Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia
  • • Home
  • • About Me
  • • Media Kit
  • • Advertorial
  • • Contact Me
Kita semua sama-sama tahu, bahwa pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun di Indonesia. Kita juga sama-sama tahu, kalau segala cara sudah kita lakukan demi bisa menghindari virus ini "mampir" ke tubuh kita dan keluarga, tapi hasilnya tetap aja banyak banget juga yang kena. Bahkan, semenjak ada varian Omicron yang masuk ke Indonesia, penyebarannya langsung masif banget. Hampir semua teman saya mengabarkan tertular, padahal udah vaksin dosis lengkap dan jarang ke luar rumah.

Yaaa, memang benar sih kalau vaksin itu hanya mencegah, tapi tetap punya risiko tertular. Hanya saja, mungkin gejalanya akan lebih ringan dan lebih mudah sembuh. Jadi, jangan sampai ngerasa menyesal atau sia-sia kalau udah vaksin tapi masih juga kena risiko tertular Covid-19. Sama aja kayak pasang KB yang cuma bisa mencegah kehamilan, tapi selalu punya risiko kebobolan juga, hehehe.

Yang bikin sedih, capek, stres, pusing, dan segala macam perasaan gak enak adalah bahwa selama dua tahun pandemi, keluarga saya mengalami tiga kloter/gelombang Covid-19 tiap tahunnya. Yang paling terakhir sudah gak tahu lagi deh mau mikir kayak gimana huhu. Apalagi kalau mikirin ada anak kecil di rumah, dan gak tega banget kalau sampai kena juga. Makanya saya benar-benar berusaha jaga diri supaya gak kena dan jadi ngerepotin orang banyak.

Tapi, harapan hanyalah harapan...
Akhirnya saya kena giliran juga. Padahal gak ngantre loh, serius deh :(

https://widyasty.com

KASUS PERTAMA COVID-19

Berawal dari kasus pertama di rumah ini, yang kena adalah bapak mertua saya di tahun 2020. Tahun pertama Covid-19 masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Kondisinya agak mengkhawatirkan, karena saat itu juga penyebarannya lagi parah banget. Kasusnya tinggi, rumah sakit dan wisma atlet penuh, susah mendapat perawatan, dan jangan lupa dengan penyebaran hoaks yang gak kalah masifnya dengan penyebaran virus itu sendiri. Dengan berbagai kabar yang simpang siur, banyak orang yang lebih percaya konspirasi dibandingkan omongan para Dokter dan tenaga kesehatan. Banyak yang gak mau di-test, gak mau dirawat, bahkan gak percaya sama semua kasus ini. Yang saya bisa lakukan hanyalah menjaga keluarga dan saudara terdekat, memastikan mereka untuk tetap sehat dan tidak terpancing dengan berita palsu.

Bapak mertua saya, bersedia menerima perawatan setelah merasakan kesehatannya menurun. Ternyata hasilnya positif Covid-19 dan harus dirawat. Untungnya, masih ada bed kosong tersedia. Setelah dua minggu dirawat dan diisolasi, Beliau pulang ke rumah, dan masih melakukan isolasi selama seminggu. Total sakit sampai sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 hampir sebulan.

Dalam kasus ini, kondisinya lumayan mengkhawatirkan karena dilihat dari usia dan gejala yang dialami agak berat, belum lagi ada sedikit flek di paru-parunya. Jadi, kami sekeluarga memang stres berat dan takut kenapa-kenapa. Hingga akhirnya bapak mertua sembuh, kami semua lega dan sangat bersyukur bisa menghadapi semua ini dengan sabar dan kompak. Bergantian kami mengantar keperluan Beliau ke rumah sakit dan menitipkannya pada suster karena gak bisa bertemu langsung.


KASUS KEDUA COVID-19

Gak cukup satu kali, si virus ini ternyata "mampir" lagi di tahun 2021. Kali ini suami dan adik ipar yang kena. Tiga orang sekaligus. Masih kurang dramatis? Okay, kasus kedua ini berbarengan juga dengan jadwal vaksin kedua mertua saya, yang dapat merek Astra Zeneca. Tahu sendiri kan KIPI-nya vaksin ini kayak apa? Dua mertua saya akhirnya tumbang dua hari setelah vaksin. I'm the only one who struggling at home, sehat sendirian dan harus jagain anak tiga tahun, dan lima anggota keluarga yang sakit berbarengan.

Stres dan capek parah. Tapi yaa mau gimana lagi kan. Jalanin aja dan sabar, pasti semuanya sehat lagi kok. Setelah menunggu isolasi dua minggu dan antigen lagi, akhirnya hasilnya negatif. Senang banget, apalagi Biandul juga udah kangen banget sama Ayahnya.

Cerita tentang saya selama merawat suami isoman di rumah pernah saya tulis.
Baca di sini untuk cerita lengkapnya ya:  Suami Positif Covid-19, Bagaimana Cara Merawat Selama Isoman di Rumah?


KASUS KETIGA COVID-19

Setelah kedua mertua saya udah vaksin AZ, suami dan adik ipar udah sembuh dari virus Covid-19, saya juga akhirnya memutuskan untuk langsung vaksin, dan kebetulan dapat merek Sinovac. Takut kena kasus susulan  dan bergejala parah kalau belum vaksin sama sekali. Saya takut banget karena gak bisa bayangin gimana caranya pisah sama anak saya selama isoman, karena dia gak pernah sama sekali jauh dari saya. Gak pernah tidur dengan orang lain, menginap tanpa saya, atau bahkan ditinggal pergi-pergi. Jadi, anak saya gak bakalan bisa pisah. Bakal kayak gimana kondisinya nanti? Saya gak bisa bayangin.

Setelah kasus Covid-19 di Indonesia akhirnya menurun drastis di akhir tahun 2021, ternyata malah naik lagi di awal tahun 2022. Varian Omicron masuk ke Indonesia dan menyerang orang-orang dengan cepat, yang bahkan hampir semuanya udah vaksin lengkap dua dosis, termasuk saya. Tapi, yang saya amati, virus ini cepat menular, tapi gejalanya sangat ringan dan cepat sembuhnya. Entah karena efek vaksin atau memang varian kali ini ringan, tapi banyak teman saya yang sudah dinyatakan negatif di hari kelima, paling lama hari kesembilan.

Ternyata, Omicron kali ini tertarik "mampir" ke tubuh saya, dengan gejala yang ringan. Hal yang saya takuti sejak awal, kejadian juga. Setelah merasakan sakit di tenggorokan yang gak kunjung sembuh, di hari ketiga saya test PCR, yang ternyata hasilnya adalah positif, tapi suami saya negatif. Karena selama sakit saya masih kontak sangat erat dengan anak dan suami, kami semua memutuskan isoman bersama. Biandul gak menunjukkan gejala apapun dan gak melakukan test PCR, tapi gak mau pisah dari saya serta gak ada orang yang bisa dititipin, jadi dia ikut saya isolasi di kamar.


GEJALA COVID-19 VARIAN OMICRON

Saya sempat membaca dari berbagai sumber tentang gejala khas Omicron yang menyerang tenggorokan seperti sakit radang, serta batuk dan flu berat. Banyak juga yang disertai demam dan badan linu. Dari situ, saya jadi berasumsi kemungkinan saya tertular varian Omicron. Tapi, yang saya rasakan hanya sakit tenggorokan yang secara tiba-tiba dirasakan saat awal bangun tidur selama seminggu penuh. Kemudian muncul gejala susulan batuk dan flu, tanpa demam dan badan linu.

https://widyasty.com

Saya masih bisa beraktivitas seperti biasa, tapi gak bisa ke mana-mana, kebayang kan rasanya? Apalagi gak bisa leluasa juga bebersih rumah, masak makanan anak, beli kebutuhan rumah. Akhirnya harus ngerepotin suami yang juga sambil kerja di rumah, harus bolak-balik bantuin saya yang gak bisa ke mana-mana. Thousand claps buat suamiii!

Yang bikin pusingnya lagi tuh ya karena setiap hari jadi harus beli makanan online karena gak bisa masak sendiri dan gak ada yang masakin di rumah. Boros banget yakan. Dan juga di sela kesibukan ibu mertua yang juga kerja, masih sempat bikinin air jahe buat saya supaya tenggorokan saya lebih enakan huhu. Makasih ya, Buuu.


OBAT-OBATAN SELAMA PENYEMBUHAN

Sebelum ketahuan positif, saya mengabaikan rasa sakit di tenggorokan karena mikir mungkin cuma lagi radang atau panas dalam. Tapi, ternyata makin parah sakitnya apalagi kalau baru bangun tidur. Rasanya kayak diganjel batu di tenggorokan, gak bisa menelan apapun bahkan walaupun cuma air minum. Setelah hasil test menunjukkan positif Covid-19, saya langsung konsul ke Dokter melalui telemedicine. Dokter memberikan resep digital yang harus ditebus. Sebagian saya tebus pribadi, sebagian saya tebus melalui Kemenkes secara gratis. Jadi, obat gratisnya itu gak sepenuhnya gratis yaa, teman-teman.

Dari resep yang diberikan Dokter melalui telemedicine, saya diberikan obat flu, batuk, dan beberapa multivitamin tambahan. Paket obat yang ditebus dari Kemenkes berisi antivirus, paracetamol, dan multivitamin lainnya juga. Saya minum semuanya setiap hari dan berharap segera sembuh dan negatif.

https://widyasty.com

Setelah seminggu, gejala yang saya rasakan belum juga membaik. Saya sempat berpikir mungkin karena saya telat meminum obatnya, baru di hari kelima. Jadi, recovery tubuh saya juga lambat. Setelah sembilan hari, gejala mulai membaik. Tenggorokan saya sudah gak terlalu sakit, tapi batuk dan flu masih sangat mengganggu, apalagi batuk kering. Di hari kesembilan, saya coba test antigen karena berharap sudah negatif, tapi ternyata hasilnya masih positif. Sedih, huhu. Saya tetap melanjutkan isoman lagi di rumah.

Di hari ke-12, saya sudah merasa sangat sehat. Semua gejala sudah hilang. Jadi, saya menggenapkan masa isoman saya sampai dua minggu, tapi gak melakukan test lagi. Kenapa? Karena merujuk ke Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022, menyatakan bahwa pasien dapat melakukan isoman selama 10 hari bergejala ditambah 3 hari tanpa gejala. Meskipun tanpa test lagi, pasien dianggap sudah sembuh jika semua gejalanya sudah hilang selama isoman 13 hari. Selain itu, gak tahu kenapa saya takut banget hasil test-nya masih positif meskipun gejala yang saya rasakan sudah hilang, jadi kayak buang banyak uang buat test doang huhu. Tapi, kalau memang pilihan orang lain dirasa lebih secure untuk test lagi sampai hasilnya negatif juga gapapa banget kok, hehe.

Setelah bebas dari isoman, saya langsung sibuk bebersih rumah, belanja sayur dan kebutuhan rumah, ke laundry, dan mengurus semua urusan rumah yang kemarin tertunda dua minggu lamanya. Kayak kangen bergerak bebas gitu lohhhh.


CARA MENEBUS OBAT DARI KEMENKES

Mungkin info ini udah banyak yang tahu ya, tapi pengin saya rangkum lagi untuk orang-orang yang belum tahu atau mau kasih info ke keluarga besar supaya lebih banyak yang tahu. Jangan lupa share, ya!

Teman-teman tentunya harus melakukan test antigen/PCR dulu di lab yang terafiliasi dengan sistem NAR (New All Record) Kementrian Kesehatan, supaya hasilnya juga ter-update di database dan aplikasi PeduliLindungi. Lalu, lab tersebut juga akan melaporkan NIK kamu ke Kemenkes, dan Kemenkes akan mengirimkan pesan ke pasien yang berisi link untuk menebus obat Covid-19. Urutan langkah-langkahnya dapat kamu lihat secara jelas pada gambar di bawah ini yaa.

https://widyasty.com

Oiya, jika NIK kamu gak terdaftar sebagai pasien positif Covid-19, maka kamu gak akan bisa menebus obat dari Kemenkes tersebut. Jadi, pastikan lab tempat kamu test harus terafiliasi dengan sistem NAR.

Pengalaman saya kemarin, saya harus menunggu hasil test PCR keluar selama maksimal 24 jam. Bangun tidur jam 7 pagi, hasil test saya keluar positif. Saya langsung konsul ke Dokter via telemedicine, tapi belum bisa menebus obat dari Kemenkes karena masih menunggu NIK saya terdaftar. Sore hari, NIK saya sudah terdaftar dan mulai bisa menebus obatnya.

Obat dari Kemenkes dikirim melalui jasa kurir Sicepat, di-pickup hari itu juga, dan sampai di rumah saya keesokan harinya (ketika saya sudah hari ke-5 bergejala).


PERAWATAN LAINNYA

Selain meminum obat-obatan yang sesuai dengan gejala, saya gak terlalu banyak melakukan perawatan lain karena kondisi fisik saya yang masih okay. Saya cuma sangat terganggu dengan radang tenggorokan yang sakitnya lama banget, juga batuk kering yang gak hilang-hilang. Untuk menyamankan tenggorokan, saya meminum air jahe yang direbus dengan gula merah, juga membeli permen pelega tenggorokan. Di tiga hari pertama saya cuma bisa makan bubur, setelah itu saya makan seperti biasa karena Dokter bilang gak ada pantangan dalam makan dan minum.

Sakit tenggorokan saya menghilang di hari kesembilan, flu saya membaik di hari ke-11, dan batuk saya hilang di hari ke-14. Lalu saya sembuh seperti biasa lagi. Syukurlaaaah. Saya senang bisa melewati kondisi ini dengan baik, tapi sedih juga karena kecolongan kena sampai tiga kali kasus di rumah. Apalagi ketika saya benar-benar sudah full bedrest dan selalu pakai masker, Biandul nangis beberapa kali karena katanya sedih lihat Mama sakit. Yhaaa, gimana saya gak mau ikut nangis ya huhu.

 
View this post on Instagram

A post shared by ASTY ♾ Blogger (@_widyasty)


Semoga ini adalah gelombang virus terakhir yang kita alami dan pandemi ini segera berakhir yaa, teman-teman. Sebentar lagi kita ketemu bulan Ramadan ketiga selama pandemi dan kita pasti berharap bisa bukber bareng teman-teman tanpa worry, bisa tarawih dan sholat Ied dengan tenang dan silaturahmi lancar tanpa harus dilarang berkerumun seperti tahun-tahun berikutnya.

Kamu punya cerita juga gak menjadi alumni Covid-19? Yuk cerita di sini sama-sama.
Salam dari saya alumni yang baru lulus tiga minggu yang lalu hehe.






Sumber tambahan:
  • Berapa Lama Masa Isolasi Mandiri untuk Pasien Omicron? - Kompas.com
  • Varian Baru Covid-19 Beserta Gejalanya - Kompas.com
  • Gejala Covid Varian Terbaru - CNBC Indonesia
  • Perbedaan Varian-Varian Covid-19 - Website Covid-19
Tahukah kamu? Kulit adalah organ terluas yang dimiliki oleh manusia, yang ukurannya mencapai total dua meter persegi, dengan berat mencapai 16-20% dari tubuh. Kulit merupakan organ penting yang melindungi diri dari ancaman bahaya di luar, membantu regulasi suhu tubuh, produksi vitamin, dan sensasi rasa. Kita gak bisa bayangin deh kayaknya hidup tanpa kulit. Segitu pentingnya kulit bagi tubuh kita, dan harus kita jaga dengan baik.

Saya lumayan menyesal karena baru kenal perawatan kulit justru ketika memasuki usia 25 tahun, setelah menikah dan punya anak. Sebelumnya cuek banget, bahkan hampir gak pernah pakai sunscreen, padahal setiap hari terpapar matahari selama perjalanan dari rumah ke kantor. No wonder deh kalau kulit saya dulu tuh kusammm banget, kasar dan beruntusan, banyak komedonya, berminyak, dan jerawatan mulu. Lha abis gak pernah dirawat sih, huhu. Jangan ditiru yaaa.


MANFAAT MEMILIKI KULIT WAJAH YANG SEHAT

Ketika udah kenal skincare dan mulai belajar merawat kulit wajah, saya (dan bahkan suami) ngerasain banget perbedaannya. Jerawat jadi jarang nongol, bekasnya gak pernah parah, bahkan cepat hilang, komedo mulai berkurang, dan kata suami sih jadi lebih cantik karena wajah saya udah gak kusam lagi, hahaha. Bonusnya, keliatan lebih cerah banget gitu loh. Mood-nya setiap hari kan juga jadi bagus banget karena tiap ngaca seneng.

Nah, itu baru salah satu manfaat punya kulit wajah yang sehat; jadi makin percaya diri. Sayang sama diri sendiri itu bisa dilihat dari progress yang semakin hari semakin lebih baik. Say no to kulit kusam kayak 8 tahun lalu deh. Selain itu, saya jadi gak perlu worry ke luar rumah tanpa makeup, karena tanpa makeup aja kulitnya udah bagus banget dan gak kelihatan kumal, malah lebih enak kalau wajahnya polos gitu aja. Wajah juga jadi berasa gak berat dan gak susah bersihinnya. Nah, tapi, kalau memang butuh pakai makeup yang full dan heavy, pasti hasil makeup-nya juga lebih bagus deh karena nempel dan nyatu banget di kulit wajah yang sehat.


DAILY SKINCARE ROUTINE

Akhir-akhir ini, saya lagi tambahin dua steps skincare untuk bantu mencerahkan kulit wajah. Nah, setelah pilih-pilih, saya memutuskan cobain serum pencerah wajah terbaik, dan juga sheet mask yang mana jaraaang banget saya pakai karena ngerasa lebih boros aja jadinya. Tapi, sesekali gak apa-apa kali, ya.

https://widyasty.com

Setelah dua minggu dihajar Covid-19 dan jadi jarang skincare-an, saya butuh usaha ekstra untuk memperbaiki kulit wajah yang ngambek dan agak kusam. Jadi, saya cobain skincare baru saat me time. Karena baru pertama kali coba, saya beli versi sachet-nya dulu. Kalau cocok dan puas sama hasilnya, lanjut deh beli full size-nya.

Berikut adalah step skincare yang saya pakai:
  • Face wash untuk mencuci muka
  • Exfoliate toner dan hydrating toner
  • Serum/sheet mask (biasanya pilih salah satu aja)
  • Moisturizer
  • Sunscreen (untuk AM routine)
Step skincare ini udah basic banget dan minimalis karena saya gak terlalu suka pakai banyak layer skincare kalau gak sesuai sama kebutuhan. Jadi, ini benar-benar yang saya pakai setiap hari, kecuali face mask dan acne treatment yang cuma dipakai sesekali saat butuh aja.


PENGALAMAN MENCOBA SERUM PENCERAH WAJAH TERBAIK DARI POND'S INDONESIA

Nah, udah penasaran belum sih, produk skincare baru apa yang saya cobain kemarin untuk mencerahkan kulit wajah? Baca terus sampai selesai, ya!

https://www.ponds.com/id/produk.html

Taraaa! Ini dia salah satu serum pencerah wajah terbaik yang dihadirkan oleh Pond's Indonesia. Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum dan Sheet Mask ini bisa saya beli di minimarket dalam bentuk sachet, jadi kalau mau coba dulu gak bingung atau takut sia-sia kalau gak cocok. Waktu milih produk ini, saya bacain ingredients-nya dulu, pastikan kalau produk ini benar-benar produk yang sedang saya butuhkan. Jadi gak asal beli atau coba cuma karena produknya banyak yang pakai aja, karena kan kulit wajah orang berbeda-beda, jadi kecocokan sama produk skincare pun punya hasil yang berbeda juga.

Sini, sini. Saya bisikin ingredients yang bikin saya tertarik coba!
Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum adalah konsentrat serum pencerah yang memiliki 3 kandungan yang bisa membuat wajah cerah, lembut, dan lembap. Serum ini mengklaim bahwa kekuatan kandungannya dapat bekerja 60x lebih efektif dari Vitamin C, dan serum mask-nya mengandung serum 100x lebih banyak dari sheet mask Pond's lainnya. Wah... satu serum yang multifungsi nih. Kita bahas satu-satu ingredients beserta fungsinya yuk.
  • Gluta-Boost-C: Berfungsi mencerahkan wajah karena mengandung Glutathione, dan efektif menyamarkan flek hitam sehingga warna kulit wajah bisa merata dan lebih cerah
  • Vitamin B3+: Melembutkan kulit wajah dan menyamarkan pori sehingga kulit wajah bisa terlihat lebih mulus
  • Hyaluronic Acid Complex: Melembapkan kulit wajah karena kandungannya dapat menyerap ke setiap lapisan epidermis kulit
Gak heran deh kalau Mbak Wendy Red Velvet, sebagai brand ambassador, bisa glowing banget. Saya bisa juga gak ya punya kulit wajah glowing kayak gitu? Hihihi

https://widyasty.com
Kandungan Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum yang ada di belakang kemasan

CARA MENGGUNAKAN POND'S BRIGHT BEAUTY TRIPLE GLOW SERUM

Sebenarnya cara pakainya sama saja ya dengan serum-serum lainnya, digunakan setelah mencuci muka. Kalau saya, pakainya setelah menggunakan hydrating toner dan sebelum menggunakan moisturizer. Nah, kalau sheet mask-nya lebih enak dipakai malam hari gitu sambil santai me time.

Jangan lupa sambil ditepuk perlahan atau pijat-pijat wajahnya biar makin rileks dan kandungannya menyerap sempurna ke dalam kulit wajah.

https://widyasty.com
Kandungan dan cara penggunaan Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum Mask ada di belakang kemasan

HASIL PEMAKAIAN POND'S BRIGHT BEAUTY TRIPLE GLOW SERUM

Sejujurnya saya baru pakai serum ini 5 hari dan sheet mask-nya sekali, jadi hasilnya belum terlalu maksimal di wajah saya. Tapi, yang saya rasakan selama memakai Pond's Triple Glow ini tuh wajah saya lembut dan kenyal, apalagi kalau pakai sheet mask di malam hari, bangun pagi wajah enak banget rasanya. Flek hitam di wajah saya belum hilang, dan efek mencerahkannya juga belum begitu berasa. Mungkin harus coba dua minggu hingga sebulan kali yaaa, dan saya masih terus pakai sampai sachet-nya habis.

Efek lain yang saya rasakan adalah waktu digunakan di kulit wajah yang berjerawat, gak berasa perih. Malah bikin calming kulit, jadi jerawatnya cepat mereda. Teksturnya yang cair tapi agak kental berwarna putih (bukan bening kayak serum lainnya) juga cepat banget meresap di kulit dan gak ada sensasi bikin kulit basah kalau habis pakai skincare.

https://widyasty.com

Beli produknya di sini yaa: Pond's Bright Beauty Triple Glow Serum
Harga: Rp18,000 (bisa mungkin ada sedikit perbedaan sesuai dengan kebijakan minimarket masing-masing wilayah)

Kekurangan dari serum pencerah wajah terbaik ini cuma satu sih, aromanya terlalu strong buat hidung saya, karena mostly skincare yang saya gunakan itu gak beraroma atau kalau ada aromanya pasti samar banget. Tapi, sebenarnya wangi banget kok. Cuma preferensi saya aja yang gak biasa pakai produk skincare dengan aroma kuat.

View this post on Instagram

A post shared by POND'S Indonesia (@pondsindonesia)



2022 MENUJU WAJAH GLOWING

Buat punya wajah glowing itu gak bisa instan, dan gak bisa cuma mengandalkan pakai skincare aja. Kalau harga skincare-nya mahal banget tapi masih menerapkan gaya hidup yang gak sehat juga pasti belum tentu bisa punya kulit glowing, karena nutrisi yang dibutuhkan kulit kan gak cuma berasal dari luar aja. Nah, di tahun 2022 ini, saya pengin banget punya gaya hidup yang sehat dan teratur. Meskipun masih suka kecolongan begadang, tapi lebih banyak usahain tidur cepat supaya regenerasi kulit di malam hari lebih maksimal kerjanya. Yaaa, tapi, tidur cepatnya ibu-ibu dengan anak balita kan pasti baru bisa jam 11-an ya hahaha.

Selain jam tidur, saya juga lagi berusaha mulai olahraga lagi, entah itu jogging pagi atau yoga di dalam kamar, yang penting badan terasa segar dan sehat. Asupan makanan juga berpengaruh banget buat kesehatan kulit, tapiii saya belum sanggup deh menyajikan makanan sehat gitu di rumah karena saya dan suami masih suka makan makanan padas dan goreng-gorengan, susah banget kayaknya untuk jauh-jauh dari cabai. Oiya, jangan lupa juga untuk banyakin minum air putih yaaa, teman-teman!

Bonus selfie selama pakai Pond's Triple Glow Serum. Udah kelihatan cerahnya belum? Hehe
Kalau kamu udah usaha apa aja biar punya kulit sehat? Share yuk di komentar, biar bisa saling kasih tips.
Pada nyangka gak sih, ternyata jaman sekarang ada buanyaakkk banget karier baru yang jaman dulu tuh gak pernah kebayang ada. Waktu saya masih kerja di kantor advertising agency beberapa tahun lalu, saya lumayan kesulitan ngejelasin ke keluarga apa sebenarnya kerjaan saya sehari-hari, karena mereka belum tentu paham. Paling ngertinya akuntan, perbankan, atau mentok-mentok yaaa PNS aja lah yang dijamin sampai hari tua hahaha. Tapi yaaa, ternyata dunia dan teknologi berkembang terus. Jangan kaget kalau nanti anak kita yang gantian kerja di bidang yang kita sama sekali gak paham hehe. 

Tiba-tiba sekarang udah masuk era digital, mulai menggeser semua yang serba konvensional, bahkan iklan yang tadinya cuma kita lihat di tv, radio, majalah/koran, billboard, sekarang udah mulai muncul juga di media sosial, website, dan ke manapun kita berselancar di Internet, sudah pasti banget kita bakal ngeliat iklan. Makanya bisa ada tuh pekerjaan yang title-nya Social Media Specialist, ketika brand mulai berlomba punya platform media sosial yang paling aktif dan kreatif untuk menjangkau market-nya. Semua promo dilakukan di media sosial, gak lagi door to door dan offline kayak jaman dulu. 

Gak nyangka juga saya pernah terjun ke bidang itu, karena ternyata seru banget. Akhirnya saya bisa kenal dan kerjasama dengan banyak banget creators yang memanfaatkan media sebagai sumber penghasilan, contohnya di media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, Blog, dan media yang sekarang lagi populer banget, TikTok. Berbagai trend dan promosi berkembang cepat banget, sampai akhirnya bisa bikin sesuatu jadi viral. Media jadi kendaraan paling canggih untuk bisa mengantarkan berbagai informasi ke publik. 

https://widyasty.com

ERA EKONOMI KREATOR

Sudah bukan hal yang sulit lagi bagi kita mengetahui banyak informasi, edukasi, dan hiburan. Dahulu, tayangan tersebut hanya bisa dimiliki oleh media-media besar seperti TV atau radio, dan jutaan orang lainnya hanya sebagai audience. Sekarang, semua orang bisa memiliki tayangannya sendiri yang dapat dinikmati oleh orang banyak. Sebut saja beberapa orang yang aktif memiliki konten di YouTube, Instagram, TikTok, atau bahkan Blog (ehm... kayak saya gini, hehe), yang membagikan banyak konten ke publik entah untuk hiburan, informasi, atau bahkan promosi produk. Mereka semua, yang kita sebut content creator, adalah individu yang punya kebebasan dalam menayangkan sesuatu untuk orang lain.

https://widyasty.com


Ekonomi kreator pada akhirnya menjadi sangat cepat perkembangannya, kita bisa memilih niche mana yang sesuai dengan interest masing-masing, konten apa saja yang mau kita cari atau buat, dan juga bisa menggerakkan roda ekonomi. Apalagi sudah dua tahun ini kita diserang pandemi yang bahkan gak tahu masih berlangsung berapa tahun lagi. Konsumsi internet pun meningkat, konten yang beragam pun di media sosial mulai bisa kita lihat dan ikuti. Sebagian besar bisa menghasilkan pendapatan. Seems interesting, right? 


MENGAPA EKONOMI KREATOR BISA BOOMING?

Setelah saya mendengar beberapa kali tentang istilah ekonomi kreator (creator economy) ini, saya jadi tertarik cari tahu lebih banyak. Apa, mengapa, bagaimana bisa ekonomi kreator ini menjadi trend yang sangat booming hingga hari ini. Kenapa ya, kreator jadi hal yang sekarang paling diminati sama semua orang?

Dilansir dari sumber website Forbes, empat alasan mengapa ekonomi kreator menjadi booming adalah sebagai berikut: 
  1. Accessible: semua orang bisa menjadi kreator di mana saja, kapan saja, dan menggunakan alat apa saja. Mulai dengan kamera, laptop, dan kemampuan menggunakan media sosial, kamu bisa membuat konten apa saja dan menjadi influencer.
  2. The money is there: sekarang banyak banget platform yang bisa membuat kamu menghasilkan uang dari konten yang kamu buat, misalnya adsense dari video YouTube atau Blog. 
  3. Endless possibilities: banyak kesempatan yang bisa kamu dapatkan, misalnya kerjasama dengan brand, kolaborasi dengan perusahaan besar, atau bahkan punya bisnis pribadi dari passion yang dimiliki. 
  4. Expert in reaching audience: belajar dari trend yang ada, membuat para creator ini lebih paham cara mendapatkan perhatian audience, yang mana skill ini banyak dicari oleh brand. Para creator bisa melakukan kolaborasi untuk menjangkau lebih banyak audience, dan melakukan partnership dengan berbagai brand untuk keperluan promosi. 

PLATFORM UNTUK PARA KREATOR

Baru-baru ini, saya dengar kabar gembira buat seluruh kreator di Indonesia! Mau tahu juga gak? Simak dulu ya sampai selesai untuk tahu kejutannya.

Kamu semua pasti sudah kenal dengan IDN Media kan? Nah, perusahaan media yang berbasis teknologi dan platform konten ini sudah memiliki banyak unit bisnis sejak didirikan oleh Winston Utomo dan William Utomo pada tahun 2014 lalu, di antaranya ada IDN Times, Popbela, Popmama, dan masih banyak lagi. Di tahun 2017, IDN Media juga meluncurkan IDN Creator Network, yang menjadi platform kreator terdepan di Indonesia. IDN Creator Network sendiri sudah bekerjasama dengan lebih dari 10,000 creator dan 300 brand. Apa kamu salah satu creator yang pernah bekerjasama dengan IDN Creator Network?

https://widyasty.com
Winston Utomo dan William Utomo, pendiri IDN Media

Oiya, pada September 2021 lalu, IDN Media bekerjasama dengan Sundance Institute dan XRM Media menyelenggarakan Sundance Film Festival Asia 2021 lho. Baca artikelnya di sini: Menyambut Sundance Film Festival: Asia 2021, Apa Saja Rangkaian Acaranya?


PELUNCURAN ICE (INDONESIA CREATORS ECONOMY)

Di tahun 2022 ini, IDN Creator Network berevolusi menjadi Indonesia Creators Economy, dengan visi mendemokratisasi creators economy di Indonesia melalui teknologi dan menjadi platform terdepan yang menawarkan kolaborasi antara creators dan brand.

https://widyasty.com


ICE akan memiliki lima layanan, di antaranya: content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solution, dan brand & product development. Wah, jadi gak sabar deh mau lihat seberapa keren platform ini menjadi jembatan antara creators dan brand di Indonesia. Saya, dan kita semua, punya harapan banyak agar dapat terus berkreasi dan memiliki kesempatan unduk berkolaborasi dengan brand, dan juga menyediakan konten yang berkualitas.

https://widyasty.com
Team di balik ICE

Dengan tim yang berpengalaman, strategi pemasaran yang dirancang khusus, dan teknologi yang terdepan, ICE bisa menjadi tempat yang sangat tepat bagi para creator yang memiliki kreativitas tanpa batas. Platform ini pasti akan menjadi ruang terdepan dan terfavorit yang paling diminati oleh seluruh creators Indonesia. Buat yang penasaran mau intip website-nya, silakan langsung berkunjung aja ke https://www.ice.id.

Siap bergabung dengan ICE? Pantau terus update-nya sama-sama, yuk!
Teman-teman, kapan sih biasanya waktu terbaik kamu buat nonton film?
Biasanya kan orang-orang nonton film di waktu senggang sambil rebahan santai, sambil kumpul sama keluarga/sahabat, malam hari sambil nunggu waktu ngantuk, dan banyak juga nih yang nonton film sambil makan, meskipun bukan kebiasaan yang baik ya hehe.

Saya dan suami sering banget makan sambil nonton film. Waktu belum punya anak, kami milih film berdua, makan sambil nonton berdua, dan kita ngobrolin isi filmnya juga bareng-bareng. Kayak quality time gitu sih sepulang saya kerja.

Semenjak punya anak, kebiasaan itu jadi hilang, karena waktu luang kita beda. Siang saya sibuk nemenin anak, dan suami istirahat. Malam, saya udah santai. Suami malah baru mulai kerja. Yap, suami kerja di rumah sebagai freelancer illustrator, yang jam kerjanya gak teratur karena semaunya aja, gak mesti dari pagi sampai sore, kayak pekerja kantoran. Jam nonton film kita pun akhirnya berubah dan berbeda juga, jadi nonton sendiri-sendiri deh. Apalagi kalau anak rewel caper karena orangtuanya lagi asik berdua, jadi harus di-cancel deh acara nonton barengnya.


GENRE FILM FAVORIT

Nah, perkara nonton film sambil makan ini, biasanya makanannya kan habis duluan sebelum filmnya selesai. Jadi, kadang saya suka cari-cari short film aja biar bisa selesai cepet juga, atau series karena memang nontonnya kan nyicil, gak langsung selesai. Biar gak mikir terlalu berat juga sih hehe. Kalau short film kan memang punya durasi yang cuma beberapa menit, paling lama 30 menit selesai. Jadi short film bagi saya emang paling cocok buat nemenin makan, yang selesainya juga paling cuma 10 menitan.

Selain itu, jenis film favorit lainnya yang paling seneng saya tonton tuh kebanyakan tentang:
  • Film misteri/detektif. Seru banget lihat pemecahan sebuah kasus misterius, berasa deg-degannya.
  • Drama series. Biasanya kalau gak tentang keluarga, ya love story. Enak ditonton setiap hari tiap malam sebelum tidur.
  • Film thriller. Sadis ya, tapi gak tau kenapa seneng banget sama genre film ini.
  • Film superhero. Ini terkhususkan untuk semua film-film Marvel hehehehehehe
  • Drama musikal. Seruuu, karena bisa sambil nyanyi-nyanyi.
  • Romcom (romance-comedy). Biasanya kebanyakan film Thailand yang romcom-nya lucuuuu banget sampe nangis karena ketawa.
  • Animasi. Kebanyakan film buatan Ghibli dan Pixar.
Banyak juga yaaa hahaha. Basically sih sebenarnya saya suka sama banyak genre film dari berbagai negara. Gak spesifik selalu America atau Indonesia aja, tapi juga Thailand, Korea, Jepang. Yang paling jarang banget saya tonton itu film China sih kayaknya.

Ada rekomendasi film China yang bagus banget menurut teman-teman gak?

Baca salah satu review film saya di sini: Movie Review: Miracles from Heaven (2016), Perjalanan Menemukan Keyakinan Terhadap Tuhan

https://widyasty.com


KENAPA SUKA NONTON FILM?

Simply karena bisa dilakuin sambil rebahan di hp, dan sekarang streaming film yang legal juga udah banyak dan murah, apalagi kalau patungan sama teman lain. Jadi kalau gak bisa nonton film ke bioskop karena kehalang waktu, apalagi pas punya anak dan susah ditinggal, ya kita tunggu aja filmnya sampai boleh ditayangin di aplikasi streaming legal.

Dulu saya pernah juga kok nonton streaming ilegal, tapi karena banyak iklannya dan biasanya gak sopan semua, jadi males banget. Nyarinya juga susah, kadang malah salah klik haha. Makanya seneng banget sekarang bisa subscribe aplikasi streaming. Sampai sekarang, saya cuma pakai dua aplikasi aja, Netflix dan Disney+ Hotstar.

Untuk drama series, kebanyakan nonton di Netflix karena filmnya bagus-bagus banget. Untuk animasi Pixar, film lokal, dan semua film superhero garapan Marvel, saya nonton di Disney+ Hotstar. Bisa ajak anak buat nonton bareng juga lagi. Kalau subscribe Netflix, saya patungan sama lima teman biar murah, sedangkan Disney+ Hotstar udah otomatis dapat langganan kalau beli paketan internet Telkomsel per bulan. Mantap kan tuh hehe.

Baca salah satu review saya tentang drakor Hometown Cha Cha Cha di Netflix.


REKOMENDASI ANIMASI SHORT FILM UNTUK TEMAN MAKAN

Nah, balik lagi ke pilihan short film untuk teman makan, saya ada beberapa rekomendasi yang durasinya cuma beberapa menit doang. Pas banget deh buat ditonton bareng makan, atau sambil nunggu antrean. Psstt... rekomendasi dari saya ini cenderung mengandung bawang yang bikin mata berkaca-kaca, soalnya bercerita tentang kisah keluarga hehe. Siap-siap yaaa.


IF ANYTHING HAPPENS I LOVE YOU, 2020 (NETFLIX, 12 Mins)

https://widyasty.com

Bercerita tentang konflik batin sepasang orangtua semenjak kehilangan anak semata wayangnya karena tragedi sadis. Hubungan mereka jadi dingin, jauh, dan hampir gak ada koneksi lagi. Mereka menyimpan duka yang sangat dalam karena penyesalan terhadap apa yang terjadi dengan anaknya.

Kehadiran anak di sebuah rumah tangga memang menjadi sebuah sumber kebahagiaan bagi orangtuanya, apalagi sudah banyak kenangan yang terjadi selama tumbuh kembangnya. Tentu akan jadi hal yang sangat berat jika terjadi sesuatu yang buruk pada anak. Animasi pendek ini menggambarkan dengan sangat deep bahwa duka hanya akan membawa kita ke kehidupan yang semakin kosong, hampa. Semua yang terjadi gak ada artinya lagi, bahkan secara gak sadar kita jadi tenggelam dan menyiksa diri sendiri dan juga pasangan kita.


CANVAS, 2020 (NETFIX, 9 Mins)

https://widyasty.com

Satu kisah lagi tentang kehilangan yang traumatis, tapi kali ini kehilangan pasangan yang sangat dicintainya. Membuat seorang kakek tua menjadi hampa dan takut mengingat masa lalunya.

Setiap cucunya datang menjenguk kakek, mereka menghabiskan waktu bersama dengan bergembira, tapi, ketika cucunya sudah pulang ke rumah, kakek menjadi sedih dan hampa lagi karena sudah gak ada nenek yang menemaninya. Dulu, kakek senang melukis di atas canvas. Semenjak nenek tiada, kakek gak pernah lagi memegang canvas dan kuasnya untuk menggambar karena masih merasakan trauma kehilangan.

Cucunya menjadi sebuah inspirasi, bahwa ketakutan yang selama ini disimpannya, gak pernah membawanya pada kebahagiaan dalam hidupnya di masa kini. Sang kakek kemudian berusaha bangkit kembali dari kesedihan yang selama ini menyiksanya.


FLOAT, 2019 (DISNEY+ HOTSTAR, 7 Mins)

https://widyasty.com

Seorang anak terlahir istimewa, berbeda dari kebanyakan anak "normal" lainnya, dan membuat Ayahnya merasa sangat takut menghadapi dunia dan segala stigmanya. Serupa dengan anak-anak lain seusianya, ia tetaplah anak-anak yang butuh ke luar rumah untuk bermain dan mengenal kehidupan sosialnya, meskipun dengan kondisi yang berbeda.

Konflik batin Ayahnya menjadi salah satu hal paling relate di kehidupan nyata, bahwa betapa sebuah stigma yang terbentuk dapat membuat seseorang terpuruk dalam kesedihan dan ketakutan, dan merasa memiliki kehidupan yang gak normal. Padahal, siapapun dan apapun kondisinya, semua manusia berhak hidup dan menjalani kesehariannya seperti biasa tanpa takut di-judge.

Hal ini juga membuat kita lupa bersyukur dan melihat ke dalam, betapa berharganya anak yang hadir di kehidupan kita, butuh disayang dan diperlakukan seperti biasa. Bukan dikurung karena malu.


BAO, 2018 (DISNEY+ HOTSTAR, 7.20 Mins)

https://widyasty.com

Sebuah dumpling yang dibuat oleh seorang Ibu di China tiba-tiba hidup dan memiliki tangan, kaki, dan wajah. Ia bisa menangis seperti bayi baru lahir! Waaah ajaibbb! Si Ibu yang awalnya terkejut kemudian bisa memperlakukan dumpling tersebut layaknya bayi yang diasuh. Ia bisa tumbuh menjadi semakin tinggi dan bisa melakukan banyak hal seperti anak-anak pada umumnya.

Keadaan menjadi berubah ketika dumpling remaja mulai mengenal kehidupan sosial, bergaul bahkan memiliki pacar perempuan. Si Ibu menjadi sedih karena mulai merasa kehilangan dumpling dan gak siap untuk menghabiskan masa tua tanpa dumpling itu.

Setelah membaca dari salah satu sumber di website Thrillist tentang wawancaranya dengan pembuat film pendek Bao ini, cerita tersebut merupakan sebuah metafora dari seorang Ibu yang membesarkan anak, dan merasa kehilangan ketika anaknya sudah beranjak dewasa dan mulai memiliki kehidupannya sendiri. Duh, kayaknya memang fase terberat menjadi orangtua itu ketika melepas anaknya saat dewasa ya, huhu. Kita jadi gak punya kontrol lagi terhadap hidupnya, kayak sewaktu mereka masih anak-anak.

Nah, dari empat animasi short film ini, kamu pernah nonton yang mana aja nih? Atau kamu mulai penasaran sama filmnya dan mulai tengok-tengok untuk nonton? Yuk langsung aja buka aplikasinya terus nonton semuanya. Ini kalau ditotal juga cuma setengah jam bisa selesai sih haha. Oiya, film-film tersebut minim dialog dan bahkan gak ada sama sekali, tapi tetap bikin kita paham maksud dari isi ceritanya, karena emang dibuat dengan plot yang mudah dipahami.

Komen juga dong di bawah, kamu punya rekomendasi short film apa lagi? Yang gak animasi juga gapapa kok. Saya tunggu yaaa! 😉
Tanggal 3 Desember adalah tanggal peringatan hari Disabilitas Internasional, yang mana ditujukan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat. Penyandang disabilitas harus mendapatkan hak dan perlakuan yang sama dengan masyarakat lainnya dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Meskipun peringatannya sudah lewat jauh, tapi gak ada salahnya nih kita ngobrolin tentang disabilitas bareng-bareng.

Menurut kamu, apa aja yang bisa menyebabkan seseorang menjadi penyandang disabilitas? Bisa dari kelainan sejak lahir, kecelakaan, atau komplikasi dari suatu penyakit. Salah satu penyakit yang masih memiliki stigma negatif, tapi keberadaannya masih sangat terabaikan adalah penyakit kusta/lepra, atau juga disebut Morbus Hansen. Penyakit kusta ini bisa menular, walaupun tingkat penularannya rendah. Jika kamu berada dalam satu lingkungan dan memiliki kontak erat dalam jangka waktu yang panjang dengan pengidap kusta, biasanya kamu rentan tertular juga.

https://widyasty.com

Saya sudah pernah bahas penyakit kusta sebelumnya. Untuk info lebih lengkap tentang penyakit kusta dan penanganannya, bisa baca dulu yuk di sini: Talkshow Ruang Publik KBR: Ngomongin Peran Dokter Sampai Penanganan Penyakit Kusta di Indonesia


KUSTA DAN DISABILITAS, APA HUBUNGANNYA?

Salah satu hal yang membuat kusta gak cepat ditangani adalah karena hampir mirip dengan penyakit kulit lainnya seperti kudas, panu, atau jamuran. Tapi bedanya, jika bercak putih pada kulit terasa mati rasa/kebas, kemungkinan itu adalah kusta. Kamu harus cek ke dokter kulit/fasilitas kesehatan terdekat untuk dapat penanganan selanjutnya agar kondisinya gak makin parah. Nah, tapi karena banyak yang abai dengan gejala tersebut karena gak ada rasa sakit, akhirnya memperparah kondisi yang gak diobati dan berujung dengan kecacatan/disabilitas.

Pada tahun 2017, angka disabilitas kusta masih mencapai 6.6/1,000,000 penduduk. Padahal, Pemerintah memiliki target bahwa tingkat disabilitas kusta harus kurang dari 1/1,000,000. Artinya, penanganan kusta di Indonesia masih terbilang kurang karena keterlambatan penanganan dan penemuan kasus kusta, atau kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit kusta. Sehingga kusta gak segera diobati dan berisiko terjadinya disabilitas.

Awalnya saya awam banget sama penyakit ini, bahkan gak paham sama semua gejala dan penyebabnya. Tapi, setelah ikut talkshow bareng Ruang Publik KBR, pengetahuan saya makin banyak tentang penyakit kulit ini. Nah, kemarin saya ikut talkshow bersama Ruang Publik KBR dengan NLR Indonesia lagi nih, dan masih membahas tentang penyakit kusta. Kali ini, ada hubungannya dengan disabilitas sebagai risiko dari penyakit kusta. Makanya, tiga strategi program NLR Indonesia adalah Zero Transmission, Zero Disability, dan Zero Exclusion untuk mengeliminasi kusta di Indonesia.

Pada talkshow kemarin (20/12), narasumber yang dihadirkan adalah Dr. dr. Sri Linuwih Susetyo, SpKK(K), selaku Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta) Indonesia, PERDOSKI. Ada juga Pak Dulamin (Amin) selaku Ketua Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kec. Astanajapura, Cirebon. Dari sisi medis, dr. Sri menjelaskan secara rinci tentang penyakit kusta dan risiko disabilitasnya. Sedangkan Pak Amin, sebagai orang yang pernah terkena kusta dan penyandang disabilitas karena kehilangan sebagian jari tangan, melalui kelompoknya juga melakukan aksi dengan mengedukasi orang-orang tentang bahaya kusta jika gak segera ditangani, dan cara merawat luka akibat kusta agar cepat pulih dan bersih.

https://widyasty.com

TENTANG KPD (KELOMPOK PERAWATAN DIRI)

Pak Amin pernah terserang kusta pada tahun 2008, namun ketika memeriksakan diri Beliau gak diberitahu tentang penyakit kusta. Katanya hanya sakit biasa. Jadi, Pak Amin membiarkan begitu saja tanpa perawatan. Ketika semakin parah, Beliau mulai memeriksakan diri kembali dan diketahui bahwa Beliau mengidap kusta basah/tipe berat. Setelah berkonsultasi dan diberikan obat, Beliau mulai melakukan perawatan dan pengobatan selama setahun tanpa jeda, hingga semua lukanya bersih dan sembuh. Tapi, sebagian jari-jarinya gak bisa kelihatan seperti utuh lagi.

Dari pengalaman tersebut lah akhirnya Pak Amin bergabung dalam Kelompok Perawatan Diri (KPD) yang ada di Kecamatan Astanajapura, Cirebon, bersama 20 anggota kelompok lainnya, sebagai bentuk dukungan terhadap orang-orang pengidap kusta agar bisa merawat lukanya secara bersih hingga sembuh. Hingga saat ini, Pak Amin melalui KPD telah menolong setidaknya sekitar 30 orang pengidap kusta di daerahnya. Huhuhu, mulia banget ya kegiatan Pak Amin ini.

https://widyasty.com

Pak Amin juga menyebutkan, bahwa Kelompok Perawatan Diri (KPD) ini baru hanya ada sedikit sehingga butuh dikembangkan lagi di berbagai wilayah lainnya.

"Saya berharap, Pemerintah mau memperbanyak informasi melalui berbagai poster tentang penyakit kusta ini, dan memberitahu kepada orang-orang bahwa kusta dapat diobati hingga sembuh, dan obatnya bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas." Pak Amin menjelaskan, "jadi kita sebagai pasien juga gak malu lagi untuk berobat, karena diasingkan oleh warga lain. Kusta ini kan stigmanya masih negatif banget di mata orang lain." Lanjutnya.


PENGOBATAN KUSTA DI FASILITAS KESEHATAN

dr. Sri mengiyakan penjelasan Pak Amin tentang penyakit kusta yang bisa diobati hingga sembuh, dan obatnya bisa didapatkan secara gratis. "Memang benar, obat kusta itu gratis. Kita berikan secara paket selama 6-18 bulan tergantung kondisi hingga sembuh." Imbuhnya. Jadi, pasien kusta diharapkan jangan malu dan takut lagi untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika timbul gejala yang mirip dengan kusta ya, teman-teman.

Obat yang diberikan untuk pasien kusta biasanya bertujuan untuk mencegah komplikasi, menghentikan penularan, dan menghentikan perkembangan bakteri penyebab infeksi ini. dr. Sri juga menyebutkan biasanya pasien kusta diresepkan obat-obatan secara umum sebagai berikut:
  • Rifampicin: sebagai antibiotik yang menghentikan perkembangan bakteri kusta.
  • Dapsone: menghentikan perkembangan bakteri kusta dan mengurangi terjadinya pembengkakak/peradangan
  • Untuk pasien kusta basah/berat, umumnya obat yang diberikan ditambahkan dengan Lampren, yang berfungsi memperlemah pertahanan bakteri kusta.
Setiap obat pasti memiliki efek samping dan berisiko alergi atau komplikasi, sehingga harus konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan obat sesuai rekomendasi terbaik.


RISIKO DISABILITAS TERHADAP PENYAKIT KUSTA

Kusta dapat berakibat disabilitas terhadap penderitanya, jika kusta tersebut telah menyerang saraf. Hampir semua kusta menyebabkan disabilitas, meskipun ada juga yang berhasil sembuh tanpa mengalami kecacatan. Biasanya, area anggota tubuh yang terserang kusta dan berdampak pada kecacatan adalah tangan, kaki, dan mata. Menyebabkan kerusakan jaringan, kelumpuhan otot/motorik, atau bahkan gangguan penglihatan.

"Jika kamu sudah memiliki gejala yang mirip dengan kusta, harus segera periksakan supaya kita yakin dulu apakah gejala tersebut benar kusta. Apalagi jika ada reaksi peradangan saraf, karena kita harus peka terhadap gejala peradangan agar bisa segera diaembuhkan sebelum adanya risiko kecacatan." dr. Sri menjelaskan.

https://widyasty.com

Misalnya, kita menemukan ada bercak putih di wajah dekat area mata yang mati rasa/kebas. Kita bisa memeriksakan diri dulu ke dokter umum/langsung ke dokter kulit (SpKK), jika ditemukan adanya peradangan saraf di area mata, maka kita bisa lanjutkan pemeriksaan ke dokter mata untuk melihat sejauh apa peradangan tersebut telah terjadi. Jadi pengobatan memang terintegrasi dan ada kerjasama antara dokter umum, dokter spesialis kulit, dan dokter mata.

dr. Sri juga meminta kita untuk bisa saling bersinergi bersama-sama dalam memerangi penyakit kusta, supaya suatu hari nanti kasus kusta di Indonesia dapat hilang atau nihil. Makanya, kita harus saling memberikan edukasi tentang penyakit ini supaya gak ada lagi gejala kusta yang diabaikan oleh penderitanya, padahal kita bisa dapat pengobatan yang layak dan gratis di Puskesmas. Kita harus bisa mematahkan stigma negatif tentang penyakit kusta, menghentikan penyebaran hoax yang mengatakan bahwa penyakit kusta ini adalah penyakit kutukan yang buruk. Sehingga pasien gak perlu malu untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Kalau kamu peduli dengan kasus penyakit kusta dan berharap bisa memerangi kusta bersama-sama seperti saya, yuk sebarkan info ini ke semua jaringan pertemananmu supaya informasi ini dapat berguna ke seluruh lapisan masyarakat. Untuk yang mau menonton siaran ulangnya, kamu bisa kunjungi YouTube channel Berita KBR, jangan lupa share juga ya ke kerabat, teman, dan keluarga. Bersama-sama kita percaya, "KUSTA BISA DISEMBUHKAN"! 😊





Sumber informasi tambahan:
  • https://amp.kompas.com/sains/read/2019/09/09/120800323/mengenal-tipe-kusta-pada-tubuh-dan-karakteristiknya
  • https://hellosehat.com/penyakit-kulit/infeksi-kulit/obat-kusta/?amp=1
Newer Posts Older Posts Home

SEARCH THIS BLOG

ARCHIVE

  • ▼  2025 (2)
    • ▼  April 2025 (1)
      • 4 Tips Sebelum Membeli Baju Busui Friendly
    • ►  January 2025 (1)
  • ►  2024 (7)
    • ►  August 2024 (1)
    • ►  July 2024 (1)
    • ►  June 2024 (3)
    • ►  May 2024 (1)
    • ►  April 2024 (1)
  • ►  2023 (11)
    • ►  October 2023 (1)
    • ►  August 2023 (2)
    • ►  July 2023 (2)
    • ►  April 2023 (1)
    • ►  March 2023 (1)
    • ►  February 2023 (1)
    • ►  January 2023 (3)
  • ►  2022 (16)
    • ►  December 2022 (3)
    • ►  August 2022 (1)
    • ►  July 2022 (1)
    • ►  June 2022 (4)
    • ►  May 2022 (1)
    • ►  April 2022 (1)
    • ►  March 2022 (3)
    • ►  February 2022 (1)
    • ►  January 2022 (1)
  • ►  2021 (50)
    • ►  December 2021 (3)
    • ►  November 2021 (4)
    • ►  October 2021 (8)
    • ►  September 2021 (6)
    • ►  August 2021 (3)
    • ►  July 2021 (5)
    • ►  June 2021 (5)
    • ►  May 2021 (5)
    • ►  April 2021 (5)
    • ►  March 2021 (4)
    • ►  February 2021 (2)
  • ►  2020 (1)
    • ►  September 2020 (1)
  • ►  2019 (7)
    • ►  November 2019 (2)
    • ►  June 2019 (1)
    • ►  May 2019 (2)
    • ►  January 2019 (2)
  • ►  2018 (15)
    • ►  December 2018 (1)
    • ►  November 2018 (7)
    • ►  July 2018 (1)
    • ►  February 2018 (5)
    • ►  January 2018 (1)
  • ►  2017 (9)
    • ►  July 2017 (5)
    • ►  June 2017 (1)
    • ►  May 2017 (3)

COMMUNITY

BloggerHub Indonesia BloggerHub merupakan komunitas yang menaungi blogger di seluruh Indonesia. Siapapun kamu yang memiliki blog dan aktif dalam dunia ngeblog, dapat bergabung dengan BloggerHub dan mantapkan ilmu blogging-mu di sini.
Mothers on Mission MoM Academy adalah komunitas binaan langsung di bawah Mothers on Mission. Dengan memiliki misi “Mom harus pintar, bahagia dan produktif”, MoM Academy berkembang dengan begitu pesat. Saat ini sudah memiliki pengurus di 6 regional: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Special Regional (Campuran dari luar kota) yang tergabung dalam komunitas WA Group.
Powered by Blogger.
Kumpulan Emak2 Blogger Grup ini dibuat untuk menjalin persahabatan & memfasilitasi semua perempuan yang suka nulis, ngeblog atau sekedar curhat online di media sosial, untuk saling memberikan inspirasi, berbagi karya dan ide-ide positif, sehingga bisa menjadikan tulisannya sebuah karya yang bermanfaat.
Beautynesia Beautynesia is part of Detik Network media portal. 4 years already Beautynesia have became one of the fastest growing Indonesian female media start up. We are now at 30 millions view and continue to grow, our mission is to support Indonesia Female market

ABOUT AUTHOR

Widyanti Asty Hello! Welcome to my site. Please take a seat and enjoy reading. Click HERE to know more about me.

CATEGORIES

PARENTING & FAMILY
PERSONAL STORIES
BEAUTY & SELFCARE
LIFESTYLE
PREGNANCY DIARY
REVIEW
ADVERTORIAL
OPINIONS

GET IN TOUCH

INFORMATION

ABOUT ME
CONTACT ME
MEDIA KIT

Copyright © 2016 Widyanti Asty | Parenting Blogger Indonesia. Created by OddThemes