakukan kekerasan terhadap mertuanya saat terlibat konflik tentang pola asuh anak, yang akhirnya memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya dan menerapkan co-parenting. Hmm, pernah dengar dan bisa menebak gak, siapa yang ada dalam berita tersebut? Yap, Zayn Malik dan Gigi Hadid sedang berada dalam situasi sulit itu. Sejak bulan lalu, perseteruan Zayn dan Yolanda, Ibu dari Gigi Hadid memanas, yang mengakibatkan putusnya hubungan Zayn dan Gigi.

Hal tersebut pada akhirnya memengaruhi pola asuh mereka terhadap anaknya, Khai. Meskipun berpisah, mereka sepakat menerapkan co-parenting, artinya membagi secara adil peran orangtua terhadap anak bergantian. Pemicu konflik ini dikabarkan karena sang Ibu Mertua gak bisa menjaga privasi cucunya, Khai, padahal Zayn dan Gigi melakukan hal sebaliknya. Makanya, wajah Khai sampai sekarang gak pernah ditampakkan, supaya ia punya ruang privat dan gak selalu jadi incaran papparazi.

Nah, inilah kadang yang membuat hubungan menantu dan mertua sering memanas, salah satunya bisa jadi dipicu karena adanya banyak intervensi dalam rumah tangga. Yang jadi korban kalau orangtuanya berpisah, jelas anaknya dong. Makanya, penting banget buat kita paham bahwa setelah berumah tangga, ada hal-hal yang menjadi privasi, dan ada juga hal-hal yang harus dilakukan berdasarkan persetujuan (consent), supaya anggota keluarga lain punya batasan sebelum melakukan intervensi (ikut campur).

https://widyasty.com

Baca juga: Masalah Pernikahan yang Paling Sering Dikeluhkan


PENGERTIAN PRIVACY DAN CONSENT

Semua orang pasti memiliki batasan pada dirinya, dan butuh ruang privat yang gak melibatkan campur tangan dari orang lain. Privasi sendiri sangat penting bagi diri kita untuk sejenak lepas dari urusan dengan individu lain dan mengontrol hal apa saja yang perlu dan gak perlu diterima. Intinya, kita punya hak untuk gak diganggu atau diintervensi oleh orang lain.

Apa bedanya dengan consent?
Consent sendiri berarti persetujuan. Seiring dengan perkembangan ilmu, kita sudah sering mendengar istilah ini dari orang-orang, yang kebanyakan merujuk pada aktivitas seksual. Pemahaman ini membawa kita pada sebuah konsep tentang pembatasan diri, yang artinya adalah bahwa kita memiliki hak untuk menolak sesuatu yang bertentangan dengan apa yang kita setujui. Artinya, kita memiliki kendali penuh atas diri tentang apa saja yang bisa mungkin terjadi.

https://widyasty.com

Dalam konteks aktivitas seksual, seseorang harus melakukan hal tersebut atas dasar persetujuan kedua belah pihak, yang mana hal ini tentunya harus dipelajari sejak dini dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Dari keluarga, anak belajar tentang anatomi tubuh, siapa yang boleh dan tidak menyentuh anggota tubuhnya, baju apa yang mau/tidak mau ia kenakan hari itu, siapa saja yang boleh mencium dan memeluknya, hingga memberikan izin untuk mengunggah fotonya di Internet. Sehingga, batasan diri anak akan kuat untuk melindungi diri dari segala bentuk pelecehan.

Kita, sebagai orangtua, juga harus membiasakan diri untuk gak melewati batas yang dibentuk oleh anak. Sayangnya, masih banyak orang dewasa yang gak paham. Banyak yang berpikir bahwa anak kecil itu paling seru digodain, bahkan sampai anaknya sudah menangis pun kita cuma tertawa dan bilang, "Gitu aja nangis, jangan cengeng dong". Hal itu sangat berbanding terbalik pada konsep konsensual, yang sedari tadi kita bahas.

Biandul, sejak melewati usia 3 tahun, sudah sering memberi tanda bahwa dia gak mau difoto/rekam. Jadi, saya mulai membiasakan diri untuk izin dulu, "boleh Mama foto gak?" Kalau gak boleh, saya akan sangat menghormati keputusannya. Makanya, di media sosial saya udah mulai jarang banget ada foto Biandul kalau bukan karena dibolehin sebelumnya.


MENGAPA MEMAHAMI PRIVASI DAN CONSENT ITU SANGAT PENTING?

Batasan yang dibentuk oleh seseorang menandakan bahwa ia gak bisa mengizinkan orang lain masuk lebih dalam atau ikut campur lebih banyak. Contoh paling nyata adalah kehidupan selebriti yang gak pernah jauh dari media. Meskipun seseorang udah sangat menutup rapat kehidupan pribadinya, tapi masih banyak banget pers yang melanggar dan bahkan menyajikan berita aneh, entah dari mana sumbernya, yang membuat selebriti tersebut terganggu privasinya.

Privasi dan consent gak bisa dipisah kaitannya, karena sangat berhubungan satu sama lain. Selebriti yang tertutup pada kehidupan pribadinya pasti bertujuan punya hidup yang lebih tenang. Selain Zayn dan Gigi Hadid yang gak mengekspos wajah anaknya atas nama privasi, ada juga pasangan selebriti lain seperti Adam Levine dan Behati Prinsloo. Selebriti Indonesia pun banyak yang melakukan hal yang sama, contohnya Raisa dan Hamish Daud. Privasi mereka sangat dijaga ketat demi kenyamanan hidup. Seneng deh liatnya, kita jadi cuma bisa nilai mereka dari karya, bukan sensasinya.

Andai aja dulu saya gak norak, baru punya anak bawaannya mau foto-fotoin setiap hari, sampai akhirnya isi Instagram cuma penuh dengan wajah anak doang. Gak ada kehidupan lain yang lebih menghebohkan dari tingkah lucu anak, dan seluruh dunia harus tahu. Nah, banyak nih orangtua baru yang punya perasaan kayak gini. Bedanya, ada yang bisa menjaga batasan, ada juga yang kelepasan. No wonder yah, banyak banget orangtua jaman sekarang yang bikinin anaknya akun Instagram, yang akhirnya kesehariannya gak jauh dari kamera demi konten.


BATASAN DALAM SHARING TENTANG KELUARGA DI INTERNET

Semakin Biandul bertumbuh besar, saya semakin capek dan males main socmed karena mulai bosan. Sejak saat itu, saya mulai cari kegiatan lain untuk mengisi waktu luang dan melupakan trend socmed, berusaha fokus sama kebutuhan Biandul aja secara nyata, tanpa harus gatel pengin show off mulu tentang anak.

Foto dan video Biandul pelan-pelan mulai hilang satu per satu, cuma menyisakan beberapa momen aja. Keputusan itu diperkuat lagi setelah Biandul mulai bisa menunjukkan batasan dirinya sejak usia 3 tahun. Tiap lagi nyanyi, saya rekam, dia berhenti. Tiap saya foto, dia tutup muka. Saya jadi paham kalau saya gak boleh maksa kalau dia gak mau. Makanya, saya mulai izin sama dia sebelum foto/rekam.

Saya pengin jadi orang yang dipercaya Biandul sampai dia beranjak dewasa. Kalau saya maksa padahal dia udah gak mau, lama-lama dia akan anggap saya sebagai Ibu pemaksa, jadi kepercayaan dia ke saya pun takutnya memudar.


SAAT ANAK SUDAH PAHAM CONSENT

Ketika saya lihat bahwa Biandul udah paham tentang konsensual ini, saya mulai meminta izin dalam melakukan segala hal, misalnya: minta izin pegang anggota badannya saat mandiin (tapi udah gak mandi bareng), minta izin minta camilannya, minta izin tinggal sebentar untuk masak atau cuci baju (kalau gak boleh, akan saya temani main tapi pakai batas waktu sekian menit sebelum saya tinggal masak atau cuci baju).

Saya juga sering ajak dia memutuskan sesuatu sendiri. Misalnya pilih baju setelah mandi, pilih sepatu sebelum bepergian, pilih menu makanan, atau hari ini mau main apa aja. Kadang, cara ini bisa bikin anak auto nurut loh. Mungkin, kalau cara negosiasi kita menarik, dia jadi gampang paham, contohnya kalau dia sudah dibolehin jajan camilan di minimarket, maka abis ngemil dia harus sikat gigi sebelum tidur. Tanpa drama, dia nurut...

...ya tapi banyak juga sih adegan gak nurutnya, hehe.

Baca juga: Mengenal Tipe Temperamen Anak dan Pola Asuhnya


CARA MENJAGA PRIVASI DAN CONSENT SEBAGAI VALUE KELUARGA

Membentuk value keluarga juga harus dilakukan sejak awal supaya anak bisa lebih paham bahwa ada sebuah nilai yang dibentuk dalam keluarga dan gak bisa diganggu gugat, salah satunya adalah tentang batasan diri ini. Bagaimana sharing di social media yang bijak (gak semua hal pribadi di-share), bagaimana cara menjaga diri dari ancaman di luar, bagaimana cara mencegah pelecehan, dan hal-hal lainnya yang sesuai dengan nilai yang telah dibentuk keluarga sejak awal.

Cara menjaga value keluarga, dalam hal ini terkait dengan privacy dan consent, saya jabarkan dalam poin-poin berikut:

https://widyasty.com

Ada contoh kasus yang sesuai dengan pengalaman pribadi keluarga saya. Meskipun orang lain ada yang maksa cium Biandul padahal anaknya udah gak mau sampai nangis-nangis, kita coba tenangkan dulu dan berusaha paham bahwa dia lagi ngerasa kecewa banget. Tapi, kita harus tetap kasih pengertian bahwa rasanya dipaksa itu gak enak, jadi kita juga gak boleh paksa orang lain kayak gitu. Kadang masih suka gak nyangka kalau Biandul gampang banget dikasih afirmasi dan dia langsung paham.

Waktu saya lagi beberes mainannya Bian, saya pernah minta izin, "Kita bagi mainan Bian yuk ke anak kecil lain, karena mainan Bian udah kebanyakan. Tapi, Bian yang pilih mana mainan yang boleh dan gak boleh dikasih." Akhirnya kita berdua seleksi semua mainan, dan kita kasih ke anak lain yang membutuhkan. Dengan begitu, dia ngerasa juga ikut ambil keputusan, dan gak ngamuk kalau nyariin mainannya gak tahu di mana, karena saya gak izin ketika eliminasi.

Pernah juga kejadian ketika temannya main ke rumah, mau pinjam satu mainan Biandul, tapi saya bilang kalau mainan itu gak boleh dipinjam/dibawa ke orang lain karena kalau rusak susah diperbaiki, kalau hilang gak akan dibelikan lagi, jadi harus dijaga baik-baik. Lalu, dia bilang ke temannya, "Jangan mainin yang ini. Nanti rusak. Mainin yang lain aja." Kebetulan temannya sempat maksa. Terus Biandul marah, "Kan udah dibilang, jangan. Yuk jangan maksa yuk." 🤣

Ini saya gak lagi ngajarin pelit. Saya cuma kasih tahu ke Bian kalau ada beberapa mainan yang sebaiknya dimainkan sendiri aja di rumah, supaya gak cepat rusak/hilang, karena mainannya mahal atau belinya jauh banget atau memang susah dicari. Jadi, dia akan paham konsep berbagi tapi dengan sebuah batasan. Ada yang boleh dipinjam, ada yang gak boleh.

Untuk saya sendiri, belajar tentang membentuk sebuah privasi itu sama juga belajar mengontrol tentang apa aja yang boleh dan gak boleh kita share ke publik. Semacam gak sesumbar gitu, sih. Jadi bisa lebih bijak aja dalam sharing di Internet.

Contohnya misal, suami saya gak pernah suka foto, makanya kita cuma punya sedikit foto bareng, itupun karena dia yang mau dan belum tentu boleh di-upload. Meskipun satu keluarga, tapi kita harus saling paham. Kalau kita narsis tapi suami gak mau, ya jangan paksa foto bareng buat konten. Lebaran dan ultah anak aja suami saya yang fotoin, tapi dianya gak pernah ikut foto bareng, haha.

Banyak banget loh teman saya yang gak pernah kasih tahu tanggal lahirnya, jadi saya gak pernah juga bisa ucapin atau celebrate bareng. Tapi, ada juga yang blak-blakan buka diri tentang orientasi seksualnya atau kondisi rumah tangganya yang gak baik-baik aja. It's okay, semua tergantung pilihan dan value masing-masing aja.

Kalau menurut pendapatmu gimana? Sharing yuk!
Setuju gak sih, Mom, kalau pengalaman pertama kali menjadi peran seorang Ibu tuh pasti bakal repot, norak, clueless, excited, semua campur aduk deh pokoknya? Mulai dari masa kehamilan aja, pasti kita seakan-akan maunya seluruh pusat perhatian dunia bertumpu pada kita, haha. Gak bohong sih, dulu saya pun ngerasain hal kayak gitu. Mungkin karena sesenang itu ya dikasih rejeki dalam bentuk anak ke rahim kita. Tiap hari bawaannya mau pameeer aja ke seluruh dunia. Hmm, jangan dicontoh yaaa 😅

Pengalaman-pengalaman lucu itu terus berlanjut mulai dari perasaan selama hamil, perasaan saat melahirkan, masa-masa kritis mengurus newborn yang bikin kita kadang jadi kayak monster, karena stres, kurang tidur, capek, meskipun senang banget pastinya ya. Tapi hal-hal kayak gitu tetap kita rasain. Dan hal itu kadang malah jadi suatu bentuk cerita kemenangan, bahwa ternyata kita sanggup lewatin itu semua, meskipun tiap 2 jam sekali nangis ke suami, haha. Karena hal ini pula akhirnya saya menuliskan jurnal perjalanan saya sejak awal kehamilan hingga proses mengasuh Biandul sampai sekarang, kalau baca ulang tuh jadi keinget beberapa hal kecil yang mungkin bakal dilupain suatu hari nanti kalau gak disimpan, karena memori otak kita kan pasti terbatas dalam mengingat sesuatu. Jadi, di Blog ini juga, saya berharap bisa menuliskan banyak pengalaman dan perjalanan saya selama menjadi seorang ibu, supaya saya bisa terus ingat semuanya dan bisa belajar ulang ketika suatu hari nanti dikasih anak kedua.

Baca juga:
Pregnancy diary dari awal kehamilan hingga proses melahirkan


PERAN IBU MENGUBAH HIDUP

Dari sekian banyak perubahan yang terjadi setelah memiliki anak, ada satu hal yang sangat saya syukuri hingga sekarang, yaitu saya jadi bisa masak. Yap, dulu, saya gak ngerti apa-apa tentang urusan dapur. Bedain bumbu dapur aja gak bisa, LOL. Lalu, setelah punya anak dan masuk ke fase MPASI, waw rasanya langsung kayak bisa jadi chef! Meskipun ternyata baru 3 bulan berjalan, anak melakukan aksi GTM, alias Gerakan Tutup Mulut.

"Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah sebuah aksi protes yang dilakukan oleh para bayi demi terhindarnya aktivitas makan, seperti makan diemut, dilepeh, mengunyah lama, atau bahkan gak mau makan apapun sesuap-pun, hingga terkadang membuat para Mama pusing tujuh keliling" - widyasty.com
🤣🤣

Pasti udah pada tau dong GTM ini meresahkan banget yakan? Buat yang belum jadi ibu, mungkin agak asing sama istilah ini. Tapi, percayalah, bahwa fase ini berat banget. Lucky you, kalau anaknya lancar-lancar aja makannya, semua jenis makanan doyan, sering minta camilan, BB juga aman. Tapi, di Biandul, fase ini bertahan selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, saya nyerah jadi chef gadungan. BB pun seret banget, anak sering dibilang kurus dan malah kelihatan lebih kecil daripada anak yang usianya di bawah Biandul. Omongan orang udah banyak yang setajam Feni Rose waktu masih jadi host di acara Silet.

Tapi, ternyata, karena fase GTM ini, bikin saya ter-challenge, karena setiap hari yang saya pikirin cuma 'masak apa?' terus. Akhirnya, mulai dari situ jadi ngulik berbagai macam resep. Pas banget juga berbarengan dengan diambilnya keputusan besar untuk resign, akhirnya waktu saya sepenuhnya tercurahkan pada resep masakan.

Tulisan terkait:
  • Serba-Serbi MPASI
  • Ask Yourself, Fulltime Mom or Working Mom?


MASAK ADALAH PASSION BARU

Secara gak tiba-tiba, saya jadi sering cobain masakan baru. Gak cuma buat Biandul, tapi juga buat suami. Ya, karena udah gak kerja kan. Jadi ada waktu buat belajar masak. Ketika mertua libur kerja, saya jadi nimbrung masak bareng di dapur sambil bawel tanya ini-itu. Akhirnya, saya yang tadinya gak bisa bedain bumbu dapur, sekarang bisa dilepas sendiri belanja ke pasar tanpa bingung kayak anak ilang 🤣

Di ponsel, saya jadi install beberapa aplikasi resep. Selain itu, saya juga jadi simpen-simpen resep dari YouTube dan Pinterest. Pernah juga ngide bikin cake sendiri pas Biandul ultah di tahun kedua, sekalian aqiqahan, repot tapi seru banget, soalnya bisa ajak Biandul bikin dan hias kuenya juga. Rasanya lumayan banget sih, soalnya gak pakai di-bake dan teksturnya kayak ice cream gituu karena pakai whip cream, jadi emang gak banyak risiko kegagalan, tapi agak repot karena musti masuk kulkas mulu biar gak cepat mencair.

Salah satu temannya suami, yang kerjanya sebagai chef di restoran pun, ikut sering saya tanya-tanya tentang bumbu dapur dan cara memasak ini itu. Norak ya, bawel, repot, hahaha.

https://widyasty.com



KUMPULIN RESEP MPASI

Balik lagi ngomongin MPASI, karena Biandul GTM parah, saya akhirnya harus semakin peka untuk perhatiin makanan apa aja yang dia doyan atau gak. Buah apa aja yang cocok dimakan. Sampai akhirnya saya harus catat dan simpan resepnya supaya gak lupa kalau mau bikin lagi besok-besok. Beberapa makanan yang sering banget diterima Biandul tanpa dilepeh adalah telur, brokoli, wortel. Sedangkan untuk buah adalah tomat (tomat nih buah atau sayur? Haha), alpukat, dan apel. Padahal ya, Biandul nih termasuk anak yang minim alergi, baru ketahuan satu aja sumber alerginya: salmon. Harusnya kamu senang bisa bebas makan apa aja semaumu, Nak. Mama bakal bikinin deh beneran, huhu.

Setelah sekian lama bertarung sama kegiatan makan, Biandul mulai bisa menerima kebutuhannya akan makanan setelah hampir menuju usia 3 tahun. Gokil gak tuh. Tapi, karena udah bisa milih, dia cenderung akan minta satu makanan seeeetiap hari, tanpa bosan. Pernah benar-benar setiap hari minta bikinin nugget, tempe, lalu sekarang lagi suka bakwan. Saya yang bosan masakinnya, tapi dia gak bosan loh makan menu yang sama setiap hari. Yaa, tetap diselang-seling dan ada tambahan lauk lainnya juga kok.

Beberapa menu MPASI masih saya simpan sampai sekarang, apalagi menu-menu yang katanya bisa boosting BB anak, dan menu yang paling disuka Biandul dan jarang dilepeh ketika disuapin. Emang sih, mungkin akan ada banyak beda sama menu MPASI jaman sekarang yang ada banyak tambahan lain. Tapi, ya, masih bisa dicoba lah, karena sebenarnya MPASI yang baik adalah makanan yang kita makan dan sediakan sehari-hari di rumah. Gak wajib pakai EVOO kalau gak mampu beli, gak wajib pakai Ghee kalau susah dicari.

Disclaimer: saya bukan mau memberikan edukasi tentang makanan sehat untuk anak ya, karena pemahaman saya tentang gizi pun gak banyak. Tapi, saya tetap cari tahu dasar-dasarnya sebagai kunci untuk memberi makan anak. Meskipun pada akhirnya pola makan anak dan keluarga saya gak terlalu sehat-sehat banget. Karena saya sempat mikir, ini anak makan aja susah, gimana kalau dibatasi cuma makan makanan serba organik? Kayaknya saya yang bakal stres deh karena jalanin peran ibu dengan cara yang idealis. Jadi, saya berusaha sebisa mungkin tetap mencari jalan keluar meski gak bisa dibilang ideal, dan gak stick sama panduan gizi yang sempurna. Jadi, jangan dijadikan patokan edukasi yaaa, Buibuk, karena ini cuma tulisan curhat hehe.

Mungkin, teman-teman yang sedang menunggu kelahiran, atau sebentar lagi memasuki fase MPASI, mau contek menu MPASI yang pernah saya buat, boleh banget lho. Sebenarnya saya simpan di Cookpad, tapi saya share lagi aja beberapa di sini kalau ada yang gak punya akun Cookpad yaa. Semoga bisa membantu! 😊

https://widyasty.com


https://widyasty.com


https://widyasty.com


Buat yang mau lihat resep lainnya yang saya pernah post di akun Cookpad, silakan klik profil Cookpad saya ya. Tapi, saya jarang banget post lho, kalau lagi rajin dan abis cobain menu baru doang biasanya hehe.

Nah, sekarang gantian kamu yang share camilan dan resepnya yuk. Btw, Biandul sekarang udah umur 4 tahun. Siapa tahu saya bisa bikinin camilan atau lauk buat Biandul dari resep kamu. Terima kasih sebelumnya! 😊














Sebagai seorang perempuan yang pernah bersekolah sampai jenjang perguruan tinggi, pernah ngerasain magang dan kerja di kantor yang sesuai minat dan jurusan, dan pada akhirnya sekarang sudah menikah serta memiliki seorang anak balita lalu berhenti bekerja dan fokus di rumah aja, saya kadang merasa bahwa ternyata masih banyak hal yang belum saya wujudkan. Meskipun begitu, saya bersyukur karena masih bisa berdaya dan melakukan hal yang saya suka di tengah rutinitas rumah tangga, dan terus mendapat support dari suami agar bisa berkembang. Menurut saya, gak ada yang gak mungkin, karena ada banyak hal yang bisa dilakukan walaupun dengan keterbatasan.

Sebenarnya, perempuan butuh percaya, bahwa dirinya mampu melakukan banyak hal, meskipun hanya untuk ruang lingkup terkecilnya dulu, diri sendiri dan keluarga. Ketika semua itu udah bisa membuatnya menghargai diri sendiri, maka akan ada banyak jalan untuk memberdayakan diri. Apapun bidangnya.

Baca juga: Menanam Nilai Kebaikan


SALING SUPPORT SESAMA PEREMPUAN

Sekarang, ada banyak cara untuk kita bisa saling support sesama perempuan, salah satunya saling membeli dagangan yang dijual. Kalau sesama Blogger, saya dan teman-teman saling support dengan berkomunikasi, berkolaborasi, sharing ilmu pengetahuan, dan saling blogwalking sambil tinggalkan komentar di berbagai artikel. Nanti, kalau traffic Blog-nya ramai, kita juga saling senang kan?

Teman-teman perempuan saya banyak banget yang udah punya usaha sendiri, meskipun kecil-kecilan. Saya yang gak punya bakat jualan ya gak ada rasa iri sama sekali, malah saya sering beli dagangan teman sebagai cara untuk support mereka. Kita semua punya pencapaian masing-masing, proses dan timeline-nya gak akan sama, jadi lebih baik saling support daripada saling iri, kan? Hanya karena orang lain bisa, kita belum tentu juga maksain bisa. Siapa tahu, kita punya jalan lain. Jadi, cobalah untuk terus menggali potensi diri sendiri, dan cari lingkungan yang suportif.


JOIN EVENT YANG BERKUALITAS

Udah saatnya sadar, bahwa ilmu yang didapat itu gak hanya sekadar dari sekolah formal aja, karena di jaman serba cepat ini, segala macam ilmu dapat kita akses di Internet, salah satu cara lainnya juga adalah dengan mengikuti banyak event dan talkshow yang bermanfaat dan sesuai skill atau interest masing-masing.

Akhir pekan lalu, saya berkesempatan ikut acara 'Wardah #BeautyMovesYou The Experience', yang isi rangkaian acaranya ternyata daging semuaaaa, alias dapet ilmu banyak banget. Gimana gak, kalau narasumber yang dihadirkan aja perempuan-perempuan pintar, sukses, punya karier dan citra yang sangat berkualitas. Udah gitu, acaranya gratissss secara virtual selama dua hari, tanggal 30-31 Oktober 2021. Siapapun bisa ikutan juga. Dengar-dengar, ini event tahunan terbesar yang digelar oleh Wardah, lho.

https://wardahbeauty.com

Penasaran gak, isi acaranya apa aja?

Saya bakal ulas beberapa poin yang saya simak selama acara ya di sini. Semoga bisa menambah wawasan dan semangat juga untuk teman-teman yang membaca! 😊


RANGKAIAN ACARA WARDAH #BEAUTYMOVESYOU THE EXPERIENCE

https://wardahbeauty.com

Wardah Beauty Moves You adalah event besar yang digelar oleh Wardah dalam bentuk virtual, yang diisi dengan rangkaian talkshow, awarding, dan bersamaan juga dengan launching-nya produk baru Wardah. Gak ketinggalan juga ada music performance sebagai hiburan buat para penonton. Seru banget deh acaranya.

Meskipun cuma virtual, Wardah tetap memberikan yang luar biasa, lho. Ketika kita mengakses website-nya, kita langsung disajikan dengan tampilan gedung tempat event berlangsung secara 3D. Selain ada banyak informasi tentang acara dan produk Wardah, ada juga pameran ilustrasi yang digambar oleh beberapa ilustrator perempuan Indonesia. Keren dehhh! Saya suka banget menjelajah di situ, klik dan drag ke semua bagian tempat, rasanya kayak hadir langsung gitu ke dalam sebuah museum.

https://widyasty.com
Salah satu tampilan 3D virtual yang menampilkan ilustrasi dari ilustrator perempuan Indonesia, gemes yaaa

Ada empat topik yang diangkat dalam acara ini: Education, Health, Environment, dan Global Halal Lifestyle. Masing-masing topik menghadirkan narasumber yang sangat berpengaruh di bidangnya. Karena gak bisa menyimak semua rangkaian acaranya, saya hanya memilih beberapa sesi saja dari keseluruhan. Saya sendiri tertarik banget menyimak topik Environment dan Education, karena dua topik itu selalu membuat saya excited. Saya juga penasaran siapa aja Beauty Braves yang mendapatkan awards dari Wardah. Simak selengkapnya di sini yuk!


BEAUTY MOVES THE CHANGE OF ENVIRONMENT

Sejak pagi, saya sudah siap duduk di depan layar komputer, gak sabar karena topik yang paling awal dihadirkan adalah tentang Environment. Narasumber yang dihadirkan adalah Maurilla Imron (founder Zero Waste Indonesia), Cynthia Lestari (founder Lyfewithless), dan Dewi Sandra (Brand Ambassador Wardah Beauty). Bersama dengan MC, Shafira Umm, talkshow dimulai dengan membahas tentang pentingnya menjaga lingkungan bebas dari sampah dan menerapkan gaya hidup minimalis.

https://widyasty.com

Maurilla, bersama dengan komunitas Zero Waste Indonesia, menggerakkan masyarakat untuk bisa menerapkan hidup bebas sampah, dan bergerak membawa perubahan demi lingkungan yang bersih dan layak. Zero Waste Indonesia dibentuk sebagai komunitas online, yang diharapkan mampu memberikan informasi, edukasi, sharing, dan mengajak kolaborasi bersama pebisnis besar, pebisnis UMKM, atau organisasi lainnya untuk bisa ramah lingkungan. Zero Waste Indonesia adalah tempat bagi semua orang yang mau bersinergi dengan tujuan yang sama.

Baca juga: Perjalanan Menemukan Produk Pembersih Rumah Tangga yang Sustainable

Menurut Maurilla, kita sebagai manusia, adalah bagian dari ekosistem, kita hidup saling ketergantungan pada lingkungan, punya peran juga untuk melindungi, bukan merusaknya. Sayangnya, dari cara hidup kita, ternyata menyebabkan banyak kerusakan bagi ekosistem lain.

Gak jauh berbeda dengan Maurilla, Cynthia sebagai founder Lyfewithless, juga mengawali gerakan tersebut dari keresahan pribadi dulu sebagai konsumen yang careless dan gak bijak dalam membeli sesuatu. Lalu, Ia mulai mengalami quarter life crisis, jatuh ke titik terendah yang membuatnya mulai melakukan perubahan terhadap cara hidup. Ia memulai hidup minimalis dan menjadi konsumen yang bijak. Melalui jurnal digital, Ia mulai sharing tentang pengalaman tersebut, sampai akhirnya kita sekarang mengenal akun itu sebagai @lyfewithless.

Cynthia mengajak masyarakat dalam kampanye melalui Instagramnya #PakaiSampaiHabis, sebuah gerakan yang mengajak orang-orang untuk menggunakan produknya sampai habis sebelum membeli yang baru. Maka dari itu, Lyfewithless mengajak para Empties Hero, sebutan untuk orang-orang yang berpartisipasi, mengumpulkan semua sampah kemasan beauty products dan dikirimkan untuk didaur ulang. Wah, sebuah gerakan yang menarik!

View this post on Instagram

A post shared by Minimalist Community Indonesia (@lyfewithless)

Wardah juga bekerjasama dengan Lyfewithless dalam pengumpulan kemasannya, dan menurut pengakuan Cythia, kemasan empties yang paling banyak dikumpulkan berasal dari brand Wardah. Bearti, banyak banget dong ya orang yang pakai Wardah sebagai skincare dan makeup-nya. Salut banget buat kerjasama ini. Semoga makin banyak beauty brand lain yang bekerjasama dan bertanggung jawab atas kemasan sampahnya.

Sebagai brand yang sejak awal peduli dengan isu lingkungan, Wardah selalu berusaha berpegang teguh pada prinsip tersebut, terbukti dari inovasinya yang selalu menciptakan produk halal, ramah lingkungan dan cruelty free. Bahkan, menurut pengakuan Dewi Sandra, selaku Brand Ambassador Wardah, semua hal tersebut tercermin jika kita main ke pabrik Wardah, yang mana dalam proses produksinya selalu meminimalisir sampah produksi dan minim emisi karbon. Wardah juga baru saja membuat mesin daur ulang sendiri, dan sudah menghasilkan meja yang terbuat dari hasil daur ulang kemasannya. Canggihhh! Jadi pengin main ke pabriknya deh kapan-kapan.


WARDAH BRAVE BEAUTIES AWARDING

Sebagai apresiasi kepada para perempuan Indonesia yang memiliki pengaruh besar terhadap banyak aspek kehidupan, Wardah memberikan Award kepada mereka, yang terbagi menjadi tiga pilar: Lingkungan, Kesehatan, dan Pendidikan. Berikut adalah perempuan hebat yang layak diapresiasi:

https://widyasty.com
Brave Beauty Awarding dari Wardah Beauty


BEAUTY MOVES THE FUTURE OF EDUCATION

Talkshow di hari kedua kali ini menarik banget karena salah satu narasumbernya adalah Najwa Shihab. Udah gak perlu diragukan lagi kan, tiap Mbak Najwa ngomong, rasanya tuh kayak kesentil aja gitu. Betapa saya kagum banget sama kepintarannya, dan berharap bisa belajar banyak sama Beliau. Selain Mbak Najwa, ada juga Pak Salman selaku CEO PT Paragon Technology & Innovation, Pak Randy Jusuf selaku Managing Director Google Indonesia, serta Putri Tanjung, si perempuan muda yang punya banyak usaha di bidang creative. Saat ini, Putri Tanjung adalah founder dari Creativepreneur Event Creator, CBO of KREAVI, dan CXO of CT COrp.

https://widyasty.com

Sebagai pemimpin di perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, Pak Salman berujar bahwa salah satu concern di PT Paragon adalah mendukung bidang pendidikan. Contoh nyata PT Paragon dalam mendukung program pendidikan adalah membuat movement Wardah Inspiring Teacher, yang telah berhasil melahirkan ribuan guru di Indonesia.

Dukungan dalam bidang pendidikan juga dilakukan oleh pihak Google Indonesia. Pak Randy menjelaskan, ada tiga aspek yang telah dijalankan, yaitu Akses Digital, Digital Infrastruktur, dan Digital Skilling. Penjelasan masing-masing dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

https://widyasty.com

Menurut Pak Randy lagi, dunia digital sudah sangat dekat dengan keseharian kita, maka penting bagi kita untuk paham cara memanfaatkannya, gak hanya menggunakan Internet, tapi juga mengenalkan Internet yang aman untuk anak, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan fun. Hal lain yang menarik dari pendapat Pak Randy adalah bahwa hasil study kebanyakan menyatakan bahwa tanggung jawab merawat anak ada di perempuan, padahal seharusnya laki-laki juga punya peran yang sama. Perempuan berhak mendapatkan pendidikan tinggi dan memiliki karier. *tepuk tangan yang kenceng*

Dari kacamata perempuan, Mbak Najwa sendiri percaya bahwa pendidikan adalah paspor, yang bisa membawa kita ke manapun. Tapi sayangnya, masih ada kesenjangan yang sangat jauh, misalnya ada banyak perempuan yang memiliki kemampuan membangun startup, tapi masih banyak juga perempuan lain yang gak mampu pengoperasikan teknologi. Berdasarkan data dari Kominfo tahun 2020 juga ditemukan bahwa literasi digital perempuan masih jauh di bawah laki-laki.

Literasi digital bagi Mbak Najwa bukan hanya kemampuan mengoperasikan teknologi saja, tetapi juga kemampuan untuk berkomunikasi, paham etika teknologi, berkesadaran data, serta berpikir kritis. Hmm, betul juga nih. Literasi digital kita sepertinya masih rendah, terbukti dari banyaknya orang yang belum paham cara membedakan fakta dan hoaks.

Sependapat dengan Mbak Najwa, Putri Tanjung juga memberikan pendapat tentang pentingnya meningkatkan literasi digital untuk perempuan. Dengan era yang serba cepat dan berubah, kita harus mampu beradaptasi. Kolaborasi menjadi salah satu cara, menurut Putri, agar dapat mengedukasi lebih banyak orang lagi. Salah satunya adalah program Pahlawan Digital, yang mempertemukan kolaborasi antara UMKM dan target pasar melalui teknologi. Para pemilik bisnis UMKM dibantu dan diedukasi untuk dapat menjual dagangannya secara online agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Sebenarnya masih banyak lagi hal yang dibahas dalam topik kali ini, tapi jadi panjang banget ya tulisan saya, hahaha. Intinya, para narasumber yang dihadirkan memberikan banyak semangat untuk kita bisa terus berkarya, untuk diri sendiri, dan berdampak positif untuk orang lain juga. Itulah kecantikan lain yang harus terpancar dari diri seorang perempuan, ketika kita bisa menghargai diri, pencapaian, dan gak menganggap rendah kemampuan kita.

https://widyasty.com

MUSIC PERFORMANCE

Kalau di hari pertama kita disuguhkan dengan suara merdu Yura Yunita, di hari kedua yang sekaligus menjadi penutup acara Wardah Beauty Moves You The Experience, kita kehadiran Tulus. Uuuuuh seneng banget bisa lihat Tulus nyanyi, apalagi saya kenal sama beberapa lagunya, seperti Baru dan Labirin. Nikmatin banget kayak lagi liat konser live.

https://widyasty.com

Nah, gimana nih, teman-teman, seru banget kan acaranya? Buat yang masih pengin simak seluruh rangkaian acaranya supaya lebih jelas lagi, silakan kunjungi YouTube channel Wardah Beauty, karena sudah di-upload di sana dan bisa re-play keseluruhan acaranya, atau bisa langsung klik link berikut:

  • Wardah Beauty Moves You The Experience Day 1
  • Wardah Beauty Moves You The Experience Day 2

Semoga ulasan yang saya tulis dan acara dari Wardah Beauty ini bermanfaat buat banyak orang yaa. Senang deh bisa ikut acara kayak gini, dan berharap banget ada lebih banyak acara kayak gini dan free, sehingga bisa diakses oleh semua orang.

Kamu paling suka topik apa dalam acara ini? 😊

Gak kerasa yah, kita sekarang udah hampir memasuki akhir tahun 2021, dan pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Meskipun sudah mereda, tetap jangan lalai ya sama prokes. Teman-teman saya juga sepertinya sudah banyak yang traveling, bepergian ke tempat-tempat seru, mengadakan kegiatan di luar rumah, tentunya selama masih menjaga prokes dan tahu batasan normal, semoga kita gak ketemu gelombang-gelombang Covid-19 selanjutnya yang memakan banyak korban yah. Jujur udah kangen banget jalan-jalan tanpa worryyy.

https://widyasty.com

Baca juga: Suami Positif Covid-19, Bagaimana Cara Merawat Selama Isoman di Rumah

Berhubung tanggal 24 Oktober kemarin diperingati sebagai hari Dokter Nasional, saya juga jadi mau ngomongin tentang peran dokter di Indonesia, nih. Kebetulan berbarengan juga dengan acara talkshow ruang publik KBR bersama dr. Ardiansyah selaku perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan dr. Udeng Daman selaku Technical Advisor dari NLR Indonesia, pada tanggal 29 Oktober 2021 lalu. Talkshow ini disiarkan secara live streaming di channel YouTube Berita KBR dan bisa didengarkan melalui jaringan radio, salah satunya 104.2 MS-TRI fm untuk area Jakarta.

https://widyasty.com


APA ITU NLR INDONESIA?

Buat yang belum pernah dengar, pasti asing banget deh sama sebutan NLR Indonesia ini. Sebenarnya, apa sih NLR Indonesia itu?

NLR Indonesia adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang menanggulangi masalah kusta dengan pendekatan tiga zero; zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas), dan zero exclusion (nihil eksklusi). Selengkapnya, kamu bisa baca tentang NLR Indonesia di website-nya.

Nah, kalau kita sudah kedatangan narasumber dari organisasi penanganan kusta di Indonesia, berarti sudah tahu dong bahwa pembahasan kali ini ada hubungannya dengan kusta? Yap, kita akan mengulas sedikit banyak tentang peran dokter di Indonesia dalam hal penanggulangan penyakit kusta, yang mana ikut terdampak juga semenjak adanya pandemi Covid-19.


APA ITU PENYAKIT KUSTA?

Kusta adalah salah satu penyakit menular yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Kusta disebabkan oleh Mycobacterium Leprae, sejenis bakteri yang tumbuh dengan lambat. Orang yang terkena kontak kulit yang lama dengan pasien kusta bisa tertular penyakit ini, tapi, NLR sendiri menjelaskan bahwa pasien kusta yang sudah rutin meminum obat tidak akan menularkan penyakit ini ke orang di sekitarnya.

Gejala penyakit kusta antara lain adalah adanya bercak putih dan lesi yang muncul di kulit dan terasa kebas (mati rasa), biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan. Pasien harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa secara langsung dari dokter, karena pemeriksaan harus dilakukan secara langsung untuk melihat jenis bakterinya.

https://widyasty.com


PENYAKIT KUSTA DI INDONESIA

Menurut pemaparan dr. Udeng, saat ini masih ada beberapa Provinsi yang masih belum mencapai eliminasi kusta. Eliminasi sendiri artinya adalah kasus kusta kurang dari 1 orang per 10,000 penduduk. Provinsi tersebut antara lain: Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Gorontalo. Kasus kusta yang masih ditemukan di beberapa Provinsi tersebut memiliki beberapa faktor, antara lain: sanitasi yang buruk, kebersihan orang dan lingkungan sekitarnya, juga kepadatan penduduk di daerah tersebut. Jika ada satu pasien kusta yang terdeteksi di suatu daerah, dokter dan tim medis harus segera mencari riwayat kontak dari orang di sekitarnya, karena berisiko menularkan penyakit tersebut.

dr. Udeng juga menjelaskan bahwa daerah terpencil yang masih sulit menjangkau fasilitas kesehatan, menjadi salah satu kendala. Artinya, dokter dan tim medis juga harus aktif mencari informasi dan meninjau daerah tersebut untuk memeriksa apakah masih ada kasus kusta yang ditemukan di daerah tersebut, sehingga bisa segera ditangani dan memutuskan rantai penularan penyakit kusta. Jika ternyata ditemukan pasien kusta, maka harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan.

Sebaliknya, dr. Udeng menjelaskan juga, jika di daerah yang sangat minim ditemukan kasus penyakit kusta, para dokter diharapkan untuk tetap aware terhadap penyakit tersebut, dan tetap aktif mencari informasi, belajar, ikut workshop, agar tetap bisa menangani pasien kusta jika sewaktu-waktu ada kasus yang muncul.

Pasien kusta masih sering menganggap bahwa penyakit ini adalah aib, dan malu untuk memeriksakannya ke fasilitas kesehatan, padahal risikonya juga tinggi terhadap pasien dan orang-orang di sekitarnya. Jika dokter juga kurang aktif dalam menangani kasus ini, maka penyakit kusta akan sulit untuk dieliminasi.


PENYEMBUHAN PENYAKIT KUSTA

Saya sempat bertanya dalam live talkshow ke pihak NLR Indonesia, bagaimana proses penyembuhan yang harus dihadapi oleh pasien kusta?

Pihak NLR menjelaskan melalui komentar YouTube, bahwa pasien pengidap penyakit kusta harus selalu dalam pengawasan tenaga medis. Petugas fasilitas kesehatan akan terus memantau kondisi pasien hingga sembuh. Pasien akan diberikan terapi obat dalam jangka waktu tertentu, dan obat tersebut harus dikonsumsi tanpa putus. Apabila sempat terputus, maka pengobatan akan dilakukan lagi dari awal.


Menurut penjelasan dari NLR Indonesia, pasien penyakit kusta akan diberikan terapi obat selama 6 bulan hingga 2 tahun, tergantung jenis kusta dan tingkat keparahannya. Selama periode tersebut, pasien dalam pengawasan petugas fasilitas kesehatan. Inilah bukti bahwa dokter dan petugas kesehatan memiliki peran penting dalam menangani penyakit yang diderita oleh masyarakat Indonesia. Jasanya sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.


PERAN DOKTER DALAM MASALAH KESEHATAN INDONESIA

Peran dokter dalam menangani kasus penyakit kusta memang sangat penting. Edukasi ke masyarakat juga diharapkan mampu membuat kita semua paham bahwa penyakit kusta bisa sembuh dan tidak menularkan orang sekitar. Masalahnya, jumlah dokter di Indonesia masih belum mencapai angka rekomendasi yang cukup. Menurut pemaparan dr. Ardiansyah, rasio jumlah dokter menurut rekomendasi WHO adalah 1:1,000, tetapi Indonesia masih baru mencapai rasio 0.5:1,000, yang artinya adalah 5 dokter menangani 10,000 penduduk. Apalagi sejak pandemi Covid-19 menyerang, kita juga kehilangan ribuan dokter yang gugur saat berjuang.

Selain itu, distribusi dokter di fasilitas kesehatan juga kurang merata, khususnya di daerah yang masih terpencil. Kadang, fasilitas kesehatannya sulit dijangkau, dan hanya ada beberapa dokter saja. Oleh karena itu, penting untuk para dokter bisa terus aktif menjangkau masyarakat di daerah terpencil agar lebih aware dengan kesehatan dan lingkungan, sehingga bisa lebih mudah mendeteksi kasus sebuah penyakit.


USAHA YANG BISA DILAKUKAN OLEH DOKTER DI INDONESIA

Menurut dr. Ardiansyah, pendidikan kedokteran harus terus ditingkatkan, karena Indonesia butuh dokter yang berkompeten dan berkualitas, sehingga bisa menangani permasalahan kesehatan di Indonesia. Proses pembelajaran dan pelatihan pun gak berhenti sampai selesai pendidikan aja, tapi harus terus dilakukan seumur hidup. Jadi, ketika menemukan kasus penyakit yang jarang terjadi di suatu daerah, dokter tetap bisa menanganinya dengan baik. Salah satunya adalah kasus penyakit kusta.

Hal lain yang bisa dilakukan oleh dokter dan fasilitas kesehatan adalah dengan memberikan edukasi secara rutin ke masyarakat tentang penyakit kusta, sehingga masyarakat bisa diajak kerjasama dengan baik dalam menangani penyakit tersebut.

"Kita semua harus bersinergi dalam melakukan eliminasi kusta", kata dr. Ardiansyah dalam acara talkshow tersebut.


KESIMPULAN

Saya belajar banyak tentang kasus kusta di Indonesia, bahwa ternyata meskipun jarang terdengar, tapi kasus ini masih menjadi endemik di beberapa daerah terpencil di Indonesia. Faktornya bisa jadi karena kebersihan lingkungan dan sanitasi yang tidak terawat, juga kepadatan penduduk yang menyebabkan penyakit kusta mudah menular.

Stigma masyarakat terhadap penyakit kusta juga masih sangat buruk, sehingga banyak yang malu untuk memeriksakannya ke fasilitas kesehatan. Padahal, sinergi dan kerjasama sangat dibutuhkan antara masyarakat dan petugas kesehatan untuk menangani kasus ini agar dapat tereliminasi di semua Provinsi di Indonesia.

 
View this post on Instagram

A post shared by NLR INDONESIA (@nlrindonesia)


Semoga kasus penyakit kusta di beberapa provinsi yang masih belum tereliminasi bisa segera teratasi yaa. Yuk mulai jaga kebersihan lingkungan, dan aware terhadap gejalanya, supaya bisa langsung ditangani oleh fasilitas kesehatan hingga sembuh dan tidak menularkan ke orang sekitar.

Talkshow tentang Lika-Liku Peran Dokter di Tengah Pandemi bersama dr. Ardiansyah dan dr. Udeng nih bermanfaat banget isinya. Banyak hal yang tadinya saya gak tahu, sekarang jadi bertambah pengetahuannya. Semoga ulasan dan ringkasan yang saya tulis di sini bisa mewakili isi talkshow dan dapat memberikan informasi bermanfaat buat kamu semua yang membaca artikel ini yaa! 😊
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes